Anda di halaman 1dari 135

BIOKIMIA VIT.

LARUT AIR

Kelompok 6 :
Merliana Nur Indah
Nur Nida Fithroh
Rizka Maulidya
VITAMIN
Vitamin adalah nutrien organic dibutuhkan
dalam jumlah kecil untuk beberapa fungsi
biokimiawi, umumnya tidak dapat disintesis
oleh tubuh sehingga harus berasal dari
makanan.

Vitamin diperlukan tubuh untuk proses


metabolisme dan pertumbuhan yang normal.

Vitamin yang pertama kali ditemukan,


Vitamin A dan B, namun ternyata masing-
masing bersifat larut-lemak dan larut-air.
VITAMIN LARUT AIR

Semua vitamin larut air merupakan anggota


Vit. B kompleks dan Vit. C, sedangkan
vitamin larut lemak diberi simbol
berdasarkan abjad (misalnya Vit. A, D, E, K).
Terlepas dari sifat kelarutannya, vitamin-
vitamin larut air hanya memiliki sedikit
persamaan bila dilihat dari sudut pandang
kimia.
KEPENTINGAN BIOMEDIS
1.Keadaan tanpa vitamin di dalam diet akan menimbulkan

berbagai status defisiensi dan penyakit yang khas.

2.Defisiensi hanya 1 vitamin dari kelompok B kompleks jarang

terjadi, karena suatu diet buruk paling sering berhubungan

dengan status defisiensi multiple.

3.Walaupun begitu, terdapat suatu sindrom bersifat khas untuk

defisiensi suatu vitamin tertentu.


Beberapa keadaan defisiensi berikut :
1. Beri-beri (defisiensi Tiamin)

2. Ariboflavinosis (defisiensi Ribovlafin)

3. Pellagra (defisiensi Niasin)

4. Neuritis Perifer (defisiensi Piridoksin)

5. Anemia Pernisiosa (defisiensi Kobalamin)

6. Anemia Megaloblastik (defisiensi Asam Folat)

7. Penyakit Skorbut (defisiensi Asam Askorbat)


KOFAKTOR DALAM REAKSI ENZIMATIK

Vitamin B kompleks merupakan kofaktor dalam reaksi


enzimatik. Karena kelarutannya di dalam air, kelebihan
vitamin ini akan diekskresikan ke dalam urin dengan
demikian jarang tertimbun dalam konsentrasi toksik.

Karena alasan yang sama, penyimpanan vitamin B


kompleks ini terbatas (kecuali Kobalamin), dan akibatnya,
vitamin B kompleks harus tersedia secara rutin.
KLASIFIKASI VITAMIN LARUT AIR
TIAMIN

Vitamin
B1
STRUKTUR KIMIA
Tiamin dalam bentuk koenzim dibagi menjadi 2 :
1. Tiamin Pirofosfat (TPP)
2. Tiamin Trifosfat (TTP)

.Memegang peranan esensial dalam transformasi energi,


konduksi membran dan saraf serta dalam sintesis pentosa dan
bentuk koenzim tereduksi dari niasin.

. Tiamin tersusun atas pirimidin tersubtitusi yang


dihubungkan oleh jembatan metilen ke sebuah tiazol
tersubtitusi.

. Istilah Tiamin menyatakan bahwa zat ini mengandung


sulfur (tio) dan nitrogen (amine).
Tiamin Difosfotransferase (Tiamin Difostfat) adalah Tiamin yang
aktif, yang bergantung pada ATP dan terdapat di dalam otak dan hati.
Bertanggung jawab atas konversi Tiamin menjadi bentuk aktifnya.
1.Tiamin merupakan Kristal putih kekuningan yang larut dalam air.
2.Berdasarkan fungsinya dikenal dengan nama lain yaitu Anerine,
Antineuritic Factor dan antiberiberi factor.
3.Thiamin (TPP) adalah ko-enzim yang diperlukan dalam reaksi
transketolase.
4.Thiamin pirofosfat (TPP) adalah ko-enzim dalam system
enzim kompleks
5.Thiamin (vitamin B1) diperlukan dalam fungsi system
syaraf (terdapat dalam jaringan syaraf), yaitu transmisi
impuls syaraf.
SIFAT-SIFAT TIAMIN
1. Larut dalam alkohol 70% dan air.
2. Dalam keadaan kering vitamin B1 cukup stabil pada suhu 100 C
selama beberapa jam.
3. Dalam keadaan larut, vitamin B1 hanya tahan panas bila berada
dalam suasana asam.
4. Dalam suasana alkali, vitamin B1 mudah rusak oleh panas (oksidasi).
5. Kelembaban akan mempercepat kerusakan tiamin.
6. Kehilangan tiamin oleh pemasakan bergantung pada :
a. lama dimasak c. suhu
b. pH d. jumlah air yang digunakan dan dibuang
Fungsi-fungsi tiamin

1. Di dalam otak dan hati, segera diubah menjadi TPP


(thiamin pyrophosphat) oleh enzim thiamin
difosfotransferase, TPP sbg koenzim adalah pyruvate
decarboxylase, pyruvate dehydrogenase, dan
transketolase.
2. Merupakan peran utama dalam metabolisme karbohidrat
3. Reaksi tranketolase
METABOLISME TIAMIN

1. Tiamin dari makanan setelah dicerna, diserap


langsung di duodenum bagian atas dalam suasana
asam dan masuk ke dalam saluran darah.

2. Penyerapan maksimum terjadi pada konsumsi 2,5


5 mg tiamin per hari.
3. Pada jumlah kecil, tiamin diserap melalui
proses yang memerlukan energi dan bantuan
natrium, sedangkan dalam jumlah besar,
tiamin diserap secara difusi pasif.

4. Kelebihan tiamin dikeluarkan lewat urine.

5. Metabolit tiamin adalah 2-metil-4-amino-5-


pirimidin dan asam 4-metil-tiazol-5-asetat.
PENYIMPANAN TIAMIN
Tubuh manusia dewasa mampu
menyimpan tiamin sekitar 30 -70 mg,
dan sekitar 80%-nya terdapat sebagai
TPP (tiamin pirofosfat).
Separuh dari tiamin yang terdapat
dalam tubuh terkonsentrasi di otot.
ANGKA KECUKUPAN TIAMIN YANG DIANJURKAN

KELOMPOK AKT KELOMPOK AKT


UMUR (mg) UMUR (mg)
Bayi / Anak : Laki-laki :
10-12 tahun 1,1
0-6 bulan 0,3
13-15 tahun 1,2
7-11 bulan 0,4 16-18 tahun 1,3
19-29 tahun 1,4
1-3 tahun 0,6
30-49 tahun 1,3
4-6 tahun 0,8 50-64 tahun 1,2
7-9 tahun 0,9 65-80 tahun 1
>80 tahun 0,8
ANGKA KECUKUPAN TIAMIN YANG DIANJURKAN

KELOMPOK AKT
UMUR (mg) KELOMPOK AKT
UMUR (mg)
Perempuan :
Hamil (+an)
10-12 tahun 1
13-15 tahun 1,1 Trimester 1 +0,3
16-18 tahun 1,1 Trimester 2 +0,3
19-29 tahun 1,1 Trimester 3 +0,3
30-49 tahun 1,1
Menyusui (+an)
50-64 tahun 1
6 bulan pertama +0,3
65-80 tahun 0,8
>80 tahun 0,7 6 bulan kedua +0,3
Kekurangan (defisiensi) tiamin

1.Sindrom klasik, Beri-beri, konsumsi makanan


pokok beras yang dipoles.
2.Mempengaruhi, sistem kardiovaskular otot,
saraf, dan pencernaan
3.Beberapa makanan ini mengandung senyawa
antithiamin (makanan fermentasi, teh, kacang
betal) (Butterworth, 2001).
RIBOFLAVIN

Vitamin
B2
STRUKTUR KIMIA
RIBITOL
RIBIT
OL

CINCIN
ISOALOKSA
ZIN
1. Riboflavin tersusun atas cincin isoaloksazin yang melekat
pada gula alkohol (ribitol).

2. Merupakan pigmen berwarna dan berpendar yang relatif


stabil terhadap pemanasan.

3. Nama riboflavin berasal dari ribosa, asam ribonukleat


(RNA) yang terkait dengan asam deoksiribonukleat, seperti
yang ditemukan dalam DNA (dasar transkripsi genetik),
dan flavin (yang berarti kuning).
Rantai samping
ribitol yg dikaitkan
dengan ester fosfat
FMN (Flavin
Mononukleotida)
Rantai samping
FMN yg
dikaitkan dengan
adenin
monofosfat
FAD (Flavin
Adenin Fosfat)
SIFAT-SIFAT RIBOFLAVIN

1. Dalam bentuk murni, riboflavin merupakan


kristal kuning.
2. Riboflavin larut air, tahan panas, oksidasi dan
asam.
3. Riboflavin tidak tahan alkali dan cahaya
terutama sinar ultraviolet.
4. Dalam proses pemasakan tidak banyak yang
rusak.
FUNGSI-FUNGSI RIBOFLAVIN

