Bila makanan ada dalam mulut atau mencium bau makanan maka akan keluar saliva
disebut sekresi psikis akan merangsang nervus olfaktorius dan nervus glossofaringeus
2.2.1 Anatomi lidah
Ada lebih dari 10.000 tunas pengecap pada lidah manusia, sel-sel ini tumbuh seminggu
setelah itu digantikan oleh sel-sel yang baru. Ketika lahir, kita memiliki sekitar 10.000 taste
bud, akan tetapi setelah usia 50 tahun jumlahnya mulai berkurang.
Taste bud merupakan sel epitel yang telah dimodifikasi, beberapa diantaranya disebut
sebagai sel sustentakular dan lainnya disebut sebagai sel reseptor. Sel-sel reseptor ini terusmenerus digantikan melalui pembelahan mitosis dari sel-sel epitel di sekitarnya dengan
waktu paruh sekitar sepuluh hari. Sel-sel reseptor (tunas pengecap) terdapat pada tonjolantonjolan kecil pada permukaan lidah (papila). Sel-sel inilah yang bisa membedakan rasa
manis asam, pahit dan asin.Ujung-ujung luar dari taste buds tersusun di sekitar taste pore
yang sangat kecil. Dari ujung-ujung setiap sel, mikrovili menonjol ke luar menuju taste pore
dan mengarah ke rongga mulut. Mikrovili ini dianggap memberikan permukaan reseptor
untuk pengecapan. Beberapa dari serabut saraf pengecap yang dirangsang oleh selsel reseptor
ini berinvaginasi menjadi lipatan membran sel pengecap yang juga dibentuk oleh banyak
vesikel. Vesikel ini mengandung substansi neurotransmiter yang dilepaskan melalui membran
sel untuk merangsang ujung-ujung serabut saraf dalam rensponnya terhadap rangsang
pengecapan. Taste buds juga terletak pada palatum dan beberapa diantaranya pada pilar
tonsilar, epiglotis, dan bahkan di esofagus bagian proksimal. Orang dewasa mempunyai 3000
sampai 10.000 taste buds sedangkan anak-anak mempunyai lebih sedikit. Secara garis besar
lidah dapat terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
1) Radiks lingua adalah pangkal lidah
2) Dorsum lingua adalah punggung lidah
3) Apeks lingua adalah ujung lidah
Otot lidah termasuk otot yang paling kuat pada tubuh. Lidah sebagian besar terdiri dari
dua kelompok otot yaitu :
1) Otot intrinsik lidah melakukan semua gerakan halus, sementara otot ekstrinsik mengaitkan
lidah pada bagian-bagian sekitar serta melaksanakan gerakan kasar yang sangat penting
pada saat mengunyah dan menelan. Otot intrinsic juga membuat kita mampu mengubahubah bentuk lidah (memanjang, memendek, membulat)
2) Otot ekstrinsik lidah membuat lidah dapat bergerak mengelilingi rongga mulut dan faring.
Lidah mengaduk-aduk makanan, menekannya pada langit-langit dan gigi, dan kemudian
mendorongnya ke faring.
Apabila lidah di gulungkan kebelakang , maka tampaklah permukaan bawahnya yang
di sebut frenulum linguae, sebuah struktur ligamen halus yang mengaitkan bagian posterior
lidah pada dasar mulut. Bagian anterior lidah bebas tidak terkait. Dila di julurkan, maka
1
ujung lidah meruncing dan bila terletak tenang di dasar mulut, maka ujung lidah berbentuk
bulat.
Lidah memiliki permukaan kasar karena tonjolan disebut papila (Lihat gambar 2.a).
Jumlah papila pada setiap orang belum tentu sama. Biasanya perempuan memiliki papila
lebih banyak daripada laki-laki. Menurut Delwiche (2007), terdapat empat jenis papila yaitu:
1) Papila filiformis (fili=benang)
Berbentuk seperti benang halus adalah yang terbanyak dan menyebar pada seluruh
permukaan lidah. Organ ujung untuk pengecapan adalah putting-putting pengecap yang
sangat banyak terdapat dalam dinding pappilae sirkumvalata dan fungiforum. Pappilae
filiform lebih berfungsi untuk menerima rasa sentuh daripada rasa pengecapan yang
sebenarnya. Selaput lendir langit-langit dan farinx juga bermuatan putting-putting
pengecap.
