Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN
Fistula preaurikular terjadi ketika pembentukan daun telinga pada masa embrio. Kelainan
ini berupa gangguan embrional pada arkus brakial 1 dan 2. Fistula preaurikular sering ditemukan
pada suku bangsa di Asia dan Afrika, yang merupakan kelainan herediter yang dominan. Fistula
preaurikular juga biasa disebut sebagai sinus preaurikular atau pit preaurikular.1
Kelainan ini seringkali ditemukan pada pemeriksaan fisik berupa lubang kecil yang
mengarah ke telinga luar, biasanya pada tepi anterior dari bagian ascending heliks. Kelainan ini
sering dilaporkan terjadi pada permukaan lateral crus heliks dan tepi posterosuperior dari heliks,
tragus atau lobulus. Secara anatomi, kelainan ini terletak pada lateral dan superior dari nervus
fasialis dan kelenjar parotis. Fistula dapat ditemukan didepan tragus atau di sekitarnya dan
seringkali mengalami infeksi. Pada keadaan tenang, tampak muara fistula berbentuk bulat atau
lonjong, berukuran seujung pensil. Dari muara fistula sering keluar sekret yang berasal dari
kelenjar sebasea.2
Fistula preaurikular diturunkan secara autosomal dominan inkomplit. Kelainan ini dapat
muncul secara spontan. Fistula dapat terjadi secara bilateral, terjadi pada 25-50% kasus. Pada
kasus yang terjadi secara unilateral, preaurikular kiri lebih sering terkena.1-5
Biasanya pasien datang karena terdapat obstruksi dan infeksi fistula, sehingga terjadi
pioderma atau selulitis fasial. Bila tidak ada keluhan, operasi tidak perlu dilakukan. Akan tetapi
apabila terdapat abses berulang dan pembentukan sekret kronis, maka perlu dilakukan
pengangkatan fistula seluruhnya, karena bila tidak bersih akan menyebabkan kekambuhan.3

Anda mungkin juga menyukai