Anda di halaman 1dari 13

Makalah

Bahasa
Indonesia

Rayhan Rahmat, Galih Al Rosyid, Hanif


Zurry, Rizdhan Hernanda

Identitas Kelompok
Galih ar rosyid ( ketua )
Rayhan Rahmat ( Anggota )
Rizdhan Hernanda ( Anggota )
M Hanif Zurry ( Anggota )

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat limpahan
rahmatnya dan kasih sayangnya kami dari penyusun bisa menyelesaikan makalah bahasa
Indonesia ini. Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah
ini, maka penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Yuliani, S.pd, selaku guru bahasa Indonesia, yang selalu memberikan saran,
bimbingan, ide, dan kesempatan untuk menyempurnakan makalah ini.
Kami dari penyusun menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari pembimbing sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini.

Surabaya, 17 April 2016


Rayhan Rahmat

Identitas Film
Judul Film
Sutradara
Produser
Genre
Pemeran
pearce
Tanggal rilis
Bahasa
Durasi
Sponsor
Soundtrack

: 5cm
: Rizal Mantovani
: Sunil Soraya
: Drama
: Herjunot ali, Fedi nuril, Deni sumargo, Raline shah, Igor saykoji, Pevita
: 12 Desember 2012
: Indonesia
: 2 Jam
: Djarum Super, Pertamax
: Di Atas Awan Nidji
Rahasia Hati - Nidji
Tak Akan Pernah Mati Nidji

Sinopsis 5 cm

Cerita ini berawal dari sebuah tempat berkumpulnya sekelompok yang terdiri dari 6 orang
dan mengaku sebagai orang-orang yang mengganggap dirinya jagoan dan sok pintar. Pada
saat itu mereka sudah kehabisan pokok bahasan, sehingga akhirnya cuma bisa ketawaketawa.
Mereka adalah Arial, Riani, Zafran, Ian, dan Genta. Arial adalah sosok yang paling tampan
diantara mereka. Riani pakai kacamata, cantik, cerdas, dan seorang N-ACH sejati. Zafran
seorang penyair yang selalu bimbang. Ian seorang yang badannya gendut subur, kepalanya
botak. Dan Genta dianggap the leader, dengan badan agak besar dan rambut agak lurus
berjambul.
Picture of You-nya The Cure terdengar lembut dari tape mobil Ian di sepanjang jalan
Diponegoro, Menteng. Lima orang di dalam mobil itu baru aja makan bubur ayam di Cikini.
Mereka sepakat untuk entah keberapa kalinya, pergi ke rumah Arial.
Halaman rumah Arial luas dan asri. Semuanya teringat, tiga tahunan yang lalu ketika mereka
baru berempat dan belum jadi Power Rangers. Tiba-tiba, Mungkin sebaiknya kita gak
usah ketemu dulu, Genta mengalirkan kalimat pendek. Kita ketemu lagi tanggal 14 Agustus
yah, Genta meyakinkan teman-temannya. Pokoknya nanti gue bikin reminder untuk tanggal
14 Agustus gue kasih tahu planningnya aja lewat SMS, di mana kita akan ketemuan, lanjut
Genta.
Tanggal 7 Agustus jam 09.00 pagi, Genta mengirim SMS kepada 4 temannya. Selamat pagi
semuanya gue kangen banget sama kalian semua, sumpah! Tanggal 14 Agustus nanti kita
ketemu di stasiun kereta api senen jam 2 siang. Trus kalo ada acara dari tanggal 14 20
Agustus lo batalin dulu ya. Please ini yang harus dibawa kalo gak ada minjem ya. Kan ada
waktu seminggu: Carrier, baju hangat yang banyak, senter, batere, makanan dan snack buat 4
hari, kacamata item, betadine, obat, sandal, sepatu. Kalo bisa mulai hari ini olah raga kecil
kecilan, apalagi buat Ian. Gitu aja ya, sampai ketemu di stasiun senen jam 2. Genta yang lagi
kangen.
Tanggal 14 Agustus, satu lebih tiga puluh lima menit. Siang itu daerah senen panas sekali. Di
stasiun senen, Genta dengan bawaannya yang super banyak, menikmati makan siang di salah
satu restoran padang disitu. Tiba-tiba sosok Zafran terlihat oleh Genta dengan carriernya yang

