Anda di halaman 1dari 18

BAB VI

PETUNJUK PENULISAN LAPORAN TUGAS AKHIR


6.1

Umum
Tugas Akhir (TA), sebagai salah satu persyaratan bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknik Sipil pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, disetarakan
dengan 4 SKS. Selain itu, TA merupakan karya ilmiah yang akan didokumentasikan dalam
kelompok referensi khusus di tingkat Jurusan, Fakultas, maupun Universitas.

6.2

Bagian-bagian Tugas Akhir


Menurut bentuknya, tugas akhir merupakan karya ilmiah berupa laporan ilmiah yang

dibukukan. Batang tubuh karya ilmiah ini terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup. Hal-hal lainnya
merupakan pelengkap. Struktur laporan TA diberikan pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1 Struktur Laporan Tugas Akhir (TA)
Penelitian
Halaman Judul
Halaman Pernyataan
Surat Keterangan Pembimbing
(saat Ujian TA)
Halaman Pengesahan
(setelah UjianTA)
Abstrak
Ucapan Terima Kasih
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Notasi dan
Istilah/Singkatan
Bab I Pendahuluan
Bab II Tinjauan Pustaka atau
Dasar Teori
Bab III Metode
Bab IV Hasil dan Pembahasan
Bab V Penutup (Simpulan dan
Saran)
Daftar Pustaka
Lampiran

Perancangan
Halaman Judul
Halaman Pernyataan
Surat Keterangan Pembimbing
(saat Ujian TA)
Halaman Pengesahan
(setelah UjianTA)
Ucapan Terima Kasih
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Notasi dan
Istilah/Singkatan (opsional)
Bab I Pendahuluan
Bab II Dasar Teori

Kajian Pustaka
Halaman Judul
Halaman Pernyataan
Surat Keterangan Pembimbing
(saat Ujian TA)
Halaman Pengesahan
(setelah UjianTA)
Abstrak
Ucapan Terima Kasih
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Notasi dan
Istilah/Singkatan (opsional)
Bab I Pendahuluan
Bab II Tinjauan Pustaka

Bab III Analisis dan


Perancangan
Bab IV Penutup (Ringkasan)

Bab III Penutup (Simpulan dan


Saran)

Daftar Pustaka
Lampiran

Daftar Pustaka
Lampiran

26

6.3

Ketentuan Penulisan Tugas Akhir (TA)


Naskah dapat berupa ketikan asli atau fotokopi dengan ketentuan semua bagian TA terbaca

dengan jelas. Hindari pemakaian arsiran atau efek-efek lain yang mengaburkan huruf atau angka di
dalamnya sehingga sulit dibaca.
6.3.1

Kertas
Ukuran kertas untuk TA adalah A4 (210,2 mm x 297,3 mm) jenis HVS 70 gram.

6.3.2

Pengetikan
Batas pengetikan atau daerah ketik adalah 40 mm dari tepi kiri dan 30 mm dari tepi-tepi

lainnya. Setiap lembar kertas hanya diisi satu sisi saja. Naskah TA diketik dengan huruf Times New
Roman ukuran huruf 12 dan jarak antar baris sebesar 1,5 (satu setengah) spasi.
Bagian lain TA seperti Daftar Isi, Daftar Pustaka, Halaman Pernyataan, Surat Keterangan
Pembimbing atau Halaman Pengesahan, Daftar Gambar, Daftar Tabel, Daftar Notasi dan
Istilah/Singkatan, Daftar Lampiran, diketik dengan spasi tunggal.
Setiap Bab dimulai pada halaman baru. Nomor dan nama bab diletakkan di tengah-tengah
daerah ketik, diketik dengan huruf besar. Dengan angka romawi dan huruf besar (Misalnya BAB I
PENDAHULUAN), tanpa titik di belakangnya, dan diletakkan secara simetris dalam daerah ketik
(center alignment).
Nomor sub-bab ditulis sesuai dengan bab terkait, mempunyai urutan seperti: 1.1

Latar

Belakang, 1.2 Rumusan Masalah, dan seterusnya (tanpa titik di belakangnya), diketik tiga spasi di
bawah baris sebelumnya, diletakkan pada batas kiri daerah ketik (left alignment). Nama sub-bab
ditulis dengan huruf depan memakai huruf besar pada setiap kata (title case), tanpa titik di
belakangnya, berjarak minimal tiga ketukan kosong dari angka terakhir nomor sub bab.
Bagian dari sub-bab, misalnya 2.3.1

Cara Pemecahan Agregat, juga diketik tiga spasi di

bawah baris sebelumnya.


6.3.3

Penomoran Halaman
Penomoran halaman dilakukan sesuai dengan petunjuk berikut:

Lembar Halaman Judul tidak diberi nomor halaman dan tidak dihitung halamannya.

Lembar halaman yang berisi Abstrak, Halaman Pernyataan, Halaman Pengesahan, Ucapan
Terimakasih, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Notasi dan Istilah/Singkatan,
diberi nomor urut dummy sebagai berikut i,ii,iii, dst.

