Anda di halaman 1dari 3

Apa itu suplemen??

Suplemen menurut definisi dari BPOM adalah produk yang dimaksudkan untuk melengkapi
kebutuhan zat gizi makanan, mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam
amino atau bahan lain (berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan) yang mempunyai nilai gizi
dan atau efek fisiologis dalam jumlah terkonsentrasi. Suplemen tidak boleh diklaim mampu
mencegah atau menyembuhkan penyakit tertentu. Suplemen hanya bisa mengurangi risiko
terjadinya sesuatu akibat penyakit tersebut, bukan mengobati penyakitnya
Suplemen dapat berupa vitamin, elemen-mineral, atau zat gizi lain seperti asam lemak, asam
amino, dan zat esensial lain. Misalnya serat. Termasuk di dalamnya bahan berkhasiat, yang
biasanya berasal dari alam. Fungsi suplemen baik vitamin maupun mineral sejatinya hanya
lah untuk melengkapi (kalau ada) kekurangan vitamin dan mineral dalam tubuh. Jadi suplemen
vitamin sama sekali tidak dapat digunakan untuk menggantikan vitamin alami (yang diperoleh
dari makanan). Satu jenis makanan memiliki kombinasi berbagai jenis vitamin dan zat-zat lain
(seperti nutrisi utama, mineral, sampai antioksidan) yang diperlukan oleh tubuh. Misalnya, jeruk
tidak hanya kaya akan vitamin C, tapi juga ada asam folat, kalsium, dan serat; lalu telur selain
tinggi protein juga mengandung vitamin D, E, bahkan A dan B.
Berapa jumlah vitamin dan Mineral yang diperbolehkan terkandung didalam suplemen??
Berikut adalah daftar beberapa vitamin & mineral serta batasan yang diperbolehkan terkandung
didalam suplemen berdasarkan keputusan BPOM RI nomor HK.00.05.23.3644

No. Nama
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

Batas
Maks./hari

Vitamin A 5000
(1500 mcg)
UI
15 mg (20.000
Beta Karoten
UI)
Vitamin B1
100 mg
Vitamin B2
50 mg
Vitamin B 3
Niasin
100 mg
Niasinamida 250 mg
Vitamin B 6
100 mg
Asam Folat
800 mcg
Vitamin B 12 200 mcg
Vitamin D
400 UI
Vitamin E
400 UI
Vitamin C
1000 mg
Kalsium
1200 mg
Besi
30 mg
Magnesium
600 mg
Fosfor
1200 mg
Kalium
50 mg
Zink
30 mg

Ket.

Sebagai elemen

Jadi apabila Anda memang tergolong si pemilih makanan, suplemen multivitamin yang ada dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan vitamin & mineral supaya tercukupi jumlahnya di dalam
tubuh. Yang penting pilih suplemen multivitamin yang sesuai dengan kandungan yang cukup &
tidak melewati batasan.
Kapan kita perlu mengkonsumsi suplemen?
Seseorang tidak perlu membentengi diri terlalu berlebihan dengan mengonsumsi suplemen terusmenerus. Tubuh seseorang sudah memiliki kekebalan terhadap penyakit asalkan ia memiliki gaya
hidup sehat dan selalu mengonsumsi makanan dengan seimbang.
Sebagai makanan tambahan atau pelengkap, suplemen makanan harus dikonsumsi pada saat
yang tepat dan sesuai dengan kondisi tubuh seseorang. Seseorang bisa saja mengonsumsi
suplemen apabila dia sedang hamil, menyusui, baru sembuh dari sakit, pada masa pertumbuhan,
atau orangtua yang metabolisme tubuhnya sudah berkurang.
Suplemen yang mengandung zat gizi tertentu akan berguna bila anda harus membatasi makanan
tertentu karena alasan medis. Contohnya, suplemen kalsium akan berguna untuk menjaga

kekuatan tulang bila anda alergi terhadap susu dan juga peka terhadap sumber makanan-kayakalsium lainnya.
Suplemen juga diperlukan oleh seseorang yang sedang menggunakan obat-obatan dalam jangka
waktu lama, seperti penderita tuberkulosis yang butuh vitamin B6.
Bagi orang yang menderita penyakit, sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum
mengonsumsi suplemen tertentu. Sebab, meskipun dari bahan-bahan alami, produk suplemen
yang dijual juga memiliki bahan aktif yang bisa berinteraksi dengan obat-obat dokter.
Penggunaan suplemen yang tidak tepat juga bisa mengganggu penyerapan obat-obat tertentu.
Kelemahan Suplemen
Keuntungan yang didapat dari sumber makanan yang kaya akan zat gizi tertentu bukan hanya
disebabkan adanya zat gizi tersebut, namun juga oleh adanya suatu zat dalam makanan yang juga
berperan penting, yaitu zat fitokimia dan serat alami, yang tidak terdapat pada suplemen
makanan. Satu-satunya cara untuk mendapatkan kombinasi makanan yang kaya vitamin, mineral
dan zat fitokimia yang terdapat pada makanan adalah dengan mengkonsumsi sumber makanan
alaminya.
Seperti halnya obat-obatan, makanan suplemen mempunyai efek samping dan resiko, dan hanya
bisa digunakan secara aman pada takaran tertentu. Tidak seperti obat-obatan yang sudah melalui
uji laboratorium ketat, produsen makanan suplemen biasanya membuat aturan pakai sendiri
dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa pengawasan medis. Kemungkinan ada banyak informasi
menyesatkan di sana, misal khasiat yang digembar-gemborkan, tentang dosis yang aman, atau
potensi bahaya yang tidak diungkapkan.

Anda mungkin juga menyukai