Anda di halaman 1dari 4

PAHOASemula Sekolah Terpadu Pahoa yang terletak di Gading Serpong,

Tangerang berdiri pada tahun 1901 dan kemudian didirikan kembali pada tahun
2008. Sekolah yang didirikan kembali oleh para alumni Pa Hoa ini merupakan
sekolah nasional plus trilingual yaitu sekolah yang di dalam proses belajarmengajarnya menggunakan tiga bahasa yakni bahasa Indonesia, Mandarin, dan
Inggris. Tak hanya menerapkan sistem trilingual, Sekolah Terpadu Pahoa juga
memberikan kepada para siswanya pendidikan moral yang berlandaskan ajaran
kebajikan universal Confucius. Dengan motto Belajar untuk Diamalkan, Sekolah
Terpadu Pahoa telah sejak dini menanamkan kepada setiap siswanya nilai-nilai
berupa sikap disiplin, mandiri, berdaya juang tinggi, menghargai diri sendiri dan
orang lain dalam bertindak, peduli pada sesama, serta mampu beradaptasi
dengan lingkungannya.

SEJARAH SINGKAT TIONG HOA HWE KOAN BATAVIA DAN


SEKOLAH TIONG HOA HWE KOAN (PA HOA)
TIONG HOA HWE KOAN dan Sekolah PA HOA memiliki sejarah yang panjang, membentang dari
tahun terakhir abad ke-19, menelusuri abad ke-20, dan sampai ke abad ke-21. Sejarah ini meliputi
beberapa periode yang mengalami pasang naik dan pasang surut.
PERIODE I (1900 - 1942)

TIONG HOA HWE KOAN (disingkat THHK) adalah perkumpulan para warga keturunan Tiong Hoa
yang bermukim di Batavia, didirikan pada tanggal 17 Maret 1900, dan terdaftar di pemerintah pada
tanggal 3 Juni 1900. Perkumpulan THHK bertujuan mereformasi kebiasaan-kebiasaan buruk
masyarakat Tiong Hoa pada saat itu, menyebarluaskan ajaran Confucius, merintis sistem
pendidikan yang modern, serta meningkatkan harkat dan kedudukan warga Tiong Hoa di
masyarakat.
Pada tanggal 17 Maret 1901, Perkumpulan THHK mendirikan sekolah yang dinamakan Tiong Hoa
Hak Tong yang kemudian berganti nama menjadi Sekolah Tiong Hoa HWE Koan. Sekolah itu terletak
di Jalan Patekoan nomor 31 (kini Jalan Perniagaan Raya). Untuk membedakannya dari sekolah
THHK lain yang banyak bermunculan di berbagai wilayah kota dan luar kota maka sekolah itu
dikenal sebagai Patekoan Tiong Hoa HWE Koan School dan disingkat menjadi Sekolah PA HOA.
Sekolah PA HOA merupakan sekolah Tiong Hoa pertama yang berdiri di zaman kolonial Belanda.
Pendiri Perkumpulan THHK dan Sekolah PA HOA terdiri atas 20 orang tokoh masyarakat Tiong
Hoa, sebagai berikut.
PHOA KENG HEK, KHOE SIAT TENG, ANG SIOE TJIANG, LIE HIN LIAM,
NIO HOEY OEN, TAN KIM SAN, KHOE SIAUW ENG, KHOE HIONG PIN,
KHOUW LAM TJIANG, TJOA YOE TEK, OEY GIOK KOEN, OEY KOEN IE,

