Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KEGIATAN

PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (F.1)


PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA WANITA USIA SUBUR
DI DESA LIMBNGAN KAB. PEKALONGAN

Pendamping:
dr. Suryadi
NIP. 19630608 200701 1 007

Disusun Oleh:
dr. Rahmat Naufal

PROGRAM DOKTER INTERSHIP


PUSKESMAS KARANGANYAR
KABUPATEN PEKALONGAN

2016
A. Nama Kegiatan
Penyuluhan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) pada Wanita Usia Subur
B. Latar Belakang
Menurut data WHO 8 9 % wanita akan mengalami kanker payudara, ini akan
menjadikan kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemui pada
wanita. Setiap tahun lebih dari 250,000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di
Eropa dan kurang lebih 175,000 di Amerika Serikat.Menurut data WHO tahun 2000,
diperkirakan 1,2 juta wanita terdiagnosis kanker payudaya dan lebih dari 700,000
meninggal karenanya.Di Indonesia kanker payudara merupakan kanker kedua paling
banyak diderita oleh kaum wanita, setelah kanker mulut / leher rahim. Kanker payudara
umumnya menyerang wanita yang telah berumur lebih dari 40 tahun. Namun demikian
wanita muda pun bisa terserang kanker ini (Endang Purwoastuti, 2011 ).
Masalah makin meningkatnya kejadian kanker payudara diakibatkan oleh
kurang tahu dan kurang sadarnya mereka terhadap kanker payudara. Padahal
sebenarnya kanker payudara dapat diselamatkan seandainya para ibu mengetahui cara
deteksi payudara oleh sendiri , yaitu SADARI. Masalahnya adalah masih banyaknya
ibu yang kurang mengetahui tentang cara deteksi dini kanker payudara. Hal ini dapat
meningkatkan angka kematian ibu akibat kanker payudara yang saat diperiksa statusnya
telah berada pada stadium lanjut. Sebenarnya deteksi dini ini dapat dilakuka oleh ibu
sendiri dengan tehnik pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). cara ini merupakan
cara yang relatif praktis, murah, dan dapat dilakukan oleh ibu sendiri. SADARI menjadi
penting karena setiap ibu beresiko untuk terserang kanker payudara. Pemeliharaan dan
perawatan kesejahteraan ibu sejak dini, merupakan

suatu strategi dalam upaya

pemenuhan pelayanan dasar yang meliputi peningkatan derajat kesehatan dan gizi yang
baik serta deteksi dini terhadap penyakit.
Perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) adalah suatu tindakan
wanita dalam mengenali keadaan payudaranya guna mengetahui ada atau tidaknya
benjolan yang tidak normal dan perubahan lain pada bentuk payudara yang meliputi :
inspeksi dan palpasi pada payudara.
Berdasarkan masalah diatas, penulis ingin menyampaikan pesan kepada ibu
sebagai agen pembaharuan dengan mengupayakan bagaimana mencegah penyakit
bertambah parah serta melakukan SADARI.

C. Tujuan Kegiatan
1. Memberikan pengetahuan tentang bahaya dan penyakit payudara
2. Memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara merawat payudara yang baik.
3. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesadaran terhadap kesehatan
payudara dan mampu melakukan SADARI secara mandiri dan berkala.
D. Bentuk Kegiatan
1. Penyuluhan tentang bahaya kanker payudara.
2. Penyuluhan tentang cara merawat payudara dan tehnik melakukan SADARI.
3. Praktek SADARI yang baik dan benar.
E. Waktu Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan pada 23 Desember 2015
F. Tempat Kegiatan
Rumah Warga Desa Limbangan
G. Peserta Kegiatan
H. Pelaksana Kegiatan
1. dr. Rahmat Naufal
2. dr. Elfera P. Nurilma
3. Bidan Umi
4. Bidan Subiarti
I. Hasil Kegiatan
Dalam kegiatan penyuluhan tentang bahaya kanker payudara dan pentingnya menjaga
kesehatan payudara dilanjutkan dengan cara merawat payudara dan tehnik SADARI
yang baik dan benar di Kelas pertemuan ibu hamil desa. Penyuluhan dilakukan di
rumah warga dan dilanjutkan dengan praktik SADARI, dari beberapa ibu menyimak
dan antusias untuk mengikuti kegiatan ini.

J. Evaluasi
1. Kegiatan belajar dengan cara penyuluhan dan sosialisasi serta langsung praktik
membuat ibu-ibu lebih antusias dan mudah memahami materi yang disampaikan.
2. Penyuluhan ini dapat membantu dalam deteksi dini suatu penyakit sehingga dapat
membantu dalam penatalaksanaan yang cepat dan tepat.
3. Penyuluhan ini diharapkan dapat dilakukan secara berkala dan dapat menekan
angka kematian ibu akibat kangker payudara.

Karanganyar, 15 Maret 2015


Dokter Internsip

Dokter Pendamping

dr. Rahmat Naufal

dr. Suryadi
NIP. 19630608 200701 1 007

FOTO KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai