Anda di halaman 1dari 11

SINOPSIS NOVEL 5 cm

Judul Buku : 5 cm
ISBN : 9797591514
NamaPengarang : Donny Dhirgantoro
Penerbit : PT. Grasindo
Tahun Terbit : 2007
Tebal Buku : 381 halaman
Harga Buku : Rp 60.000,00

Sinopsis Novel 5 cm-Cerita ini dimulai dari


sebuah tongkrongan lima orang yang mengaku dirinya
manusia-manusia agak pinter dan sedikit tolol yang
sangat sok tahu yang telah kehabisan pokok bahasan
pada waktu nongkrong sehingga akhirnya cuma bisa
ketawa-ketiwi.
Mereka berlima adalah Arial, Riani, Zafran, Genta dan Lan. Arial adalah sosok
yang paling handsem diantara mereka semua. Riani pakai kacamata ia adalah sosok
yang cantik, cerdas dan seorang N-ACH sejati.
Zafra, adalah seorang penyair yang kebanyakan bimbang dalam hidupnya. Lan, ia
adalah tokoh yang paling gendut, subur diantara mereka dan kepalanya botak plontos.
Genta ia dianggap the leader, dengan badan yang ideal dengan rambut lurus yang
berjambul.
Picture of You-nya The Cure terdengar lembut dari tape mobil lan dalam sepanjang
jalan Diponegoro, Menteng. Kelima orang dalam mobil tersebut baru saja selesai makan
bubur ayam di Cikini.
Mereka semua sepakat, untuk entah beberapa kali nya, pergi kerumah Arial.
Halaman rumah Arial yang cukup luas dan asri. Semuanya teringat, tiga tahun yang lalu
ketika baru beranggotakan empat orang dan belum menjadi Power Rangers.
Tiba-tiba ada yang berkata Mungkin sebaiknya kita ngga usah ketemu dulu,
Genta mengalirkan kalimat pendek. Kita bertemu lagi tanggal 14 agustus ya Genta
meyakinkan kawan-kawannya. Pokoknya nanti aku bikin reminder buat tanggal 14
agustus di handphone. Tanggal 7 Agustus aku kasih tau planning nya aja lewat SMS,
dimana kita akan bertemu, Lanjut Genta.
Pada tanggal 7 Agustus tepatnya pukul 09.00 pagi, Genta mengirim SMS kepada
ke-4 temannya. Selamat pagi semuanya, gue kangen banget sama kalian semuanya,
sumpah !, tanggal 14 Agustus nanti kita bertemu di stasiun kereta api senen jam 02.00.
Tiba tanggal 14 Agustus waktu menunjukkan Pukul 01.30. SIang itu daerah stasiun
senen panas sekali. Di stasiun senen, Genta bersama bawaannya yang super banyak,
menikmati makan siangnya di salah satu restoran Padang di tempat itu.
Tiba-tiba muncul sosok Zafran terlihat oleh Genta dengan carriernya yang cukup
gede juga, baju orange menyala, celana pendek, dan kacamata eighties ala Erik Estrada
dalam Film CHIPs-membuat Zafran terlihat nyentrik. Sosok Lan dan Riani yang penuh
senyum berlari kecil memasuki Restoran Padang. Arial juga datang dengan adiknya,
bernama Dinda.
Sekarang waktu menunjukkan pukul setengah tiga lebih, mereka berenam dan
barang bawaan yang hamir sama dengan rombongan pecinta alampun, menuju ke kereta
yang siap mengantar mereka ke tujuan.
Kereta ekonomi Matarmaja yang entah berapa lama melayani trayek Malang-
Jakarta dan sebaliknya ini terlihat tampak begitu tua dan kumuh dengan beberapa kaca
yang telah pecah. Setelah membereskan barang bawaan, mereka semua duduk,
berhadap-hadapan.
Riani dan Dinda duduk berhadapan di pojok dekat dengan jendela. Genta di sebelah
Riani berhadapan dengan Arial, serta Zafran duduk di sebelah Arial berhadapan dengan
Lan. 5 menit kemudian kereta mulai beranjak meninggalkan stasiun senen. Kereta
bergerak dengan perlahan, sesekali mengeluarkan angin dari sambungan gerbongnya.
Lan kemudian bercerita tentang jumpalitannya selama dua bulan. Ia yang tidak
mudah menyerah, dua kali penolakan kuisionernya, menakjubkannya Sukonto Legowo,
Mas Fajar, Keriputnya tangan papa dan mama, sidangnya, pokoknya semua Lan
ceritakan di hadapan teman-teman.
