Anda di halaman 1dari 7

A.

Asal usul ilmu Statistik


Kata statistik berasal dari kata state (bahasa Inggris) yang berarti
negara, atau staat(bahasa Belanda) yang memiliki kesamaan arti dengan
bahasa Latin, status Kata statistik memang berasal dari Eropa, yang pada
dasarnya diartikan dengan segala sesuatu yang dianggap penting oleh
negara. Pemahaman seperti ini terus berlangsung hingga tahun 1950-an.
Penggunaan metode statistik dalam penelitian ilmiah, sebenarnya
telah dirintis sejak tahun 1880, ketika F Balton pertama kali menggunakan
korelasi dalam penelitian ilmu hayatnya. Pada saat itu, ilmu statistik
belum banyak dikenal bahkan dianggap sebagai ilmu yang tidak lazim.
Sehingga, kecaman- kecaman sering dilontarkan terhadap para
pelopornya, terutama kepada Karl Pearson yang mempelopori
penggunaan metode statistik dalam berbagai penelitian biologi maupun
pemecahan persoalan sosio-ekonomis Pada tahun 1918 hingga 1935,
metode statistik ini kemudian mengalami kema juan yang pesat, yaitu
ketika R. Fisher memperkenalkan teknik analisis varians ke dalam
literatur statistik.
Sejak itulah hingga sekarang, hampir dapat dikatakan, semua
bidang ilmu pengetahuan telah menggunakan statistik, seperti sosiologi,
politik, ekonomi, psikologi, teknik, biologi pendidikan, pertanian,
kedokteran, dan lain sebagainya. Bahkan, dalam penelitian atau riset,
bukan saja membutuhkan statistik, namun sudah menjadi keharusan untuk
menggunakannya.
Di Indonesia, penggunaan statistik dikaitkan dengan arsip, yang
dalam hal ini menjadi bagian dari Biro Arsip atau Lembaga Arsip
Nasional, sebagaimana tercantum dalam Statistik Ordonantie(stbl 1934,
No. 508) Kemudian, sejak adanya Undang-Undang Nomor 7 Tahun
1960, sebagai pengganti Stbl 1934 Nomor 508 dinyatakan bahwa untuk
melaksanakan pembangunan semesta serta bagi keperluan kebijaksanaan
pemerintah dan masyarakat, perlu tersedia statistik yang memberi kan
gambaran berupa angka dari segenap ciri-ciri kegiatan dan keadaan
masyarakat Indonesia.
B. Statistik(Statistic) dan Statistika(Statistics)
Kita sudah sering mendengar istilah statistik, misalnya: statistik
kependudukan, statistik desa atau kelurahan, statistik kecamatan, statistik
pertanian, statistik impor, dan sebagai dalam kehidupan sehari-hari istilah
statistik diartikan sebagai fik, diagram, deretan angka, atau gambar
tentang suatu hal. Statistik kependudukan, misalnya, hanya
menggambarkan data dalam bentuk tabel, grafik atau gambar tentang
angka-angka kependudukan.
Berbeda dengan pengertian statistik dalam sehari-hari, dalam
konteks keilmuan, dibedakan pengertian antara istilah statistik(statistic)
dengan istilah statistika Statistik memiliki makna sebagaimana makna
yang pertama, yaitu kumpulan angka-angka, grafik, gambar atau diagram
tentang suatu keadaan tertentu. Di samping itu kata statistik dimaknai pula
sebagai sebuah konstanta atau angka yang diperoleh dari seluruh sampel
atas dasar perhitungan matematis tertentu. Sedangkan statistika diartikan
sebagai teknik-teknik untuk mengumpulkan data, menganalisis data, dan
mengambil kesimpulan dari hasil analisis tersebut. Sebagaimana yang
tersirat dalam tulisan Snedecor dan Cochran (1967:3)yang mengatakan
bahwa statistics deals techniques for collecting, analyzing, and drawing
clusions from data. Dengan demikian statistika itu mencakup proses
pengumpulan data sampai pada diambilnya kesimpulan atas dasar data
tersebut.
Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa statistik sebagai
suatu ilmu lebih tepat menggunakan istilah statistika (statistics) dari pada
statistik (statistic), Sebagai suatu ilmu, Kvanli(1988:1) mendefinisikan
statistika sebagai berikut: Statistics is the science comparising rules and
procedures for collecting, describing, analyzing, and interpreting
numerical data.
Sebagai suatu disiplin ilmu, statistika sangat berhubungan dengan
metodologi penelitian, karena dalam disiplin itulah statistika banyak
digunakan. Peranan statistika dalam kegiatan penelitian antara lain adalah:
1) Statistika memungkinkan pencatatan secara eksak data yang
dikumpulkan dari penelitian.
2) Statistika memaksa peneliti untuk menganut tata-pikir dan tata-kerja
yang definit
3) Statistika menyediakan cara untuk meringkas data sehingga mudah
memahaminya
4) Statistika menyediakan tata-cara penarikan kesimpulan atas hasil
penelitian yang dapat diterima oleh ilmu pengetahuan
5) Statistika memberikan landasan untuk meramalkan secara ilmiah
tentang bagaimana suatu gejala akan terjadi;
6) Statistika memungkinkan peneliti menganalisis fenomena yang
kompleks dan rumit, yang tanpa statistika akan merupakan fenomena
yang membingungkan.