Nomor halaman 1 dimulai pada Bab I sampai halaman lampiran terakhir. Penomoran
halaman dibuat menerus tanpa memandang Bab dan diletakkan pada pojok kanan bawah.
27

6.3.4

Alinea/Paragraf
Satu alinea harus membawa satu pokok pikiran. Baris pertama alinea baru diawali dengan

masuk ke dalam (indent) yang disesuaikan dengan posisi huruf pertama judul sub-bab, atau bagian
dari sub-bab. Hindari memulai alinea baru pada dasar halaman, kecuali tersedia cukup ruang untuk
dua baris. Jarak antar paragraf 1,5 spasi.
6.3.5

Catatan Kaki
Pemakaian catatan kaki untuk memberikan keterangan suatu hal yang dikemukakan pada

teks maupun tabel harus dihindari. (Catatan kaki dapat dipakai untuk merujuk sumber-sumber yang
tidak dipublikasikan dengan resmi, misalnya hasil wawancara, keterangan yang diperoleh waktu
meninjau, pameran dan sebagainya).
6.3.6

Bilangan dan Satuan


Penulisan bilangan dan lambang bilangan pada awal suatu kalimat agar dihindari. Bila

seandainya kalimat perlu dimulai dengan suatu bilangan atau lambang bilangan, maka bilangan atau
lambang bilangan itu harus dieja. Satuan-satuan ditulis dengan singkat tanpa tanda titik di
belakangnya seperti: m, m2, kg, MPa dsb. (berdasarkan standar international - SI).
6.3.7

Bahasa dan Kata Asing


Pemakaian kata dalam bahasa Indonesia diutamakan. Sedapat mungkin dihindari pemakaian

kata ganti orang (seperti saya, kami, kita, dan sebagainya). Nama latin, kata yang berasal dari
bahasa asing atau bahasa daerah dicetak miring.
6.3.8

Tanda Baca
Tanda titik, selain dipakai untuk mengakhiri suatu kalimat juga digunakan di belakang

singkatan-singkatan tertentu, seperti Moh. Ali, Prof. Jaya dan lainnya. Singkatan yang terdiri atas
huruf besar semuanya, ditulis tanpa titik seperti UNUD, WHO, dan lainnya.
Titik dua dipakai jika akan mengadakan kutipan yang panjang dan jika akan menyebut
beberapa hal dalam suatu rangkaian. Tanda titik koma biasanya dipakai dalam kalimat-kalimat yang
kompleks. Tanda ini akan membagi kalimat menjadi anak-anak kalimat yang setingkat.
6.3.9

Tabel
Suatu tabel terdiri atas nomor tabel yang berupa angka latin sesuai dengan nomor bab dan

nomor urutan tabel (misalnya tabel pertama pada Bab II: Tabel 2.1) yang berjarak satu ketukan dari
kata Tabel. Judul tabel berjarak dua ketukan dari nomor tabel. Judul tabel dalam teks berjarak tiga
spasi (diberi ruang kosong 1,5 spasi) di bawah teks sebelumnya. Teks berikutnya berjarak 3 spasi
(diberi ruang kosong 1,5 spasi) dari tabel di atasnya.
28

Judul tabel dan tabel ditempatkan rata kiri, ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama
dan tidak diakhiri dengan titik. Bila judul tabel lebih dari satu baris, maka judul selebihnya diketik
satu spasi di bawah baris di atasnya dan dimulai tepat di bawah huruf pertama kata permulaan judul.
Judul tabel harus singkat dan menjelaskan apa yang terdapat di dalam tabel tersebut.
Tabel diposisikan satu spasi di bawah judulnya. Teks dalam tabel dapat disusun satu atau
satu setengah spasi tergantung pada tempat, dengan catatan bahwa tabel tidak terlalu padat dan
mudah dibaca. Tabel dapat disusun dengan kolom-kolomnya sejajar panjang halaman atau sejajar
lebar halaman. Cara yang terakhir pada umumnya menggunakan satu halaman penuh. Ukuran
huruf/angka dalam tabel bisa disesuaikan, namun harus terbaca dengan jelas dan minimal ukuran
huruf (font) 8.
Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali memang panjang sehingga tidak mungkin diketik
dalam satu halaman. Pada tabel lanjutan, dicantumkan nomor tabel dan kata (lanjutan) tanpa judul.
Contoh: Tabel 2.1 (lanjutan), tanpa titik dibelakangnya.
Tabel yang terlalu besar sebaiknya disederhanakan, bila ingin diikutsertakan dalam teks,
sedangkan tabel lengkapnya dapat disajikan dalam lampiran.
Tabel yang diambil dari suatu referensi, pada bagian bawah tabel dilengkapi dengan:
Sumber: ...asal sumber...(tahun) tanpa titik dibelakangnya, dan/atau catatan, yang ditulis dengan
ukuran huruf (font) 10, berjarak satu spasi dari tabel.
Contoh:
Tabel 2.1 Contoh cara penulisan judul tabel yang panjang pada laporan TA , tanpa titik
dibelakangnya

Sumber: Dep. PU (1985)

Pada bagian bawah tabel sebagai hasil penelitian/studi ditulis seperti pada contoh dibawah ini :
Tabel 2.1 Karakteristik

Sumber: Hasil Analisis (2010)


Penelitian (2010)

29

Bila terpaksa mencantumkan tabel berukuran besar, bisa diposisikan melintang/melebar


sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas tabel harus diletakkan di bagian kiri laporan (diarah
jilidan laporan). Nomor halaman dibuat di bagian kanan bawah sesuai posisi melintang.
6.3.10 Gambar
Yang dimaksud dengan gambar adalah bagan, grafik, peta, atau foto. Suatu gambar harus
dicantumkan lengkap dengan nomor gambar dan judul gambarnya. Gambar ditempatkan di tengahtengah dalam teks, tiga spasi di bawah dan di atas teks.
Nomor gambar berupa angka latin disesuaikan dengan nomor bab dan nomor urutan gambar
(misalnya gambar pertama pada Bab II: Gambar 2.1) yang berjarak satu ketukan dari kata
Gambar.
Judul gambar berjarak dua ketukan dari nomor gambar, ditulis dengan huruf besar pada
huruf pertama saja (sentence case) dan disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang benar,
diletakkan simetris di tengah-tengah, dan berjarak satu setengah spasi di bawah gambar serta tanpa
titik dibelakangnya.
Bila judul gambar lebih dari satu baris, maka judul selebihnya diketik satu spasi di bawah
baris di atasnya dan dimulai tepat di bawah huruf pertama kata permulaan judul. Huruf dalam
gambar harus jelas terbaca.
Bila gambar bersumber dari buku atau tulisan lain, maka sumber ini dicantumkan dibawah
nama gambar, di tengah-tengah, dengan cara menuliskan nama penulis serta tahun terbit di bawah
judul gambar, di dalam kurung, dengan ukuran huruf 10, tanpa titik dibelakangnya.

Contoh:
Ruang Untuk Gambar

Gambar 2.1 Contoh cara penulisan nama gambar yang panjang pada laporan TA , tanpa titik
dibelakang judul
Sumber: Parta (2009)

Gambar tidak boleh dipenggal. Keterangan gambar ditulis pada tempat-tempat yang lowong
di dalam gambar dan tidak di halaman lain. Gambar harus dibuat pada kertas yang dipakai untuk
naskah. Tanda-tanda, baik dalam bentuk huruf atau angka yang dipakai dalam gambar, harus jelas
dan sedapat-dapatnya berukuran sama dengan huruf atau angka dalam teks. Gambar yang lebih
besar dari kertas harus diperkecil tanpa mengurangi arti gambar tersebut.
30

Bila terpaksa mencantumkan gambar berukuran besar, bisa diposisikan melintang/melebar


sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas gambar harus diletakkan di bagian kiri laporan (diarah
jilidan laporan). Nomor halaman dibuat di bagian kanan bawah sesuai posisi melintang. Bila
gambar tidak mungkin diperkecil seperti peta, gambar dapat dilipat.
6.3.11 Penulisan Rumus/Persamaan
Rumus ditulis pada baris terpisah dari teks dengan jarak satu setengah spasi di atas dan di
bawahnya. Setiap rumus harus dinomori sesuai dengan nomor urut rumus pada masing-masing bab
yang dimulai dengan nomor bab. Persamaan ditulis dengan masuk ke dalam (indent), sejarak yang
disesuaikan dengan huruf pertama paragraf di atasnya, dan diberi nomor persamaan di bagian
kanan, di dalam kurung, sesuai bab dan nomor urut, tanpa dihubungkan dengan titik-titik.
Contoh:
E = mc2

(2.1)

6.3.12 Rujukan Tabel, Gambar, dan Rumus


Penulisan tabel, gambar, dan rumus dalam teks harus mencantumkan nomor tabel, gambar,
dan rumus yang menunjukkan rumus tersebut ada pada bab dan nomor tertentu. Sebagai contoh,
penomoran Persamaan 2.1 memberikan pengertian bahwa persamaan tersebut berada pada bab II
pada nomor urut 1. Dalam teks disebutkan sebagai Persamaan 2.1.
6.3.13 Contoh Penulisan Laporan
Ketentuan penulisan yang dijelaskan pada sub-bab diatas bisa dilihat seperti contoh pada
Lampiran TA19.

31

BAB VII
FORMAT LAPORAN DAN CAKUPAN ISI TUGAS AKHIR

7.1

Halaman Judul dan Halaman Pemisah Bab


Halaman Judul terdiri atas Halaman Judul Luar (pada cover) dan Halaman Judul Dalam

(dalam laporan). Contoh Halaman Judul dan Halaman Pemisah Bab dapat dilihat pada Lampiran
TA13a, b, c. Halaman pemisah bab berwarna biru muda.

7.2

Judul
Judul merupakan bagian paling menarik dari suatu karya tulis, dan ditulis dengan huruf

besar. Oleh karenanya judul harus dibuat sebaik mungkin, tetapi lebih penting dari itu, judul harus
mewakili isi karya tulis. Judul yang baik adalah yang memberikan gambaran jelas tentang isi karya
tulis, jelas (terbaca variabel-variabel yang dibahas) tetapi tidak terlalu panjang. Bila
memungkinkan, judul sebaiknya terdiri atas sebanyak-banyaknya 13 kata. Perhatikan contoh berikut
ini: PENGARUH PENAMBAHAN SERAT IJUK TERHADAP RETAK SUSUT DAN KUAT
TARIK BETON SERAT Judul ini bertalian dengan beton serat dan pengaruh penambahan serat
ijuk terhadap retak susut dan kuat tarik beton menjadi isu utama.

7.3

Halaman Pernyataan
Halaman ini memuat kalimat yang isinya menyatakan bahwa di dalam tugas akhir ini tidak

terdapat karya tulis yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tercantum
dalam daftar pustaka. Contah halaman pernyataan disajikan pada Lampiran TA14.

7.4

Halaman Surat Keterangan Menyelesaikan Laporan TA


Halaman ini memuat Surat Keterangan bahwa mahasiswa sudah menyelesaikan laporan TA

dan bisa diseminarkan/ujian TA (Lampiran TA11). Halaman ini dicantumkan pada Laporan untuk
Seminar/Ujian TA.