gede, baju orange menyala, celana pendek, dan kacamata eighties bergaya seperti Erik
Estrada di film CHIPs-membuat Zafran terlihat keren. Sosok Ian dan Riani penuh senyum
berlari kecil memasuki restoran padang. Arial datang dengan membawa adiknya, Dinda.
Pukul setengah tiga lebih, mereka berenam plus barang bawaan yang mirip rombongan
pecinta alam pun menuju ke kereta yang siap berangkat. Kereta ekonomi Matarmaja yang
entah sudah berapa tahun melayani trayek Malang-Jakarta pulang pergi ini tampak begitu tua
dan kumuh, dengan kaca-kaca yang sudah pecah. Setelah membereskan barang bawaan,
mereka duduk berenam, berhadap-hadapan. Riani dan Dinda duduk berhadapan dengan Arial
dan Zafran di sebelah Arial berhadapan dengan Ian. Lima menit kemudian kereta pun mulai
bergerak meninggalkan stasiun senen. Kereta bergerak perlahan dengan sesekali
mengeluarkan angin dari sambungan gerbongnya.
Ian lalu lancar bercerita tentang kiprahnya selama dua bulan. Ia yang pantang menyerah, dua
kali penolakan kuisionernya, menakjubkannya Sukonto Legowo, Mas Fajar, keriputnya
tangan papa-mama, sidangnya, pokoknya semua Ian ceritakan. Arial mulai bercerita tentang
Indy, wanita yang telah merebut hatinya, Indy yang tampangnya biasa aja tapi enak dilihat
dan tidak bikin bosen. Indy yang selalu mengisi hari-hari Arial selama ini.
Setengah jam telah lewat. Kereta tua yang tak kenal lelah itu mulai menyapa kota-kota di
Jawa Tengah, melaju cepat di atas tanah jawa di malam hari. Jalan desa dan jalan kota-kota
tua yang damai dan sepi. Setengah tiga malam di stasiun Lempuyangan, Yogyakarta. Genta,
Riani, Zafran, dan Dinda turun dari kereta, menginjakkan kaki di ubin putih yang mulai
kekuningan di stasiun Lempuyangan Yogyakarta. Mereka berjalan ke toilet stasiun yang ada
di antara para pedagang yang masih mencari rezeki di malam yang terasa lain di hati mereka
berempat.
Mereka berempat segera berjalan masuk ke kereta. Perlahan tapi pasti, kereta mulai berjala
meninggalkan stasiun Lempuyangan. Kereta mulai cepat melewati hutan jati antara Madiun
dan Nganjuk. Keenam anak manusia ini pun sudah dari kantuknya, mulai bercanda lagi di
kereta. Pagi di luar sangat cerah seakan berdatangan menyambut rombongan yang jatuh dari
rumah ini.
Pukul setengah tiga lebih mereka tiba di stasiun Malang. Matahari sore yang sudah enggan
mengeluarkan panasnya dating menyambut. Sebelum meninggalkan kereta, sesekali lagi
mereka pandangi kereta yang terdiam lelah setelah berlari seharian penuh. Kereta yang dalam
diamnya telah banyak bercerita tentang beragam manusia. Di stasiun Malang, rombongan
para pecinta alam itu menarik banyak perhatian orang. Rasa pegal-pegal belum hilang benar