1. Membantu proses energi


2. Berperan metabolisme lemak, karbohidrat,
dan protein
3. Mengatur pertumbuhan dan reproduksi
4. Vitamin B2 juga menjamin kesehatan kulit,
kuku dan pertumbuhan rambut.
5. Mengatur aktifitas kelenjar tiroid
6. Meningkatkan kekebalan tubuh
METABOLISME RIBOFLAVIN

1. Riboflavin di bebaskan dari ikatan-ikatan


protein sebagai FAD dan FMN di dalam
lambung yang bersuasana asam.
2. FAD dan FMN kemudian di dalam usus halus
dihidrolisis oleh enzimpirosfosfatase dan
fosfatase menjadi riboflavin bebas.
3. Riboflavin di absorpsi dibagian atas usus halus
secara aktif oleh proses yang membutuhkan
natrium untuk kemudian mengalami fosforilasi
hingga menjadi FMN di dalam mukosa usus.
PENYIMPANAN RIBOFLAVIN

1. Riboflavin dan FMN dalam aliran darah sebagian


besar terikat pada albumin dan sebagian kecil pada
imonoglobulin G.
2. Riboflavin dan metabolitnya disimpan didalam hati,
jantung dan ginjal, dalam bentuk FAD yang
mewakili 70-90% vitamin tersebut. Konsentrasinya
lima kali FMN dan lima puluh kali riboflavin.
3. Sebanyak 200 g riboflavin dan metabolitnya
dikeluarkan melalui urin tiap hari tergantung pada
konsumsi dan kebutuhan jaringan.
ANGKA KECUKUPAN RIBOVLAFIN YANG DIANJURKAN

KELOMPOK AKR KELOMPOK AKR


UMUR (mg) UMUR (mg)
Bayi / Anak : Laki-laki :
0-6 bulan 0,3 10-12 tahun 1,3
7-11 bulan 0,4 13-15 tahun 1,5
1-3 tahun 0,7 16-18 tahun 1,6
4-6 tahun 1 19-29 tahun 1,6
7-9 tahun 1,1 30-49 tahun 1,6
50-64 tahun 1,4
65-80 tahun 1,1
>80 tahun 0,9
ANGKA KECUKUPAN RIBOVLAFIN YANG DIANJURKAN

KELOMPOK AKR KELOMPOK AKR


UMUR (mg) UMUR (mg)
Perempuan : Hamil (+an)
10-12 tahun 1,2 Trimester 1 +0,3
13-15 tahun 1,3 Trimester 2 +0,3
16-18 tahun 1,3 Trimester 3 +0,3
19-29 tahun 1,4 Menyusui (+an)
30-49 tahun 1,3 6 bulan pertama +0,4
50-64 tahun 1,1 6 bulan kedua +0,4
65-80 tahun 0,9
>80 tahun 0,9
KEKURANGAN (DEFISIENSI) RIBOFLAVIN

1. Tanda-tanda kekurangan baru akan terlihat


setelah beberapa bulan kekurangan konsumsi
riboflavin.
2. Tanda-tanda awal kekurangan riboflavin
antara lain mata panas dan gatal, tidak tahan
cahaya, kehilangan ketajaman mata, bibir,
mulut serta lidah sakit dan panas., yang
disebut ariboflavinosis
KELEBIHAN INTAKE RIBOFLAVIN

1. Tekanan darah menjadi rendah,


2. Mengalami kelelahan,
3. Anemia atau kurang darah,
4. Mengalami mual dan muntah.
NIASIN

Vitamin
B3
STRUKTUR KIMIA
1. Niasin merupakan kristal putih.

2. Merupakan nama generik asam nikotinat dan


nikotinamida

3. Merupakan derivat asam monokarboksilat dari piridin.

4. Triptofan adalah prekursor dari niasin.

5. Niasin adalah komponen ko-enzim NAD dan NADP


yang berada di semua sel.

6. Berperan sebagai faktor berbagai oksidoreduktase yang


terlibat dalam glikolisis, metabolisme asam lemak,
pernafasan jaringan dan detoksifikasi.
SIFAT-SIFAT NIASIN

1. Lebih stabil dari tiamin dan riboflavin

2. Tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali


dan oksidasi.

3. Tidak rusak oleh pengolahan dan pemasakan


normal.

