Anda di halaman 1dari 15

NAMA : 1.

AMANDA CHINDY PATRECHIA (03)

2. LISA ERVIANITA (20)

KELAS : X MIPA 2

RESENSI NOVEL 5 CM
1) Identitas Buku

Judul Buku : 5 cm

ISBN : 9797591514

Nama Pengarang : Donny Dhirgantoro

Penerbit : PT. Grasindo

Tahun Terbit : 2007

Tebal Buku : 381 halaman

Harga Buku : Rp 60.000,00

2) Pendahuluan

5cm adalah novel karya Donny Dhirgantoro pada tahun 2005 yang

diterbitkan oleh Grasindo. Novel karya Donny Dhirgantoro yang berjudul 5 cm sangat

menginspiratif bagi rakyat Indonesia khususnya para remaja. Novel ini memiliki

cerita yang begitu menguras emosi saat kita membacanya. Dimana suatu persahabatan

tidak akan mengalahkan apapun. Walaupun mereka tidak bertemu untuk beberapa

waktu, mereka tidak akan melupakan ikatan persahabatan yang telah mereka buat.

Dan rasa kekeluargaan selalu mereka utamakan dalam susah maupun senang. Serta

rasa ragu untuk mencintai sahabatnya sendiri, karena mereka takut bila persahabatan

mereka akan rusak. Rasa persatuan dan kesatuan selalu mereka ingat untuk

menggapai cita cita mereka untuk menggapai puncak Mahameru. Dan dalam novel ini

memberi kita inspirasi bahwa dalam hidup itu apapun bisa terjadi, dan kita tidak boleh

menyerah dalam menggapai impian yang kita miliki.


3) Isi

Sinopsis Novel 5 cm-Cerita ini dimulai dari sebuah tongkrongan lima

orang yang mengaku dirinya “manusia-manusia agak pinter dan sedikit tolol yang

sangat sok tahu” yang telah kehabisan pokok bahasan pada waktu nongkrong

sehingga akhirnya cuma bisa ketawa-ketiwi.

Mereka berlima adalah Arial, Riani, Zafran, Genta dan Lan. Arial

adalah sosok yang paling handsem diantara mereka semua. Riani pakai kacamata ia

adalah sosok yang cantik, cerdas dan seorang N-ACH sejati.

Zafran, adalah seorang penyair yang kebanyakan bimbang dalam

hidupnya. Lan, ia adalah tokoh yang paling gendut, subur diantara mereka dan

kepalanya botak plontos. Genta ia dianggap “the leader”, dengan badan yang ideal

dengan rambut lurus yang berjambul.

Picture of You-nya The Cure terdengar lembut dari tape mobil lan

dalam sepanjang jalan Diponegoro, Menteng. Kelima orang dalam mobil tersebut

baru saja selesai makan bubur ayam di Cikini.

Mereka semua sepakat, untuk entah beberapa kali nya, pergi kerumah

Arial. Halaman rumah Arial yang cukup luas dan asri. Semuanya teringat, tiga tahun

yang lalu ketika baru beranggotakan empat orang dan belum menjadi “Power

Rangers”.

Tiba-tiba ada yang berkata “ Mungkin sebaiknya kita ngga usah

ketemu dulu”, Genta mengalirkan kalimat pendek. “Kita bertemu lagi tanggal 14

agustus ya” Genta meyakinkan kawan-kawannya. “Pokoknya nanti aku bikin

reminder buat tanggal 14 agustus di handphone. Tanggal 7 Agustus aku kasih tau

planning nya aja lewat SMS, dimana kita akan bertemu,” Lanjut Genta.

Pada tanggal 7 Agustus tepatnya pukul 09.00 pagi, Genta mengirim

SMS kepada ke-4 temannya. “Selamat pagi semuanya, gue kangen banget sama
kalian semuanya, sumpah !, tanggal 14 Agustus nanti kita bertemu di stasiun kereta

api senen jam 02.00.

Tiba tanggal 14 Agustus waktu menunjukkan Pukul 01.30. SIang itu

daerah stasiun senen panas sekali. Di stasiun senen, Genta bersama bawaannya yang

super banyak, menikmati makan siangnya di salah satu restoran Padang di tempat itu.