darai badan mereka sehingga mereka putuskan untuk duduk sebentar di bangku stasiun yang
panjang untuk meluruskan kaki dan menghilangkan penat.
Matahari sore masih tersisa sedikit, menembus pepohonan di jalan desa kecil. Sore itu
tumpang banyak sekali kesibukan jip-jip menunggu pendaki yang mulai berdatangan dengan
berbagai macam tas carrier besar. Penampilan mereka mirip semua karena memang
mempunyai tujuan yang sama Mahameru.
Mereka mulai melangkah, menyusuri jalan berbatu desa yang akhirnya berbelok ke jalan
setapak kecil menuju ke punggung Mahameru. Perjalanan berlanjut menembus-mendaki
pinggir hutan punggung Mahameru. Dari ketinggian pinggiran lereng hutan Mahameru, ranu
kumbolo perlahan muncul seperti tetesan air raksasa yang jatuh dari langit membesar di
depan mereka.
Pukul 02.00 malam, dingin diatas tiga ribu meter. Rombongan itu berdiri di depan tenda.
Keenam anak itu tertegun melihat Mahameru dalam gelap malam. Rombongan mulai
bergerak, berjalan melewati hutan cemara yang gelap. Puncak mahameru seperti sebuah
gundukkan pasir yang besar dengan tebaran batu karang gunung di mana-mana. Jalur
pendakian terlihat terang dipenuhi sinar bulan dan cahaya senter para pendaki lainnya.
Matahari pagi tanggal 17 Agustus pun terbit, sinar matahari yang hangat menyapa badan
dingin mereka. Keemam ana itu seperti melayang saat menjejakan kaki di tanah tertinggi
pulau jawa. Waktu seperti terhenti, dataran luas berpasir itu seperti sebuah papan besar
menjulang indah di ketinggian menggapai langit, di sekeliling mereka tampak langit biru
dengan sinar matahari yang begitu dekat. Awan putih berkumpul melingkar di bawah mereka,
asap putih tebal yang membubung di depan mereka sekarang terlihat jelas sekali kepulannya.
Para pendaki tampak berbaris teratur di puncak Mahameru. Di depan barisan tertancap tiang
bendera bamboo yang berdiri tinggi sendiri dengan latar belakang kepulan asap Mahameru
dan langit biru.
Sepuluh tahun kemudian, minggu pagi di secret garden. Keluarga besar itu berkumpul di
bungalow secret garden. Riani dan Dinda memejamkan matanya. Sekarang mereka menjadi
seorang ibu. Bungalow secret garden hari itu penuh dengan doa, mimpi, dan keyakinan yang
tulus di hati. Semuanya saling pandang dan tersenyum hangat satu sama lain.

Teks Ulasan

Film yang memiliki durasi 120 menit ini merupakan film karya sutradara Rizal Mantovani
yang kita kenal merupakan salah satu sutradara hebat asal Indonesia. Film 5 cm ini
mengisahkan persahabatan 5 orang remaja yang bernama Arial (Deni Sumargo), Genta (Ferdi
Nuril), Ian (Saykoji), Riani (Raline Shah), Zafran (Herjunot Ali). Film ini menceritakan kisah
persahabatan mereka yang dikemas dengan cerita pendakian ke Puncak Mahameru, Gunung
Semeru. Film ini juga secara tidak langsung telah mempromosikan keindahan Indonesia dari
sudut pandang yang berbeda yaitu pegunungan. Meskipun film ini dirilis pada Desember
2012 tetapi film ini masih membekas pada hati penontonnya karena ceritanya yang berbeda
dengan film-film Indonesia lainnya.
Dalam film ini, Sang Penulis Donny Dirgantoro bermaksud memberikan sajian kepada
penonton tentang kisah persahabatan remaja bahwa persahabatan itu tak hanya dihabiskan
untuk sekedar kumpul-kumpul setiap saat, makan bersama dan nongkrong bareng, tertawa
sekencang-kencangnya, Oleh karena itu film ini bercerita ketika 5 orang remaja yang
bersahabat itu dipisahkan dalam waktu yang lumayan lama dan tak berhubungan satu sama
lain hingga akhirnya mereka semua berkumpul kembali untuk memulai perjalanan menuju
Puncak Mahameru. Selain menceritakan persahabatan, kebersamaan yang terjalin antara
sahabat membuat para penonton seakan masuk dalam cerita tersebut.
Tema film tentang persahabatan memang sangat jarang dipilih karena kepopulerannya kalah
dengan tema percintaan yang sudah sangat banyak sekali. Oleh karena itu, sang sutradara
berinisiatif membuat film yang bertema persahabatan menjadi sebuah kemasan film yang
menakjubkan dimata penonton. Selain keseriusan mereka dan kebersamaan yang diperkuat di
dalam film ini tetapi pada film ini juga disajikan sisi humornya untuk menambah warna pada
film ini. Adegan humor itu terjadi ketika Arial dan Ian yang mengganti nama penyair terkenal
Khalil Gibran menjadi Khalil Zafran dengan sajaknya Sayap-Sayap Patah diganti menjadi
Sayap-Sayap Ayam. Film yang ditujukan untuk kalangan remaja ini termasuk film luar biasa
yang patut ditonton dan alur ceritanya pun mudah dipahami karena alurnya menggunakan
alur maju.
Selain alur dan bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami, para pemeran pun sangat
menghayati setiap adegan yang mereka mainkan sehingga karakter dari setiap peranan yang
diperankan di film ini menjadi benar-benar nyata. Salah satu contohnya adalah saat adegan di
atas mobil pick-up yang akan mengantarkan mereka ke kaki Gunung Semeru dimana mereka