4. Dapat kehilangan dari air masakan yang


dibuang.
FUNGSI-FUNGSI NIASIN
1. Akseptor elektron (NAD+/ NADP+) dan donor elektron
(NADH/ NADPH + H+) antara untuk reaksi redoks. NAD+ dan
NADP+ mengaktivasi lebih dari 200 dehidrogenase yang
penting untuk transpor elektron dan reaksi pernapasan seluler
lainnya.
2. Dehidrogenase yang bergantung-NAD+ (mitokondria) : NAD+
berfungsi sebagai pembawa elektron untuk pernapasan
intraseluler (rantai pernapasan) dan juga kofaktor untuk enzim
yang terlibat dalam degradasi lemak, protein, dan karbohidrat
untuk menghasilkan energi (produksi ATP)
3. Dehidrogenase yang bergantung pada NADP+ (sitosol) :
NADP+ berfungsi sebagai donor hidrogen dalam biosintesis
reduktif, seperti sintesis asam lemak, kolesterol, dan hormon
steroid.
4. Metabolisme lipid dan kolesterol (niasin) : peningkatan HDL,
penurunan LDL dan trigliserida (melalui reseptor tergabung-
protein G dalam sel lemak)
5. Replikasi dan perbaikan DNA, diferensiasi sel : (Poli-) ADP-
ribosilasi protein dan nukleoprotein (PARP : Poli-ADP-ribosa
polimerase)
6. Pengaturan gula darah dan homeostasis kalsium
METABOLISME NIASIN

1. Niasin dihidrolisis di dalam usus halus


2. Akan diabsorpsi sebagai asam nikotinat,
nikotinamida dan nikotinamida
mononukleotida (NMN)
3. Pada niasin tidak ada penyimpanan
4. Niasin akan diekskresikan melalui urin. Rata-
rata sebanyak 3 mg/ hari dengan Metabolit
utama : 5-methylnicotinamide,.
ANGKA KECUKUPAN NIASIN YANG DIANJURKAN

KELOMPOK AKN KELOMPOK AKN


UMUR (mg) UMUR (mg)
Bayi / Anak : Laki-laki :
0-6 bulan 2 10-12 tahun 12
7-11 bulan 4 13-15 tahun 14
1-3 tahun 6 16-18 tahun 15
4-6 tahun 9 19-29 tahun 15
7-9 tahun 10 30-49 tahun 14
50-64 tahun 13
65-80 tahun 10
>80 tahun 8
ANGKA KECUKUPAN NIASIN YANG DIANJURKAN

KELOMPOK AKN KELOMPOK AKN


UMUR (mg) UMUR (mg)
Perempuan : Hamil (+an)
10-12 tahun 11 Trimester 1 +4
13-15 tahun 12 Trimester 2 +4
16-18 tahun 12 Trimester 3 +4
19-29 tahun 12 Menyusui (+an)
30-49 tahun 12 6 bulan pertama +3
50-64 tahun 10 6 bulan kedua +3
65-80 tahun 9
>80 tahun 8
KEKURANGAN (DEFISIENSI) NIASIN