2) Papila sirkumvalata (sirkum=bulat)
Berbentuk bulat, tersusun seperti huruf v di belakang lidah. Papilae sirkumvalata
adalah jenis papilae yang terbesar dan masing-masing di kelilingi semacam lekukan
seperti parit. Ada delapan hingga dua belas buah dari jenis ini yang terletak pada bagian
dasar lidah (Lihat gambar 2.b). Papilla sirkumvalata beserta 1/3 bagian anterior lidah
berhubungan dengan saraf otak IX, glossopharyngeal.
3) Papila fungiformis (fungi=jamur)
Berbentuk seperti jamur karena mereka mempunyai tangkai sempit dan permukaan
atasnya melebar. Papilae ini, mengandung puting pengecap yang tersebar pada permukaan
atas, secara tidak teratur terdapat di sela-sela antara papilae filoformis yang banyak
jumlahnya.
4) Papila folliata
Terletak pada bagian pinggir lidah tersusun sebagai tonjolan-tonjolan yang sangat
padat sepanjang pinggir lateral belakang lidah, papila ini mengandung banyak puting
kecap
Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel
yaitu sel penyokong dan sel pengecap (lihat gambar 2.c). Sel pengecap berfungsi sebagai
reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang.
Persarafan pada lidah dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
1) Nervus trigeminus berfungsi menghantarkan rangsang sensorik/ sensibilitas dari wajah dan
selaput lendir mulut dan hidung, sedangkan serabot motoriknya mempersarafi otot-otot
pengunyah dan mempersarafi juga kelenjar ludah submaksilaris dan sublingualis
2) Nervus facialis, cabang motorik saraf ini mempersarafi otot wajah. Saraf ini juga berfungsi
menghantarkan rasa pengecapan dari lidah 2/3 depan, selain itu juga mempersarafi
kelenjar ludah sublingalis
3) Nervus glossopharyngeus adalah serabut motorik mempersarafi otot stilopharyngeus,
serabut sensorik menghantarkan sensasi umum dari pharyng, palatum mole, sepertiga
belakang lidah, bagian atas tenggorokan, tonsil, tuba auditorius dan cavum tymphani.
Sedangkan serabut parasimpatik memperasarfi kelenjar ludah parotis.
4) Nervus hypoglossus mempersarafi otot-otot intrinsik lidah
Diawali dari taste buds pada lidah, impuls menyebar sepanjang nervus facial dan dari
1/3 posterior lidah melalui nervus glossopharyngeal. Impuls dari daerah lain selain lidah
berjalan melalui nervus vagus (pada pharynx dan epiglottis). Impuls di ketiga saraf tersebut
menyatu di medula oblongata untuk masuk ke nukleus traktus solitarius. Dari sana, axon
berjalan membawa sinyal dan bertemu dengan leminiskus medialis kemudian akan disalurkan
ke daerah insula. Impuls diproyeksikan ke daerah cortex serebrum di postcentral gyrus
kemudian dihantar ke thalamus yang akan memberi persepsi pengecapan yang dirasa (lihat
gambar 2.d). Selain ke talamus, beberapa jaras saraf ini menuju sistem limbik dan
2
hipotalamus. Terdapat adaptasi pada pengecapan terjadi 1 menit diperankan oleh sistem saraf
pusat, sedangkan pada kuncup kecap, adaptasi diperankan oleh mukus yang segera menyapu
molekul yang terdapat pada mikrovili tersebut.
Vaskulerisasi lidah terbagi atas:
1) Arteri Lingualis
Arteri lingualis merupakan cabang dari arteri karotis eksterna. Arteri ini terus
berjalan melewati otot-otot pengunyahan bagian posterior menuju ke tulang hioid,
kemudian bersama-sama dengan nervus hipoglosus dan vena lingualis menuju otot
hioglosus.3,4 Setelah melewati otot hioglosus arteri lingualis ini bercabang, yaitu rami
dorsalis lingual dan di ujung anterior terbagi lagi menjadi dua cabang terminalis
2) Vena-vena pada Lidah
Vena lingualis profunda terletak pada membran mukosa bagian lateral bawah lidah.
