Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN DOMPU

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOMPU


JLN. KESEHATAN NO 01 TELP. (0373) 21411 - 21118

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOMPU


NOMOR : 821.2/

/RSU/2016

TENTANG
KEBIJAKAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
TINDAKAN RESTRAIN
DI RSUD DOMPU
Menimbang :
a

Bahwa dalam upaya meningkartkan mutu pelayana di Rumah Sakit Umum Daerah

Dompu di perlukan adanya standar prosedur operasional tindakan restrain.


Berdasarkan pertimbangan pada huruf a diatas, maka perlu ditetapka standar prosedur
tindakan restrain degan keputusan direktur RSUD Dompu

Mengingat :
1
2
3
4

Undang-indang nomor 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran


Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit
Keputusan direktur RSUD Dompu nomor................tentang visi,misi, faslsafah,tujuan dan

motto rumah sakit


Peraturan Direktur Rumah Sakit nomor..............tentang kebijakan pelayanan rumah sakit

MEMUTUSKAN
Menetapkan :

Pertama :

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOMPU


TENTANG STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL TINDAKAN
RESTRAIN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOMPU

Kedua :

Standar operasional tindakan restrain dalam lampiran ini.

Ketiga :

Agar ketentuan ini menjadi acuan bagi seluruh staf rumah sakit dalam
melakukan tindakan restrain.

Keempat:

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan pada penetapan ini, maka akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Dompu
Pada tanggal :

2016

DIREKTUR RSUD DOMPU

dr .H. Dias Indarko, MPPM


Nip.196508091996031003

No. Dokumen :

SPO Restrain
No. Revisi :

Halaman : 1/1

RSUD DOMPU
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONA
L
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Tanggal Terbit:

Diterbitkan
Direktur
Dr. Dias Indarko MPPM
Nip : 196508091996031003

Pelayanan menggunakan alat pengikat pada pasien gelisah, agresif maupun


non kooperatif.
Memberikan panduan kepada dokter dan staf perawat suatu teknik
pengikatan secara mekanik pada klien yang bertujuan untuk melindungi
dan menghindari menciderai diri, orang lain dan lingkungan.
NOMOR : 821.2/
/RSU/2016
1. Berikan salam, panggil pasien dengan namanya.
2. Jelaskan dan lakukan kontrak (prosedur, tujuan, lamanya di restrain
kepada keluarga dan pasien) dan buat inform consent
3. Berbicara kepada pasien untuk menghentikan perilakunya (jika
pasien kooperatif)
4. Tawarkan untuk menggunakan medikasi daripada dilakukan
pengikatan
5. Staf yang akan melakukan pengikatan harus sudah beraa di tempat
(susuna tim 5 6 orang)
- Empat orang menahan masing-masing anggota gerak
- Satu orang mengawasi kepala
- Satu orang melakukan prosedur pengikatan
- Tiap anggota gerak satu ikatan
- Ikatan pada posisi sedemikian rupa sehingga tidak menggangu
aliran iv
- Posisi kepala lebih tinggi untuk menghindari aspirasi
6. Monitor ttv tiap 60 menit
7. Tempatka pasien pada tempat yang mudah dilihat oleh staf
8. Jika pasien aman, ikatan bisa dibuka
1. UGD
2. ICU
3. Ruang perawatan/bangsal

Anda mungkin juga menyukai