Anda di halaman 1dari 4

Nama

: PRADIPTA NARESWARI

Kelas

: XI MIA 3

Absen

: 25

MAJAS
Majas adalah adalah bahasa kias dan indah yang digunakan untuk mempercantik
susunan kalimat yang dipergunakan untuk tujuan menimbulkan kesan imajinatif serta mampu
menciptakan efek-efek tertentu baik itu melalui lisan atau tertulis untuk pembaca dan
pendengarnya.

Macam-Macam Majas
1. Majas perbandingan
Majas perbandingan terdiri atas beberapa majas seperti berikut:
a. Majas Perumpamaan atau Simile
Majas Perumpamaan adalah majas yang membandingkan dua aspek yang berlainan,
tetapi dianggap sama. Perbandingan tersebut ditandai dengan penggunaan kata-kata
pembanding, misalnya: seperti, sebagai, bagai, ibarat, umpama, bak, dan laksana.
Contoh:
1) Ibarat mendapat durian runtuh, Hana sangat senang mendapat hadiah sepeda
motor baru.
2) Wajahnya kuyu sebagai tentara kalah perang.
b. Majas Metafora
Majas Metafora adalah majas yang membandingkan dua aspek secara langsung, tanpa
menggunakan kata-kata pembanding.
Contoh:
1) Para pejuang gugur sebagai bunga bangsa.
2) Sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, Pak Bayu memang pantas mendapat
penghargaan.
c. Personifikasi atau Penginsanan
Majas Personifikasi adalan majas yang menggambarkan benda-benda mati seolaholah memiliki sifat seperti manusia.
Contoh:
1) Matahari tersenyum cerah menyambut pagi.
2) Dengarlah, jeritan angin sungguh menyayat hati.
d. Antitesis

Majas Antitesis adalah majas yang membandingkan kata-kata berlawanan arti.


Contoh:
1) Maju mundurnya perusahaan ini tergantung pada kepemimpinan para manajer dan
direktur.
2) Lega hatinya karena anaknya lulus SMA, tetapi sesak hatinya manakala
memikirkan biaya anaknya masuk perguruan tinggi.

2. Majas Pertentangan
Majas Pertentangan terdiri atas beberapa majas sebagai berikut:
a. Majas Hiperbola
Majas Hiperbola adalah majas yang mengandung pernyataan berlebih-lebihan.
Contoh:
1) Tulisan Dian yang dimuat di majalah itu sangat sempurna, tanpa ada kekurangan
dan kesalahan satu pun.
2) Jamal memang anak yang amat sangat pandai dan pintar.
b. Litotes
Majas Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu lebih rendah daripada yang
sebenarnya.
Contoh:
1) Silakan mampir ke gubuk kami, Bu.
2) Kalau Anda tidak keberatan, mari kita bersama-sama naik gerobak kami.
c. Ironi
Majas Ironi adalah majas yang menyatakan makna bertentangan dengan maksud
untuk mengolok-olok. Majas Ironi ini menyindir dengan halus.
Contoh:
1) Ini baru pukul delapan, mengapa kamu sudah bangun?
2) Pejabat yang bijaksana itu telah menggunakan uang negara untuk kepentingan
sendiri.
d. Paradoks
Majas Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan nyata dengan fakta
yang ada.
Contoh:
1) Dimas merasa dekat dengan kakaknya walaupun mereka tinggal berjauhan.
2) Kami merasa terjajah di tengah-tengah masyarakat yang sudah membaca.

3. Majas Pertautan
Majas Pertautan terdiri atas beberapa majas sebagai berikut:
a. Metonimia

Majas Metonimia adalah majas yang menggunakan nama diri yang ditautkan dengan
orang atau barang.
Contoh:
1) Tolong ambilkan aqua di lemari es!
2) Kami tamasya ke pantai mengendarai kijang.
b. Eufemisme
Majas Eufemisme adalah majas yang berupa ungkapan lebih halus untuk mengganti
ungkapan yang lebih kasar.
Contoh:
1) Mereka yang kekurangan makanan akan segera diberi bantuan,
2) Siswa yang kurang kemampuannya mendapat perhatian khusus.
c. Paralelisme
Majas Paralelisme adalah majas yang berusaha mencapai kesejahteraan dalam
pemakaian kata-kata atau frasa yang menduduki fungsi sama dalam bentuk
gramatikal sama.
Contoh:
1) Belajarlah membaca dan menulis agar kamu lancar dalam berbahasa.
2) Sawah ladang petani luluh lantak diterjang banjir bandang.

4. Majas Perjuangan
Majas Perjuangan terdiri atas beberapa majas seperti berikut:
a. Aliterasi
Majas Aliterasi adalah majas yang memanfaatkan kata-kata yang memiliki persamaan
bunyi pada awal kata.
Contoh:
1) Biar bibir biduan bijak.
2) Mengalir, menimbun, mendesak.
b. Asonansi
Majas Asonansi adalah majas perulangan yang berwujud perulangan vokal sama.
Asonasinya biasanya dipakai dalam puisi maupun pantun.
Contoh:
1) Kura-kura dalam perahu,
Sudah gaharu cendana pula.
Pura-pura tidak tahu,
Sudah tahu bertanya pula.
2) Dahulu parang sekarang besi,
Dahulu sayang sekarang benci.
c. Repetisi
Majas Repetisi adalah majas yang mengandung kata atau kelompok kata sama.

Contoh:
1) Rajinlah belajar untuk mencapai prestasi.
2) Rajinlah belajar kelak kan jadi manusia berguna.

Anda mungkin juga menyukai