PELLAGRA
Ketidakmampuan mengubah triptophan menjadi
niasin. Ditandai dengan radang membran
mukosa, diare, dan gangguan kejiwaan.
Daftar Pustaka
Murray k. Robert dkk.2003.Biokimia
Harper. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran.
Almatsier, S. 2006. Prinsip Dasar
Ilmu Gizi. Jakarta: PT.Gramedia
Pustaka Utama.
2006. Ikhtisar Biokimia A. Jakarta :
Balai Penerbit FKUI
VITAMIN
Vitamin B5 (Asam
Pantotenat)
Asam pantotenat adalah suatu
derivatif dimetil dari asam pantoat
dengan -alanin
Vitamin ini mengikat fosfat dan
membentuk 4-fosfopantotein dan
koenzim A/Ko A, yaitu bentuk aktif
asam pantotenat.
Asam pantotenat berupa aliran
bewarna kuning, kental sebagai
minyak dan bersifat higroskopis
Vitamin B5 (Asam
Pantotenat)
Asam pantotenat mudah larut dalam air,
etil asetat, asam asetat glasial, serta sedikit
larut dalam eter dan amil alkohol, tetapi
tidak larut dalam benzena dan kloroform
Garam natriumnya yaitu natrium
pantotenat bersifat higroskopis
Garam kalsiumnya pada suhu kamar
berupa serbuk bewarna putih yang mudah
larut dalam air, stabil di udara dan tidak
mudah terurai
Asam Pantotenat
Sumber Asam Pantotenat
Asam pantotenat terdapat di dalam
semua jaringan hewan dan tumbuh-
tumbuhan. Sumber paling baik
adalah di hati, ginjal, kuning telur,
daging, ikan, unggas, serealia utuh,
dan kacang-kacangan.
Absorbsi Asam Pantotenat
1. Asam pantotenat dikonsumsi
sebagai bagian dari Ko A oleh
enzim fosfatase dalam saluran cerna
2. dihidrolisis menjadi 4-fosfopantotein
dan asam pantotenat yang
kemudian di absorbsi
3. Ko A disintesis kembali di dalam
hati
4. Asam pantotenat dikeluarkan
melalui urin, terutama sebagai
Biosintesis koenzim A dari
asam pantotenat
Fungsi Asam Pantotenat
1. Sebagai bagian koenzim A yang
diperlukan dalam berbagai reaksi
metabolisme
2. Bagian fungsional koenzim A dan
protein pembawa asil
3. Sebagai bagian dari asetil koA,
asam pantotenat terlibat dalam
reaksi yang berkaitan dengan
metabolisme lemak dan karbohidrat
Fungsi Asam Pantotenat
4. Langkah pertama dalam siklus krebs
(pemindahan grup asil ke
oksaloasetat)
5. Transfer asam lemak ke dalam dan
keluar dari mitokondria (4-
fosfopantetein melekat pada protein
pembawa asil)
6. Dalam siklus krebs asam
pantotenat, sebagai bagian dari
koenzim A, suatu kofaktor yang
melekat pada residu asam
karboksilat aktif sperti asetil koA
dan suksinil KoA
Angka
Kecukupa
n Gizi
Vitamin
B5
Kebutuhan per hari untuk orang
dewasa antara 5-10 mg, sedangkan
untuk wanita hamil dan menyusui
memerlukan sedikit penambahan
Defisiensi
Akibat kekurangan:
Karena asam pantotenat terdapat
luas di dalam bahan makanan,
kekurangan asam pantotenat jarang
terjadi. Gejala-gejala kekurangannya
adalah rasa sakit tidak enak pada
saluran cerna, kesemutan dan rasa
panas pada kaki, muntah-muntah,
diare yang timbul sesekali, rasa lelah
dan susah tidur
VITAMIN
Vitamin B6
Kelompok vitamin B6 terdiri atas tiga
senyawa yang saling berkaitan erat
dan ketiganya mempunyai inti
piridin. Ketiga senyawa tersebut
disebut piridoksolPiridoksin
yaitu terdiri dari :

Vitamin B6 Piridoksal

Piridoksamin
Vitamin B6
Vitamin B6
Piridoksol berupa kristal bewarna
putih berbentuk rombik (bentuk
belah ketupat), memiliki rasa asam
tetapi sedikit pahit dan melebur pada
suhu 165C
Sifat Piridoksal

1. dalam keadaan padat cukup stabil,


namun mudah dipengaruhi oleh sinar
ultraviolet
2. Piridoksal dapat teroksidasi oleh hidrogen
peroksida atau oksidator lain
3. Larutannya bersifat basa
4. Larutan piridoksal terhadap air peka
terhadap panas
5. Piridoksal larut dalam air dan etil alkohol
95%
Sifat Piridoksin

1. Piridoksin merupakan kristal putih


yang tidak berbau
2. Larut dalam air dan alkohol
3. Piridoksin tahan panas dalam
keadaan asam
4. Tidak begitu stabil dalam larutan
alkali
5. Tidak tahan cahaya
6. Kehilangan fungsi pada suhu beku
sebanyak 36 hingga 55%
Sifat Piridoksamin

1. Mempunyai sifat basa


2. Kristalnya mencair pada suhu 193C
3. Mudah larut dalam alkohol
4. larut dalam air
5. Garam kloridanya yaitu piridoksamin
dihidroklorida, yaitu kristal dalam
bentuk lembaran-lembaran yang yang
mencair pada suhu 227C
Sumber B6
Vitamin B6 paling banyak terdapat di
dalam kecambah gandum, hati,
ginjal, serealia tumbuk, kacang-
kacangan, kentang dan pisang.
Sedangkan susu, telur, sayur dan
buah mengandung sedikit vitamin
B6.
Vitamin B6 Yang Aktif Adalah
Piridoksal Fosfat
Piridoksal fosfat merupakan bentuk utama
yang diangkut di dalam plasma. Sebagian
besar jaringan mengandung enzim
piridoksal kinase yang dapat mengkatalisis
reaksi fosforilasi oleh ATP terhadap bentuk
vitamin yang belum terfosforilasi menjadi
masing-masing derivat ester fosfatnya.
Sementara piridoksal fosfat merupakan
koenzim utama yang mengekspresikan
aktivitas B6
Absorbsi Vitamin B6
1. Sebelum diabsorbsi, vitamin B6 dalam makanan
yang terutama terdapat dalam bentuk fosforilasi
2. Dihidrolisis oleh enzim fosfatase di dalam usus halus
3. Di dalam hati, ginjal dan otak vitamin B6 di
fosforilasi kembali untuk kemudian diubah menjadi
bentuk PLP oleh enzim oksidase
4. Fosforilasis dan perubahan oksidatif vitamin B6 juga
dapat terjadi di dalam sel darah merah dimana PLP
terikat pada hemoglobin. Sebanyak 50% vitamin B6
dalam tubuh di simpan dalam otot
5. PLP di dalam hati diikat oleh apoenzim dan beredar
di dalam darah dalam keadaan terikat dengan
albumin
Absorbsi Vitamin B6
PLP yang tidak terikat diubah
menjadi asam piridoksat oleh enzim
oksidase di dalam hati dan ginjal,
yaitu metabolit utama yang
dikeluarkan melalui urin
Fungsi Vitamin B6