Tiba-tiba muncul sosok Zafran terlihat oleh Genta dengan carriernya

yang cukup gede juga, baju orange menyala, celana pendek, dan kacamata eighties ala

Erik Estrada dalam Film CHIPs-membuat Zafran terlihat nyentrik. Sosok Lan dan

Riani yang penuh senyum berlari kecil memasuki Restoran Padang. Arial juga datang

dengan adiknya, bernama Dinda.

Sekarang waktu menunjukkan pukul setengah tiga lebih, mereka

berenam dan barang bawaan yang hamir sama dengan rombongan pecinta alampun,

menuju ke kereta yang siap mengantar mereka ke tujuan.

Kereta ekonomi Matarmaja yang entah berapa lama melayani trayek

Malang-Jakarta dan sebaliknya ini terlihat tampak begitu tua dan kumuh dengan

beberapa kaca yang telah pecah. Setelah membereskan barang bawaan, mereka semua

duduk, berhadap-hadapan.

Riani dan Dinda duduk berhadapan di pojok dekat dengan jendela.

Genta di sebelah Riani berhadapan dengan Arial, serta Zafran duduk di sebelah Arial

berhadapan dengan Lan. 5 menit kemudian kereta mulai beranjak meninggalkan

stasiun senen. Kereta bergerak dengan perlahan, sesekali mengeluarkan angin dari

sambungan gerbongnya.

Lan kemudian bercerita tentang jumpalitannya selama dua bulan. Ia

yang tidak mudah menyerah, dua kali penolakan kuisionernya, menakjubkannya

Sukonto Legowo, Mas Fajar, Keriputnya tangan papa dan mama, sidangnya,

pokoknya semua Lan ceritakan di hadapan teman-teman.


Arial muali menceritakan tentang Indy, cewek yang telah merebut

hatinya, Indy yang parasnya biasa saja namun enak dipandang dan nggak ngebosenin,

Indy yang selalu mengisi hari-hari Arial sejauh ini.

Setengah malam telah terlewatkan. Kereta tua yang tak kenal dengan

yang namanya lelah itu mulai menyapa pemandangan kota-kota di Jawa Tengah,

melaju cepat di atas rel Jawa di malam hari.

Jalan desa dan jalan perkotaan tua yang damai dan mulai sepi. Pukul

02.30 pagi di stasiun Lempuyangan, Yogyakarta. Genta, Riani, Zafran, dan Dinda

turun dari kereta tua itu, menginjakkan kaki di ubin putih yang mulai kekuningan di

stasiun Lempuyangan Yogyakarta.

Mereka berjalan ke toilet stasiun yang ada di antara para pedagang

yang masih mencari sesuap nasi di pagi yang terasa lain di hati mereka.

Kemudian setelah turun di stasiun Lempuyangan mereka lekas berjalan

masuk ke kereta, Perlahan namun pasti, kereta mulai beranjak meninggalkan stasiun

Lempuyangan. Kereta muali melaju dengan cepat melawi hutan jati antara Madiun

dan Nganjuk.

Keenam anak tersebut sudah dari kantuknya, mereka mulai bercanda

lagi di dalam kereta. Pagi di luar terlihat sangat cerah seakan berdatangan menyambut

rombongan yang cukup jauh dari rumah ini.

Setelah mereka tiba di stasiun Malang. Matahari sore yang sudah

enggan mengeluarkan sinarnya datang menyambut. Sebelum meninggalkan kereta,

sekali lagi mereka memandangi kereta yang terdiam setelah melaju seharian penuh.

Kereta tua yang dalam diamnya telah bercerita banyak tentang

keberagaman manusia. Di satasiun Malang, Rombongan pecinta alam ini mulai

menarik perhatian banyak orang. Rasa pegal-pegal masih terasa setelah perjalanan.
Sehingga mereka memutuskan untuk istirahat sebentar di kursi stasiun

yang panjang, untuk sekedar meluruskan kaki dan menghilangkan penat, matahari

sore masih menyisakan sinarnya sedikit menembus pepohonan-pepohonan berada di

desa kecil.

Pada waktu sore itu di Tumpang banyak sekali kesibukan jip-jip

menunggu pendaki yang mulai berdatangan dari berbagai daerah. Penampilan mereka

mirip semua karena memang mereka memiliki satu tujuan yang sama yaitu

Mahameru.

Setalah itu mereka mulai melangkah, menyusuri jalan berbatu di desa

yang kemudian berbelok ke jalan setapak mungil menuju ke punggung Gunung

Mahameru. Perjalanan terus berlanjut menembus pepohonan di punggung mahameru.

