Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang ada
di sekitar kita secara sistematis. Para ilmuan atau scientist mempelajari apa yang terjadi di sekitar
kita dengan melakukan serangkaian penelitian dengan secara cermat dan hati-hati. Dengan cara
itu mereka dapat menjelaskan apa dan mengapa sesuatu dapat terjadi, serta memperkirakan
sesuatu yang terjadi saat ini maupun yang akan datang terhadap alam sekitar. Hasil-hasil temuan
mereka dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan hidup manusia, seperti komputer, televisi, biji
jagung hibrida, pupuk dan sebagainya. Oleh karena itu maka pengamatan pada suatu objek
merupakan hal yang utama dalam menenemukan sesuatu yang berguna bagi kehidupan manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Objek IPA dan pengamatan ?
2. Apa saja tahap-tahap dalam melakukan sebuah pengamatan ?
3. Bagaimanakah pengukuran menjadi bagian dari pengamatan ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan apa itu objek IPA dan pengamatan.
2. Menjelaskan tahap-tahap dalam melakukan pengamatan.
3. Menjelaskan pengukuran sebagai bagian dari pengamatan.
D. Manfaat
Dengan mempelajari objek IPA dan pengamatanya, kita sebagai peserta didik memiliki
pengetahuan dalam melakukan sebuah pengamatan dan mengetahui bagaimana cara
melakukan pengamatan tersebut.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Objek IPA dan Pengamatan
Objek IPA merupakan suatu benda yang akan diamati dalam suatu pengamatan
(experimen) baik benda yang berukuran kecil maupun besar. Objek yang dipelajari dalam
IPA meliputi seluruh benda di alam dengan segala interaksinya untuk dipelajari pola-pola
keteraturannya. Objek tersebut dapat berupa benda yang sangat kecil, misalnya bakteri, virus,
bahkan partikel-partikel penyusun atom. Objek yang diamati bisa juga benda-benda yang
berukuran sangat besar, misalnya lautan, bumi, matahari, hingga jagat raya ini.
Sedangkan pengamatan adalah penyelidikan yang dilakukan terhadap suatu objek
dalam sebuah eksperimen untuk menghasilkan deskripsi suatu objek.
B. Tahap tahap Dalam Melakukan Sebuah Pengamatan
Dalam melakukan sebuah pengamatan, para ilmuwan mempunyai tahapan-tahapan
tertentu yang disebut metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan suatu cara yang sistematis
untuk memecahkan masalah. Metode ilmiah digunakan oleh para ahli dalam melakukan
penelitian dan bereksperimen untuk menghasilkan temuan-temuan baru. Langkah-langkah
dalam metode ilmiah adalah sebagai berikut ;
1. Menemukan dan Merumuskan Masalah
Langkah awal dalam melakukan penelitian atau pengamatan adalah menemukan
masalah. Agar dapat menemukan masalah yang menarik untuk diteliti, seseorang harus
peka terhadap keadaan dan kejadian di sekitar. Masalah yang ditemukan dirumuskan
dalam bentuk kalimat tanya, ringkas,jelas dan bermakna.
2. Mengumpulkan Informasi
Setelah menemukan masalah, kegiatan selanjutnya adalah mengumpulkan
informasi yang berhubungan dengan objek pengamatan. Informasi dan data-data
pendukung dapat ditemukan melalui studi kepustakaan, observasi (pengamatan
langsung) terhadap objek yang akan diteliti, serta mewawancarai para ahli.
3. Menyusun Hipotesis (Dugaan Sementara)
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap suatu masalah. Hipotesis
disusun berdasarkan landasan teori atau kerangka berpikir yang sudah disusun.
Hipotesis ini akan diuji kebenarannya melalui percobaan atau eksperimen.
4. Melakukan Percobaan (Eksperimen) untuk Menguji Kebenaran Hipotesis
Percobaan dilakukan untuk membuktikan kebenaran hipotesis. Sebelum
percobaan dilakukan, kita perlu merancang model percobaan terlebih dahulu. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam merancang percobaan, antara lain menentukan alat dan
bahan dan menentukan waktu percobaan.
5. Mengolah Hasil Percobaan (Analisis Data)
Setelah selesai melakukan percobaan, data yang diperoleh diolah atau dianalisis.
Analisis data kuantitatif memerlukan perhitungan statistik. Hal analisis data kualitatif

