Anda di halaman 1dari 12

ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI

Posted on March 15, 2012 by karlinaaafaradila


Standard

PENGERTIAN HUKUM & HUKUM EKONOMI

1.

Pengertian Hukum

Hukum ialah semua aturan yang mengandung pertimbangan ke susilaan, ditujukan kepada
tingkah laku manusia dalam masyarakat. Dan yang menjadi pedoman bagi Penguasa-penguasa
Negeri dalam melakukan tugas-nya.

2.

Tujuan Hukum

Dalam pergaulan masyarakat terdapat aneka macam hubungan antara anggota masyarakat, yakni
hubungan yang ditimbulkan oleh kepentingan-kepentingan anggota masyarakat itu. Dengan
banyak aneka ragamnya hubungna itu, para anggota masyarakat memerlukan aturan-aturan yang
dapat menjamin keseimbangan agar dalam hubungan-hubungan itu tidak terjadi kekacauan
dalam masyarakat. Untuk menjamin kelangsungan keseimbangan dalam hubungan antara
anggota masyarakat, diperlukan aturan-aturan hukum yang diadakan atas kehendak dan
kesadaran tiap-tiap anggota masyarakat itu.

Peraturan-peraturan hukum yang bersifat mengatur dan memaksa anggota masyarakat untuk
patuh mentaatinya, menyebabkan terdapatnya keseimbangan dalam tiap perhubungan dalam
masyarakat. Setiap pelanggar hukum yang ada, akan dikenakan sanksi berupa hukuman sebagai
reaksi terhadap perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan.

Berkenaan dengan tujuan hukum, kita mengenal beberapa pendapat sarjana ilmu hukum yang
diantaranya sebagai berikut:

1.

Dalam buku yang berjudul Dasar-dasar Hukum dan Pengadilan, Prof. Subekti, S.H
mengatakan, bahwa hukum itu mengabdi pada tujuanNegara yang dalam pokoknya
ialah: mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan pada rakyatnya.

2.

Prof. Van Apeldroon dalam bukunya Inleiding tot de studie van het
Nederlandserecht mengatakan, bahwa tujuan hukum ialah mengatur pergaulan hidup
manusia secara damai. Hukum menghendaki perdamaian.

3.

Dalam Science et technique en droit prive positif, Geny mengajarkan bahwa


hukum bertujuan semata-mata untuk mencapai keadilan. Dan sebagai unsur daripada
keadilan disebutkannya kepentingan daya guna dan kemanfaatan.

4.

Dalam buku Inleiding tot de Rechtwetenschap Prof. van kan mengatakan , bahwa
hukum bertujuan menjaga kepentingan tiap-tiap manusia supaya kepentingankepentingan itu tidak dapat diganggu.

Jelas disini, bahwa hukum mempunyai tugas untuk menjamin adanya kepastian
hukum dalam masyarakat. Selain itu dapat disebutkan bahwa hukum menjaga dan
mencegah agar setiap orang tidak menjadi hakim atas dirinya sendiri (eigenrichting is
verboden), tidak mengadili dan menjauhi hukuman terhadap setiap pelanggaran
hukum terhadap dirinya. Namun tiap perkara, harus diselesaikan melalui proses
pengadilan, dengan perantaraan hakim berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.

3.

SUMBER-SUMBER HUKUM
Adapun yang dimaksud dengan sumber hukum ialah: segala apa saja yang
menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekutan yang bersifat memaksa,yakni
aturan-aturan yang kalau dilanggar mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata.

Sumber hukum itu dapat kita tinjau dari segi material dan segi formal:
1.

Sumber-sumber hukum material, dapat ditinjau lagi dari berbagai sudut, misalnya
dari sudut ekonomi, sejarah sosiologi, filsafat dan sebagainya.
Contoh: Seorang ahli ekonomi akan mengatakan, bahwa kebutuhan-kebutuhan
ekonomi dalam masyarakat itulah yang menyebabkan timbulnya hukum.

2.

Sumber-sumber hukum formal antara lain ialah:


a.

Undang-undang (statute
Undang-undang ialah suatu peraturan negara yang mempunyai kekuatan
hukum yang mengikat diadakan dan dipelihara oleh penguasa negara.

b. Kebiasaan (costum)
Kebiasaan ialah perbuatan manusia yang tetap dilakukan berulang-ulang
dalam hal sama.
c.

Keputusan-keputusan Hakim (Jurisprudentie)


Keputusan Hakim ialah keputusan hakim yang terjadi karena rangkaian
keputusan serupa yang menjadi dasar bagi pengadilan (Standart-arresten)
untuk mengambil keputusan.

d. Traktat (treaty)
Traktat yaitu perjanjian mengikat antara kedua belah pihak yang terkait
tentang suatu hal.
e. Pendapat Sarjana Hukum (doktrin)
Doktrin yaitu pendapat sarjana hukum yang ternama juga mempunyai
kekuasaan dan pengaruh dalam pengambilan keputusan oleh hakim.

4.

KODEFIKASI HUKUM
Menurut bentuknya, Hukum itu dapat dibedakan antara:
1.

Hukum Tertulis (Statute Law = Written Law), yakni Hukum yang


dicantumkan dalam berbagai peraturan-peraturan.

2.

Hukum Tak Tertulis (unstatutery law = unwritten law), yaitu Hukum yang
masih hidup dalam keyakinan masyarakat, tetapi tidak tertulis namun
berlakunya ditaati seperti suatu peraturan-pereaturan (disebut juga hukum
kebiasaan).
Mengenai Hukum Tertulis, ada yang dikodefikasikan, dan yang belum
dikodefikasikan.

KODEFIKASI ialah pembukuan jenis-jenis hukum tertentu dalam kitab


undang-undang secara sistematis dan lengkap.

Unsur-unsur kodifikasi ialah: a. Jenis-jenis hukum tertentu (misalnya


Hukum Perdata); b. sistematis; c. lengakap.

Adapun tujuan kodifikasi daripada hukum tertulis ialah untuk


memperoleh: a. kepastian hukum; b. penyederhanaan hukum; c. kesatuan
hukum.

5.

NORMA HUKUM DALAM EKONOMI


Norma merupakan ukuran yang digunakan oleh masyarakat untuk mengukur
apakah tindakan yang dilakukan merupakan tindakan yang wajar dan dapat diterima atau
tindakan yang menyimpang.Norma dibangun atas nilai sosial dan norma sosial diciptakan
untuk mempertahankan nilai sosial.

Jenis-Jenis Norma Sosial:

1. Norma Sosial Dilihat Dari Sanksinya:


1)Tata Cara .merupakan norma yang menunjuk kepada satu bentuk perbuatan sanksi yang
ringan terhadap pelanggarnya.Misal:aturan memegang garpu dan sendok saat makan dan
penyimpangannya:bersendawa saat makan/
2)Kebiasaan.merupakan cara bertindak yang digemari oleh masyarakan dan dilakukan
berulang-ulang,mempunyai kekuatan mengikat yang lebih besar dari tata
cara,misal:membuang sampah pada tempatnya dan penyimpangannya:membuang
sembarangan dan mendapat teguran bahkan digunjingkan masyarakat.
3)Tata Kelakuan.merupakan norma yang bersumber kepada filsafat,ajaran agama dan
ideolagi yang dianut masyarakat.Tata kelakuan di satu pihak memaksakan suatu
perbuatan dan di lain pihak melarang suatu perbuatan sehingga secara langsung ia
merupakan alat pengendalian sosial agar anggota masyarakat menyesuaikan tindakantindakan itu.

4)Adat.merupakan norma yang tidak tertulis namu kuat mengika sehingga anggota
masyarakat yangmelanggar adat akan menderita karena sanksi keras yang kadang secara
tidak langsung seperti pengucilan,dikeluarkan dari masyarakat,atau harus memenuhi
persyaratan tertentu.
5)Hukum.merupakan norma yang bersifat formal dan berupa aturan tertulis.Sanksinya
tegas dan merupakan suatu rangkaian aturan yang ditujukan kepada anggota masyarakat
yang beirsi ketentuan,perintah,kewajiban dan larangan agar tercipta ketertiban dan
keadilan.

2.

