Anda di halaman 1dari 6

Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan

1. Proses Internalisasi
Proses internalisasi adalah proses panjang sejak seorang individu dilahirkan sampai ia hamper
meniggal. Individu belajar menanmkan dalm kepribadiannya segala perasaan, hasrat, nafsu, dan
emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya, yang digunakan untuk mengembangkan kepribadian
individu. Tetapi wujud dan pengaktifan dari berbagai macam stimulasi yang berbeda dalam
sekitaran alam dan lingkungan sosial maupun budayanya.
Setiap hari dalam hidup berlalu, bertambahlah berbagai macam pengalaman mengenai bermacammacam perasaan baru, dan belajarlah ia merasakan kegembiraan, kebahagiaan, simpati, cinta,
benci, keamanan, harga diri, kebenaran, perasaan bersalah, dosa, malu, dan sebagianya. Selain
perasan-perasaan tersebut, juga berbagai macam hasrat, seperti hasrat untuk mempertahankan
hidup, bergaul, meniru, tahu, berbakti, keindahan, dipelajarinya melalui proses internalisasi ynag
menjadikan bagian dari kepribadian individu.
2. Proses Sosialisasi
Peroses sosialisasi berkaitan dengan proses belajar kebudayaandalam hubungan dengan system
sosial. Dalam proses itu seseorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar polapola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu yang ada disekelilingnya
yangmenduduki beraneka macam peranan sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai contoh dari pengalaman seorang bayi dalam suatu keluarga golongn pegawai tinggi dikota.
Dari permulaan hidupnya bayi sudah harus menghadapi beberapa individu dalam lingkungan
masyarakat kecil adalah ibu dan ayahnya. Dalam kontak dengan orang tersebut ia akan mengalami
tingkah laku mereka yang berdasarkan perhatian dan cinta. Kemudian juga ia akan belajar
kebiasaan yang pertama yaitu makan dan minum disaat yang tepat. Hubungan dengan lingkungan
sosialnya menjadi lebih intensif ia mengembangkan bahasanya sehingga ia dapat menguraikan
maksudnya dan dapat lebih mudah individu lain menerima maksudnya.
Proses sosialisai dalam golongn sosial lainnya dalam lingkungan sosial dari berbagai suku bangsa
didunia dapat menunjukkan proses sosialisasi yang berbeda, karena proses sosialisasi ditentukan
oleh susunan kebudayaan dan lingkung sosial yang bersangkutan.

3. Proses Enkulturasi
Enkulturasi adalah pembudayaan, proses enkulturasi adalah proses seorang individu mempelajari
dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat, system norma, dan peraturan yang
hidup dalam kebudayaannya.
Proses enkulturasi sudah dimulai sejak kecil dalam alam pikiran warga suatu masyrakat , berawal
dari orang dalam lingkungan keluarga, kemudian teman bermain. Seringkali meniru berbagai
macam tindakan meniru itu dan diinternalisasi dalam kepribadiannya. Dengan berkali-kali meniru
maka tindakannya menjadi suatu pola yang mantap, dan norma yang mengatur tindakannya
dibudayakan.
Dalam suatu masyarakat ada pula individu yang mengalami berbagi hambatan dalam proses
internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi, yang menyebabkan bahwa hasilnya kurang baik. Individu
itu tidak dapat menyesuaikan kepribadiannya dengan lingkungan sekitarnya, sehingga condong
menghindari norma-norma dan aturan-aturan masyarakat yang berlaku dilingkunagnnya. Yang
menjadikan hidupnya penuh konflik dengan otang lain.
4. Proses Evolusi Sosial
a. proses microscopic dan macroscopic dalam evolusi sosial
Proses evolusi dari suatu masyarakat dan kebudayaan dapat dianalisis dari dekat secara detail
(microscopic), atau dapat juga dipandang seolah-olah dari jauh dengan hanya memperhatikan
perubahan-perubahan yang tampak besar (macroscopic). Proses analisis yang dilakukan secra detail
dapat mengerti berbagai macam proses perubahan yang terjadi dalam dinamika kehidupan
masyarakat. Proses perubahan ini berlangsung lama sehingga menyebabkan perubahan yang besar.
b. proses berulang dalam evolusi sosial
adat istiadat yang lazim berlaku dalam masyarakat ynag menjadi objek penelitian ilmu antropologi
muncul terhadap factor individu dalam masyarakat. Sikap, perasaan, dan tingkah laku khusus
individu dalam masyarakat yang mungkin bertentangan dengan adat istiadat yang lazim, diabaikan
saja atau tidak mendapat perhatian secara layak. Dengan demikian, kalau seorang ahli antropologi
misalnya harus menulis tentang adat istiadat perkawinan orang bali, ia hanya akan mengumpulkan
keterangan tentang hal yang lazim dilakukan dalam perkawinan orang bali. Upacara, aktivitas, dan
tindakan yang menyimpang dari adat bali pada umumnya terjadi karena berbagai situasi, biasanya