Dari ketinggian pinggir lereng Gunung Mahameru, Ranu Kumbolo

perlahan muncul layaknya tetesan air raksasa yang jatuh dari langit dan membesar di

hadapan mereka. Pukul 02. 00 pagi, dingin diatas 3000 Mdpl. Rombongan itu berdiri

di depan tenda.

Keenam anak itu tercengang melihat Gunung Mahameru dalam

gelapnya malam. Setelah membereskan tenda, mereka mulai bergerak melewati hutan

cemara yang gelap dengan penerangan seadanya.

Puncak Mahameru terlihat seperti sebuah gundukan pasir yang Besar

dengan taburan batu karang dimana-mana. Jalur pendakian terlihat terang di terangi

sinar bulan dan cahaya senter dari para pendaki Gunung Mahameru.

Matahari pagi mulai menampakkan sinarnya, sinar matahari pagi yang

hangat menyapa tubuh dingin mereka. Keenam anak itu seperti melayang saat

menjejakkan kaki di tanah tertinggi di Pulau Jawa. Waktu seperti berhenti sejenak,

dataran luas berpasir itu seperti sebuah papan besar yang menjulang dengan indah di

ketinggian menggapai langit.


Di sekeliling mereka tampak langit kebiru-biruan dengan sinar

matahari yang begitu dekat. Awan putih mulai berkumpul melingkar di bawah

mereka. Asap putih yang tebal membubung di depan mereka berada di mana-mana.

Para pendaki nampak berbaris teratur di puncak Mahameru. Di depan

barisan tertancap tiang bendera dari bambu berdiri sendiri dengan Background

kepulan asap/kabut Mahameru dan langit yang kebiru-biruan.

“Biarkan keyakinan mu, 5 centimeter menggantung mengambang di

depan mu. Dan…setelah itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh

dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan

menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih seringmelihat ke atas.

Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, hati yang akan bekerja lebih

kerasdari biasanya serta mulut yang akan selalu berdoa…percaya pada 5 centimeter di

depan kening kamu”Kata yang diucapkan Zafran dengan penuh yakin.

Sepuluh tahun berlalu, minggu pagi di scret garden. Keluarga besar

penuh cerita itu berkumpul di bungalow secret garden. Riani dan Dinda memejamkan

matanya. Dan sekarang mereka menjadi seorang ibu. Bungalow secret garden pada

hari itu penuh denga do’a, mimpi dan keyakinan yang tulus dalam hati mereka.

Akhirnya semua saling pandang dan tersenyum satu sama lain.

Unsur Intrinsik

o Tema

Bertemakan tentang persahabatan 5 anak muda yang

memiliki kekuatan, keajaiban, mimpi serta keyakinan handal.


o Penokohan

Arial adalah lelaki terganteng diantara mereka, dan bertubuh

atletis. Adapun karakternya adalah sebagai berikut: Tenang“…

ia kebanggaan seluruh tongkrongankarena cuma dia yang bisa

tenang…” (hal.7)

Asik“…kalo ketawa paling keras, makanya kalo ada dia jadi

ramai.” (hal.8)Apa adanya“Semua tulisan yang Arial baca, di

mana pun, pasti Arial turuti apa adanya.” (hal.92)

Riani ia adalah gadis berkacamata yang cantik cerdas serta

mengutamakan prestasi. Adapun karakter Riani sebagai

berikut: Karismatik“Dia punya semacam karisma yang bisa

bikin orang menengok.” (hal.8)

Ramah“Hmm, ia selalu tersenyum sama siapa saja, selalu akbar

sama siapa saja, dari bos sampai cleaning service…” (hal.82)

Kritis“Siapa saja dan apa saja bisa didebatnya, soalnya dia

banyak baca dan banyak belajar. (hal.8)

Zafran adalah lelaki berbadan kurus, anak band, gokil, senang

bersyair serta membuat puisi-puisi, hidupnya terasa kurang

lengkap bila tidak bersyair selama sehari. Adapun karakternya


adalah sebagai berikut: Puitis“Zafran mulai bersyair bimbang.”

(hal.78)

Spontan“Zafran adalah orang yang akan bilang apa aja yang dia

mau bilang…” (hal.11)

Pintar“…pasti punya persepsi nih anak pinter banget…” (hal.9)

Lan ia adalah tokoh penggemar bola, gemar makan terutama

makan indomie sekaligus penggemar artis Happy Salma.