membacakan mantra sebelum melakukan pendakian. Karakter pemain sangat terlihat nyata
seperti bukan rekayasa akting semata.
Namun pada film 5 cm ini terdapat beberapa kekurangan yang terlihat nyata di mata
penonton salah satunya adalah kesan khayalan dan terlalu imajinatif. Salah satu cerita yang
sedikit aneh terlihat dalam adegan saat mereka berada di jalur pendakian yang tiba-tiba
terjadi hujan batu yang datang dari puncak para pemain pun terkena batu dan yang paling
parah adalah Ian (Saykoji) yang memiliki banyak luka. Kejadian seperti itu sangat bisa
menyebabkan kematian karena batu yang jatuh dari puncak sangatlah banyak dan besar tetapi
dalam cerita film ini sang pemeran Ian (Saykoji) ternyata hanya mengalami pingsan. Dalam
hal ini sutradara tak mau kisah persahabatan yang seharusnya berakhir dengan happy ending
menjadi sad ending akibat kematian Ian. Selain itu, terdapat beberapa hal lain yang terlihat
sangat mengkhayal seperti di poster dan vcd film. Ketika semua pemeran ditambah dengan
adik perempuan Arial (Deni Sumargo) yang diperankan Pevita Pearce yang berperan sebagai
Dinda. Di dalam poster dan Dvd film, semua pemeran terlihat sedang mendaki awan, hal ini
tentunya sangat terlihat aneh karena awan yang dibuat disainer sangat terlihat tidak nyata
sehingga membuat calon penonton sedikit ragu akan isi film ini. Meskipun begitu,
sebenarnya film ini memang menyajikan puncak tertinggi Pulau Jawa yaitu Mahameru dan
mereka memang berada di atas awan.
Meskipun terdapat kekurangan-kekurangan, tetapi secara keseluruhan film ini dikemas Sang
Sutradara Rizal Mantovani ini sangat baik untuk penonton dan banyak pelajaran yang dapat
diambil. Film ini sangat layak ditonton berbagai kalangan meskipun tujuan utamanya adalah
kalangan remaja, tetapi orang dewasa juga dapat menontonnya. Meskipun telah diputar
beberapa kali tetapi penonton tetapi sampai saat ini masih banyak yang selalu memutar film
ini karena kisah yang disajikan sangat membekas di hati. Sajian temanya tentang
persahabatan pada film ini sangat kuat sekali dan mengkesampingkan tema cinta antara
pemeran.

Teks Ulasan (Struktur)


Orientasi
Film yang memiliki durasi 120 menit ini merupakan film karya sutradara Rizal Mantovani
yang kita kenal merupakan salah satu sutradara hebat asal Indonesia. Film 5 cm ini
mengisahkan persahabatan 5 orang remaja yang bernama Arial (Deni Sumargo), Genta (Ferdi
Nuril), Ian (Saykoji), Riani (Raline Shah), Zafran (Herjunot Ali). Film ini menceritakan kisah
persahabatan mereka yang dikemas dengan cerita pendakian ke Puncak Mahameru, Gunung
Semeru. Film ini juga secara tidak langsung telah mempromosikan keindahan Indonesia dari
sudut pandang yang berbeda yaitu pegunungan. Meskipun film ini dirilis pada Desember
2012 tetapi film ini masih membekas pada hati penontonnya karena ceritanya yang berbeda
dengan film-film Indonesia lainnya.
Tafsiran
Dalam film ini, Sang Penulis Donny Dirgantoro bermaksud memberikan sajian kepada
penonton tentang kisah persahabatan remaja bahwa persahabatan itu tak hanya dihabiskan
untuk sekedar kumpul-kumpul setiap saat, makan bersama dan nongkrong bareng, tertawa
sekencang-kencangnya, Oleh karena itu film ini bercerita ketika 5 orang remaja yang
bersahabat itu dipisahkan dalam waktu yang lumayan lama dan tak berhubungan satu sama
lain hingga akhirnya mereka semua berkumpul kembali untuk memulai perjalanan menuju
Puncak Mahameru. Selain menceritakan persahabatan, kebersamaan yang terjalin antara
sahabat membuat para penonton seakan masuk dalam cerita tersebut.
Evaluasi
Tema film tentang persahabatan memang sangat jarang dipilih karena kepopulerannya kalah
dengan tema percintaan yang sudah sangat banyak sekali. Oleh karena itu, sang sutradara
berinisiatif membuat film yang bertema persahabatan menjadi sebuah kemasan film yang
menakjubkan dimata penonton. Selain keseriusan mereka dan kebersamaan yang diperkuat di
dalam film ini tetapi pada film ini juga disajikan sisi humornya untuk menambah warna pada
film ini. Adegan humor itu terjadi ketika Arial dan Ian yang mengganti nama penyair terkenal
Khalil Gibran menjadi Khalil Zafran dengan sajaknya Sayap-Sayap Patah diganti menjadi
Sayap-Sayap Ayam. Film yang ditujukan untuk kalangan remaja ini termasuk film luar biasa
yang patut ditonton dan alur ceritanya pun mudah dipahami karena alurnya menggunakan
alur maju.