Vena lingualis profunda dan vena sublingualis bergabung dengan dorsal lingualis di daerah
posterior dari otot hioglossus, lalu berjalan menuju vena jugularis
3) Pembuluh Limfe
Pembuluh limfe berjalan di belakang papila sirkumvalata menuju posterior
menembus dinding faring dan memasuki nodus limfatikus di daerah servikal yang terletak
di sebelah lateral vena jugularis interna:
a. Pembuluh marginal
Pembuluh marginal terdapat pada satupertiga luar dari permukaan atas lidah.
Pembuluh marginal terbagi menjadi dua bagian, bagian anterior berjalan dari ujung
lidah dan berakhir di nodus limfatikus submaksilaris, bagian posterior berjalan di
belakang otot milohioid dan berakhir di nodus jugulo omohioiedeus.
b. Pembuluh sentral
Pembuluh ini berjalan dari ujung lidah ke bawah melalui otot miloihioid dan
berakhir pada nodus submental
Fungsi lidah antara lain:
1) Sebagai alat pengecap,
2) Membantu mengaduk makanan di dalam rongga mulut
3) Membantu membersihkan mulut
4) Membantu bersuara dan bicara
5) Membantu mendorong makanan dalam proses penelanan
2.2.2 Anatomi kelenjar saliva
Kelenjar saliva ini merupakan kelenjar saliva terbanyak dan ditemui berpasang
pasangan yang terletak di ekstraoral dan memiliki duktus yang sangat panjang. Fungsi ludah
diantaranya:
1) Mencampur ludah dengan makanan sehingga lunak setengah cair dan mudah ditelan
2) Terdapat enzim ptialin mengubah hidrat arang menjadi maltose, enzim maltose menjadi
glukosa
3) Membasahi lidah pipi, dan langi-langit (palatum)
4) Melarutkian makanan kering hingga dapat dirasakan contohnya gula dan garam
5) Mencegah gigi menjadi karies dengan mengubah suasana asam yang diytimbulkan oleh
baktetri pembusuk
Kelenjar saliva dibagi menjadi 2 kategori:
1) Kelenjar saliva mayor
a. Kelenjar parotis
Kelenjar ini merupakan kelenjar terbesar dibandingkan kelenjar saliva lainnya.
Letak kelenjar berpasangan ini tepat di bagian bawah telinga terletak antara prosessus
mastoideus dan ramus mandibula. Kelenjar ini meluas ke lengkung zygomatikum di
depan telinga dan mencapai dasar dari muskulus masseter. Kelenjar parotis memiliki
3
suatu duktus utama yang dikenal dengan duktus Stensen. Duktus ini berjalan
menembus pipi dan bermuara pada vestibulus oris pada lipatan antara mukosa pipi dan
gusi dihadapkan molar dua atas.
Kelenjar ini terbungkus oleh suatu kapsul sangat fibrous dan memiliki beberapa
bagian seperti arteri temporal superfisialis, vena retromandibular dan nervus fasialis
yang menembus dan melalui kelenjar ini. Sejumlah besar enzim yang membungkus
antara lain amylase, lisozim, fosfatase asam, aldolase, dan kolinesterase. Kelenjar ini
dikelilingi oleh kapsula jaringan ikat yang tebal, dari sini ada septa jaringan ikat
termasuk kelenjar dan membagi kelenjar menjadi lobulus yang kecil. Kelenjar parotis
mempunyai sistem saluran keluar yang rumit sekali dan hampir semua duktus
ontralobularis adalah duktus striata.
Saluran keluar yang utama yaitu duktus parotidikius steensen terdiri dari epitel
berlapis semu, bermuara kedalam vestibulum rongga mulut berhadapan dengan gigi
molar kedua atas. Kelenjar parotis secara khas dipengaruhi oleh mumps yaitu parotitis
epidemika. Kelenjar parotis menghasilkan suatu sekret yang kaya akan air yaitu serous.