7.5

Halaman Pengesahan
Halaman ini memuat kalimat yang isinya bahwa tugas akhir tersebut telah mendapat

persetujuan pembimbing serta disahkan oleh Ketua Jurusan. Pada bagian paling bawah halaman ini
juga dicantumkan tanggal ujian mahasiswa yang bersangkutan. Halaman ini dicantumkan pada
32

Laporan TA final, setelah mahasiswa menyelesaikan revisi berdasarkan hasil sidang Ujian TA.
Halaman ini menggantikan Surat Keterangan Menyelesaikan Laporan TA (Lampiran TA11).
Contoh Halaman Pengesahan disajikan pada Lampiran TA17.

7.6

ABSTRAK (dengan huruf besar)


Abstrak merupakan bagian dari karya tulis yang paling banyak dibaca, karena abstrak

merupakan intisari/ringkasan dari suatu karya tulis. Pada lembar abstrak, kata ABSTRAK (dengan
huruf besar) ditulis ditengah-tengah di bagian atas. Dengan hanya membaca abstrak, seseorang
dapat menentukan apakah karya tulis tersebut termasuk dalam daftar referensi yang dicari. Hal ini
biasanya terjadi pada peneliti yang sedang mencari literatur untuk mendukung tulisan maupun
penelitian mereka. Dengan membaca abstraknya saja seseorang dapat mengetahui isi pokok suatu
karya tulis, tanpa harus membaca tulisan lengkapnya. Istilah lain yang sering dipakai sebagai
pengganti kata abstrak adalah sari tulisan, sinopsis, dan resume.
Ada tiga tipe abstrak: deskriptif, informatif, dan deskriptif-informatif. Tipe yang terakhir
umum dipakai dalam karya ilmiah. Informasi penting tentang masalah yang dibahas dan hasilhasilnya diungkapkan secara lengkap tetapi ringkas. Informasi lain sehubungan dengan isi karya
tulis juga diberikan secara umum. Abstrak yang baik disarankan mencakup, sekurang-kurangnya,
hal-hal berikut:

Pernyataan tentang latar belakang dan permasalahan teknis dan tujuan yang dibahas

Penjelasan tentang pendekatan yang ditempuh dalam mencari pemecahan masalah.


Pendekatan ini dapat berupa metode analisis, metode perancangan, konsep sistem, skematika
percobaan, dan sebagainya.

Hasil-hasil utama

Kata kunci, yaitu kata kata yang menjadi inti dalam penelitian, sebanyak maksimal 8 buah.
Abstrak ditulis dalam bentuk paragraf (bukan dalam bentuk daftar yang disusun ke bawah),

diketik satu spasi, dan tidak lebih dari satu halaman termasuk kata kunci. Dalam abstrak termuat
pendahuluan yang mencakup latar belakang dan tujuan, metode pemecahan masalah dan hasilnya.

7.7

UCAPAN TERIMAKASIH (dengan huruf besar)


Ucapan terimakasih (acknowledgement) dibuat dalam bentuk paragraf, tidak lebih dari satu

halaman, diketik dengan satu setengah spasi, berisi penghargaan kepada mereka yang telah
membantu

secara

langsung

atau

tidak

langsung

pelaksanaan

TA.

Judul

UCAPAN
33

TERIMAKASIH (dengan huruf besar) ditulis di tengah-tengah di bagian atas pada lembar terkait.
Yang termasuk diberi ucapan terima kasih adalah pembimbing, penyandang dana, dan pihak lain
yang terkait.

7.8

DAFTAR ISI (dengan huruf besar)


Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang isi tugas

akhir dan untuk memudahkan pembaca mencari informasi tertentu. Di dalam daftar isi dimuat
semua pokok-pokok besar dari tugas akhir secara keseluruhan mulai dari halaman judul sampai
lampiran. Cara penulisan Bab dan Sub-bab dalam daftar isi mengikuti cara penulisan pada bagianbagian dari tugas akhir tersebut. Dalam lembar daftar isi dicakup:

DAFTAR ISI, DAFTAR

TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR NOTASI DAN ISTILAH/SINGKATAN, JUDUL BAB,


dan judul Sub-bab. Daftar isi ditulis dengan jarak satu spasi.
Setiap bagian yang ada dalam daftar isi diberi lokasi nomor halaman pada bagian tepi kanan
yang dihubungkan dengan titik-titik.

7.9

DAFTAR GAMBAR DAN DAFTAR TABEL (dengan huruf besar)


Daftar gambar dan daftar tabel diperlukan bila digunakan banyak tabel dan gambar dalam

karya tulis. Semua gambar dan tabel diberi nomor dan judul seperti yang disebut dalam teks. Cara
penulisan daftar tabel dan daftar gambar mengikuti cara penulisan daftar isi. Daftar ini ditulis
dengan jarak satu spasi.

7.10

DAFTAR NOTASI DAN ISTILAH/SINGKATAN (OPSIONAL) (dengan huruf besar)


Daftar ini disertakan bila diperlukan (bila memakai notasi, istilah/singkatan dalam jumlah

yang signifikan). Judul daftar ini ditulis di bagian atas tengah dengan huruf besar.

7.11

BAB I PENDAHULUAN (dengan huruf besar)


Pendahuluan harus mampu memberikan gambaran secara singkat dan jelas tentang arah

penelitian/perancangan yang akan dilakukan. Untuk itu pendahuluan harus memuat latar belakang,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat yang diharapkan serta hipotesis yang diajukan (kalau ada).
Selain itu pendahuluan juga berisi batasan permasalahan yang dilakukan. Masing-masing bagian
pendahuluan disajikan berikut ini.