Norma Sosial Dilihat dari Sumbernya:

1)Norma agama,yakni ketentuan hidup yang bersumber dari ajaran agama(wahyu dan
revelasi)
2)Norma kesopanan,ketentuan hidup yang berlaku dalam interaksi sosial masyarakat
3)Norma kesusilaan,ketentuan yang bersumber pada hati nurani,moral,atau filsafat hidup.
4)Norma hukum,ketentuan tertulis yang berlaku dari kitab undang-undang suatu negara

Fungsi Norma Sosial:


a)Sebagai pedoman atau patokan perilaku pada masyarakat
b)Merupakan wujud konkret dari nilai yang ada di masyarakat
c)Suatu standar atau skala dari berbagai kategori tingkah laku masyarakat

6.

PENGERTIAN HUKUM & HUKUM EKONOMI


Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan
menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan
antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang
jumlahnya terbatas.

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan
menciptakan kemakmuran.

Hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat atau pertalian peristiwa ekonomi
yang saling berhubungan satu dengan yang lain dalam kehidupan ekonomi sehari-hari
dalam masyarakat.

Hukum Ekonomi di bedakan menjadi 2,yaitu :

1.
Hukum ekonomi pembangunan, adalah yang meliputi pengaturan dan pemikiran
hukum mengenai cara-cara peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi
Indonesia secara Nasional.
2.
Hukum Ekonomi social, adalah yang menyangkut pengaturan pemikiran hukum
mengenai cara-cara pembangian hasil pembangunan ekonomi nasional secara adil dan
martabat kemanusiaan (hak asasi manusia) manusia Indonesia.
Asas-asas hukum ekonomi indonesia :
a.

Asas manfaat

b.

Asas keadilan dan pemerataan yang berperikemanusiaan.

c.

Asas keseimbangan, keserasian dan keselarasan dalam perikehidupan.

d.

Asas kemandirian yang berwawasan kebangsaan.

e.

Asas usaha bersama atau kekeluargaan

f.

Asas demokrasi ekonomi.

g.

Asas membangun tanpa merusak lingkungan.

Dasar hukum ekonomi Indonesia :


a.

Uud 1945

b.

Tap mpr

c.

Undang-undang

d.

Peraturan pemerintah

e.

Keputusan presiden

f.

Sk menteri

g.

Peraturan daerah

Ruang lingkup hukum ekonomi :

Ruang lingkup hukum ekonomi jika didasarkan pada klasifikasi internasional pembagiannya sbb:
1.
Hukum ekonomi pertanian atau agraria, yg di dalamnya termasuk norma-norma mengenai
pertanian, perburuan, peternakan, perikanan dan kehutanan.
2.

Hukum ekonomi pertambangan.

3.

Hukum ekonomi industri, industri pengolahan

4.

Hukum ekonomi bangunan.

5.
Hukum ekonomi perdagangan, termasuk juga norma-norma mengenai perhotelan dan
pariwisata.
6.

Hukum ekonomi prasarana termasuk gas, listrik air, jalan.

7.

Hukum ekonomi jasa-jasa, profesi dokter, advokad, pembantu rumah tangga, tenaga kerja.

8.

Hukum ekonomi angkutan.

9.

Hukum ekonomi pemerintahan termasuk juga pertahanan dan keamanan (hankam) dll.

Sumber Hukum Ekonomi :


a.
Meliputi : perundang-undangan; perjanjian; traktat;jurisprudensi; kebiasaan dan pendapat
sarjana (doktrin)

b.
Tingkat kepentingan dan penggunaan sumber-sumber hukum. Hal ini sangat tergantung
pada kekhususan masing-masing masalah hukum atau sistem hukum yang dianut di suatu negara.

Fungsi Hukum Ekonomi dalam Pembangunan :


a.

Sebagai sarana pemeliharaan ketertiban dan keamanan

b.

Sebagai sarana pembangunan

c.

Sebagai sarana penegak keadilan

d.

Sebagai sarana pendidikan masyarakat

Keempat fungsi tersebut dapat diterapkan dalam hukum ekonomi yang merupakan suatu sistem
hukum nasional yang berorientasi kepada kesejahteraan rakyat .

Tugas Hukum Ekonomi :


a.

Membentuk dan menyediakan sarana dan prasarana hukum bagi

b.

Peningkatan pembangunan ekonomi

c.

Perlindungan kepentingan ekonomi warga

d.

Peningkatan kesejahteraan masyarakat

e.

Menyusun & menerapkan sanksi bagi pelanggar

f.

