Anda di halaman 1dari 16

MANUSIA, LINGKUNGAN

DAN EKOSISTEM

NAMA

: NOVIA AMBARWATI

NIM

: 201310340311096

MATKUL

: MANAJEMEN

LINGKUNGAN

MANUSIA, LINGKUNGAN DAN EKOSISTEM


A. MANUSIA
Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala
fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam,
mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan
seterusnya,

serta

terkait

serta

berinteraksi

dengan

alam

dan

lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif


maupun negatif.
Manusia merupakan makhluk yang sempurna di antara makhluk
lainnya. Manusia memiliki akal yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup
lainnya yaitu hewan dan tumbuhan. Akal diberikan

untuk berfikir

berdasarkan insting dan naluri. Manusia juga merupakan makhluk


sosial, mereka tidak bisa melakukan suatu hal atau mengerjakan
sesuatu secara sendiri. Jadi dapat disimpulkan bahwa manusia adalah
makhluk individu dan makhluk sosial.
a. Manusia sebagai Makhluk Individu
Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa
Inggris in

salah

satunya

mengandung

pengertian tidak,

sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak


terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu
berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi
merupakan

suatu

sebutan

yang

dapat

dipakai

untuk

menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak


terbatas.
Manusia

sebagai

makhluk

individu

memiliki

unsur

jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa.
Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri,
tidak ada manusia yang persis sama. Kalau seseorang individu
memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia
juga

memiliki

ciri

fisik

dan

karakter

atau

sifat

yang

dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor


lingkungan

(fenotip)

ikut

berperan

karakteristik yang khas dari seseorang.


b. Manusia sebagai Makhluk Sosial

dalam

pembentukan

Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau


makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa
akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan.
Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial,
manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai
makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu:

Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.


Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari

orang lain.
Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan

orang lain.

Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di


tengah-tengah manusia.
Hubungan Manusia dengan Lingkungan
Manusia sebagaimana makhluk lainnya memiliki keterkaitan dan
ketergantungan terhadap lingkungannya. Manusia tidak akan pernah
bisa hidup tanpa adanya dukungan dari lingkungannya. Relasi manusia
dan lingkungan merupakan hubungan yang saling timbal balik karena
manusia hidup di alam lingkungan hidup dan alam sebagai lingkungan
hidup juga membutuhkan manusia untuk pelestariannya. Jadi, manusia
butuh alam untuk kehidupannya dan alam juga membutuhkan manusia
untuk pelestariannya.
Peran Manusia Terhadap Lingkungan
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi
derajatnya dibanding makhluk-makhluk hidup lainya karena manusia
secara

kodrati

diberi

akal

budi

yang

memungkinkan

adanya

kebudayaan. Lingkungan dapat dibagi 3 yaitu lingkungan biotik, abiotik


dan lingkungan buatan. Manusia menjadi objek dan sekaligus subjek
dan lingkungan karena manusia hidup dan berkembang dilingkungan
masing-masing, mengolah sumber-sumber alam dan sosial yang ada
dilingkungan

tersebut

serta

memanfaatkannya

sesuai

dengan

kebutuhan hidupnya. Berbeda denngan makhluk hidup lainya, bukan


dalam hal memenuhi kebutuhan hidupnya melainkan perilaku manusia

dalam memanfaatkan kebutuhan itulah yang berbeda dengan makhluk


hidup lainya, misalnya hewan.
Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki
kemampuan berfikir dan penalaran yang tinggi. Disamping itu manusia
memiliki budaya, pranata sosial dan pengetahuan serta teknologi yang
makin

berkembang.

Peranan

manusia dalam lingkungan ada


yang bersifat positif dan ada
yang bersifat negatif. Peranan
manusia yang bersifat negatif
adalah peranan yang merugikan
lingkungan. Kerugian ini secara
langsung

atau

pun

tidak

langsung timbul akibat kegiatan


manusia

dalam

memenuhi

kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif adalah


peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat
menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan.
Peranan manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain
sebagai berikut:
a. Eksploitasi

yang

melampaui

batas

sehingga

persediaan

Sumber Daya Alam makin menciut (depletion);


b. Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;
c. Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang
menjadi ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus
menerus memerlukan subsidi energi;
d. Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu
kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor;
e. Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam
lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan
tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup.
Pencemaran

dapat

menimbulkan

dampak

negatif

pada

lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri.