Selain alur dan bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami, para pemeran pun sangat
menghayati setiap adegan yang mereka mainkan sehingga karakter dari setiap peranan yang
diperankan di film ini menjadi benar-benar nyata. Salah satu contohnya adalah saat adegan di
atas mobil pick-up yang akan mengantarkan mereka ke kaki Gunung Semeru dimana mereka
membacakan mantra sebelum melakukan pendakian. Karakter pemain sangat terlihat nyata
seperti bukan rekayasa akting semata.
Reorientasi
Namun pada film 5 cm ini terdapat beberapa kekurangan yang terlihat nyata di mata
penonton salah satunya adalah kesan khayalan dan terlalu imajinatif. Salah satu cerita yang
sedikit aneh terlihat dalam adegan saat mereka berada di jalur pendakian yang tiba-tiba
terjadi hujan batu yang datang dari puncak para pemain pun terkena batu dan yang paling
parah adalah Ian (Saykoji) yang memiliki banyak luka. Kejadian seperti itu sangat bisa
menyebabkan kematian karena batu yang jatuh dari puncak sangatlah banyak dan besar tetapi
dalam cerita film ini sang pemeran Ian (Saykoji) ternyata hanya mengalami pingsan. Dalam
hal ini sutradara tak mau kisah persahabatan yang seharusnya berakhir dengan happy ending
menjadi sad ending akibat kematian Ian. Selain itu, terdapat beberapa hal lain yang terlihat
sangat mengkhayal seperti di poster dan vcd film. Ketika semua pemeran ditambah dengan
adik perempuan Arial (Deni Sumargo) yang diperankan Pevita Pearce yang berperan sebagai
Dinda. Di dalam poster dan Dvd film, semua pemeran terlihat sedang mendaki awan, hal ini
tentunya sangat terlihat aneh karena awan yang dibuat disainer sangat terlihat tidak nyata
sehingga membuat calon penonton sedikit ragu akan isi film ini. Meskipun begitu,
sebenarnya film ini memang menyajikan puncak tertinggi Pulau Jawa yaitu Mahameru dan
mereka memang berada di atas awan.
Meskipun terdapat kekurangan-kekurangan, tetapi secara keseluruhan film ini dikemas Sang
Sutradara Rizal Mantovani ini sangat baik untuk penonton dan banyak pelajaran yang dapat
diambil. Film ini sangat layak ditonton berbagai kalangan meskipun tujuan utamanya adalah
kalangan remaja, tetapi orang dewasa juga dapat menontonnya. Meskipun telah diputar
beberapa kali tetapi penonton tetapi sampai saat ini masih banyak yang selalu memutar film
ini karena kisah yang disajikan sangat membekas di hati. Sajian temanya tentang
persahabatan pada film ini sangat kuat sekali dan mengkesampingkan tema cinta antara
pemeran.

Kesimpulan

Kesimpulan dari film ini adalah secara keseluruhan film ini disajikan dengan sangat baik dan
mengandung banyak pelajaran tentang persahabatan. Film ini sangat layak di tayangkan
untuk para remaja saat ini. Selain itu film ini juga mengingatkan kita bahwa yang namanya
persahabatan itu tidak hanya sekedar nongkrong bareng, makan bareng. Tetapi lebih dari itu,
seperti saling support, saling tolong menolong, menghargai satu sama lain, dan yang paling
utama adalah sikap toleransi.

Anda mungkin juga menyukai