Arial muali menceritakan tentang Indy, cewek yang telah merebut hatinya, Indy
yang parasnya biasa saja namun enak dipandang dan nggak ngebosenin, Indy yang
selalu mengisi hari-hari Arial sejauh ini.
Setengah malam telah terlewatkan. Kereta tua yang tak kenal dengan yang namanya
lelah itu mulai menyapa pemandangan kota-kota di Jawa Tengah, melaju cepat di atas
rel Jawa di malam hari.
Jalan desa dan jalan perkotaan tua yang damai dan mulai sepi. Pukul 02.30 pagi di
stasiun Lempuyangan, Yogyakarta. Genta, Riani, Zafran, dan Dinda turun dari kereta
tua itu, menginjakkan kaki di ubin putih yang mulai kekuningan di stasiun
Lempuyangan Yogyakarta.
Mereka berjalan ke toilet stasiun yang ada di antara para pedagang yang masih
mencari sesuap nasi di pagi yang terasa lain di hati mereka.
Kemudian setelah turun di stasiun Lempuyangan mereka lekas berjalan masuk ke
kereta, Perlahan namun pasti, kereta mulai beranjak meninggalkan stasiun
Lempuyangan. Kereta muali melaju dengan cepat melawi hutan jati antara Madiun dan
Nganjuk.
Keenam anak tersebut sudah dari kantuknya, mereka mulai bercanda lagi di dalam
kereta. Pagi di luar terlihat sangat cerah seakan berdatangan menyambut rombongan
yang cukup jauh dari rumah ini.
Setelah mereka tiba di stasiun Malang. Matahari sore yang sudah enggan
mengeluarkan sinarnya datang menyambut. Sebelum meninggalkan kereta, sekali lagi
mereka memandangi kereta yang terdiam setelah melaju seharian penuh.
Kereta tua yang dalam diamnya telah bercerita banyak tentang keberagaman
manusia. Di satasiun Malang, Rombongan pecinta alam ini mulai menarik perhatian
banyak orang. Rasa pegal-pegal masih terasa setelah perjalanan.
Sehingga mereka memutuskan untuk istirahat sebentar di kursi stasiun yang
panjang, untuk sekedar meluruskan kaki dan menghilangkan penat, matahari sore masih
menyisakan sinarnya sedikit menembus pepohonan-pepohonan berada di desa kecil.
Pada waktu sore itu di Tumpang banyak sekali kesibukan jip-jip menunggu pendaki
yang mulai berdatangan dari berbagai daerah. Penampilan mereka mirip semua karena
memang mereka memiliki satu tujuan yang sama yaitu Mahameru.
Setalah itu mereka mulai melangkah, menyusuri jalan berbatu di desa yang
kemudian berbelok ke jalan setapak mungil menuju ke punggung Gunung Mahameru.
Perjalanan terus berlanjut menembus pepohonan di punggung mahameru.
Dari ketinggian pinggir lereng Gunung Mahameru, Ranu Kumbolo perlahan
muncul layaknya tetesan air raksasa yang jatuh dari langit dan membesar di hadapan
mereka. Pukul 02. 00 pagi, dingin diatas 3000 Mdpl. Rombongan itu berdiri di depan
tenda.
Keenam anak itu tercengang melihat Gunung Mahameru dalam gelapnya malam.
Setelah membereskan tenda, mereka mulai bergerak melewati hutan cemara yang gelap
dengan penerangan seadanya.
Puncak Mahameru terlihat seperti sebuah gundukan pasir yang Besar dengan
taburan batu karang dimana-mana. Jalur pendakian terlihat terang di terangi sinar bulan
dan cahaya senter dari para pendaki Gunung Mahameru.
Matahari pagi mulai menampakkan sinarnya, sinar matahari pagi yang hangat
menyapa tubuh dingin mereka. Keenam anak itu seperti melayang saat menjejakkan
kaki di tanah tertinggi di Pulau Jawa. Waktu seperti berhenti sejenak, dataran luas
berpasir itu seperti sebuah papan besar yang menjulang dengan indah di ketinggian
menggapai langit.
Di sekeliling mereka tampak langit kebiru-biruan dengan sinar matahari yang
begitu dekat. Awan putih mulai berkumpul melingkar di bawah mereka. Asap putih
yang tebal membubung di depan mereka berada di mana-mana.