1. Berperan dalam bentuk fosforilasi PLP dan PMP


sebagai koenzim terutama dalam transaminase
dan dekarboksilase dalam metabolisme protein
2. PLP diperlukan untuk perubahan triptofan
menjadi niasin
3. Sebagai koenzim untuk fosforilase, PLP
membantu pelepasan glikogen dari hati dan
otot sebagai glukosa 1-fosfat
4. PLP juga terlibat dalam perubahan asam
linoleat menjadi asam arahidonat yang
mempunyai fungsi biologik penting
Peran Piridoksal Fosfat Dalam
Transaminasi
Fungsi
Piridoksal
Fosfat(PLP)
Dalam
Dekarboksil
ase
Angka
Kecukupa
n Gizi
Vitamin
B6
Defisiensi Vitamin B6
Akibat Kekurangan :

1. Kekurangan vitamin B6 jarang terjadi,


dan bila terjadi biasanya secara
bersamaan dengan kekurangan beberapa
jenis vitamin B-kompleks lain
2. Kekurangan bisa terjadi karena obat-
obatan tertentu, kecanduan alkohol,
kelainan kongenital, penyakit kronik
tertentu dan gangguang absorbsi
3. Kekurangan vitamin B6
menimbulkan gejala-gejala yang
berkaitan dengan gangguan
metabolisme protein, seperti lemah,
sulit tidur. Kekurangan lebih lanjut
akan menyebabkan gangguan
pertumbuhan, gangguan fungsi
motorik dan kejang-kejang serta
anemia.
Akibat Kelebihan:

