Hari, tanggal
Judul
Pembelajaran
Kegiatan
perwakilan
dari
masing-masing
kelompok
bersama-sama.
Mahasiswa
mendengarkan
dan
siswanya,
sehingga
perubahan
yang
terjadi
pada
siswa
cara
untuk
mempelajari
hubungan
serta
proses
belajar.
Dalam
proses
belajar,
siswa
menjadi
hubungan
persahabatan,
dimana
guru
anak sebab sebenarnya kita mendidik anak itu. Tidak boleh lagi
anak itu dianggap sebagai suatu bejana yang harus diisi oleh
guru dengan bahan pelajaran. Menurut penyelidikan, belajar
dengan efektif hanya mungkin, kalau anak itu sendiri turut aktif
dalam merumuskan serta memecahkan masalah. Malahan di
sekolah yang modern anak anak diturut sertakan menentukan
bahan
pelajaran,
tentu
dalam
rangka
tujuan
dan
filsafat
memenuhi tugas itu akan memberi kepadanya rasa kepuasan dan kebahagiaan.
Sebaliknya kegagalan memenuhinya akan menimbulkan kekecewaan, rasa tak
senang dan kecaman dari pihak lingkungan. Misalnya, pada masa perkembangan
tertentu seorang anak harus dapat makan sendiri, berpakaian sendiri,
mengeluarkan pendapatnya dengan bahasa yang teratur mengurus diri sendiri,
berumah tangga sendiri dan sebagainya. Itulah tugas-tugas yang dibebankan pada
bahu setiap orang sesuai dengan masa perkembangaannya. Developmental task
yang harus dipenuhi oleh pemuda-pemuda ialah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
lengkapnya tentang siswa. Oleh sebab itu sekolah modern dengan sengaja
mengumpulkan keterangan-keterangan itu sejak anak itu masuk sekolah.
Keterangan itu senantiasa diperlengkapi selama anak itu belajar di sekolah dan
agar dapat sedalam-dalamnya mengenal latar belakang siswa.
Bila anak itu pindah sekolah maka keterangan itu dikirimkan ke sekolah
yang baru. Secara ideal, kumpulan keterangan itu mengikuti anak itu dari
Sekolah Dasar sampai Universitas. Tentu saja segala keterangan itu bersifat
rahasia dan hanya dipergunakan untuk kebaikan anak itu.
Kumpulan keterangan itu dalam bahasa asingnya disebut permanent
cumulative record atau catatan yang permanen yang dapat berisi keterangan
mengenai:
1. Keterangan pribadi anak: nama, tanggal dan tempat lahir, kebangsaan,
jenis kelamin, alamat, nama orang tua atau wali, tanggal masuk sekolah.
2. Kepandaian: angka-angka rapor, hasil-hasil tes, tinggal kelas.
3. Kesehatan: penyakit-penyakit, cacat badan, kebiasaan hidup,
perkembangan berat, tinggi badan, dan sebagainya.
4. Keadaan rumah: pekerjaan ayah/ibu, jumlah adik/kakak, suku bangsa
orang tua, pendidikan orang tua, agama orang tua, ada tidaknya ayah/ibu,
suasana rumah dan sebagainya.
4
pujian.
Kesanggupan istimewa, hobby.
Sifat-sifat pribadi (watak): suka bergaul. Pendiam, jujur dan sebagainya.
Cita-cita untuk kemudian hari, jabatan yang diinginkan.
dan sebagainya yang masih dirasa perlu.
Kumpulan keterangan ini dilengkapi foto, hasil karya anak berupa
karangan, gambar, hasil ujian dan sebagainya, catatan berkala oleh guru sebagai
hasil pengamatan, hasil-hasil interview, kesulitan-kesulitan anak dalam pelajaran.
Setiap guru memberi sumbangan untuk memperlengkap keterangan tentang
murid.
Banyak cara untuk mengenal siswa, di antaranya ada yang sudah
dilakukan diatas, ada pula yang memerlukan alat serta latihan khusus seperti tes,
observasi (kelakuan anak di dalam kelas), mengunjungi rumah, interview
(Nasution, 1982).
