Anda di halaman 1dari 4

NAMA : FAUZIAH

KELAS : A2
NIM : 1511040024
PERBEDAAN ANTARA METODE PENELITIAN EKSPERIMEN,

METODE EX POST FACTO DAN PENELITIAN DESKRIPTIF KUANTITATIF

A. Pengertian
1. Metode Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna
membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat.
Suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap
variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Variabel independennya
dimanipulasi oleh peneliti.
Metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan
(Sugiyono, 2010).
2. Metode Penelitian Ex Post Facto
Yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang
kemudian meruntut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat
menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian ex post facto bertujuan untuk melacak
kembali, jika dimungkinkan, apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya sesuatu.
3. Metode Penelitian Deskriptif Kuantitatif
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu
gejala, peristiwa dan kejadian yang terjadi pada saat sekarang dimana peneliti
berusaha memotret peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian untuk
kemudian digambarkan sebagaimana adanya.
Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan menjelaskan fenomena yang
ada dengan menggunakan angka-angka untuk mencandarkan karakteristik individu
atau kelompok (Syamsudin & Damiyanti: 2011). Penelitian ini menilai sifat dari
kondisi-kondisi yang tampak. Tujuan dalam penelitian ini dibatasi untuk
menggambarkan karakteristik sesuatu sebagaimana adanya.
B. Tema/ Judul
1. Metode Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen menggunakan variable bebas aktif yaitu peneliti dapat
dengan mudah menentukan siapa yang menjadi responden secara bebas. Pada judul,
nanti akan timbul sebab-akibat.

2. Metode Penelitian Ex Post Facto


Penelitian ex post facto menggunakan variabel bebas atribut yaitu peneliti tidak
dapat menentukan responden secara bebas artinya responden tersebut telah ada
sebelum penelitian tersebut. Pada judul tersirat faktor -faktor yang mempengaruhi
suatu hal yang akan diteliti yang berasal dari sebab permasalahan yang sekarang
terjadi.
3. Metode Penelitian Deskriptif Kuantitatif
Penggunaan metode deskriptif kuantitatif ini diselaraskan dengan variabel
penelitian yang memusatkan pada masalah-masalah aktual dan fenomena yang
sedang terjadi pada saat sekarang dengan bentuk hasil penelitian berupa angka-angka
memiliki makna. Sebagaimana dikemukakan oleh Nana Sudjana (1997:53) bahwa:
”Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan secara kuantitatif digunakan apabila
bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa atau suatu kejadian
yang terjadi pada saat sekarang dalam bentuk angka-angka yang bermakna”.
C. Rumusan Masalah
1. Metode Penelitian Eksperimen
Rumusan masalahnya menggunakan rumusan masalah komparatif. Yaitu rumusan
masalah dimana peneliti membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada
dua atau lebih sampel yang berbeda atau pada waktu yang berbeda. Selain itu
rumusan masalah pada penelitian eksperimen juga bisa menggunakan rumusan
asosiatif. Rumusan asosiatif yaitu rumusan masalah penelitian yang bersifat
menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
2. Metode Penelitian Ex Post Facto
Rumusan masalah yang digunakan menggunakan rumusan masalah deskiptif yaitu
sutu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan
variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri
sendiri).
3. Metode Penelitian Deskriptif Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif merupakan upaya mengukur variabel-variabel yang ada
dalam penelitian (variabel X dan variabel Y) untuk kemudian dicari hubungan antara
variabel tersebut. Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel
sebagai objek penelitian. Masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai ilmiah serta
tidak terlalu luas. Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan tegas dan tidak terlalu
umum
D. Kerangka Teori
1. Metode Penelitian Eksperimen
Pada kerangka teori penelitian ekperimen menggunakan kerangka teori yang
bersifat fungsional. Dimana teori tersebut tampak suatu interaksi pengaruh antara data
dan perkiraan teoritis yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan
teori kembali yang mempengaruhi data.
2. Metode Penelitian Ex Post Facto
Pada kerangka teori penelitian ex post facto menggunakan kerangka teori yang
besifat deduktif. Dimana, kerangka tersebut memberikan keterangan yang dimulai
dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data yang akan
diterangkan.
3. Metode Penelitian Deskriptif Kuantitatif
Menelusuri sumber-sumber kepustakaan yang ada hubungannya dengan masalah
yang ingin dipecahkan.
E. Hipotesis
1. Metode Penelitian Eksperimen
Bersifat definitif atau direksional. Artinya, dalam rumusan hipotesis tidak hanya
disebutkan adanya hubungan atau perbedaan antar variabel, melainkan telah
ditunjukan sifat hubungan atau keadaan perbedaan itu.
2. Metode Penelitian Ex Post Facto
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ex post facto adalah hipotesis
diskriptif, yaitu merupakan jawaban sementara terhadap masalah diskriptif yaitu yang
berkenaan dengan variabel mandiri.
3. Metode Penelitian Deskriptif Kuantitatif
Merumuskan hipotesis-hipotesis yang ingin diuji baik secara eksplisit maupun
implisit.
F. Cara Analisis
1. Metode Penelitian Eksperimen
Apabila datanya berbentuk nominal maka digunakan teknik statistik : koefisien
kontingensi.
Apabila datanya berbentuk ordinal, maka menggunakan korelasi spearman rank dan
korelasi kendal tau.
Apabila datanya berbentuk interval atau ratio, maka digunakan statistik : korelasi
poduk moment, korelasi ganda, korelasi parsial, dan analisis regresi.
2. Metode Penelitian Ex Post Facto
Apabila datanya berbentuk nominal, maka digunakan teknik statistik: binomial dan
chi kuadrat satu sampel
Apabila datanya berbentuk ordinal, maka digunakan teknik statistik : run test
Apabila datanya berbentuk interval atau ratio maka digunakan tes satu sampel.
3. Metode Penelitian Deskriptif Kuantitatif
Mengenai data dengan statistik deskriptif peneliti perlu memperhatikan terlebih
dahulu jenis datanya. Jika peneliti mempunyai data diskrit, penyajian data yang dapat
dilakukan adalah mencari frekuensi mutlak, frekuensi relatif (mencari persentase),
serta mencari ukuran tendensi sentralnya yaitu: mode, median dan mean (lebih lanjut
lihat Arikunto, 1993: 363). Analisis data diarahkan pada pencarian mean, persentase,
atau modus. Kegiatan data dimungkinkan untuk diwakilkan, analisis data dilakukan
sesudah semua data terkumpul.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Saeful . 2010. Eksperime, Expost Facto, Korelasional, Komparatif.


https://www.kompasiana.com/saeful_arifin/eksperime-expost-facto-korelasional-
komparatif_55004401a333115373510527 diakses pada hari rabu 13 desember
2017
Margareta, Shinta. 2013. Hubungan Pelaksanaan Sistem Kearsipan Dengan
Efektivitas Pengambilan Keputusan Pimpinan.
repository.upi.edu/1605/6/S_ADP_0705056_Chapter3.pdf diakses pada hari rabu
13 desember 2017
Arif ,Alfian. 2014. Penelitian Deskriptif Kuantitatif, Penelitian Korelasi, dan
Penelitian Ekspos-Fakto.
https://pangeransastra.wordpress.com/2014/10/13/penelitian-deskriptif-kuantitatif-
penelitian-korelasi-dan-penelitian-ekspos-fakto/ diakses pada hari rabu 13
desember 2017
Nguyen, Tiffany. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif.
https://lubisgrafura.wordpress.com/metode-penelitian-kuantitatif/ diakses pada
hari rabu 13 desember 2017

Anda mungkin juga menyukai