Para pendaki nampak berbaris teratur di puncak Mahameru. Di depan barisan


tertancap tiang bendera dari bambu berdiri sendiri dengan Background kepulan
asap/kabut Mahameru dan langit yang kebiru-biruan.
Biarkan keyakinan mu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan mu.
Dansetelah itu
yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan
yang akan berbuat lebih
banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang
akan lebih sering
melihat ke atas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, hati yang akan
bekerja lebih keras
dari biasanya serta mulut yang akan selalu berdoapercaya pada 5 centimeter di
depan kening kamu
Kata yang diucapkan Zafran dengan penuh yakin.
Sepuluh tahun berlalu, minggu pagi di scret garden. Keluarga besar penuh cerita itu
berkumpul di bungalow secret garden. Riani dan Dinda memejamkan matanya. Dan
sekarang mereka menjadi seorang ibu. Bungalow secret garden pada hari itu penuh
denga doa, mimpi dan keyakinan yang tulus dalam hati mereka. Akhirnya semua saling
pandang dan tersenyum satu sama lain.

Resensi Unsur Intrinsik sinopsis novel 5 cm


From: Titaliyom um Tare.com
1) Penokohan
1. Arial adalah lelaki terganteng diantara mereka, dan bertubuh atletis
2. Riani ia adalah gadis berkacamata yang cantik cerdas serta mengutamakan
prestasi
3. Zafran adalah lelaki berbadan kurus, anak band, gokil, senang bersyair serta
membuat puisi-puisi, hidupnya terasa kurang lengkap bila tidak bersyair selama
sehari
4. Lan ia adalah tokoh penggemar bola, gemar makan terutama makan indomie
sekaligus penggemar artis Happy Salma
5. Genta adalah seoarang leader diantara mereka sehebat-hebatnya Genta adalah
sosok yang baik hati, seorang aktivis kampus.
2) Tema
Bertemakan tentang persahabatan 5 anak muda yang memiliki kekuatan, keajaiban,
mimpi serta keyakinan handal
3) Latar dan Suasana
Latar tempat :
1. Stasiun kereta api
2. Stasiun Lempuyang di Yogyakarya
3. Ranu Pane
4. Ranu Kumbolo
5. Puncak Gunung Mahameru
Latar Waktu
1. Pagi hingga malam hari
Suasana :
1. Menggembirakan
2. Mengharukan
3. Menegangkan

Alur Cerita
Novel ini menggunakan alur maju dan alur mundur artinya dalam cerita ini terjadi
flashback ke masa lalu dan kejadian di masa akan datang.
Amanat
Amanat yang tersampaikan, Terimalah sahabat kita dengan sepenuh hati dan apa
adanya, baik kelebihan dan kekurangannya yang ada pada diri sahabat kita. Karena
tidak semua orang mempunyai kelebihan semata.
Kelebihan itu pasti selalu didampingi dengan kekurangan masing-masing, tinggal
bagaimana cara kita sebagai teman menyikapi kelebihan dan kekurangan tersebut

Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel 5 cm yakni bahasa yang mengikuti
perkembangan zaman sehingga mudah untuk dibaca dan dipahami oleh pembaca
khususnya di kalangan remaja.

Kelebihan dan Kekurangan buku 5 cm


Kelebihan buku 5 cm
Kelebihan dari buku ini adalah ceritanya yang cukup menarik penuh tantangan dan
petualangan. Penulis menggunakan bahasa yang elegan mudah dipahami dan alur
ceritanya yang tidak membosankan sehingga menarik pembaca untuk membaca buku ini
hingga akhir.
Di dalam buku ini terdapat banyak kata-kata yang dapat membuat kita terinspirasi.
Dalam ceritanya diselipkan beberapa lagu yang sesuai dengan suasana yang sedang
dialami, sehingga membuat kita semakin terlarut dalam cerita.
Ditambah dengan penggambaran setting latar waktu dan latar tempat yang detail, namun
tidak berlebihan seakan membuat kita seperti ikut terlibat di dalamnya, seperti pejalanan
mereka dari stasiun senen, Jakarta sampai ke puncak Gunung Mahameru.
Pembaca bagaikan berada dalam situasi tersebut, merasakan dinginnya Ranu Pane,
Indahnya Ranu Kumbolo, Kisah mitisnya kalimati serta menakjubnya puncak
Mahameru. Pesa moral yang disampaikan pun sangat baik sehingga memotuvasi
pembaca agar dapat mengejar impian mereka dan membuat menjadi kenyataan.