diabaikan atau kutang diperhatikan. Tindakan masyarakat yang menyimpang dari adat istiadat
umum seperti yang terurai sebelumnya, pada suatu ketika dapat banyak terjadi dan dapat sering
berulang (recurrent) dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada suatu masyarakat yang semua
warganya taat pada aturan adat untuk selamanya, dapat kita mengerti bahwa keadaan yang
menyimpang merupakan pangkal dari proses perubahan kebudayaan masyarakat pada umumnya.
Sudah tentu masyarakat tidak akan membiarkan penyimpangan yang terjadi dalam masyarakat, dan
itulah sebabnya dalam tipa masyarakat ada alat pengendali masyarakat. Yang bertuajuan untuk
tetap mempertahankan adat istiadat.
c. proses mengarah dalam evolusi sosial
kalau evolusi masyarakat dan kebudayaan kita pandang dari suatu jarak yang jauh, dengan
mengambil interval waktu yang panjang, maka akan tampak perubahan besar yang seolah bersifat
menentukan arah dari sejarah perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
5. Difusi
Bersamaan dengan penyebaran dan migrasi kelompok-kelompok manusia dibumi, turut pula
tersebar unsur-unsur kebudayaan dan sejarah dari proses penyebaran unsur kebudayaan keseluruh
penjuru dunia yang disebut difusi. Salah satu bentuk difusi adalah penyebaran unsur kebudayaan
dari satu tempat ketempat yang lainoleh kelompok manusia yang bermigrasi.
Penyebaran unsur kebudayaan juaga dapat terjadi tanpa ada perpindahan kelompok manusia atau
bangasa dari satu temapt ke temapt lain, tetapi karena individu tertentu yang membawa unsur
kebudayaan itu hingga jauh.
Bentuk difusi yang lain adalah penyebaran unsur kebudayaan yang berdasarkan pertemuan antara
individu dalam suatu kelompok denagn individu kelompok lain. Pertemuan antara kelompok
semacam itu dapat berlansung dengan berbagi cara. Seperti hubungan symbolistic, penetration,
peperangan.
6. Akulturasi
Istilah akulturasi, atau acculturation, atau culture contac, mempunyai berbagai arti dianatara para
antropologi, tetapi semua sepaham bahwa konsep itu mengenai proses sosial yang timbul bila suatu
kelompok manusia denagn suatu kebudayaan asing yang sedemiakian rupa, sehungga unsur-unsur
kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa

menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.


