disusun oleh:
Nama
: Awanis Aslama
NIM
: 13/350268/PN/13399
Kelompok
:5
Golongan
: A4
Asisten
: Inarotul Uyyun
Nurutami D
Nadia Ayu P
ACARA V
PENGENALAN EKOSISTEM SUNGAI
I. TUJUAN
1. Mempelajari macam-macam ekosistem sungai.
2. Mengetahui struktur dan komponen pembentuk ekosistem sungai.
Berdasakan intensitaas cahaya, ekosistem air tawar dibedakan menjadi 3 daerah, yaitu
(Rukayah, 2012) :
a. Daerah litoral, derah litoral adalah daerah air dangkal, sinar matahari dapat menembus
sampai dasar perairan organisme daerah litoral adalah tumbuhan yang berakar, udang,
cacing, dan fitoplankton.
b. Daerah limnetik, daerah limnetik adalah daerah terbuka yang masih dapat ditembus
oleh cahaya matahari. Organisme daerah ini adalah plankton, neston, dan nekton.
c. Daerah profundal, daerah profundal adalah daerah dasar perairan tawar yang dalam
sehingga sinar matahari tidak dapat menembusnya. Produsen sudah tidak ditemukan
lagi.
Suatu ekosistem tersusun dari organisme hidup di dalam suatu area ditambah dengan
keadaan fisik yang saling berinteraksi. Karena tidak ada perbedaan yang tegas antara
ekosistem, maka objek pengkajian harus dibalas atas daerah, dan unsur penyusun. Saling
keterkaitan antara satu dengan hal yang lain, saling ketergantungan, dan hubungan sebab
akibat yang semuanya itu membentuk satu rantai kehidupan yang berkesinambungan
(clapham, 1973).
Proses-proses arus energi dan kimia menunjang organisme ekosistem dan
bertanggung jawab terhadap identitas fungsional dan ekosistem tersebut. Di dalam tiap
ekosistem akan terjadi interaksi antara organisme yang akan mengubah dan mentransfer
energi serta zat-zat kimia. Sumber utama adalah sinar matahari, foton-foton tertentu dari
matahari akan digunakan untuk energi kimia melalui proses fotosintesis. Produsen primer
adalah organisme-organisme yang berperan sebagai sumber energi pertama dengan
mengubah sinar menjadi energi kimia. Tanaman hijau merupakan produsen primer utama
baik di darat maupun di sungai (Pringgoseputro, 1998).
III. METODOLOGI
Pada hasil pengamatan yang dilakukan pada ekosistem sungai ini, didapat 2
komponen penyusun ekosistem sungai tersebut. Yaitu komponen abiotik dan juga biotik.
Komponen abiotik yang dapat ditemukan antara lain cahaya matahari, air, iklim, udara,
suhu, batu, tanah, dedaunan yang telah gugur, dan ranting pohon. Sedangkan
PRODUSEN
Fitoplankt
KONSUMEN
1
KONSUMEN
2
Bahan
Mineral
Keterangan:
Daur Materi
Arus Energi
V. PEMBAHASAN
Ekosistem merupakan tingkat organisme yang lebih tinggi daripada komunitas atau
merupakan kesatuan dari komunitas dengan lingkungannya dimana terjadi hubungan antar
komponen didalamnya. Di dalam ekosistem setiap spesises mempunyai suatu niche atau
relung ekologi yang khas. Setiap spesies juga hidup di tempat dengan faktor-faktor
lingkungan yang khas yaitu di suatu habitat tertentu.
Sungai dapat dikategorikan sebagai suatu ekosistem karna memiliki komponen biotik
dan abiotik yang saling berinteraksi untuk membuat daur materi dan aliran energi.
Daur/siklus materi adalah proses atau siklus yang menyebabkan suatu unsur dapat digunakan
secara berulang ulang. Contohnya adalah siklus carbon-hidrogen-oksigen, siklus air, siklus
nitrogen dan lain lain. Aliran energi adalah sebuah aliran antar organisme yang hidup di
dalamnya guna keberlanjutan suatu ekosistem.