34

7.11.1 Latar Belakang (title case)


Latar belakang berisi, terutama, alasan mengapa topik Tugas Akhir terkait perlu
dilaksanakan. Latar belakang harus dapat menunjukkan adanya masalah yang diteliti dan harus
menunjukkan data dan fakta sebagai alasan, dengan mengurangi argumentasi yang bersifat bias
(pendapat pribadi). Data atau fakta bisa berupa hasil-hasil penelitian yang telah dipublikasikan atau
data nyata di lapangan. Dalam hal ini harus dijelaskan adanya perbedaan atau kesenjangan (sebagai
masalah) antara apa yang seharusnya/idealnya dan kenyataan yang ada. Dengan demikian, terlihat
dengan jelas masalah yang terjadi sehingga perlu dilakukan penelitian untuk memecahkan masalah
tersebut.
7.11.2 Rumusan Masalah
Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti, hipotesis yang akan diuji atau
dugaan yang akan dibuktikan (kalau ada). Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi,
asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan perancangan/penelitian. Uraian perumusan masalah
dapat berupa bentuk pertanyaan, dapat pula tidak. Dengan latar belakang yang kuat, sebenarnya
permasalahan sudah tersirat sehingga pada bagian ini tinggal dikemukakan masalahnya dengan
lebih tegas (misalnya dalam bentuk kalimat tanya). Rumusan masalah yang jelas artinya:

Terlihat variabel-variabel yang dibahas;

Tergambar materi/populasi penelitian;

Jelas ruang lingkupnya; jangan terlalu luas dan jangan terlalu sempit;

Dapat membantu arah dan proses pelaksanaan penelitian.

7.11.3 Tujuan
Tujuan penelitian/perancangan merupakan hal-hal yang ingin dicapai secara langsung lewat
penelitian/perancangan. Tujuan penulisan dapat untuk menjajagi, menguraikan, menerangkan,
membuktikan atau menerapkan suatu gejala atau dugaan, atau membuat suatu prototipe. Tujuan
penelitian dibuat ringkas dan jelas tanpa mengabaikan kaidah penulisan yang baik.
7.11.4 Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian berisi uraian secara singkat dan jelas kontribusi dan/atau manfaat
penelitian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau terhadap pemecahan
persoalan pembangunan secara universal.

35

7.11.5 Batasan Penelitian


Batasan penelitian bertujuan untuk membatasi lingkup kajian agar terfokus (tidak terlalu
lebar) sehubungan dengan terbatasnya waktu yang tersedia. Lingkup yang sempit memungkinkan
kajian yang lebih mendalam. Namun, untuk kasus perancangan, kadang-kadang diperlukan kajian
yang lebih lengkap dengan tujuan mahasiswa memahami proses perancangan secara menyeluruh.
7.11.6 Hipotesis (Opsional)
Hipotesis diperlukan bila jawaban permasalahan berupa taraf perbedaan dan taraf interaksi
antara variabel yang diteliti. Taraf disini biasanya disebutkan dalam dimensi kualitatif dengan
memakai instrumen/alat ukur kuantitatif. Hipotesis berasal dari dua kata yaitu hipo, artinya di
bawah, dan thesa, artinya kebenaran atau pendapat. Menurut EYD hal ini diadopsi menjadi
hipotesis yang berarti jawaban sementara untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam
penelitian. Pencapaian pernyataan hipotesis (harus berupa kalimat pernyataan) dapat didekati dari
dua hal:

Jawaban permasalahan yang berupa kebenaran dalam taraf teoritik yang dicapai melalui
tinjauan literatur.

Jawaban permasalahan yang berupa kebenaran pada taraf praktek yang dicapai setelah
mengadakan penelitian pendahuluan.

7.12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA (dengan huruf besar)


Dalam tinjauan pustaka dituliskan semua teori terkait yang digunakan dalam perhitungan

atau dalam pembahasan-pembahasan dalam rangka membuat analisis. Teori yang tidak relevan
sebaiknya tidak diikutkan. Sejauh memungkinkan, teori, data, dan informasi yang dikemukakan
diambil dari sumber aslinya. Pustaka berupa situs web (web site) dapat digunakan sebagaimana
pustaka lain. Data dan informasi itu ditelaah secara kritis dan logis serta dihubungkan dengan
permasalahan.

7.13

BAB III METODE (disesuaikan dengan jenis TA, dengan huruf besar)
Untuk TA Penelitian, bagian ini sering disebut Materi dan Metode atau Metode. Pada bagian

ini diuraikan alat/bahan, dan metode yang dipilih. Metode yang dipilih berhubungan erat dengan
prosedur yaitu urutan-urutan yang harus dilakukan dalam suatu penelitian ataupun perencanaan.
Teknik pelaksanaan kegiatan menggambarkan perangkat lunak dan keras yang diperlukan. Bab ini
36

dilengkapi dengan Bagan Alir, yang kemudian diuraikan dalam sub-bab. Pencantuman lokasi/
urutan sub bab yang berisi bagan alir disesuaikan dengan kelumrahan pada setiap bidang studi.
Dalam metode dijelaskan pula metode pemilihan obyek/lokasi, jumlah populasi, metode
pengambilan sampel, metode pengumpulan data, serta metode pengolahan data. Dalam hal yang
terakhir, apabila digunakan rancangan/desain percobaan, hendaknya dijelaskan pula model-model
statistik yang dipilih (bila diperlukan).