Proses akulturasi sudah ada sejak dahulu dalam sejarah kebudayaan manusia, tetapi proses
akulturasi yang mempunyai sifat khusus, baru timbul ketika kebudayaan-kebudayaan bangsa di
eropa barat mulai menyebar keseluruh daerah lain dimuka bumi, dan mulai mempengaruhi
masyarakat suku bangsa lain pada permulaan abad ke-15.
Dalam masa itu dapat diketahui cara dan dalam keadaan apa kebudayaan dapat dimasuki pengaruh
kebudayaan lain, unsur-unsur yang diambil atau diolah oleh kebudayaan suku bangsa masyarakat
tadi, melalui saluran apa dan pada lapisan apa dalam masyarakat suku bangsa tadi, unsur-unsur
kebudayaan yang masuk, reaksi sikap dan perasaan para individu dalam masyarakat suku bangsa
tadi terhadap unsur-unsur kebudayaan tersebut.
Perhatian terhadap saluran yang dilalui oleh unsur-unsur kebudayaan asing untuk masuk kedalam
kebudayaan penerima, akan memberi suatu gambaran yang konkret tentang jalannya suatu proses
akulturasi.Salah astu wujud penolakan terhadap pengaruh unsur-unsur kebudayaan asing dan
pergeseran sosial-budaya yang merupakan akibat dari peristiwa itu terjadi dalam banyak
masyarakat didunia.
7. Asimilasi
Asimilasi (assimilation) adalah proses sosial yang timbul bila ada: a. golongan manusia dengn latar
belakang kebudayaan yang berbeda, b. saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang
lama, c. kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang
khas, dan juga unsur masing-masing berubah wujudnya menjadi unsur kebudayaan campuran.
Biasanya, golongan yang tersangkut dalamproses asimilasi adalah suatu golongna mayoritas dan
minoritas. Dalam hal ini golongan minoritas merubah sifat khas dari unsur kebudayaan dan
menyesuaikannya dengan kebudayaan dari golongan mayoritas. Sedemikian rupa sehingga lambat
laun kehilanagn kepribadian kebudayaannya dan masuk kedalam kebudayaan mayoritas.
Adapun factor-factor yang menghambat proses asimilasi pada umumnya adalah: a. kurangnya
pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi, b. sifat takut terhadap kekuatan dan kebudayaan
lain, c. perasaan superioritas pada individu-individu dari satu kebudayaan terhadap yang lain.
8. Inovasi
Inovasi adalah proses pemabaruhan dan penggunaan sumber-sumber alam, energy, dan modal,

pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru yang semua akan menyebabkan
adanya system peroduksi menghasilkan produk-produk baru.. Dengan demikian inovasi itu
mengenai pembaruan kebudayaan yang khusus mengenai unsur teknologi dan ekonomi.
Proses inovasi sudah tentu sangat erat kaitannya dengan penemuan baru dalam teknologi. Suatu
penemuan biasanya merupakan suatu proses sosial yang panjang yang melalui dua tahap khusus,
yaitu discovery dan invention.
Suatu discovery adalah suatu penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru, baik berupa suatu
alat baru, ide baru, yang diciptakan oleh seorang individu atau kelompok masyarakat yang
bersangkutan. Discovery baru menjadi invention bila masyarakat sudah mengakui , menerima, dan
menerapkan penemuan baru itu.
Factor yang menjadi pendorong individu dalam suatu masyarakat untuk memulai dan
mengembangkan penemuan-penemuan baru adalah: a. kesadaran pada tiap individu akan
kekurangan dalam kebudayaannya, b. mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan, c. system
perangsang bagi aktivitas mencipta dalam masyarakat.

Sumber: http://sosbud.kompasiana.com

TUGAS

DINAMIKA & KEBUDAYAAN MASYARAKAT DI INDONESIA


MATA KULIAH : SEJARAH KEBUDAYAAN INDONESIA
DOSEN PEMBIMBING : RIZKI AGUNG, M.Pd

OLEH
NAMA : FRIDUS KOA
NPM : 2131000430015
KELAS : A (2013)
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BUDI UTOMO MALANG
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
JURUSAN SEJARAH DAN SOSIOLOGI

2015

Anda mungkin juga menyukai