Kekurangan Buku 5 cm
Cerita akhir novel 5 cm ini walaupun berakhir dengan happy ending, namun masih
sedikit menggantung dan serasa begitu dipaksakan dengan pembentukan keluarga antara
sahabat-sahabat tersebut.
Ditambah lagi dengan keturunan mereka yang begitu sama mewarisi sifat-sifat dari
orang tuanya dan semuanya seumuran. Hal tersebut menyebabkan pembaca sulit dalam
membedakan mana yang menjadi anak dan mana yang menjadi bapak, mana yang
masih muda dan mana yang anak-anak.
SINOPSIS NOVEL PERAHU KERTAS

Penulis: Dee (Dewi Lestari)


Penerbit: Bentang Pustaka/Truedee
Terbit Pertama Kali: 2010
Jumlah Halaman: 444

Novel Perahu Kertas dimulai dengan kisah seorang


anak muda bernama Keenan. Ia seorang remaja yang
baru saja menyelesaikan sekolah menengah atas-nya di
Belanda, tepatnya di Amsterdam. Keenan menetap di
Negara tersebut selama hampir 6 tahun lamanya,
bersama sang nenek. Keenan terlahir dengan cita-cita
menjadi pelukis. Namun, ia dipaksa untuk kembali ke
Indonesia oleh sang Ayah. Keluarganya tidak
mendukung Keenan menjadi seorang pelukis. Ia pada
akhirnya memulai perkuliahan di salah satu Universitas di Bandung. Ia mengalah dan
memutuskan untuk belajar di Fakultas Ekonomi.

Tokoh sentral lainnya adalah wanita bertubuh mungil bernama Kugy. Ia digambarkan
dengan kepribadian yang riang dan ceria. Berbeda dengan Keenan yang cenderung
dingin dan kaku. Kugy juga merupakan sosok yang eksentrik pun nyentrik. Ia akan
sangat mudah dikenali jika ada di dalam kerumunan. Kugy menggilai dongeng dan
kisah klasik. Sedari kecil ia bercita-cita menjadi seorang penulis dongeng. Ia memiliki
sejumlah koleksi buku dongeng, ingin penjadi seorang perancang dongen pun juru
dongeng. Namun di tengah impiannya yang menggebu, kenyataan memaksanya sadar
bahwa penulis dongen bukan profesi yang banyak menghasilkan materi. Kugy dipaksa
untuk menyimpan mimpinya demi sebuah rasionalitas pun realisme. Meski demikian,
tokoh Kugy ini tidak patah arang. Ia mencintai dunia tulis-menulis. Hal ini yang
membuat ia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Sastra di salah satu Universitas di
Bandung. Tempat kuliah yang sama dengan tokoh lainnya, Keenan.

Pertemuan antara kedua tokoh ini tak terlepas dari tokoh lain yakni Noni dan Eko. Noni
tokoh pendukung cerita yang merupakan sahabat dekat Kugy. Sementara itu, Eko adalah
sepupu Keenan. Pertemuan pertama Kugy dan Keenan adalah momen dimana Eko dan
Noni menjemput Keenan yang baru tiba di Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, Kugy pun Keenan menjalin persahabatan bersama Eko dan
Noni. Diam-diam, mereka saling mengagumi. Kugy yang senang bercerita lewat
dongeng merasa takjub bertemu dengan Keenan, seseorang yang mampu bercerita lewat
gambar. Mereka diam-diam jatuh cinta dalam diam. Namun, kondisi menuntut mereka
untuk terus diam dan menebak. Diam-nya mereka terhadap perasaan masing-masing
semakin menjadi dikarenakan Kugy telah memiliki pacar bernama Ojos atau Joshua.
Sementara itu, Keenan yang belum memiliki pasangan, hendak dijodohkan dengan
tokoh bernama Wanda. Wanda sendiri adalah seorang Kurator. Hal ini yang membuat
Eko juga Noni bersemangat mendekatkannya dengan Keenan yang jago melukis.