Saliva pada manusia terdiri atas 25% sekresi kelenjar parotis.
b. Kelenjar submandibula
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang berbentuk seperti kacang dan memiliki
kapsul dengan batas yang jelas. Di dalam kelenjar ini terdapat arteri fasialis yang
melekat erat. Kelenjar ini teletak di dasar mulut di bawah ramus mandibula dan meluas
ke sisi leher melalui bagian tepi bawah mandibula dan terletak di permukaan muskulus
mylohyoid. Pada proses sekresi kelenjar ini memiliki duktus Wharton yang bermuara di
ujung lidah.
Kelenjar submandibula terdiri dari jaringan ikat yang padat. Disebut mukoserosa
karena merupakan kelenjar tubuloasinosa kompleks pada manusia terutama pada
kelenjar campur dengan sel-sel serosa yang dominan. Terdapat duktus interkalaris,
tetapi saluran ini pendek karena itu tidak banyak dalam sajian, sebaliknya duktus striata
berkembang baik dan panjang.
Saluran keluar utama yaitu duktus submandibularis wharton bermuara pada ujung
papila sublingualis pada dasar rongga mulut dekat sekali dengan frenulum lidah,
dibelakang gigi seri bawah. Baik kapsula maupun jaringan ikat stroma berkembang
baik pada kelenjar submandibularis.
Kelenjar submandibularis menghasilkan 80% serous (cairan ludah yang encer)
dan 20% mukous (cairan ludah yang padat) yang memproduksi air liur terbanyak.
Saliva pada manusia terdiri atas 70% sekresi kelenjar submandibularis.
c. Kelenjar sublingulis
Terletak antara dasar mulut dan muskulus mylohyoid merupakan suatu kelenjar
kecil diantara kelenjarkelenjar mayor lainnya dan tidak memiliki kapsul yang dapat
melindunginya. Duktus utama membantu sekresi disebut duktus Bhartolin yang terletak
berdekatan dengan duktus mandibular dan duktus Rivinus yang berjumlah 8-20 buah.
Kelenjar sublingualis adalah kelenjar tubuloasinosa dan kelenjar tubulosa
kompleks. Sel-sel serosa yang sedikit hampir seluruhnya ikut membentuk demilune.
Duktus interkalaris dan duktus striata jaringan terlihat.
Kapsula jaringan ikat tidak berkembang baik, tetapi kelenjar ini lobular halus
biasanya terdapat 10-12 saluran luar yaitu duktus sublingualis bermuara kesepanjang
lipatan mukosa yaitu plika sublingualis, masing-masing mempunyai muara sendiri.
Saluran keluar yang lebih besar yaitu duktus sublingualis mayor bartholin bermuara
pada karunkula sublingualis bersama-sama dengan duktus wharton, kadang-kadang
keduanya menjadi satu.Kelenjar sublingualis menghasilkan sekret yang mukous dan
4
Ujung saraf pengecap berada di taste buds pada seluruh permukaan lidah. Dengan
demikian zat-zat kimia yang terlarut dalam saliva akan mengadakan kontak dan merangsang
ujung-ujung serabut saraf pengecap kemudian timbul impuls yang akan menjalar ke nervus
facial (VII) dan nervus glossopharyngeal (IX). Impuls dari daerah lain selain lidah berjalan
melalui nervus vagus (X). Impuls di ketiga saraf tersebut menyatu di medula oblongata untuk
masuk ke nukleus traktus solitarius. Dari sana, axon berjalan membawa sinyal dan bertemu
dengan leminiskus medialis kemudian akan disalurkan ke daerah insula. Impuls
diproyeksikan ke daerah cortex serebrum di postcentral gyrus kemudian dihantar ke thalamus
dan sebagai hasilnya kita dapat mengecap makanan yang masuk ke dalam mulut kita.21 Tiap
rasa utama tersebut tidak mutlak sebagai proses spesifik, artinya rasa oleh masing-masing ion
atau molekul zat tersebut dapat bereaksi pada saat yang berlainan dengan setiap epitel neuron
ujung serabut syaraf pengecapan. Jadi setiap taste buds dapat bereaksi untuk semua rasa
walau dengan intensitas berbeda
Sensasi pengecapan terjadi karena rangsangan terhadap berbagai reseptor pengecapan,
ada sedikitnya 13 reseptor kimia yang ada pada sel-sel pengecapan, antara lain 2 reseptor
natrium, 2 reseptor kalium, 1 reseptor klorida, 1 resptor adenosine,1 reseptor inosin, 1
reseptor manis, 1 reseptor pahit,1 reseptor glutamate, dan 1 reseptor ion hydrogen.