Peranan manusia yang menguntungkan lingkungan antara lain:
a. Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan
bijaksana terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui;

b. Mengadakan
kelestarian

penghijauan
keaneka

jenis

dan
flora

reboisasi
serta

untuk
untuk

menjaga
mencegah

terjadinya erosi dan banjir;


c. Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar
kadar bahan pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan
tidak melampaui nilai ambang batasnya;
d. Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi
kultur untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian
yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi
serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus;
e. Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk
melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.
B. LINGKUNGAN
Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal,
mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas
yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk
hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan
yang lebih kompleks dan riil. Lingkungan juga merupakan tempat
dimana suatu makhluk hidup itu tumbuh dimana meliputi unsur unsur
penting seperti tanah, air, dan udara. Lingkungan sendiri memiliki arti
penting dalam kehidupan setiap makhluk hidup, misalnya lingkungan
hutan dimana setiap tumbuhan dan hewan bisa hidup dengan bebas
untuk mencari makan.
Pencemaran Lingkungan
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke
dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya
(Undang-Undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun
1982).
Peristiwa pencemaran lingkungan disebut polusi. Zat atau bahan
yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat

suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan


kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan
kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih
tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila:
- Jumlahnya melebihi jumlah normal
- Berada pada waktu yang tidak tepat
- Berada pada tempat yang tidak tepat
Sifat polutan adalah:
-

Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan

zat lingkungan tidak merusak lagi.


Merusak dalam jangka waktu lama. Contohnya Pb tidak
merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka
waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai
tingkat yang merusak.

Macam-Macam Pencemaran Lingkungan


1. Pencemaran Udara
Pencemaran udara merupakan permasalahan yang sedang
dihadapi dunia saat ini, ini merupakan
konsekuensi

dari

perkembangan

industri

terjadi

dimuka

yang

bumi.

Bertambah banyaknya industri-industri


serta

kendaraan

bermotor

menghasilkan gas emisi yang menyebabkan pencemaran


udara. Kalau tidak segera dibenahi maka manusia akan
mengelami

akibatnya

sebagainya.
2. Pencemaran Air

seperti

penyakit

ISPA,

dan

lain

Pada

umumnya

polusi

pada

air

disebabkan oleh limbah tumah tangga


dan limbah pabrik. Hal ini yang menjadi
sebab kerusakan air dari batas normal
dimana terdapat racun atau polutan
yang masuk kedalam lingkungan air.
Pencemaran air menyebabkan rusaknya ekosistem air dan
matinya organisme - organisme air seperti ikan, dll.

3. Pencemaran Tanah
Polusi
yang
menyusahkannya

tidak

yaitu

tanah.

Pencemaran

besar

terjadi

pencemaran

tanah

karena

kalah
sebagian

tingkah

laku

manusia yang tidak bersahabat dengan


lingkungan seperti membuang sampah
sembarangan misalnya botol, plastik, dll. Pencemaran tanah
menyebabkan tanah menjadi berpolutan dan tentunya ini
merupakan hal yang tidak baik.
4. Hujan Asam
Hujan asam merupakan fenomena yang sering terjadi dewasa
ini,

hal

ini

mengkhawatirkan

tentunya
mengingat

sangat
dampak

hujan asam yang sangat merugikan


manusia dan makhluk-makluk lainnya
dimuka

bumi.

Hujan

asam

terjadi

tentunya karena ada pencemaran udara seperti tercemarnya


udara oleh gas sulfur dioksida (SO2), sulfur trioksida (SO3),
nitrogen monoksida (NO), dan nitrogen dioksida (NO2).
Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Dibawah ini merupakan beberapa cara untuk

mengatasi

pencemaran lingkungan disekitar kita:


a. Rebosisasi (penghijauan kembali) dihutan-hutan yang gundul.
b. Mengatur sistem pembungan limbah (pabrik dan rumah tangga).
c. Melakukan pengawasan dalam penggunaan bahan-bahan kimia.

d. Menempatkan industri yang terpisah dengan pemukiman penduduk.


e. Memberikan sangsi dan hukum yang tegas kepada pelaku
pencemaran.
f. Melakukan penyulusan
lingkungan.
g. Meenempatkan

daerah

dan

sosialisasi

industri

atau

seputar

pabrik

jauh

pencemaran
dari

daerah

perumahan atau pemukiman penduduk.


h. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan
hidup sehingga manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya.
C. EKOSISTEM
Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu

sistem

ekologi

yang

terbentuk

dikarenakan hubungan timbal balik yang tidak dapat terpisahkan antara


makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dapat juga dikatakan
sebagai suatu tatanan kesatuan secara utuh serta menyeluruh antara
unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari unit biosistem yang
melibatkan hubungan interaksi timbal balik antara organisme serta
lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju struktur biotik tertentu
sehingga terjadi siklus materi antara organisme dan anorganisme.
Matahari adalah sumber dari semua energi yang ada dalam ekosistem.
Dalam suatu ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang
secara bersama-sama dengan lingkungan fisik. Organisme tersebut
akan beradaptasi dengan lingkungan fisik dan sebaliknya organisme
juga dapat memengaruhi lingkungan fisik yang digunakan untuk
keperluan hidup. Kehadiran suatu spesies dalam suatu ekosistem
ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya dan kondisi faktor
kimiawi serta fisis yang harus berada pada kisaran yang masih dapat
ditoleransi oleh spesies itu sendiri, itulah yang disebut hukum toleransi.
Komponen Pembentuk Ekosistem
Komponen pembentuk ekosistem antara lain:

Abiotik
Abiotik
hidup

atau

merupakan

komponen

tak

komponen fisik dan kimia

yang medium atau substrat sebagai tempat berlangsungnya


kehidupan atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar dari
komponen abiotik memiliki beragam variasi dalam ruang dan
waktu.

Komponen

abiotik

berupa

bahan

organik,

senyawa

anorganik, serta faktor yang memengaruhi distribusi organisme,


antara lain:
1. Suhu
Proses biologi dipengaruhi juga oleh suhu. Mamalia dan
unggas akan membutuhkan energi untuk dapat meregulasi
temperatur
2. Air
Ketersediaan
organisme.

dalam

air

tubuh.

juga

dapat

memengaruhi

Organisme

yang

terdapat

distribusi

pada

gurun

beradaptasi terhadap ketersediaan air yang ada di gurun


tersebut.
3. Garam
Konsentrasi garam juga memengaruhi kesetimbangan air
dalam

organisme

dengan

melalui

osmosis.

Beberapa

organisme terestrial mampu untuk dapat beradaptasi di


dalam lingkungan dengan kandungan garam yang tinggi.
4. Cahaya matahari
Intensitas
serta
memengaruhi
cahaya

kualitas

proses

sehingga

cahaya

fotosintesis.

yang

terjadi

Air
pada

matahari
dapat

dapat

menyerap

lingkungan

air,

fotosintesis terjadi pada sekitar permukaan yang dapat


dijangkau oleh cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya
matahari yang sangat besar dapat membuat peningkatan

suhu, hal ini dapat mengakibatkan hewan dan tumbuhan


tertekan.
5. Tanah dan batu
Karakteristik tanah yang meliputi antara lain struktur fisik,,
komposisi

mineral,

dan

pH

membatasi

penyebaran

organisme yang berdasarkan kandungan sumber makanan di


tanah.
6. Iklim
Iklim adalah kondisi cuaca dalam suatu daerah atau area
serta dalam jangka waktu lama. Iklim makro meliputi iklim
global, lokal, dan regional. Iklim mikro meliputi iklim dalam
suatu daerah yang dihuni oleh beberapa komunitas tertentu.
Biotik
Biotik adalah istilah yang digunakan untuk menyebut
suatu organisme. Komponen biotik merupakan suatu komponen
yang menyusun ekosistem selain komponen abiotik. Berdasarkan
peran dan fungsinya, makhluk hidup sendiri dibedakan menjadi 2,
yaitu heterotrof atau konsumen dan dekomposer atau pengurai:
1. Heterotrof / konsumen
Komponen
heterotrof
terdiri
dari
organisme
yang
memanfaatkan

dari

bahan-bahan

organik

yang

telah

disediakan oleh organisme lain sebagai sumber makanannya.


Komponen heterotrof disebut konsumen makro atau fagotrof
karena

makanan

yang

dimakan

berukuran

kecil.