7.14

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN (dengan huruf besar)


Bab ini merupakan bagian paling penting dari karya ilmiah, yang didalamnya semua hasil

yang diperoleh dibahas dan dianalisis sesuai dengan teori-teori yang ada. Hasil dapat berupa
ringkasan hasil perhitungan, penelitian, atau pengukuran yang telah dilakukan. Bab ini sebaiknya
disajikan dalam bentuk tabel atau gambar/grafik tanpa pemakaian kalimat yang panjang lebar.
Pembahasan mencakup antara lain: analisis hasil/hipotesis yang diajukan, evaluasi tentang
permasalahan sehubungan dengan kajian sebelumnya, dan teori yang ada. Dalam bagian ini akan
tampak apakah hasil yang diperoleh masuk akal ataukah telah terjadi suatu fenomena unik. Segala
poin pembahasan sudah harus diarahkan untuk memberi jawaban permasalahan yang diajukan di
depan. Segala simpulan dan saran yang akan dibuat semestinya bertalian dengan hasil dan
pembahasan ini.

7.15

BAB V PENUTUP (dengan huruf besar)


Simpulan ditarik dari bab Hasil dan Pembahasan dan disajikan dalam kalimat-kalimat yang

lugas, singkat, dan jelas, dengan mengingat permasalahan dan tujuan penulisan. Jika dalam tujuan
penulisan ada tujuan umum dan khusus, maka dalam simpulan seyogyanya ada simpulan umum dan
simpulan khusus atau yang sifatnya spesifik. Dalam simpulan tidak perlu lagi dirujuk daftar
pustaka.
Saran-saran yang diajukan biasanya bertalian dengan penerapan hasil, perbaikan dan
penyempurnaan metode, dan perluasan lingkup kajian dan sebagainya. Yang terpenting dari saran
ini adalah penelitian lanjutan apa yang perlu dilakukan untuk memperkuat hasil yang telah
diperoleh ataupun untuk mencakup apa yang tidak dicakup dalam kajian kali ini dan sebelumnya.

7.16

DAFTAR PUSTAKA (dengan huruf besar)


Di dalam daftar pustaka tercantum semua pustaka yang isinya atau sebagian isinya

dikutip/disitir dalam teks dan sebaliknya. Adanya daftar pustaka dalam suatu TA akan membantu
37

pembaca yang ingin memperoleh keterangan yang lebih terperinci mengenai hal yang dikutip dalam
teks.
Dua cara penulisan pustaka dalam daftar pustaka dan penunjukan pustaka dalam teks yang
banyak dipakai adalah sistem nama tahun (the name-year system) dan metode nomor (numbered
reference method/reference number method). Dalam pedoman ini, yang harus diikuti adalah cara
pertama. Menurut cara ini, penulisan daftar pustaka dimulai dengan menulis nama akhir penulis,
koma, singkatan nama depan/initial yang diberi titik, diikuti dengan tahun penerbitan pustaka.
Selanjutnya ditulis judul tulisan dan seterusnya.
Pustaka-pustaka di dalam daftar pustaka disusun secara abjad berdasarkan huruf pertama
nama akhir penulisnya sebagai prioritas pertama diikuti oleh tahun terbitannya sebagai prioritas ke
dua namun tahun terbitnya diurut dari tahun terakhir. Daftar pustaka ditulis menggantung (indent)
sejarak minimal lima ketukan kosong, dengan jarak satu spasi.
Berikut ini adalah contoh penulisan berbagai acuan dalam daftar pustaka dengan jarak satu
spasi:
-

Pustaka berupa buku:


Asphalt Institute. 1995. Mix Design Methods for Asphalt Concrete and Other Hot Mix Types.
Manual Series No. 2 ( MS-2), 6th Edition.
British Standard (BS) 3921. 1985. Specification For Clay Bricks.
Departemen Pekerjaan Umum. 1976. Manual Pemeriksan Bahan Jalan.
Departemen Pekerjaan Umum. 1983. Petunjuk Pelaksanaan Lapis Tipis Aspal Beton (Lataston).
No.12/PT/B/1983.
Sagel, R., Kole, P., Kusuma, G. H. 1993. Pedoman Pengerjaan Beton Berdasarkan SKSNI T15-1991-03. Erlangga, Jakarta.
Sukirman, S. 2007. Beton Aspal Campuran Panas. Edisi 2. Yayasan Obor, Jakarta.

Pustaka dalam bentuk tulisan yang terdapat dalam suatu buku/laporan yang memuat
kumpulan tulisan yang masing-masing ada penulisnya sendiri:
Sulistyo, Sudarsono, dan Sudarman, A. 1981. Prospek Kesempatan Kerja dan Pemerataan
Pendapatan dalam Repelita III, dalam Wie, T.K. (Ed.), Pembangunan Ekonomi dan
Pemerataan. Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial,
Jakarta, hlm. 53-76.
Domone, P.L. 1994. Part Three: Concrete, in Illston, J.M. (Ed.), Construction Materials Their
Nature and Behaviour. 2nd Edition, E&F Spon, London, pp. 87-195.

