masyarakat akan terlihat baik dan buruknya. Etika bersifat relatif yakni
dapat berubah-ubah sesuai dengan tuntutan zaman.
Etika diartikan sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan
dalam hidup manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong
oleh kehendak dan didasari pikiran yang jernih dengan pertimbangan
perasaan. Etik ialah suatu cabang ilmu filsafat. Secara sederhana
dapat dikatakan bahwa etik adalah disiplin yang mempelajari tentang
baik dan buruk sikap tindakan manusia. Etika merupakan bagian
filosofis yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam
menghargai suatu tindakan. Sebagai suatu subyek, etika akan
berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok
untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu
salah atau benar, buruk atau baik.
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam
pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita
rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda
dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk
mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat
dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan
sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan
suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku
manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga
tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif.
Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap
perbuatan manusia.
1.1 Pengertian Etika Menurut Beberapa Ahli
Perkataan etika atau lazim juga disebut etik merupakan norma-norma,
nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia
yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini :
Drs. O.P. Simorangkir : etika atau etik sebagai pandangan
manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori
tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan
buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang
berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku
manusia dalam hidupnya.
Menurut Bertens : Nilai- nilai atau norma norma yang menjadi
pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya.
Menurut W. J. S. Poerwadarminto: Etika adalah ilmu pengetahuan
tentang asas-asas akhlak (moral).
Menurut Prof. DR. Franz Magnis Suseno: Etika adalah ilmu yang
mencari orientasi atau ilmu yang memberikan arah dan pijakan pada
tindakan manusia.
Menurut Ramali dan Pamuncak: Etika adalah pengetahuan
tentang prilaku yang benar dalam satu profesi.
Menurut H. A. Mustafa: Etika adalah ilmu yang menyelidiki, mana
yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal
perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran.
Menurut KBBI : Etika dirumuskan dalam 3 arti yaitu tentang apa
yang baik dan apa yang buruk, nilai yang berkenaan dengan akhlak,
dan nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat.
Menurut Sumaryono : Etika berkembang menjadi studi tentang
manusia berdasarkan kesepakatan menurut ruang dan waktu yang
berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan
manusia pada umumnya. Selain itu etika juga berkembang menjadi
studi tentang kebenaran dan ketidakbenaran berdasarkan kodrat
manusia yang diwujudkan melalui kehendak manusia.
1.2 Macam-Macam Etika
Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam
menentukan baik dan buruknya prilaku manusia :
1.
Etika deskriptif : Etika deskriptif adalah etika yang menelaah
secara kritis dan rasional tentang sikap dan prilaku manusia serta apa
yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang
bernilai. Artinya, etika deskriptif berbicara mengenai fakta secara apa
adanya. Memberikan gambaran dan ilustrasi tentang tingkah laku
manusia ditinjau dari nilai baik dan buruk serta hal-hal mana yang
boleh dilakukan sesuai dengan norma etis yang dianut oleh
masyarakat. Etika yang berusaha meneropong secara kritis dan
rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia
dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif
memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang
prilaku atau sikap yang akan diambil.
2.
Etika normatif : Etika yang berusaha menetapkan berbagai
sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia
dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai atau apa yang
seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai
dalam hidupnya. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi
norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
Etika secara umum dapat dibagi menjadi :
1. Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana
manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil
keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang
menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur
dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat
di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai
pengertian umum dan teori-teori. Misalnya, antara lain:
Singkat;
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sederhana;
Jelas dan Konsisten;
Dapat Diterima;
Praktis dan Dapat Dilaksanakan;
Komprehensif dan Lengkap, dan
Positif dalam Formulasinya.
3.4 Tujuan Kode Etik Profesi
Kode etik profesi dibuat tentunya memiliki tujuan tertentu yang
dianggap dapat memberi manfaat bagi lingkungan tertentu yang
menggunakannya. Seperti untuk menghindari sikap tidak professional
yang dapat merugikn berbagai pihak. Berikut adalah beberapa tujuan
lain dari dibentuknya kode etik profesi.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
Tanggung jawab
Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap
hasilnya.
Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang
lain atau masyarakat pada umumnya.
Keadilan. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa
saja apa yang menjadi haknya.
Prinsip Kompetensi,melaksanakan pekerjaan sesuai jasa
profesionalnya, kompetensi dan ketekunan
Prinsip Prilaku Profesional, berprilaku konsisten dengan reputasi
profesi
Prinsip Kerahasiaan, menghormati kerahasiaan informasi
Otonomi, Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki
dan diberi kebebasan dalam menjalankan profesinya.
3.6 Fungsi Kode Etik Profesi
Adapun fungsi dari kode etik profesi adalah :
2.
3.
4.
5.
6.