Yang

tergolong golongan heterotrof adalah manusia, hewan,


mikroba, dan jamur.
2. Pengurai / dekomposer
Pengurai atau dekomposer merupakan organisme yang
menguraikan

bahan-bahan

organik

yang

berasal

dari

organisme yang telah mati. Pengurai disebut konsumen


makro atau sapotrof. Hal ini karena makanan yang telah
dikonsumsi memiliki ukuran yang lebih besar. Organisme
pengurai menyerap sebagian hasil dari penguraian tersebut
dan

melepaskan

bahan-bahan

sederhana

yang

dapat

digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong golongan

pengurai atau dekomposer adalah bakteri dan jamur. Tipe


dekomposisi ada tiga, yaitu:
a. Aerobik
: oksigen sebagai penerima elektron atau
oksidan
b. Anaerobik

: oksigen tidak terlibat dan bahan organik

sebagai penerima elektron atau oksidan


c. Fermentasi
: anaerobik namun bahan organik yang sudah
teroksidasi

juga

sebagai

penerima

elektron.

Komponen

tersebut berada di suatu tempat serta berinteraksi membentuk


kesatuan ekosistem yang teratur.

Tipe-Tipe Ekosistem

Akuatik (air)
a. Ekosistem air tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain memiliki variasi
suhu yang tidak menyolok, penetrasi cahaya yang kurang,
serta terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan
yang

terbanyak

ganggang,

pada

ekosistem

sedangkan

tumbuhan

air

tawar

yang

adalah

lainnya

jenis

adalah

tumbuhan biji.
b. Ekosistem air laut
Habitat laut ditandai oleh salinitas atau kadar garam
yang tinggi dengan ion CI- dapat mencapai 55% terutama pada
daerah laut tropik, hal ini karena disana memiliki suhu yang
tinggi dan penguapan yang sangat besar. Pada daerah tropik,
suhu laut dapat berkisar 25 C. Terjadinya perbedaan suhu

bagian atas dengan bagian bawah tinggi dan terdapat batas


antara lapisan tersebut yang disebut dengan termoklin.
c. Ekosistem estuari
Estuari
sungai

atau

dengan

air

muara
laut.

merupakan
Estuari

tempat

sering

bersatunya

dipagari

dengan

lempengan lumpur intertidal yang cukup luas. Ekosistem


estuari memiliki produktivitas yang sangat tinggi serta memiliki
banyak nutrisi. Komunitas tumbuhan yang dapat hidup di
estuari antara lain rumput rawa garam, fitoplankton, dan
ganggang. Komunitas hewannya seperti cacing, ikan, kerang,
dan kepiting
d. Ekosistem pantai
Dinamakan ekosistem pantai karena
yang paling banyak tumbuh pada gundukan pasir adalah tumbuhan
Ipomoea pes caprae memiliki kemampuan untuk dapat tahan terhadap
hempasan gelombang dan angin.
e. Ekosistem sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir pada satu
arah. Air sungai dingin serta jernih dan memiliki sedikit
kandungan sedimen. Aliran air dan gelombang secara konstan
dapat memberikan oksigen pada air. Ekosistem sungai dihuni
oleh

beberapa

hewan

seperti

gurame,

kura-kura,

dan

sebagainya.
f. Ekosistem terumbu karang
Ekosistem terumbu karang terdiri dari coral yang berada
dekat pantai. Efisiensi ekosistem terumbu karang sangat tinggi.
Hewan-hewan yang hidup pada karang memakan organisme
mikroskopis serta sisa organik lain. Kehadiran terumbu karang
yang berada di dekat pantai membuat pantai dapat memiliki
pasir putih.
g. Ekosistem laut dalam
Ekosistem laut dalam memiliki kedalaman yang dapat
mencapai lebih dari 6.000 m. Biasanya terdapat lele laut serta
ikan laut yang mampu untuk dapat mengeluarkan cahaya.

h. Ekosistem lamun
Lamun atau seagrass adalah satu-satunya kelompok
tumbuhan yang dapat berbunga di lingkungan laut. Tumbuhan
tersebut dapat hidup pada perairan pantai dangkal. Lamun
atau seagrass mempunyai tunas berdaun yang tegak serta
tangkai-tangkai yang merayap untuk berbiak. Sebagai sumber
daya hayati, tumbuhan lamun banyak dimanfaatkan untuk
berbagai macam keperluan.