Terdapat lima rasa yang dapat dikenali oleh sel kecap, yaitu:
2.3.1 Rasa asin
Diperankan oleh reseptor EnaC dan distimulasi oleh NaCl. Reseptor ini dapat diinhibisi
oleh amilorid. Ion Na pada NaCl masuk melalui kanal Na dan menyebabkan depolarisasi
pada sel kecap, sehingga menimbulkan potensial aksi pada sel saraf orde pertama.
2.3.2 Rasa asam
Diperankan oleh reseptor EnaC, kanal kation HCN (hyperpolarization-activated cyclic
nucleotide-gated), dan beberapa reseptor lainnya. Reseptor tersebut sensitif terhadap ion H
sehingga adanya ion tersebut menyebabkan terbukanya reseptor dan terjadi influks H. Influks
ini menyebabkan depolarisasi dari sel kecap dan menimbulkan potensial aksi pada sel saraf
orde pertama.
2.3.3 Rasa manis
Diperankan oleh reseptor gustducin. Reseptor ini teraktivasi oleh beberapa molekul,
seperti gula, glikol, alkohol, aldehid, keton, amida, ester, beberapa asam amino, beberapa
protein sederhana, asam sulfonat, asam halogenasi, garam inorganik, dan beryllium. Molekul
tersebut berikatan dengan reseptor gustducin dan reseptor tersebut mengaktivasi protein G
untuk menimbulkan depolarisasi. Depolarisasi tersebut akan melepaskan neurotransmiter dan
menyebabkan potensial aksi pada sel saraf orde pertama.
2.3.4 Rasa pahit
Diperankan oleh reseptor gustducin. Sama dengan rasa manis, rasa pahit ini juga dapat
ditimbulkan oleh beberapa molekul, yaitu molekul organik rantai panjang yang mengandung
nitrogen dan alkaloid. Rasa pahit ini juga ditimbulkan oleh aktivasi dari protein G. Selain itu,
rasa pahit juga dapat ditimbulkan oleh inhibisi fosfolipase yang menguraikan cGMP dan
peningkatan pembentukan DAG dan fosfat inositol. Contohnya ialah kina, cafein, nikotin,
morfin dan lain-lain. Rasa pahit juga dapat mengindikasi bahwa makanan tersebut
mengandung toxin atau beracun.
2.3.5 Rasa umami (bahasa.Jepang)
Artinya lezat, untuk menyatakan rasa kecap yang menyenangkan secara kualitatif.,
yang diperankan oleh reseptor mGluR4. Reseptor ini diaktivasi oleh molekul L-glutamat
(terdapat pada ekstrak daging dan keju). Rasa umami dapat dirasakan diseluruh permukaan
lidah
6
Dalam tubuh, glutamat bebas banyak terdapat pada otak dan otot. Dalam jumlah kecil,
glutamat ada pada hati, ginjal, dan darah. glutamat terdiri atas dua jenis, yaitu glutamat terikat
(bound glutamate) yang tidak memberi rasa dan glutamat bebas (free glutamate) yang
memberi rasa umami dan memperkaya rasa makanan. Glutamat berfungsi mengaktifkan
neurotransmiter di otak dan membantu metabolisme tubuh dalam menghasilkan energi dan
asam amino.
LAMPIRAN
Gambar 2.b
Gambar 2.a
Gambar 2.d
Gambar 2.c
10
11