1. Sistem Sosial
Munculnya bangsa Assyria merupakan kisah baru dalam sejarah
Iraq. Jadi bangsa Semit lainnya yang kekuasaannya mendominasi bagian
utara wilayah Mesopotamia adalah bangsa Assyria. Negara kota baru yang
tumbuh dan disuplai air dari sungai Tigris meliputi Ashur, Arbela, Nimrud
(atau Calah), dan Nineveh. Sejarah Assyria pada dasarnya merupakan
kisah raja-raja. Melalui pertumpahan darah, mereka menaklukkan negara
demi negara, dan akhirnya mereka berhasil mendirikan kerajaan Assyria
yang kuat. Lantaran kekejaman mereka dalam medan peperangan,
membuat mereka sering dijuluki sebagai momok atau hantu. Dalam setiap
peperangan, mereka selain menjarah juga membantai kehidupan, dan
dengan cara demikian ini mereka merasakan kepuasan.
Diketahui, Assyria muncul pada abad ke-14 SM sebagai sebuah
kekuasaan militer. Sekitar tahun 932-745 SM, Assyria mulai melancarkan
agresinya terhadap tetangga-tetangganya. Selama tahun 932-859 SM,
Assyria menaklukkan komunitas-komunitas Aramaen yang telah hidup
mapan di sebelah timur sungai Eufrat, persis di ambang pintu barat
wilayah Assyria. Pada tahun 858-856 SM, Shalmaneser III membawa
tentara Assyria memasuki Syria dengan menaklukkan Bit Adini, sebuah
negara Aramaen yang mengangkangi tonjolan barat sungai Eufrat.
Pada tahun 853 SM, Shalmaneser III menderita kekalahan dari
koalisi di Qarqar di sungai Orontes sebelah utara Hamath (Hamah). Dia
kembali menginvansi Syria pada tahun 849, 848, dan 845 SM. Karena
lemahnya koalisi anti-Assyria, maka pada 841 SM dapat memukul
Damaskus dan memaksa bekas sekutu Damaskus untuk mengakui
kekuasaan Assyria. Namun demikian, Shalmaneser III menderita
kekalahan di Urartu, dan pada tahun 831 SM dia digulingkan oleh sebuah
pemberontakan dalam negeri, dan akhirnya meninggal pada tahun 824
SM. Demikian pula, pemberontakan ini melumpuhkan penerusnya.
jarak yang akan memancing ketidak teraturan politik dalam negeri. Pada
akhirnya di tahun 612 SM Nineveh, ibu kota kerajaan Assyria diserbu dan
ditaklukkan oleh Aryan Medes dari Persia. Dengan peristiwa ini
berakhirlah kekuasaan kerajaan Assyria.
3. Peradaban Assyria
Peradaban Assyria banyak terpengaruh oleh peradaban Babylonia.
Dengan
mengambil
peradaban
bangsa
lain,
bangsa
Assyria
Seringkali bangsa Assyria dipandang sebagai bangsa RomawinyaAsia. Lantaran sebagaimana bangsa Romawi, Assyria juga berhasil
mendirikan kekuasaan yang luas. Jika bangsa Romawi mengambil
peradaban Yunani yang ditaklukkannya kemudian mengembangkan dan
menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia, demikian juga bangsa Assyria.
Mereka mengambil alih peradaban Babylonia, mengembangkannya dan
kemudian
menyebarkannya
ke
seluruh
wilayah
kekuasaannya.
administrasi
pemerintahan.
Wilayah-wilayah
propinsi