1. Konsumsi vitamin B6 dalam jumlah


berlebihan selama berbulan-bulan
akan menyebabkan kerusakan
syaraf yang tidak dapat diperbaiki
2. Dimulai dengan kesemutan pada
kaki, kemudian mati rasa pada
tangan dan akhirnya tubuh tidak
mampu bekerja
BIOTI
N
Biotin
Biotin merupakan derivat imidazol yang
tersebar luas di dalam berbagai makanan
alami
Biotin berupa kristal tidak bewarna berbentuk
jarum, dan mempunyai titik lebur 230C
Biotin larut dalam air, alkohol dan basa
encer , serta tidak larut dalam pelarut lemak
seperti dietileter dan kloroform
Dalam suasana asam biotin cukup stabil
dalam pemanasan tetapi tidak dalam
suasana alkali
Absorbsi Biotin
1. Biotin dihidrolisis menjadi biositin yang
diabsorbsi bersama biotin bebas dalam bagian
atas usus halus
2. Biotin diabsorbsi secara aktif dalam duodenum
dan ileum bagian atas, serta disimpan atau
digunakan setelah diubah menjadi biotin 5-
adenilat di dalam hati, otot dan ginjal
3. Biositin dihdrolisis menjadi biotin di dalam
plasma
4. Biotin dan metabolitnya dikeluarkan melalui
urin dalam jumlah 6-50g/hari
Sumber Biotin
Biotin terdapat dalam banyak jenis
makanan dan di dalam tubuh dapat
disintesis oleh bakteri saluran cerna
Sumber biotin yang baik adalah hati,
kuning telur, serealia, kacang
kedelai, kacang tanah, sayuran dan
buah-buahan tertentu
Fungsi Biotin
1. Biotin berfungsi sebagai koenzim
pada reaksi-reaksi yang
menyangkut penambahan atau
pengeluaran karbondioksida kepada
atau dari senyawa aktif
2. Sebagai koenzim dalam sintesis dan
oksidasi asam lemak
3. Biotin sebagai komponen sejumlah
enzim multisubunit spesifik
Enzim Fungsi
Piruvat karboksilase 1. Merupakan reaksi
pertama di dalam lintasan
yang mengubah prekursor
3-karbon menjadi
glukosa(glukoneogenesis)
2. Memulihkan persediaan
oksaloasetat untuk siklus
asam sitrat
Asetil Ko-A Memasukan unit-unit asetil ke
karboksilase dalam sintesa asam lemak
melalui malonil Ko-A
Enzim Fungsi
Propionil Ko-A Mengubah propionil
karboksilase Ko-A menjadi
metilmalonil Ko-A di
dalam lintasan
konversi propionat
menjadi suksinat
yang kemudian dapat
memasuki siklus
asam sitrat
-Metilkrotonil-KoA Mengkatabolisasi
karboksilase leusin dan senyawa
isoprenoid tertentu
Peran Biotin Dalam Sintase Asam
Lemak
Reaksi Fiksasi Enzimatik
Karbondioksida
Co2 ditangkap gugus reaktif dalam
cincin biotin menghasilkan
karboksikarboksilase, lalu
karboksikarboksilase memberikan
Co2 ke asam pirufat untuk
membentuk asam oksaloasetat dan
memerlukan energi pendorong yaitu
ATP
Angka
Kecukup
an Gizi
Biotin
Defisiensi
Akibat kekurangan :
1. Gejala kekurangan biotin pada
orang dewasa yaitu rasa lelah,
kurang nafsu makan, rasa enek dan
muntah-muntah, otot sakit, kulit
kering dan bersisik, alopesia dan
kesemutan
Akibat kelebihan
1. Akibat kelebihan biotin belum
diketahui, namun bagaimanapun
juga mengonsumsi dalam dosis
tinggi, 10-20 gram sehari bisa
menimbulkan diare pada beberapa
orang
Asam folat
Bentuk aktif folat terdiri atas cincin pteridin
terikat dengan p-asam amino benzoat (p-
aminobenzoat acid/PABA) yang
membentuk asam pteorat dan asam
glutamat. Bentuk mono glutamil vitamin
ini pteoril glutamat(PteGlu). Poli glutamil
folat adalah bentuk utama folat dalam
bahan makanan dan di dalam sel.
Sebanyak 50%-95% folat dapat hilang
akibat pemanasan.
Absorbsi dan penyimpanan
Fungsi
asam
folat
Pembawa satu unit
teraktivasi
Sumber Asam Folat
Folat terutama terdapat di dalam
sayuran hijau (folat berasal dari
bahasa latin folium yang artinya
daun hijau), hati, daging tanpa
lemak, serealia utuh, biji-bijian,
kacang-kacangan, dan jeruk
Angka
kecukupan gizi
asam folat
(mcg)
Defisiensi
Spina bifida
kondisi janin berkembang dalam rahim tetapi
tulang belakangnya tidak terbentuk dengan
normal, tulang belakang tidak menutup