Persahabatan Kugy, Keenan, Eko dan Noni berjalan apa adanya. Namun lambat laun
mereka renggang. Kugy sibuk dengan muridnya di sekolah darurat. Ia menjadi salah
satu guru relawan. Ia mengajar dengan cara mendongeng. Anak-anak yang semula usil
pada Kugy, berbalik suka berkat dongeng petualangan berjudul Jenderal Pilik dan
Pasukan Alit. Dongeng tersebut dituliskan Kugy dalam sebuah buku. Di waktu
mendatang, buku dongeng tersebut ia berikan pada Keenan.

Lain lagi dengan Keenan, ia juga sibuk dengan kehidupannya termasuk kedekatannya
dengan Wanda. Pada mulanya, hubungan mereka baik-baik saja. Namun, beberapa
waktu hubungan tersebut menjadi pelik dan menghentak Keenan. Ia menyadari bahwa
apa yang ia berusaha bangun, hancur dalam hitungan waktu semalam. Ia sedih, remuk
dan kecewa. Keenan pun memutuskan untuk meninggalkan Kota Bandung menuju Kota
Bali. Di Pulau Dewata tersebut, Keenan tinggal dengan Pak Wayan. Sahabat ibunya.

Sebelum pergi, Kugy memberi Keenan buku dongen Jenderal Pilik dan Pasukan Alit.
Keenan membawanya ke Bali. Di tempat Pak Wayan, perlahan Keenan membangun
hidup dan mimpinya kembali. Ia hidup bersama banyak seniman dan menjadikan naluri
seninya dalam melukis semakin terasah. Di Bali, Keenan mengagumi Luhde Laksmi,
keponakan Pak Wayan. Pada akhirnya, Setelah beberapa waktu, Keenan menjadi salah
satu pelukis yang karyanya diburu. Ia menciptakan serial lukisan yang digemari
kolektor. Kisah tersebut adalah dongeng yang sebelumnya Kugy berikan.

Sementara itu, selepas kuliah Kugy kembali ke Jakarta dan menjadi seorang Copywriter.
Ia kemudian menjalin hubungan dengan atasannya yang juga merupakan karib
kakaknya. Ia dan Remi menjalin hubungan meski diam-diam Kugy masih sering
mengenang Keenan. Sampai suatu waktu, Kugy kembali bertemu dengan Keenan yang
terpaksa meninggalkan Bali karena ayahnya terkena serangan stroke. Keenan harus
melanjutkan perusahaan ayahnya. Pertemuan Kugy dan Keenan di kondisi yang berbeda
ini membuat mereka tak bisa lagi menahan perasaan masing-masing. Konflik dimulai
dari sini.

Secara umum, Dee mengemas cerita cinta ini dengan sederhana namun sarat makna.
Kisah ini tentang pencarian cinta yang dibiarkan mengalir hingga kebali bermuara
seperti perahu kertas. Melalui Kugy dan Keenan, Dee menyajikan cerita cinta yang
biasa namun dalam. Pemilihan kata serta alur taktis membuat kisah di dalam novel
Perahu Kertas ini menarik untuk dibaca. Meski temanya teramat ringan, namun signatur
dee dalam derita ini sama memikatnya dengan buku bertema berat milik dee lainnya.
Unsur Intrinsik Novel Perahu Kertas

From: Wardhina Ayu W. WordPress.com


1. Tema
Dalam novel perahu kertas ini tema yang diambil adalah persahabatan
2. Tokoh dan watak toko

a. Keenan

Dikisahkan keenan adalah orang yang cuek, namun tekun.

Bukti langsung : Keenan sangat rajin menekuni profesinya sebagai penulis, meski
sempat putus asa namun ia tetap kembali kepada seni lukisnya.

