Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KRITERIA DESAIN.

Pekerjaan Rencana Teknik Akhir Jalan Tol Krian Legundi -Bunder

BAB - 5

KRITERIA DESAIN
PENERANGAN JALAN UMUM

5.1. STANDAR PERENCANAAN


Maksud dan tujuan penyediaan lampu penerangan jalan (PJU) adalah untuk
mengurangi terjadinya kecelakaan lalu lintas pada saat cuaca gelap dan untuk
membuat lebih menarik para pemakai jalan.
Perencanaan design Penerangan Jalan Umum (PJU) dibuat berdasarkan :
a. Standard Penerangan Jalan Kota dari Dit Jend. Bina Marga No.
12/S/BNKT/1991 dengan rekomendasi dari Japan Road Standard dan dari
Commission International Del Enlcairge (CIE).
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor
Tanggal

: 392/PRT/M/2005
: 31 Agustus 2005

c. Kriteria Desain berdasarkan Spesifikasi Lampu Penerangan Jalan Perkotaan


(Ditjen Bina Marga No. 12/BNKT/1991.
5.2. KONSEP DAN KRITERIA DASAR
Dalam perencanaan Penerangan Jalan Umum (PJU) ini kami mendasarkan pada
beberapa konsep dan kriteria dasar sebagai berikut :
5.2.1. Penghematan Biaya Beban Listrik
Untuk mendapatkan penghematan biaya beban listrik ada 2 alternatif yaitu
sebagai berikut :
a. Sistim 50% hidup dan 50% padam/mati
Pada saat Volume Traffic relatif rendah yaitu antara jam 23.00 malam
s/d 6.00 pagi maka secara otomatis Timer system akan mematikan 50%
dari lampu penerangan yang ada dan yang hidup hanya 50% saja
secara selang-seling, sehingga kebutuhan daya listrik juga hanya 50%.
b. Sistim Dimming
Sesuai penyetelan dari pabrik maka pada setiap jam 23.00 malam
sampai dengan 6.00 pagi maka secara otomatis pada masing-masing
ballast lampu akan mengurangi daya pemakaian lampu hingga 50%,
sehingga seluruh lampu akan menyala lebih redup (tidak secara selangseling), sehingga ada penghematan daya listrik 50%.
PT. Buana Archicon
Hal

V-1

LAPORAN KRITERIA DESAIN.


Pekerjaan Rencana Teknik Akhir Jalan Tol Krian Legundi -Bunder

Dalam hal ini kami berpendapat bahwa sistim Dimming untuk dipilih
mengingat biaya lebih murah (sistim kabel tidak double/2 jaringan) dan
terasa lebih nyaman karena terangnya merata (tidak terang-gelap).
5.2.2. Illuminasi maximum
Untuk mendapatkan illuminasi/kuat penerangan yang maximum, maka
perencanaan
penerangan
didasarkan
pada
factor
perkerasan
flexible/asphalt, mengingat warna perkerasan flexible lebih gelap dari pada
warna perkerasan rigid, sehingga lebih banyak cahaya yang diserap.
5.2.3. Sistim Timer
Penerangan lampu jalan secara otomatis akan hidup dan padam dengan
memakai timer system (Pada jam 18.00 sore - 6.00 hidup dan jam 6.00
18.00 padam).
5.2.4. Penyediaan Genset / back up Genset
Untuk keperluan Penerangan Jalan Umum (PJU) tidak disediakan back-up
Genset, sehingga kalau daya listrik PLN mati, maka lampu PJU akan ikut
padam.
Penyediaan genset diadakan pada Jalan Tol hanya untuk area Tol Plaza dan
semua keperluan peralatan pada Gerbang Tol, Gardu Tol dan Kantor
Gerbang Tol.

5.3. CAKUPAN DAYA LISTRIK DAN LOKASI PJU


a. Kebutuhan listrik mencakup keperluan

Penerangan Toll-way
Penerangan Ramp-way
Penerangan Toll Plaza pada Gerbang Tol, Tunnel Plaza
Jalan Arteri (PJU), Access Road dan Traffic Light.
Penerangan dan Peralatan Gerbang Tol dan Gardu Tol.
Penerangan Rumah Genset.
Pompa Air.
Penerangan dan Peralatan kantor Gerbang Tol.

b. Penerangan Jalan Umum (PJU) dipasang pada semua jalan di wilayah


perkotaan
( urban road ).
c. Untuk lokasi diluar perkotaan (Rural road) penerangan jalan umum dipasang
pada lokasi :
Toll Way
: Pada jarak 300 m sebelum dan sesudah ujung ramp
(nose) dari suatu ramp interchange.
Interchange
: Ramps, Toll Plaza dan Access Road.

PT. Buana Archicon


Hal

V-2

LAPORAN KRITERIA DESAIN.


Pekerjaan Rencana Teknik Akhir Jalan Tol Krian Legundi -Bunder

5.4. SUMBER DAYA DAN DISTRIBUSI LISTRIK


4.1. Sumber Daya Listrik PLN
Pengambilan sumber daya listrik PLN dari cabang gardu PLN yang terdekat,
dengan sistem 220V/380V, 3 phase, 50 Hz.
4.2.