dan data kuantitatif kemudian digunakan untuk menjawab hipotesis yang pernah
diajukan, dan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan
6. Membuat Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban yang sebenarnya dari hipotesis yang pernah
diajukan.
7. Mengomunikasikan Hasil Penelitian Kepada Khalayak
Hasil penelitian ilmiah dapat dikomunikasikan atau dipublikasikan kepada orang
lain dalam bentuk laporan tertulis atau melalui forum diskusi dan seminar.
C. Pengukuran Sebagai Bagian Dari Pengamatan
Pengamatan objek dengan menggunakan indera merupakan kegiatan penting untuk
menghasilkan deskripsi suatu benda. Akan tetapi, seringkali pengamatan seperti itu tidak
cukup. Kita memerlukan pengamatan yang memberikan hasil yang pasti ketika
dikomunikasikan kepada orang lain. Contohnya ketika kita pergi ke penjahit untuk minta
dibuatkan baju, agar penjahit dapat membuat baju dengan ukuran yang tepat maka penjahit
akan mengukurnya dengan cermat.
Mengukur merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan
besaran sejenis yang dipakai dengan satuan. Misalnya, kita melakukan kegiatan pengukuran
panjang meja dan pensil. Dalam kegiatan tersebut artinya kita membandingkan panjang meja
dengan pensil. Panjang pensil yang kita gunakan adalah sebagai satuan. Sesuatu yang dapat
diukur dan dapat dinyatakan dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam
suatu pengukuran disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran
dengan hasil yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan
yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang
yang berlainan disebut satuan tidak baku.
Berikut macam-macam pengukuran:
1. Pengukuran Panjang
Dalam melakukan pengamatan panjang sebuah benda, kita membutukan alat ukur
untuk mempermudah kita dalam mengukur. Alat ukur panjang antara lain; mistar,
jangka sorong, mikrometer sekrup dan meteran rol. Contohnya ketika kita ingin
mencari tahu panjang sebuah pensil, maka kita dapat menggunakan mistar untuk
mengukurnya.
2. Pengukurun Massa
Dalam mengamati massa suatu benda pada umumnya dilakukan dengan menggunakan
neraca. Neraca ada berbagai macam yaitu; neraca ohhaus, neraca dua lengan, neraca
pegas, neraca digital, neraca lengan gantung, neraca analog dan neraca pasar. Contohya
kita mengamati berat sebuah mangga menggunakan neraca ohhaus.
3. Pengukuran Waktu
Pengukuran waktu umumnya dilakukan dengan menggunakan stopwatch. Jenis
stopwatch cukup banyak dan biasanya memiliki tiga tombol , yaitu tombol start, stop,
dan reset. Contohnya adalah dalam mengamati kecepatan mobil.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Objek yang dipelajari dalam IPA meliputi seluruh benda di alam dengan segala
interaksinya untuk dipelajari pola-pola keteraturannya. Objek tersebut dapat berupa benda
yang sangat kecil, misalnya bakteri, virus, bahkan partikel-partikel penyusun atom. Objek

yang diamati bisa juga benda-benda yang berukuran sangat besar, misalnya lautan, bumi,
matahari, hingga jagat raya ini.
Dalam mengamati sebuah objek, para ilmuwan mempunyai tahapan-tahapan tertentu
yang disebut metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan suatu cara yang sistematis untuk
memecahkan masalah. Metode ilmiah digunakan oleh para ahli dalam melakukan penelitian
dan bereksperimen untuk menghasilkan temuan-temuan baru.
Mengamati sebuah objek kita tidak terlepas dari pengukuran. Pengukuran panjang,
pengukuran massa, dan pengukuran waktu merupakan kegiatan yang sering kita lakukan.
B. Saran
Dalam makalah ini penulis menyarankan kepada kita semua agar dapat mempelajari dan
memahami tentang metode ilmiah dan pengukuran, karena dalam mengamati sebuah objek
kita tidak terlepas dari metode ilmiah dan pengukuran.

DAFTAR PUSTAKA
Supiyanto.2007.Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: PT. Phibeta Aneka Gama
Sugiyarto, Teguh dan Ismawati, Eny.2008.Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Smp/MTs kelas VII.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.2014.Ilmu Pengetahuan Alam
Irnaningtyas.2014.Biologi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Daroji dan Haryati.2009.Jelajah Fakta Biologi 1 untuk Kelas VII SMP dan MTs.Solo: Platinum

Anda mungkin juga menyukai