KHOUW KIM AN, LIE KIM HOK, TAN KONG TIAT, PHOA LIP TJAY,
TAN TIAN SENG, OUW TIAUW SOEY, OUW SIAN TJENG, OEN A TJOENG
Sebagai ketua pertama perkumpulan terpilih PHOA KENG HEK yang didampingi para wakil ketua
KHOE SIAT TENG dan ANG SIOE TJIANG. Sekretaris perkumpulan dijabat oleh TAN KIM SAN. Kepala
sekolah pertama Sekolah PA HOA adalah LOUW KOEI HONG. Pada tanggal 1 September 1901,
Perkumpulan THHK mendirikan sekolah Inggris bernama YALE INSTITUTE yang merupakan bagian
(Afdeeling) C pada Perkumpulan THHK, dan mengundang Dr LEE TENG HWEE untuk menjabat
sebagai kepala sekolahnya (selepas tugas dari YALE INSTITUTE dan Sekolah PA HOA, Dr LEE TENG
HWEE menjabat rektor Universias FU DAN di Shanghai selama 31 tahun). Pada bulan Januari 1905,
dua sekolah tersebut digabung menjadi satu dengan nama Sekolah PA HOA.
Pada tahun pertama, Sekolah PA HOA hanya mempunyai 32 orang siswa. Siswa pria dan siswa
wanita bercampur di dalam satu kelas, tetapi mereka masing-masing menempati tempat duduk
yang terpisah. Pada tahun 1903, seorang tokoh reformasi dan intelektual di zaman dinasti terakhir
Qing bernama KANG YU WEI, karena kegagalan gerakan reformasinya, terpaksa meninggalkan
Tiong Kok dan tiba di Batavia. Pada tanggal 20 September 1903, KANG YU WEI berkunjung ke
Sekolah PA HOA, bertemu serta berfoto bersama dengan pimpinan dan siswa sekolah. Beliau
kemudian melanjutkan lawatannya ke Jawa Tengah, Jawa Timur, dan tempat lain sambil mendorong
dan menginspirasi pendirian sekolah Tiong Hoa dengan sistem pendidikan modern.
Pada tahun 1906, rombongan pertama siswa Sekolah PA HOA yang terdiri atas 20 orang siswa
yang terpilih dikirim untuk melanjutkan studi di KAY LAM HAK TONG (JINAN XUETANG) di Nanjing,
Tiong Kok. Pada tahun 1908, rombongan kedua siswa Sekolah PA HOA yang terdiri atas lebih dari
10 orang siswa, di bawah pimpinan wakil ketua pada saat itu, NIO HOEY OEN, diberangkatkan ke
JINAN untuk tujuan yang sama. Pada bulan April 1909, di Sekolah PA HOA diselenggarakan ujian
akhir sekolah dasar (SD) bersama yang diikuti oleh siswa sekolah dasar dari LUNG HOA (THHK
Bandung), MAU HOA (THHK Bogor), SHI HOA (THHK Serang), DAN HOA (THHK Tanah Abang), SIN
HOA (THHK Pasar Baru), dan YA HOA (THHK Garut). Pada bulan Mei 1911, jumlah siswa Sekolah PA
HOA bertambah menjadi 557 orang.
Pada tahun 1927, TANG WU CHIEH didatangkan dari Tiong Kok untuk menjabat kepala sekolah.
Untuk penghematan biaya, siswa pria dan wanita yang semula duduk di kelas terpisah, disatukan
ke dalam satu kelas. Bahasa Tiong Hoa dan bahasa Inggris disempurnakan. Di samping itu,
dibentuk pula Ikatan Siswa PA HOA, Komite Penegakan Disiplin Sekolah, dan Komite Bidang
Pengembangan dan Penelitian Pendidikan. Pada tahun 1933, jumlah siswa Sekolah PA HOA
bertambah menjadi 1.040 orang.
Pada tahun 1935, TANG WU CHIEH berhenti dan kembali ke Tiong Kok. Pengurus sekolah
mengangkat empat orang guru senior Sekolah PA HOA untuk mengisi sementara lowongan yang
ditinggalkannya. Mereka adalah LIU YAO TSENG, CHANG KUO CHI, Ir KHOUW KENG KOEN, dan KHO
TJIN KIE. Tidak lama kemudian, pengurus sekolah berhasil mengundang Dr TSO YING HSIA untuk
menjabat kepala sekolah. Setibanya di Sekolah PA HOA pada tanggal 15 April 1936, beliau segera
menata ulang sekolah serta berupaya meningkatkan mutu ilmiah pendidikan.
Pada akhir tahun 1929, Sekolah PA HOA untuk pertama kalinya meluluskan sejumlah siswa
sekolah menengah pertama (SMP). Dan pada tahun 1933, Sekolah PA HOA berhasil untuk pertama
kalinya meluluskan siswa sekolah menengah atas (SMA). Pada tahun 1937, seluruh siswa Sekoah
PA HOA, dari SD sampai SMA, telah mencapai 1.062 orang. Pada bulan Juli 1937, pendiri
Perkumpulan THHK yang merangkap sebagai ketua pertama Perkumpulan THHK, PHOA KENG HEK,
meninggal dunia. Selama hidupnya, beliau berturut-turut menjabat sebagai ketua dan ketua
kehormatan Perkumpulan THHK, tidak kurang dari 37 tahun lamanya. Jelas terbukti betapa besar
dedikasi dan kepedulian beliau terhadap Perkumpulan THHK dan Sekolah PA HOA.
Pada tanggal 8 dan 9 Oktober 1938, bertempat di Sekolah PA HOA, diselenggarakan Business
Competence Test oleh London Business School Teachers Association. Dari 30 orang siswa yang
berhasil lulus, hanya dua orang di antaranya yang berasal dari luar, sedangkan 28 orang adalah
siswa Sekolah PA HOA. Sebelumnya, siswa Sekolah PA HOA sudah beberapa kali mengikuti ujian
saringan masuk universitas di luar negeri, seperti di Hongkong University dan di Peking Yen Ching
University. Mulai tahun 1938, siswa Sekolah PA HOA mengikuti London Cambridge University Senior
High School Test dan berhasil lulus memperoleh Senior Cambridge Certificate. Ternyata kabar yang