Guru juga harus memberikan stimulus dari rangsangan internal berupa
motivasi. Menurut Sartain (1958) (dalam M. Ngalim, 1992) pada umumnya suatu
motivasi atau dorongan adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu
organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan atau perangsang.
Tujuan adalah yang menentukan atau membatasi tingkah laku organisme itu. Jika
yang kita tekankan adalah faktanya/obyeknya, yang menarik organisme itu, maka
kita pergunakan istilah perangsang (incentive).
Banyak bakat anak tidak berkembang karena tidak diperolehnya motivasi
yang tepat. Jika seseorang mendapat motivasi yang tepat, maka lepaslah tenaga
yang luar biasa, sehingga tercapai hasil-hasil yang semula tidak terduga. Motivasi
merupakan pendorong bagi perbuatan seseorang. Ia menyangkut soal mengapa
seseorang berbuat demikian dan apa tujuannya sehingga ia berbuat demikian (M.
Ngalim, 1992).
b. Browsing internet
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Seseorang di anggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan
perilakunya. Perubahan tingkah laku yang terjadi harus secara sadar. Seseorang di
katakana belajar apabila setelah melakukan kegiatan belajar ia menyadari bahwa
5
dalam dirinya telah terjadi suatu perubahan. Stimulus adalah apa saja yang di
berikan guru kepada siswa, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan siswa
terhadap stimulus yang di berikan oleh guru.
Menurut Arden N. Frandsen, mengatakan bahwa hal yang mendorong
seseorang untuk belajar antara lain:
1. Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebis luas
2. Adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk maju
3. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru dan
teman
4. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha
yang baru, baik dengan koperasi maupun dengan kompetensi
5. Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman
6. Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari pada belajar
Belajar stimulus dan respon mengacu pada proses perubahan perilaku
yang di hasilkan oleh adanya relasi antara stimulus atau rangsangan dan respon
atau jawaban atas stimulus. Misalnya seseorang yang mendengar suara music ia
akan langsung mengetukkan kakinya mengikuti irama music tersebut. Respon
adalah perilaku yang lair sebagai hasil masuknya stimulus ke dalam pikiran
seseorang. Proses pembelajaran yang baik ialah yang memungkinkan terjadinya
relasi antara stimulus dan respon dengan baik. Untuk itu, maka stimulus harus
benar- benar dapat member rangsangan atau stimulus. Pertanyaan yang singkat
dan jelas akan dapat mengundang respon yang lebih baik dari pada pertanyaan
panjang yang berbelit- belit yang mungkin bisa menyesatkan. Oleh karena itu,
guru harus mampu memilih rangsangan yang baik dan mampu memberi
rangsangan yang baik.
Ada beberapa teori mengenai stimulus dan respon, di antaranya:
1. Teori Ivan Petrovich Pavlov
Memunculkan reaksi yang di inginkan, maka stimulus harus di lakukan
secara berulang- ulang, dalam artian semuanya tergantung dari kebiasaan yang di
lakukan.
2. Teori Asosiasi Edward L. Thorndike
Ketika melakukan sesuatu memang harus ada kegagalan - kegagalan
sebelumnya. Ketika ia gagal maka ia akan terus mencoba sampai akhirnya ia bisa
berhasil.
sadar bahwa dalam proses belajar ini yang diutamakan adalah bagaimana individu
dapat menyelesaikan dan terhadap rangsangan kehidupan kemudian individu ini
mengadakan reaksi. Reaksi yang dilakukan merupakan usaha untuk menciptakan
kegiatan sekaligus menyelesaikan dan akhirnya mendapatkan hasil yang
mengakibatkan perubahan pada dirinya. Sebagai hal baru serta menambah
pengetahuan. Belajar bertujuan untuk mengubah sikap positif artinya apabila
seseorang belajar sesuatu hal yang baru tergantung stimulus disekitarnya (faktor
lingkungan yang kondusif memberikan kenyamanan dalam proses belajar)
termasuk keaktifan proses mental yang sering dilatih dan akhirnya menjadi suatu
kegiatan yang terbiasa (kompasiana.com).