Untuk itu setiap ilmuan sedapat mungkin harus berusaha mengerti dan
memahami statistika. Caranya, sebagaimana dikatakan Sutrisno
Hadi(1974:2) adalah dengan belajar setapak demi setapak, yang dimulai
dengan konsep-konsep dasar, karena statistika sulit dipelajari secara
meloncat-loncat.

Sebagai pengetahuan terapan(applied science) statistika akan kurang


manfaatnya jika hanya dipelajari teori-teorinya, tanpa mencoba untuk
mempraktekkannya dalam penelitian.

C. Data
Data adalah istilah umum yang mengandung sejumlah
arti. Kerlinger(1990:217) memberi arti kata"data" yang
mencakup tiga hal (1) hasil-hasil penelitian yang darinya ditarik
inferensi: biasanya hasil-hasil numerikal, misalnya: skor tes,
nilai rata-rata, persentase dan koefisien korelasi; (2) hasil-hasil
analisis matematis dan statistikal; dan (3) artikel koran,
majalah, bahan-bahan biografis, catatan harian, serta bahan-
bahan verbal pada umumnya.
Walaupun pembatasan Kerlinger serba mencakup tentang
banyak hal yang dapat dikategorikan sebagai data, namun ia
menekankan bahwa data tersebut diperoleh melalui
pengamatan sistimatis dan dengan data tersebut kita
dapatmelakukan analisis yang hasilnya dapat digunakan untuk
membuat inferensi agar tercapai konklusi. Dengan demikian
data dapat diperoleh dari pengamatan, pengukuran atau
perhitungan. Bentuknya dapat kuantitatif atau kualitatif.
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi
yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.
Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Data
statistik bisa diperoleh dengan cara-cara berikut:
a. Survey
Survei yaitu pengumpulan data dimana data yang
diselidiki adalah elemen dari populasi. Makin banyaknya jenis
data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian, timbul
permasalahan bagaimana menghasilkan data yang akurat
dengan menyeimbangkan tenaga, biaya dan waktu. Untuk itu
survey lebih sering digunakan untuk penelitian.
Suatu daftar pertanyaan dengan pilihan jawaban yang
telah ditentukan atau terbuka yang diberikan kepada
responden(objek yang diteliti. Survey dapat dilakukan secara
tertulis(dinamakan kuesioner), dan dapat pula dilakukan
secara lisan, misalnya lewat telepon atau wawancara.
i. Kuesioner
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik
pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak
langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen
atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket
berisi sejumlah pertnyaan-pertanyaan yang harus
dijawab atau direspon oleh responden. Responden
mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban atau
respon sesuai dengan presepsinya.

Kuesioner merupakan metode penelitian yang


harus dijawab responden untuk menyatakan
pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya
pertanyaan dibuat dengan bahasa sederhana yang
mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan
maksud yang jelas. Penggunaan kuesioner sebagai
metode pengumpulan data terdapat beberapa
keuntungan, diantaranya adalah pertanyaan yang akan
diajukan pada responden dapat distandarkan, responden
dapat menjawab kuesioner pada waktu luangnya,
pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih
dahulu sehingga jawabannya dapat dipercaya
dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta
pertanyaan yang diajukan akan lebih tepat dan seragam.
Macam-Macam Kuisioner:
1. Kuesioner tertutup
Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan
jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang
paling sesuai.
2. Kuesioner terbuka
Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga
responden haru memformulasikan jawabannya
sendiri.
3. Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup
Dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul
dengan pertanyaan terbuka.
4. Kuesioner semi terbuka
Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi,
tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.
ii. Wawancara
Menurut Prabowo (1996) wawancara adalah
metode pengambilan data dengan cara menanyakan
sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah
dengan bercakap-cakap secara tatap muka.Pada
penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan
menggunakan pedoman wawancara.
Menurut Patton dalam proses wawancara dengan
menggunakan pedoman umum wawancara ini, interview
dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum,
serta mencantumkan isu-isu yang harus diliput tampa
menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak
terbentuk pertanyaan yang eksplisit.
Pedoman wawancara digunakan untuk
mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa
yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek
(check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah
dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian
interviwer harus memikirkan bagaimana pertanyaan
tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat
Tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan
konteks actual saat wawancara berlangsung (Patton
dalam poerwandari, 1998).
b. Review
Review yaitu mengambil data dari literatur lain yang
sudah terbit, contoh :
i. Mengambil data dari laporan tahunan Jasa Marga untuk
mengetahui jumlah orang yang meninggal dalam
kecelakaan di jalan tol
ii. Mengutip data dari BPS untuk mengetahui jumlah
penduduk miskin di Indonesia.
c. Observasi
Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan
metode observasi. Menurut Nawawi & Martini (1991)
observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara
sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu
gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.
Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat
memehami proses terjadinya wawancara dan hasil
wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi
yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek,
perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan
peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat
memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.
Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan
observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari,
aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang
terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari
perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati
tersebut.
Macam-Macam Observasi :
1. Observasi Partisipatif
Peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang,
mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi
dalam aktivitas yang diteliti
2. Observasi Terus Terang atau Tersamar
Peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa ia
sedang melakukan penelitian.
3. Observasi tak Berstruktur
Dilakukan dengan tidak Berstruktur karena fokus
penelitian belum jelas
Observasi yaitu mengambil data dari pengamatan atau
penelitian langsung, contoh: memperhatikan dan mencatat
jumlah kapal yang tiba dan berangkat di pelabuhan dari
pukul 07.00 sampai pukul 17.00.

Anda mungkin juga menyukai