menyebar di masyarakat bahwa Sekolah PA HOA memiliki mutu bahasa Inggris yang prima adalah
kabar yang benar dan dapat dipercaya.
Pada tanggal 1 Juli 1938, kepala sekolah dijabat oleh CHAO YUK CHUNG, BA. Pada bulan Agustus
1938, jumlah siswa telah mencapai 1.198 orang. Pada tahun 1940, Perkumpulan THHK berulang
tahun ke-40 dan pada tanggal 17 Maret 1941, Sekolah PA HOA berulang tahun ke-40. Pada tahun
1941, menjelang penyerangan tentara Jepang ke Asia Tenggara, Sekolah PA HOA masih
mempunyai 1.161 siswa. Kepala sekolah
pada waktu itu adalah LIU YAO TSENG.
Pada tahun 1942, tentara Jepang

menduduki Indonesia dan Sekolah PA


HOA ditutup.

VISION & MISSION


Visi
Menjadi sekolah nasional plus trilingual (tribahasa) unggulan dan terkemuka yang memiliki:

Standar pendidikan dan standar kompetensi guru yang tinggi;

Pengajaran trilingual (tribahasa) yang intensif, serta

Pendidikan moral dan etika mengacu kepada ajaran Confucius yang universal;
sehingga mampu mendidik siswa yang cerdas, sehat, berakhlak mulia yang melestarikan
tata nilai dan sistem nilai serta budaya dan falsafah Pahoa pada khususnya dan
mencerdaskan bangsa pada umumnya.

Misi
1.

Menyelenggarakan sekolah nasional plus trilingual meliputi jenjang:


o

Prasekolah (Nursery, Kelompok Bermain, dan Taman Kanak-kanak),

Sekolah Dasar,

Sekolah Menengah Pertama,

Sekolah Menengah Atas,

2.

Mengemban misi sosial

3.

Menitkberatkan pendidikan budi pekerti mengacu kepada ajaran moral dan etika Confusius
yang universal dengan tetap terbuka untuk semua umat berbagai agama

Anda mungkin juga menyukai