Pustaka dalam bentuk tulisan yang dimuat dalam jurnal/majalah ilmiah yang terbit
secara periodik:
Negara, N.W. 1999. Peranan Penetrasi Aspal Terhadap Kinerja Campuran Lataston B, Jurnal
Ilmiah Teknik Sipil. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Vol. 3,
No. 5, Juli 1999, hlm. 85-95.
38

Thanaya, I N.A. 2007. Review and Recommendations of Cold Asphalt Emulsion Mixtures
(CAEMs) Design. Journal of Civil Engineering Science and Application: Civil
Engineering Dimension. Volume 9, No. 1, March 2007, Petra Christian University, ISSN
1410-9530, Surabaya, Indonesia, pp. 49-56.
-

Pustaka berupa skripsi/tugas akhir, thesis dan disertasi:


Montgomery, R.D. 1974. The Link between Trade and Labor Absorption in Rural Java: An
Input Output Study of Yogyakarta. (Unpublished Ph.D. Thesis, Cornell University,
1974).
Leech, D. and Sexton, B. 1996. Standardisation Trial of Performance Tests for Bituminous
Materials. Department Of Transport, Transport Research Laboratory, TRL Report 158,
Crowthorne-UK, in Suparma, L.B. 2001. The Use of Recycled Waste Plastics in
Bituminous Composites. (Unpublished Ph.D. Thesis, University of Leeds-UK, 2001).
Widayanti, A. 2009. Studi Sifat-Sifat Campuran Aspal Panas Lapis Tipis Aspal Beton
(Lataston) Yang Mempergunakan Agregat Bekas. (Tugas Akhir yang tidak
dipublikasikan, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, 2009).
Widiantara, I G.P. 1996. Pengaruh Penambahan Serat Ijuk Dalam Campuran Beton Terhadap
Kuat Tekan, Tarik Belah, Dan Lentur. (Tugas Akhir yang tidak dipublikasikan, Jurusan
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, 1996).

Pustaka dalam bentuk buletin:


Sudjadi, M. dan Widji, IM. 1971. Penuntun Analisa Tanaman. Buletin Lembaga Penelitian
Tanah No. 9/71. Bagian Kesuburan Tanah, Direktorat Jenderal Pertanian-RI, hlm. 60.
Beath, O.A., Eppson, H.F. 1935. Selenium and other toxic minerals in Soil and vegetation.
Wyoming Agric. Exper. Sta. Bull. No. 206, pp. 1-55.

Pustaka dalam jurnal /prosiding:


Cooper, K.E. , Brown, S.F. and Pooley, G.R. 1985. The Design of Aggregate Gradings for
Asphalt Basecourses. Journal of The Association of Asphalt Paving Technologists. Vol.
54 , pp. 324 to 346.
Forth, J.P., Zoorob, S.E., Thanaya, I N.A. 2008. The Time-Dependent Performance Of
Bitublock Single Leaf Masonry. Proceedings of 14th International Brick and Block
Masonry Conference. February 2008, Manly Pacific Hotel, Sydney, Australia, 2008.

Artikel dalam surat kabar:


Zamharir. 1983. Mencari Rumus Ekonomi. Harian Kompas. No. 270, Tahun 18, 14 April 1983,
hlm. 4, kol. 3-7.

Dua pustaka atau lebih ditulis oleh penulis yang sama dan terbit pada tahun yang sama
pula, pada buku yang kedua namanya tidak ditulis tapi diberi garis, dan dibelakang tahun
diberi huruf pembeda:
Contoh :
Hidayat. 1976a. Growth and Utilization of Manpower in Indonesia. Council for Asian
Manpower Studies Discussion Paper Series No. 76-01. Quizon City, Jan 1976.
______. 1976b. Dimensi dan Sifat Masalah Pengangguran di Indonesia. Ekonomi dan Keuangan
Indonesia, Vol. 24, September, hlm. 241-273.
39

Dua pustaka atau lebih yang ditulis oleh penulis yang sama dan terbit pada tahun yang
berbeda, pada buku yang kedua namanya tidak ditulis tapi diberi garis:
Ishikawa, S. 1967. Economic Development in Asian Perspective. Kynokuniya Publisher, Tokyo.
__________. 1972. A Note on Choice of Technology in China. Journal Development Study.
Vol.9, October 1972, pp. 161-186.

Pustaka yang berasal dari web site, tulis nama orang/nama perusahaan/nama organisasi/
nama blog pemilik web site secara singkat. Bila penulis sumber informasi adalah
seseorang, maka tulis seperti lazimnya. Bila hanya nama perusahaan yang tercantum,
tulis nama perusahaan secara singkat. Daftar Pustaka disertai judul uraian/tulisan,
alamat situs dan tanggal diakses.
Akzo Nobel. 2002. Basic emulsion know-how.
http://www.asphalt-akzonobel.com/chemicals/be/morebe.htm.
Accessed on 17/06/2002.
Bloge Pradhity. 2009. Beton Daur Ulang,
http://pradhity.blogspot.com/2009/04/beton-daur-ulang.html.
Diakses tanggal 23/06/2009.
Environmentalresearchweb. 2007. Building Blocks from waste-March 2 2007,
http://environmentalresearchweb.org/cws/article/futures/27245
Accessed on 28/09/2009.
Holleran, G. 2002. Size, Distribution Affect Emulsifier.
http://www.asphalt.com/equipment/emulsifier.html.
Accessed on 16/06/2002.
Robert, V. 2002. Build a Bridge.
http://www.pbs.org/wgbh/nova/bridge/
Accessed on 06/03/1987.
Waste on Line. 2009. Glass Recycling Information Sheet.
http://www.wasteonline.org.uk/resources/InformationSheets/Glass.htm.
Accessed on 28/05/2009.