Adapun karakter Ian sebagai berikut: Fanatik“Apa aja tentang

bola dia tahu dan kebanyakan dia ngabisin waktunya buat

bola…” (hal.11)

Pantang Menyerah“Sekeluarnya dari ruangan, tiba-tiba

Ianmerasa lega. Pasti gue bisa, gue nggakpernah mau nyerah…”

(hal.127)

Kreatif“…masih nerusin makannya, ngasih tahu rumus yang

dibanggakannya buatIndomie.” (hal.55)

Genta adalah seoarang leader diantara mereka sehebat-hebatnya

Genta adalah sosok yang baik hati, seorang aktivis kampus.

Adapun karakternya sebagai berikut: Pantang menyerah“…dia

sendiri mengakui kalo Genta itu enggak pernah nyerah…”

(hal.140)
Perfeksionis“Genta emang orang yang sangat perfeksionis kalo

udah nyebur-nyebur ke wilayah customer intimacy…” (hal.29)

Berjiwa Pemimpin“Sekarang aja…, Genta langsung jawab

pertanyaan ketiga temanya. Semuanyalangsung setuju,

semuanya gampang nurut sama Genta.” (hal.43)

o Latar dan Suasana

Latar tempat :

 Stasiun kereta api

 Stasiun Lempuyang di Yogyakarya

 Ranu Pane

 Ranu Kumbolo

 Puncak Gunung Mahameru

Latar Waktu:

 Pagi hingga malam hari

“Matahari sore masih tersisa sedikit…”

(hal.206)

Latar Suasana :

 Menggembirakan

 Mengharukan

 Menegangkan
o Alur

Novel ini menggunakan alur maju dan alur mundur

artinya dalam cerita ini terjadi flashback ke masa lalu dan kejadian di

masa akan datang. Alur novel ini menggunakan alur campuran,dimana

penulis menceritakan kejadian secara progresif yang diselingi

flashback/ kejadian di masa lalu.

Adapun alur novel 5cm adalah sebagai berikut: Awal

cerita dimulai saat kelima sahabat sedang kumpul di Secret Garden,

rumah Arial. Disini mereka berlima sempat flashback tentang kejadian

Ian mencari jati dirinya sebelum akhirnya menjadi Ian yang

sepenuhnya Ian. Saat itu mereka sampai pada titik jenuh setelah 7

tahunselalu bersama, akhirnya Genta berinisiatif untuk berhenti

sejenak bertemu satu sama lain selama 3 bulan, semua temannya pun

setuju. Selama 3 bulan berpisah, banyak kejadian yang terjadi pada tiap

orang, seperti Ian yang akhirnya menyelesaikan skripsi, Riani yang

sukses ditempat kerjanya, Arial yang jatuh cinta sama Indy, Genta

yang sukses jadi Event Organizer, dan Zafran yang makin jatuh cinta

sama Arinda. Bagian tengah dari novel ini adalah saat kelima sahabat

ini ditambah Dinda akhirnya bertemu kembali di Stasiun Senen, 14

Agustus, untuk melakukan perjalanan mendaki ke tanah tertinggi,

puncak Mahameru. Perjalanan dimulai dari naik kereta Matarmaja,

naik Jip untuk ke Ranu Pane, bertemu Daniek salah satu pendaki setia

Mahameru, mendaki Mahameru, beristirahat di Ranu Kumbolo,

perjalanan menuju puncak ditemani pemandangan indah dan juga

rintangan, hingga akhirnya mereka sampai di tanah tertinggi

pulauJawa, Puncak Mahameru, 17 Agustus, dan melakukan upacara

bendera dengan pendaki yang lainnya.Bagian akhir dari novel ini


adalah saat turun dari Puncak Mahameru, Genta memberanikan dirinya

untuk mengungkapkan segala rasa pada Riani, yang selama ini

dipendam. Namun ternyata Riani memendam rasapada Zafran,

kekonyolan Zafran dan dunianya yang selalu bisa bikin Riani

tersenyum. Pada akhirnya cinta bukan untuk dimiliki karena Tuhan

memberi apa yang manusia butuhkan. Zafran menikah dengan Riani,

Arial menikah dengan Indy, Genta menikah dengan Citra, sahabat

Riani di kantor, dan Ian yang akhirnya bisa menikahi Happy Salma,

wanita idamannya. Persahabatan mereka tidak pernah berhenti,

begitupula persahabatan anak-anak mereka.