Panel Distribusi Listrik

a. Lampu Toll Way mendapat daya dari Panel DBTW.


b. Lampu Ramp Way mendapat daya dari Panel DBRW
c. Lampu Toll Plaza dan peralatan Gerbang Tol mendapat daya dari Panel
DBTG.
d. Lampu arteri / non Toll dan Traffic light mendapat daya dari Panel
DBAR..
e. Kantor Gerbang Tol mendapat daya dari Panel DBKR.
5.5. KRITERIA TEKNIS
5.5.1. Material
a. Luminaire / lampu
Lampu untuk penerangan jalan diperlukan persyaratan : umur panjang /
awet, effisiensi tinggi, warna yang bagus / tidak silau, fluktuasi
temperatur yang aman dan mempunyai kapasitas lumen per lampu yang
tinggi.
Untuk keperluan diatas dapat dipakai lampu high pressure Sodium
dengan alasan sebagai berikut :
a. Effisiensi luminasi yang tinggi
b. Tidak silau / minimum glare
c. Biaya pemakaian dan pemeliharaan yang rendah
Besar lumen adalah sebagai
a. High pressure SONT 150
b. High pressure SONT 250
c. High pressure SONT 400

berikut :
W 15000 lumen
W 32000 lumen
W 55000 lumen

b. Lampu penerangan area luasan


Untuk penerangan area/luasan seperti parkir dan lain-lain, dipakai
lampu Sodium 1000 W high mast dengan tiang lampu tinggi 20 30 m.
c. Tiang lampu
Tiang lampu adalah hot dip galvanis tiang baja berdasarkan standard
pada Perencanaan Jalan Kota. Warna cat adalah warna netral alami
sesuai dengan Peraturan cat Indonesia.
d. Kabel listrik
PT. Buana Archicon
Hal

V-3

LAPORAN KRITERIA DESAIN.


Pekerjaan Rencana Teknik Akhir Jalan Tol Krian Legundi -Bunder

Kabel Tanah
Adalah kabel yang memakai perlindungan metal (dipakai jenis
NYFGBY) yang ditanam didalam tanah sedalam 80 cm dan dilindungi
dengan batu bata diatasnya.
Pada lokasi memotong jalan maka kabel diberi pelindung ducting
pipa besi galvanis.

Tipe Kabel
a.
b.
c.

NYY (3x2,5) mm2


NYY + BCC 6 mm2
NYFGBY

:
:
:

Didalam tiang
Didalam parapet

Tiang ke tiang dan ke panel Distribusi.


Main Distribution panel ke Distribution
panel.
PLN ke Main Distribution panel
e. Kabel Grounding
Kabel grounding terdiri dari kawat tembaga telanjang dengan cross area
yang sama dengan kabel jaringan pada sistem, dengan minimum cross
area = 6 mm2, (BCC).
Batang tembaga dipakai ukuran : 10 mm x 1,5 M dibenam sedalam
minimum 1,20 M dibawah finished grade. Tahanan grounding maximum
5 ohm.
f.

Ducting Kabel

Sistem ducting untuk keperluan tenaga listrik, telekomunikasi, dan


sound sistem dibuat terpisah untuk menghindari induksi.
Untuk setiap lokasi disediakan ducting kabel tersendiri, sehingga
memudahkan pelacakan sewaktu ada gangguan / trouble.
Jaringan listrik untuk keperluan pengaturan lalu lintas diberi KWH
meter sendiri, sehingga daya listrik yang terpakai dapat dipisahkan
dan nantinya menjadi beban tanggung jawab Pemda

5.5.2. Kuat Penerangan


Kriteria desiain berdasarkan Spesifikasi Lampu Penerangan Jalan Perkotaan
(DitJen Bina Marga No. 12/S/BNKT/1991.
a. Kuat cahaya yang dibutuhkan untuk lampu penerangan jalan adalah seperti
dituangkan pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1. Kuat Cahaya Lampu Penerangan
No
Lokasi
1.
Tollway / Throughway
2.
Tollway Transisi
3.
Ramp Interchange
PT. Buana Archicon
Hal

V-4

Kuat Cahaya
15 22 lux
15 22 lux
20 25 lux

LAPORAN KRITERIA DESAIN.


Pekerjaan Rencana Teknik Akhir Jalan Tol Krian Legundi -Bunder

4.
5.
6.
7.
8.
9.
b.

Toll Plaza
Jalan Akses Interchange
Intersection
Transisi Jalan Highway nasional, bypass dan jalan kabupaten
Highway Underpass
Area parkir

20 25 lux
15 20 lux
15 20 lux
9 15 lux
12 15 lux
9 11 lux

Perencanaan Maintenance factor dan Utility factor.

c.

Maintenace factor fm = 0,65 0,75


Utility factor (fu) : Ditentukan dari perbandingan lebar jalan (W) dan
tinggi tiang (H) dan fu didapatkan pada grafik.

Daerah gelap / black spot.


Untuk menghindari terjadinya daerah gelap/black spot pada sepanjang
jalan maka perlu dicapai besaran-besaran sebagai berikut:
E
E

min
av

Dimana

d.

0.5 Emin
Emax
:
E av
E max
Flux

0.30

E min
= Flux minimum
= Flux rata-rata
= Flux maximum
= Intensitas illuminasi

Lumen dan Luminaire


Perhitungan intensitas sumber cahaya dilaksanakan dengan memakai
formula tersebut diatas, dengan kriteria desain berdasarkan dari Spesifikasi
Lampu Penerangan Jalan Perkotaan (DitJen. Bina Marga) sebagai berikut :

Lumen dari Sumber Cahaya


High pressure SON T 150 W 15.000 Lumen
High pressure SON T 250 W 32.000 Lumen
High pressure SON T 400 W 55.000 Lumen

PT. Buana Archicon


Hal

V-5

Anda mungkin juga menyukai