Faktor abiotik yang ada di ekosistem sungai tersebut meliputi cahaya matahari, air,
iklim, udara, suhu, batu, tanah, dedaunan yang telah gugur, dan ranting pohon. Faktor biotik
yang terdapat disana adalah semut (Oechophyllya smaragdina), ketam air tawar (
Pharathelphusa convexa), siput sedut, belalang, kupu-kupu, semak-semak, pohon bambu,
lumut, jamur air, bunga wedelia (Wedelia trilobata), Anggang-anggang (Lymnoganus sp), dan
katak. Dari faktor abiotik dan biotik yang hidup berdampingan terciptalah rantai makanan
yang mengaitkan satu sama lain. Pada hubungan nutrisional, organisme meliputi semua
makhluk hidup baik yang bersifat autotrof dan heterotror.
Organisme autotrof adalah organisme yang dapat membuat makanannya ssendiri
dengan merubah zat anorganik menjadi organik sebagai nutrisinya sendiri. Organisme
autotrof dibagi menjadi fotoautotrof, yaitu organisme autotrof yang mengubah senyawa
anorganik menjadi organik dengan bantuan sinar matahari sebagai sumber energi, dan
kemoautotrof, yaitu organisme yang mengubah zat anorganik menjadi organik dengan
menggunakan senyaswa kimi asebagai sumber energinya.
Organisme heterotrof adalah organisme yang mendapatkan sumber nutrisi dari
organisme lain atau organisme yang tidak bisa memnuat makanannya sendiri. Organisme
heterotrof di bagi menjadi empat. Saprofit, adalah organisme yang menyerap senyawa
organik dari organisme yang telah mati, Herbivora, adalah organisme pemakan tumbuhan,
Karnivora, yaitu organisme pemakan daging, dan Omnivora, organisme pamakan segala.
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan
jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara
konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis
lintang. Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan danau. Air sungai yang mengalir
deras tidak mendukung keberadaan komunitas plankton untuk berdiam diri, karena akan
terbawa arus. Sebagai gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat dan tanaman
berakar, sehingga dapat mendukung rantai makanan.
Rantai makanan adalah lintasan konsumsi makanan, biasanya dimulai dengan
organisme autrotofik yaitu organisme yang melakukan fotosistesis seperti tumbuhan hijau.
Organisme ini disebut produsen karena dapat membuat makanan dari bahan mentah
anorganik. Setiap konsumen yang memakan langsung tumbuhan disebut herbivor atau
konsumen primer seperti sapi dan belalang. Karnivor yang memakan herbivor disebut
karnivor sekunder. Karnivor yang memakan karnivor sekunder disebut karnivor tersier, dan
seterusnya. Setiap tingkatan konsumen dalam satu rantai makanan disebut tingkatan trofik.
Widelia
Kupu-kupu
Belalang
Katak
Pohon bambu
Lumut
Ikan
Fitoplankton
Zooplankton
Jentik nyamuk
Anggang-anggang
Dekomposer
Sumber energi utama bagi kehidupan adalah cahaya matahari. Energi cahaya matahari
masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen (organisme fotoautotropik) yang diubah
menjadi energi kimia tersimpan di dalam senyawa organik. Energi kimia mengalir dari
produsen ke konsumen dari berbagai tingkat tropik melalui jalur rantai makanan. Energi
kimia tersebut digunakan organisme untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kemampuan
organisme-organisme dalam ekosistem untuk menerima dan menyimpan energi dinamakan
produktivitas ekosistem.
VI. KESIMPULAN
Ekosistem terdiri atas ekosistem daratan dan ekosistem akuatik, salah satu contoh
ekosistem akuatik adalah ekosistem sungai. Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke
satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan.
Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi
sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.
Komponen pembentuk ekosistem sungai ialah komponen abiotik yang terdiri atas, air,
tanah, cahaya matahari, pH, dedaunan gugur, batu, udara, iklim dan suhu. Serta komponen
biotik seperti produsen, konsumen, detritivor, dan pengurai.
DAFTAR PUSTAKA
Clapham, W. B. 1973. Natural ecosystem. Macmillian Publishing Co., Inc., New York
London : VIII + 248p.
Foote, K. G. 1987. Fish target for use in echo integrator surveys. J. A. Coust Soe od America
(JASA). Page 981-987.
Odum, E. P. 1971. Fundamental of Ecology. Renhart and Whasington, New York.
Odum, E. P. 1993. Dasar-dasar Ekologi Edisi Ketiga. UGM Press, Yogyakarta.
Pringgoseputro, S. 1998. Ekologi Umum. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada Press.
Rukayah, S. 2012. Pengelolaan kualitas air dalam ekosistem (acuan : kultur ikan nila
oreochromis). Jurnal Fakultas Biologi Unsoed 23:12-18.