Jurnal kuliah
a. Pemahaman sebelum perkuliahan :
Pendidikan merupakan serangkaian aktivitas oleh pelaku
pendidikan, guru dan siswa, beserta unsur-unsurnya untuk
mencapai tujuan pendidikan, yaitu menciptakan manusia yang
berdaya. Kegiatan yang berlangsung di dalamnya adalah proses
belajar mengajar, guru menyampaikan informasi sedangkan
siswa menerima informasi. Dengan kata lain, pendidikan adalah
seni mengolah informasi.
Secara kontekstual, hal yang paling umum untuk diamati dalam proses
pendidikan adalah bagaimana guru dan siswa memainkan perannya dalam
panggung pendidikan serta bagaimana hubungan dari keduanya. Peran guru dalam
pendidikan adalah sebagai fasilitator dan motivator.
Siswa merupakan objek pendidikan. Umumnya, siswa seringkali meniru
tingkah laku, gaya berbicara maupun kebiasaan tertentu yang dilakukan oleh guru
favoritnya. Hal yang ditiru dari guru favoritnya ini seringkali berupa hal yang
positif. Tetapi terkadang beberapa siswa juga meniru hal negatif yang dilakukan
oleh guru. Guru harus bisa membuat siswa terbuka dan merasa nyaman terhadap
dirinya agar dirinya (guru) bisa lebih mudah dalam mengarahkan siswa untuk
berubah menjadi yang lebih baik lagi dalam tingkah laku, kebiasaan, serta pola
pikirnya.
berdiskusi
tentang
antara
siswa
dengan
stimulus
perubahannya.
dengan
lebih
memfasilitasi
mereka.
Setelah
dibahas
stimulus
memerlukan
proses
belajar
dan
untuk
Belajar Stimulus
/
perubah
Guru sebagai model, fasilitator, pengelola kelas (manajemen
Siswa
(pola
berpikir,
sikap,
moral,
dan
lain-lain)
serta
pengembangan
kecakapan
(kecakapan
psikomotorik,
Besi
memuai
bila
dipanaskan
Benda memuai
Aluminium memuai bila dipanaskan
bila
dipanaskan
10
Lingkungan
Benda alam
1. Abiotik : tanah, air, udara, api
2. Biotik : Tumbuhan, hewan
Gejala alam
1. Cuaca : suhu, kelembaban, tekanan udara
Kejadian alam
1. Aliran sungai : sungai, gelombang laut, angin, hujan
2. Bencana : banjir, gunung meletus, tsunami
3. Pencemaran : udara, air, tanah
Masyarakat
1. Manusia
- Individu
- Keluarga
- Populasi
11
2. Lembaga
- Pemerintah
- Keagamaan
- Sosial
3. Fasilitas umum
- Pasar
- Jalan raya
- Tempat rekreasi
4. Dunia usaha
- Industri
- Jasa
- Perdagangan
5. Rumah sakit
- Poliklinik
- Puskesmas
- Rumah sakit umum
Teknologi (tradisisonal vs modern)
1. Pertukangan :
- Kayu
- Besi
- Kimia
2. Pertanian :
- Bercocok tanam
- Peternakan
- Perikanan
3. Kerajinan :
- Kayu
- Kain
- Mineral
Sains Teknologi-Masyarakat-Sets
Isu Technology
Isu Masyarakat
Isu Sains
Salingtemas-Sets
Isu Lingkungan
12
Isu Sains
Isu Technology
Isu Masyarakat
Bahan Ajar
SAINS
LINGKUNGAN
TEKNOLOGI
MASYARAKAT
- Fakta
- Pencemaran
- Pelestarian
Ekonomi
- Konsep
- G. Meletus
- R. Genetika
Politik
- Prinsip
- Prosedur
- Bencana
- Ekosistem
- Biotek
- Konvensional/
Modern
- Sosial
- Budaya
- Kesehatan
yang
dapat
membimbing
siswa
tersebut
untuk
13
meningkatkan
intensitas
dan
kualitas
belajar.
Guru
dapat
14