Terestrial (darat)
Penentuan zona yang terjadi pada ekosistem terestrial
ditentukan dengan temperatur dan curah hujan. Ekosistem
terestrial atau ekosistem darat dapat dikontrol oleh iklim dan
gangguan. Iklim sangat berperan penting untuk menentukan
mengapa pada suatu ekosistem terestrial berada pada tempat
tertentu. Pola ekosistem tersebut dapat berubah akibat berbagai
gangguan misal seperti petir, kebakaran, penebanganan pohon,
dan sebagainya.
a. Hutan hujan tropis
Hutan hujan tropis terdapat pada daerah tropik dan
subtropik. Hutan hujan tropis memiliki ciri-ciri curah hujan 200225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif cukup banyak dan
jenisnya berbeda tergantung letak geografisnya. Dalam hutan
hujan tropis terdapat tumbuhan khas, yaitu liana atau rotan
dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, burung,
kera, badak, harimau, dan burung hantu.
b. Sabana
Sabana dari daerah tropik terdapat pada wilayah yang
memiliki curah hujan 40 60 inci per tahun, tetapi temperatur
serta kelembaban masih tergantung terhadap musim. Hewan
yang hidup di sabana antara lain serangga serta mamalia
seperti zebra, hyena, dan singa.
c. Padang rumput
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari
daerah tropik ke subtropik. Ciri-ciri padang rumput adalah

memiliki curah hujan sekitar 25-30 cm per tahun, hujan turun


secara tidak teratur, porositas atau peresapan air yang tinggi,
dan drainase aliran air yang cepat. Tumbuhan yang terdapat
pada padang rumput terdiri atas tumbuhan terna dan rumput.
Hewannya antara lain: bison, serigala, anjing liar, zebra, gajah,
jerapah, serangga, dan sebagainya.
d. Gurun
Gurun terdapat pada daerah tropik yang berbatasan
dengan padang rumput. Ekosistem gurun memiliki ciri-ciri
gersang

dan

curah

hujan

rendah

sekitar

25

cm/tahun.

Perbedaan suhu yang terjadi antara siang dan malam sangat


besar. Dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti
kaktus atau tak berdaun dan memiliki akar yang cukup panjang
serta mempunyai jaringan yang dapat menyimpan air. Hewan
yang hidup di gurun seperti ular, kalajengking, dan beberapa
hewan nokturnal lainnya.
e. Hutan gugur
Hutan gugur terdapat pada daerah beriklim sedang yang
memiliki 4 musim dan memiliki ciri-ciri curah hujan merata
sepanjang tahun. Jenis pohon dalam ekosistem hutan gugur
sedikit dan tidak terlalu rapat. Hewan yang terdapat di
ekosistem hutan gugur antara lain rusa, rubah, beruang, dan
rakun.
f. Taiga
Taiga

terdapat

dibelahan

bumi

sebelah

utara

dan

pegunungan daerah tropik. Taiga memiliki ciri-ciri suhu di


musim dingin yang rendah. Hutan taiga seperti konifer, pinus,
dan sejenisnya. Hewan yang hidup di taiga antara lain moose,
beruang hitam, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan
pada saat musim gugur.
g. Tundra
Tundra terdapat pada belahan bumi sebelah utara dalam
lingkaran kutub utara serta terdapat di puncak gunung tinggi.
Pertumbuhan tanaman di daerah tundra hanya sekitar 60 hari.

Contoh tumbuhan pada ekosistem tundra yang dominan adalah


sphagnum, liken, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang.
h. Karst (batu gamping/gua)
Karst berawal dari nama kawasan batu gamping yang
terdapat pada wilayah Yugoslavia. Karst memiliki ciri-ciri
tanahnya kurang subur untuk pertanian, mudah longsor,
sensitif terhadapt erosi.

Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan sendiri
oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan. Contoh ekosistem
buatan adalah:
a. Bendungan
b. Hutan tanaman produksi seperti jati serta pinus
c. Agroekosistem yang berupa sawah tadah hujan
d. Sawah irigasi
e. Perkebunan sawit

DAFTAR PUSTAKA
Anonym.2012.http://kulpulan-materi.blogspot.co.id/2012/05/manusiadan-lingkungan.html. diakses pada tanggal 18 September 2016
Anonym.2011.http:/lukmaulam.blogspot.com.manusia%20dan
%20lingkungan_files/conversion_server_004.html.

diakses

pada

tanggal 18 September 2016


Anonim.2011.http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia.html. diakses pada
tanggal 18 September 2016
Anonim.2014.http://ipemanasanglobal.blogspot.com/2014/02/pengerti
an-pencemaran-lingkungan.html. diakses pada tanggal 18 September
2016

Anonim.2015.http://woocara.blogspot.co.id/2015/02/pengertianekosistem-komponen-dan-tipe.html.
September 2016

diakses

pada

tanggal

19

Anda mungkin juga menyukai