Membantu terwujudnya tata ekonomi internasional baru melalui sarana & pranata hukum.
About these ads

Related
HUKUM DAGANG
HUKUM PERDATA
HUKUM PERIKATAN
Filed under Uncategorized | Leave a comment

About karlinaaafaradila
i was kind

rlindungan Lingkungan

Analisa SWOT

Aspek Hukum Perlindungan Lingkungan

Evaluasi dan Penanganan Dampak Lingkungan

Flow Chart Kegiatan Budidaya (Fattening) Sapi Potong Di Feedlot FMP

Fungsi Operasional Unit-Unit Organisasi

Ketenagakerjaan dan Organisasi Pelaksana

Kinerja Bisnis Sapi Potong PT. Fortuna Megah Perkasa

Kondisi Makro Ekonomi Nasional

Lahan dan Lokasi

Manajemen Perusahaan

Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Penanganan Dampak Lingkungan

Pengertian Rona Lingkungan

Pengurus dan Penanggung Jawab

Perkembangan Harga Pembelian Ternak Sapi Impor.

Permintaan dan Supplai Daging Ternak

Pola Organisasi dan Manajemen Perusahaan

Program dan Strategi Pemasaran

Realisasi dan Rencana Kegiatan

Rencana Pemanfaatan Lahan

Rencana Penggunaan Air

Resiko Usaha

Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan

Jenis2 Sapi

Sapi Aberdeen- Angus

Sapi Bali

Sapi Brahman

Sapi Bx (Brahman Cross)

Sapi Hereford

Sapi Limousin

Sapi P.O Peranakan Ongole

Sapi Shorthorn

Sapi Simbrah

Sapi Simmental

Feedlot Fortuna Megah Perkasa menyediakan Sapi Qurban (sehat, cukup umur, bebas
Antrax, kesehatan terjamin standarisasi Dinas Peternakan) dengan kisaran berat 200-700
kg. Bebas ongkos kirim se-Jabodetabek...

Aspek Hukum Perlindungan Lingkungan


Aspek Hukum Perlindungan Lingkungan dan Dasar Hukum dari Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) adalah:
1) Keputusan Menteri KLH No.12/MENLH/3/94 tentang Pedoman Umum Upaya Pengelolaan
Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan.
2) Keputusan Menteri KLH No.11/MENLH/3/1993 tentang Jenis Usaha atau Kegiatan Yang
Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
3) Keputusan KLH No.14/MENKLH/3/1994 tentang Pedoman Umum Penyusunan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).
4) Keputusan Kepala Bapedal No. Kep-056 tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran
Dampak Penting.
5) Peraturan Pemenintah dan Keputusan Menteri yang Berhubungan Dengan Baku Mutu
Lingkungan (BML)

Aspek Hukum Pidana Tentang Pengaturan Kearsipan


Aspek Hukum Pidana Tentang Pengaturan Kearsipan
oleh: Romli Atmasasmita
Guru Besar Emeritus Universitas Padjadjaran
Kearsipan berdasarkan UURI Nomor 43 Tahun 2009 merupakan upaya untuk melaksanakan
keteraturan dalam pengelolaan Arsip Negara atau dokumen yang dihasilkan dari kinerja
pemerintahan dalam periode tertentu.
Dalam sistem perundang-undangan Indonesia setelah berlakunya UU RI Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Perundang-undangan, telah diakui bahwa sumber hukum tertinggi adalah
UUD 1945 dan terendah Peraturan Desa sedangkan UU dan Perpu memiliki kekuatan hukum
yang sama dan mengikat terhadap peraturan perundang-undangan di bawah UU dan Perpu
seperti Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden serta Peraturan MKRI dan MA RI dan
Peraturan BI.
Kekuatan hukum UU tentang Kearsipan setara dengan peraturan perundang-undangan lain yang
sama (dalam bentuk UU) seperti UU yang berkaitan dengan ketentuan pidana baik UndangUndang yang bersifat Umum (KUHP dan KUHAP) maupun Undang-Undang yang bersifat
khusus seperti UU RI Nomor 11 Tahun 1980 tentang Suap, UU RI Nomor 31 Tahun 1999 diubah
UU RI Nomor 20 Tahun 2001 dan UU RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang atau UU RI Nomor 25 Tahun 2003 tentang
Pemberantasan Terorisme.

Aspek Hukum Pidana Tentang Pengaturan Kearsipan

Anda mungkin juga menyukai