7.17

Cara Mengutip Pustaka


Cara penulisan/penunjukan pustaka di dalam teks harus sesuai dengan cara penulisan

pustaka di dalam daftar pustaka, dengan cara menuliskan nama penulis diikuti oleh tahun terbit.
Nama pengarang yang ditulis adalah nama akhirnya saja, tanpa nama depan maupun singkatannya.
Di dalam teks, penempatan nama penulis beserta tahun terbitnya bisa di awal kalimat, di tengah
kalimat, atau di akhir kalimat, tergantung dari apa yang ingin dikemukakan melalui kalimat
tersebut.
Bila penulis suatu pustaka lebih dari satu orang, semuanya harus dicantumkan secara
lengkap. Kalau terdapat penulis yang sama tetapi tahun terbit tulisannya berbeda, maka
penulisannya diurut sesuai dengan tahun terbitnya, yang lebih baru yang ditulis terlebih dahulu.
Selanjutnya, andaikata ada penulis yang membuat tulisan lebih dari satu buah dalam tahun yang
sama, maka ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang angka tahun terbitnya.
40

Berikut adalah beberapa contoh cara mengutip (lihat juga contoh penulisan acuan dalam
daftar pustaka pada sub-bab sebelumnya).

Kalau penulisnya seorang saja:


Mochtar (1985) telah melakukan percobaan di laboratorium.................................
Diperoleh hasil .......................(Mochtar, 1985).
Kalau penulisnya dua orang:
Percobaan yang dilakukan oleh Mochtar dan Edi (1985) menunjukkan ..........................
..............diperoleh hasil .....................( Mochtar dan Edi, 1985).
Kalau penulisnya tiga orang atau lebih (misalnya: Nyoman Gede, Adi Sasono, Franky Silahatua)
cukup ditulis penulis pertama saja ditambah et al. (sumber yang dirujuk berbahasa asing-Inggris),
yang merupakan singkatan dari et alibus yang berarti dan kawan-kawannya atau dkk. (sumber
yang dirujuk berbahasa Indonesia)
Gede dkk. (1996) membuktikan .........................................
Modifikasi gradasi dapat dilakukan dengan ........................... (Cooper et al., 1985)
Berdasarkan penelitian Sudana (2007) dan Mandra (2009)
Kalau tulisan asli tidak diperoleh tetapi beberapa informasi yang terdapat pada tulisan asli diperoleh
dari sumber ke dua, maka penunjukan di dalam teks dapat sebagai contoh berikut:
-

Menurut Sulistyo dkk. (1981) dalam Wie (1981) yang menjadi faktor ............................. (di
sini informasi yang berasal dari tulisan Sulistyo dkk. yang dipublikasikan tahun 1981,
ditemukan pada tulisan Wie, sebagai editor yang terbit tahun 1981).

Menurut Leech and Sexton (1996) dalam Suparma (2001), pengujian sifat ................
Pengujian sifat campuran aspal .(Leech and Sexton, 1996 dalam Suparma , 2001).

Kalau merujuk dua sumber:


Agregat dari bahan bekas bisa dipergunakan sebagai bahan dinding ............... (Forth et al., 2006;
Thanaya et al., 2006).
Forth et al. (2006) dan Thanaya et al. (2006) melaksanakan penelitian ................................
Kalau penulis tulisan yang dirujuk di dalam teks membuat lebih dari satu tulisan dalam tahun yang
sama (diterbitkan dalam tahun yang sama) dan dua atau lebih dari tulisannya itu dikutip dalam teks,
maka penulisannya dilakukan dengan cara memberi huruf kecil setelah tahun terbitnya.
................ perhitungan empiris (Mochtar, 1985a).
Pada tulisan Mochtar lainnya yang juga terbit tahun 1985 juga dikutip, maka penulisannya:
Mochtar (1985b) membuktikan dengan pengukuran langsung ............................
41

Untuk kutipan yang berasal dari web site, tulis nama orang atau nama perusahaan disertai tahun,
sbb:
Test penyelimutan aspal emulsi ........................(Nobel, 2002).
Agregat bekas dapat dipergunakan untuk ...................(Pradhity, 2009).
................. menurut Holeran (2002) aspal emulsi mengalami setting ...............
......jumlah botol dan bekas yang belum didaur ulang ........(Waste on Line, 2009).
Artikel...dalam Environmentalresearchweb (2007).memuat tentang
bahan bangunan dari agregat bekas..( Environmentalresearchweb, 2007)
Catatan:
Kutipan/quotation harus dibuat secermat mungkin dan harus jelas dalam susunan kalimat
bagian mana saja yang berupa kutipan, untuk menghindari kesan plagiat. Ingat: plagiarisme
dikategorikan sebagai kejahatan akademis.

7.18

Lampiran
Lampiran dipakai untuk menempatkan data atau keterangan yang berfungsi untuk

melengkapi uraian yang telah disajikan pada bagian utama TA. Contoh perhitungan, gambar yang
besar, peta, dan sebagainya, yang jika dipasang di dalam teks dapat mengganggu pembaca
sebaiknya dipasang sebagai lampiran. Setiap lampiran harus diberi judul yang jelas. Di dalam teks
harus terdapat penunjukan yang jelas ke arah lampiran yang bersangkutan. Lampiran diberi nomor
urut yang berkelanjutan sesuai dengan nomor halaman bagian TA sebelumnya.

42

DAFTAR PUSTAKA
Jurusan Teknik Sipil FT Unud. 2005. Buku Saku Pedoman KP dan TA.
Nazir, M. 1988. Metode Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.
Michaelson, H. B. 1986. How to Write and Publish Engineering Papers and Reports. Second
Edition. ISI Press. 3501 Market Street, Philadelphia, PA 19104 USA.
Turabian, K. L. 1996. A Manual for Writers of Term Papers, Theses, and Dissertations, Sixth
Edition, Revised by John Grossman and Alie Bennett, The University of Chicago Press,
Chicago IL. 60637 USA.

43

Anda mungkin juga menyukai