Anda di halaman 1dari 2

Nama : St.

Hartina Tahir
NIM

: 1511040010

Kelas : A2
Cara Mengajarkan Pecahan
Pertama, kita menyampaikan konsep pecahan dengan mengusahakan penyampaian
materinya dibawa ke situasi / keadaan nyata siswa. Yaitu dengan menggunakan cerita
yang dapat dimengerti oleh siswa yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dari
siswa.
Misalnya, dengan menceritakan bahwa apabila si A memiliki 1 kue dan si A 3 bersaudara,
maka 1 kue tersebut ia harus bagi 3 agar setiap orang dari mereka mendapatkan 1 potong
kue tadi, serta harus dibagi / dipotong sama besar, karna apabila dipotong tidak sama
besar maka itu tidak adil dan akan ada yang marah. Jadi, bentuk pecahan dari pembagian
kue tadi adalah

1
3 , karena setiap orang mendapat 1 potong dari 3 potong kue yang ada.

Setelah itu, kita dapat menggambar beberapa contoh pecahan setelah melihat siswa telah
mengerti konsep yang kita sampaikan sebelumnya, karena siswa akan lebih mengerti jika
divisualisasikan.
Misalnya, kita menggambar sebuah persegi dan membaginya seperti ini

Lalu kita menjelasakan bahwa gambar tersebut merupakan pecahan yang bernilai

1
4 .

Kemudian kita arsir lagi 2 bagian dan bertanya kepada siswa pecahan berapakah gambar
tersebut, serta dengan penjelasan bahwa

2
4

1
2 . Setelah itu saya arsir lagi 3 baian,

lalu 4 bagian. Lalu memberikan penjelasan di setiap penambahan / perubahan


pengarsirannya.
Kemudian, kita memberikan soal gambar yang kurang lebih sama cara penyelesaiannya
dengan yang kita bahas sebelumnya, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menjawab sendiri soal tersebut. Apabila ada yang dapat menjawabnya dengan benar,
maka kita hanya memberikan penjelasan untuk jawaban yang telah diberikan tadi. Tetapi,
kadang-kadang siswa tidak ada yang ingin naik untuk mengerjakan, maka kita dapat
menjawabnya sendiri dan tetap memberikn penjelasan tentang soal tersebut.
Misalnya, berapakah bentuk pecahan dari gambar ini!

Akhirnya, setelah kita merasa siswa yang kita ajar telah mengerti dengan penjelasan kita
sebelumnya. Maka, kita dapat memberikan soal yang lebih sulit.
Misalnya, berapakah bentuk pecahan dari gambar disamping!
Kita harus selalu mengingatkan bahwa dalam pecahan kita harus membaginya
sama besar, sehingga kita dapat mendapatkan jawaban yang tepat dari soal yang
diberikan tadi.
Apabila ada yang dapat menjawabnya dengan benar, maka kita memberikan
penjelasan mengapa jawabannya seperti itu. Tetapi, jika tidak ada siswa yang dapat
menjawabnya, maka kita dapat menjawabnya sendiri dengan masih dengan penjelasan
bahwa kita harus membaginya sama besar dengan menggambar semua bagiannya terlebih
dahulu. Dan apabila jawaban siswa salah, maka kita pun harus menjelaskan seperti tadi

yaitu dengan membaginya sama besar dengan menggambar semua bagiannya terlebih
dahulu.

Anda mungkin juga menyukai