1. Myelomeningocele: Sebagian medula


spinalis turun ke meningocele
2. Meningocele : Terbentuknya kantung, dan
dapat terjadi infeksi bila sobek
3. Occulta : Rongga kecil menyebabkan
gejala ringan atau tanpa
Anensefali
Tidak terbentuknya otak dan batang
otak dengan sempurna. kerangka
pelindung otak beserta selaputnya tidak
terbentuk. Kelenjar pituitari yang
merupakan pengatur pembentukan
hormon pun tidak terbentuk. Akibatnya :
buta, tuli, tidak sadar, tidak mampu
merasakan sakit, pernafasan dan
pendengaran tidak berjalan normal. Bayi
dalam kondisi seperti ini tidak mampu
bertahan hidup.
Anemia megaloblas
disebabkan gangguan maturasi inti sel
karena gangguan sintesis DNA sel
eritoblast. Akibatnya maturasi inti sel
lebih lambat, sehingga kromatin
menjadi longgar dan sel lebih besar.
Sel tidak berfungsi normal,
dihancurkan saat dalam sumsum
tulang belakang. Menyebabkan masa
hidup eritrosit lebih pendek dan
menyebabkan anemia
VITAMIN
B12 digunakan sebagai penjelasan umum bagi
golongan kobalamin, terdiri atas cincin mirip-
profirin mengandung kobalt dan terkait dengan
ribosa dan asam fosfat.
Vitamin B12 tersimpan dalam hati binatang
dalam bentuk metilkobalamin, 5-
deoksiadenosilkobalamin, dan
hidroksikobalamin.
Sianokobalamin adalah bentuk kobalamin
paling stabil.
Pada pemasakan, 70% vitamin B12 dapat
dipertahankan.
RUMUS
BANGU
N
Absorpsi dan sekresi
vit.B12
Sumber vitamin B12
Sumber utama vitamin B12 berasal
dari hewani. Seperti hati, ginjal, susu,
telur, ikan, keju, dan daging
Ang
kecu ka
kupa
vit.B n giz
12(m i
cg)
Vit.B12 merupakan kofaktor untuk 2
enzim
Kofaktor
Reaksi
Metionin
Sintase
Gugus metil (5-metil-H4folat) dipindahkan
kedalam kobalamin untuk membentuk
metilkobalamin yang kemudian
memberikan gugus metil ke homosistein.
Produk akhirnya adalah metionin,
kobalamin, dan H4folat, yang dibutuhkan
dalam pembentukan poliglutamil folat dan
5,10-metil-H4folat, merupakan kofaktor
timidilat sintase dan akhirnya untuk sintase
DNA
Koenzim
Reaksi
Metilmalonil-
KoA Mutase
Reaksi metilmalonil-KoA mutase terjadi
dalam mitokondria sel dan menggunakan
deoksiadesonilkobalamin sebagai kofaktor.
Reaksi ini mengubah metilkobalamin-KoA
menjadi suksinil-KoA. Reaksi ini diperlukan
untuk degradasi asam propionate dan
asam lemak rantai ganjil terutama dalam
sistem saraf.
Defisiensi Vit.B12
Kekurangan vitamin B12 menimbulkan dua
jenis sindroma:
1. Gangguan sintesis DNA menyebabkan
gangguan perkembangbiakan sel-sel,
terutama yang cepat membelah. sel-sel
membesar (megaloblastosis), terutama
prekursor sel-sel darah merah dalam
sumsum tulang, dan sel-sel penyerapan
pada permukaan usus. Megaloblastosis
menyebabkan anemia megaloblastik,
glosistis, gangguan saluran cerna berupa
gangguan absorbsi dan rasa lemah
2. Gangguan otak yang menunjukan
degenerasi otak, saraf mata, saraf
tulang belakang, dan saraf perifer.
Gejalanya mati rasa, semutan, kaki
tersa panasa, kaku, dan rasa lemah
pada kaki.
Anemia pernisiosa
Lambung tidak dapat
membentuk faktor intrinsik,
sehingga vitamin B12 tidak
dapat diserap.
Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah
larut dalam air. Dalam kedaan kering
vitamin C cukup stabil, tetapi dalam
kedaan larut, vitamin mudah rusak karena
bersentuhan dengan udara (oksidasi)
terutama bila terkena panas. Oksidsi
dipercepat dengan kehadiran tembaga dan
besi. Vitamin C terdapat dalam dua bentuk
di alam, yaitu L-asam askorbat (bentuk
tereduksi) dan L-asam dehidroskorbat
(bentuk teroksidasi).
Metabolisme
Vitamin diserap secara aktif dan
secara difusi diusus halus

masuk ke peredaran darah


melalui vena porta

Dibawa ke seluruh
jaringan
Dikeluarkan melalui urin
dalam bentuk asam
oksalat.
Sumber vitamin C
Pada umumnya terdapat pada
sumber nabati yaitu sayur jenis daun
- daunan, dan buah terutama yang
asam seperti jeruk, nanas, rambutan,
pepaya, gandaria, dan tomat
Angka
kecukupan gizi
vitaminC (mg)
Fungsi Vitamin C
Sintesis
epinefrin
dari tirosin
Metabolisme
Besi
Vitamin C mereduksi besi feri menjadi fero
dalam usus halus sehingga mudah
diabsorpsi. VitaminC menghambat
pembentukan hemosiderin yang sukar
dimobilisasi untuk membebaskan besi bila
diperlukan. Absorpsi besi dalam bentuk
nonhem meningkat eampat kali lipat bila
ada vitaminC. VitaminC berperan dalam
meningkatkan besi transferin di dalam
plasma darah ke feritin hati
Merupakan antioksidan larut air
Defisiensi
Skorbut adalah sindrom klasik defisiensi
vitaminC. Gejala awalnya lelah, lemah,
napas pendek, kejang otot dan tulang,
kurang nafsu makan, kulit kering kasar
dan gatal, pendarahan gusi, kelonggaran
gigi, mata kering dan rambut rontok.
Disamping itu luka sukar sembuh, anemia,
serta depresi yang diikuti dengan
gangguan saraf.

Anda mungkin juga menyukai