o Sudut Pandang

PandangDalam novel ini, sudut pandang yang

digunakkan penulis adalah orang ketiga serba tahu, dimana penulis

bertindak sebagai sutradara yang mengetahui segala perasaan maupun

konflik batin yang dialami para tokoh. Adapun buktinya sebagai

berikut:“Batin Riani pun angkat bicara, Genta… Genta… Genta emang

yang paling Riani buat Riani…” (hal.28)

o Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam novel 5 cm yakni

bahasa yang mengikuti perkembangan zaman sehingga mudah untuk

dibaca dan dipahami oleh pembaca khususnya di kalangan remaja.

o Amanat
Amanat yang tersampaikan, Terimalah sahabat kita

dengan sepenuh hati dan apa adanya, baik kelebihan dan

kekurangannya yang ada pada diri sahabat kita. Karena tidak semua

orang mempunyai kelebihan semata.

Unsur Ekstrinsik

o Penulis novel “5 cm” adalah Donny Dhirgantoro.

o Donny Dhirgantoro adalah seorang penulis, yang memulai debutnya

pada tahun 2005.

o Donny beragam islam.

o Donny hidup disekitar anak muda, yang membuat novel 5 cm

menggunakan bahasa sehari-hari khas ank muda.

o Novel 5 cm adalah novel pertamanya.

o Donny Dhirgantoro adalah penulis yang handal, selain novel 5 cm,

karyanya yang lain adalah novel berjudul 2, yang juga menjadi best

seller.

4) Kerangka

1. Identitas

2. Pendahuluan

3. Isi/sinopsis

4. Kerangka

5. Penutup

5) Penutup
Novel ini sangat layak untuk diterbitkan, karena memberi banyak

inspirasi bagi kaum muda di seluruh Indonesia. Novel“5 cm” benar-benar novel yang

cocok bagi pelajar jaman sekarang, karena novel ini mengajarkan kita tentang

persahabatan yang erat dan kekuatan kerja keras. Novel ini mengingatkan kita tidak

perlu bukti dan hitungan, serta rumus-rumus yang rumit untuk membuktikan kekuatan

dan keajaiban mimpi dan keyakinan. Selain itu, buku ini juga mengajarkan tentang

bagaimana cara mewujudkan mimpi yang kita punya.

Novel ini memiliki banyak kelebihan. Namun bukan berarti novel ini

tidak memiliki kekurangan. Berikut penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan

novel ini :

o Kelebihan

Kelebihan dari buku ini adalah ceritanya yang cukup

menarik penuh tantangan dan petualangan. Penulis menggunakan

bahasa yang elegan mudah dipahami dan alur ceritanya yang tidak

membosankan sehingga menarik pembaca untuk membaca buku ini

hingga akhir.

Di dalam buku ini terdapat banyak kata-kata yang dapat

membuat kita terinspirasi. Dalam ceritanya diselipkan beberapa lagu

yang sesuai dengan suasana yang sedang dialami, sehingga membuat

kita semakin terlarut dalam cerita.

Ditambah dengan penggambaran setting latar waktu dan

latar tempat yang detail, namun tidak berlebihan seakan membuat kita

seperti ikut terlibat di dalamnya, seperti pejalanan mereka dari stasiun

senen, Jakarta sampai ke puncak Gunung Mahameru.


Pembaca bagaikan berada dalam situasi tersebut,

merasakan dinginnya Ranu Pane, Indahnya Ranu Kumbolo, Kisah

mitisnya kalimati serta menakjubnya puncak Mahameru. Pesa moral

yang disampaikan pun sangat baik sehingga memotuvasi pembaca agar

dapat mengejar impian mereka dan membuat menjadi kenyataan.

o Kekurangan

Cerita akhir novel 5 cm ini walaupun berakhir dengan

happy ending, namun masih sedikit menggantung dan serasa begitu

dipaksakan dengan pembentukan keluarga antara sahabat-sahabat

tersebut.

Ditambah lagi dengan keturunan mereka yang begitu

sama mewarisi sifat-sifat dari orang tuanya dan semuanya seumuran.

Hal tersebut menyebabkan pembaca sulit dalam membedakan mana

yang menjadi anak dan mana yang menjadi bapak, mana yang masih

muda dan mana yang anak-anak.

Anda mungkin juga menyukai