Bukti tidak langsung : Meski ia telah mengetahui dengan jelas perasaannya terhadap
kugy, namun ua tetap pura-pura tidak peduli terhadap perasaannya.

b. Kugy

Kugy adalah sosok gadis yang unik dan ceria

Bukti Langsung : Kugy adalah gadis yang beda di antara gadis yang lain, jika
dikerumunan ia adalah gadis yang tidak sulit ditemukan

Bukti tidak langsung : ia selalu terlihat ceria dan memberi warna di depan sahabatnya

c. Noni

Dikisahkan Noni adalah sosok gadis yang rajin dan disiplin

Bukti langsung : Noni adalah gadis yang tepat waktu dan tidak suka menunda-nunda
waktu

d. Eko

Dikisahkan eko adalah tipe orang yang memiliki sifat penyayang

Bukti tidak langsung : Eko selalu perhatian terhadap sahabatnya

e. Wanda

Tidak jauh berbeda dengan tokoh Eko, ia memiliki sifat penyayang dan perhatian
Bukti tidak langsung : Wanda selalu memperhatikan keenan

3. Latar

Latar tempat : Kampus,Rumah ,Warung Makan

Latar waktu: Siang hari, sore dan malam

Latar suasana: sedih, bahagia

4. Alur

Alur yang digunakan dalam novel perahu kertas adalah alur maju dan alur mundur
artinya dalam cerita terjadi flashback ke masa lalu dan masa depan.

5. Gaya bahasa

Penggunaan bahasa yang digunakan cukup enak dibaca, mengandung majas


personifikasi seperti penggalan kata berikut perahu itu bagaikan bertanya-tanya
padaku

6. Amanat

Amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah selalu menerapkan sikap sabar dan
tabah. Karena sahabat dan jodoh takkan lari kemana setelah kita berusaha.

Unsur Ekstrinsik Novel Perahu Kertas


From ; fixabay.com

Ekonomi : Keenaan hidup dalam keluarga yang berkecukupan atau kaya

Sosial : Mempunyai banyak sahabat dan saling membantu satu sama lain

Religius : Ketika Keenaan mendoakan orang tuanya yang sedang sakit strok

Moral: Saling Menghargai, tolong-menolong dalam kebaikan dan rasa saling


menghormati.
Kelebihan dan kekurangan Novel Perahu kertas

1. Kelebihan novel perahu kertas

Novel ke enam karya Dewi Lestari atau yang sering dikenal dengan nama dee ini
menurut saya sangat menarik. Dimana novel ini mengulas tema tentang persahabatan
yang serat akan konflik yang menghanyutkan untuk para pembacanya.

Dikemas dengan gaya bahasa yang lugas dan ringan serta sesuai dengan kondisi
masyarakat masa sekarang menjadikan novel ini dapat mudah dimengerti dan diniikmati
oleh pembaca dari berbagai kalangan usia.

Novel ini begitu edukatif dikarenakan kita dapat banyak belajar dari novel ini. Mulai
dari bagaimana kita harus tetap semangat dalam meraih mimpi-mimpi kita serta percaya
bawasannya hidup ini sudah ada yang mengatur.

Selain itu, novel ini juga penuh akan nilai-nilai positif serta makna kehidupan yang
tidak hanya bercerita tentang remaja pada umumnya, akan tetapi bercerita tentang
dinamika kehidupan empat orang remaja serta korelasinya dengan lingkungan internal.

Dengan penggambaran latar waktu dan tempat yang sangat mendetail namun tidak
berlebihan, menambah daya tarik dari novel ini dan membuat seolah pembaca ikut
terlibat di dalamnya.

Sekilas novel Perahu Kertas tampak sederhana dan biasa-biasa saja karena bertemakan
tentang cinta. Tetapi tidak hanya bererita tentang cinta namun banyak unsur lain yang
mendukung dan kuat dalam novel ini yang membuat novel ini begitu inspiratif dan
edukatif, seperti mimpi, persahabatan, dan kekeluargaan.

Penggambaran tokoh, latar, dan alur yang begitu kreatif dan jelas membuat para
pembaca novel Perahu Kertas tidak segan-segan untuk bermain dengan dunia
imajinasinya dan membayangkan secara nyata apa yang terjadi dalam ceritanya.

2. Kekurangan novel perahu kertas

Dalam novel ini, pelukisan cerita banyak menggunakan setting tempat sehingga sangat
dapat beresiko pembaca akan menjadi bingung dalam memahami latar tempat cerita
tersebut dimana. Oleh karena itu dibutuhkan pemahaman dan konsentrasi tinggi untuk
para pembacanya.
Pada beberapa bagian kisah, terdapat cerita yang monoton sehingga timbul kesan
kurang menarik dan timbul kebosanan pembaca dalam mendalami novel.

Anda mungkin juga menyukai