Ku langkahkan kakiku untuk memasuki apartmentku saat pintu telah terbuka. Andrea.. apa kau di dalam? Cepat bantu aku membawa barang-barang ini Teriakku sambil mencoba melepaskan hellsku dengan tanganku yang penuh dengan kantong belanja. Sebelum naik ke apartement aku memang berniat mampir sebentar ke supermarket dan toko kue dekat kawasan apartementku. Sekalin juga aku ingin berbelanja kebutuhan sehari-hariku dan membelikan kue untuk acara ulang tahun Kean nanti malam. Karena terakhir kali ku ingat aku tak sempat merayakannya karena pada saat itu aku mengalami insiden kecelakaan yang membuatku sampai patah tulang. Untunglah dengan sigap Kean langsung membawaku ke rumah sakit terdekat. Dokter bilang pertolongan pertama yang diberikan Kean sangatlah membantu. Ya tentu saja, dia kan calon dokter. Apa yang tidak dikeahui olehnya. Andrea keluar dengan menggunakan celemek motif polkadot berwarna merah maroon. Dia berlari kecil ke arahku untuk membantuku membawa belanjaanku ke dapur. Kenapa kau belanja lagi? Kan aku sudah bilang tadi kalau aku sudah belanja Ucapnya sambil meletakkan belanjaanku diatas meja pantry. Aku hanya membelikan Kean kue.. dan belanjaan itu buat kebutuhan sehari-hariku Balasku sambil menuangkan air mineral dingin ke dalam gelas. Kemudian meneguknya untuk membasahi tenggorokanku yang sudah kering sedari tadi. Oh begitu.. ku pikir kau belanja macam-macam lagi Ujarnya sambil terkekeh. Aku kembali berjalan menuju meja pantry. Kemudian mulai memilah-milah barang belanjaanku dan memasukkannya ke dalam lemari es ku yang sudah agak kosong. Apa kau memiliki tomat? kurasa tomatnya kurang untuk bahan membuat saus pasta Tanyanya sambil memotong daun parslie. Ada.. kau ambil saja di dalam lemari es.. aku baru membelinya tadi Balasku sambil menggantikannya memotong daun parslie sedangkan dia mengambil beberapa buah tomat di lemari es. Jangan terlalu banyak lada.. dia tak suka pedas Ujar Andrea mengingatkan.Saat aku sedang menumis bawang bombay dan jamur hioko. Iyaa iyaa tau.. pacarnya perhatian banget sih, aku aja yang jadi kakaknya kalah Godaku sambil menyenggol pinggulnya. Aku melirik sekilas ke arahnya, pipinya sedang merona malu. Oh ya, apa kau ingat dulu kau mengenal Ailee?