PENDAHULUAN
A.Latar Belakang masalah
Sebagai Warga Negara dan masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama, yang pokok adalah bahwa setiap orang
haruslah terjamin haknya dan mendapatkan status kewarganegaraan, sehingga
terhindar dari kemungkinan menjadi statless atau tidak berkewarganegaraan. Tetapi
pada saat yang bersamaan, setiap negara tidak boleh membiarkan seseorang memiliki
dua status kewarganegaraan sekaligus. Itulah sebabnya diperlukan perjanjian
kewarganegaraan antara negara-negara modern untuk menghindari status dwikewarganegaraan tersebut oleh karena itu disamping pengaturan kewarganegaraan
berdasarkan kelahiran dan melalui proses pewarganegaraan (naturalisasi) tersebut,
juga diperlukan mekanisme lain yang lebih sederhana, yaitu melalui regristrasi biasa.
Indonesia sebagai negara yang pada dasarnya enganut prinsip ius
sanguinis,mengatur
kemungkinan
warganya
untuk
mendapatkan
sttus
2)
3)
Apa ketentuan yang menjadi warga negara indonesia sesuai UU 12 tahun 2006
BAB II
LANDASAN TEORI
A.Pengertian Wrga Negara dan kewarganegaraan
Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam satuan politik
tertentu (secara khusus negara) yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi
dalam kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan yng demikian disebut warga
negara.seorang warga negara berhak memiliki paspor dari negara yang dianggotainya.
Kewarganegaraan merupakan bagian dari onsep kewargaan. Di dalam pengertian
ini warga suatu kota atau kabupaten disebut sebagai warga kota atau kabupaten, karena
keduanya merupakan satuan politik. Dalam otonomi daerah, kewarganegaraan ini
menjadi penting, karena masing-masing satuan politik akan memberikan hak ( biasanya
sosial) yang berbeda-beda bagi warganya.
Kewarganegaraan memiliki kemiripan dengan kebangssaan ( nationality). Yang
membedakan adalah hak-hak untukaktif dalam perpolitikan. Ada kemungkinan untuk
memiliki kebangsaan tanpa menjadi warga negara( contoh secara hukum merupakan
subyek suatu negara dan berhak atas perlindungan tanpa memiliki hak berpartisipasi
dalam politik). Juga dimungkinkan untuk memiliki hak politik tanpa menjadi anggota
dari suatu bangsa.
Di bawah ini teori kontrak sosial status kewarganegaraan memiliki implikasi
hak dan kewajiban. Dalam filosofi kewarganegaraan aktif seorang waga negara
diisyaratkan untuk menyumbangkan kemampuanya bagi perbaikan komunitas melalui
partisipasi ekonomi, layanan publik, kerja sukarela,dan berbagai kegiatan lainya.
Warga negara diartikan sebagai orang-orang yang menjadi bagian dari suatu
penduduk yang menjadi unsur negara. Istilah warga negara lebih sesuai dengan
kedudukannya sebagaiorang merdeka dibandingkan dengan istilah hamba atau kawula
negara karena warga negara mengandung arti peserta, anggota, atau warga dari suatu
negara, yakni peserta darisuatu persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama.
Untuk itu, setiap warga negara mempunyai persamaan hak di hadapan hukum. Semua
warga negara memiliki kepastian hak, privasi, dan tanggung jawab.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Indonesia sebagai negara yang pada dasarnya menganut prinsip ius sangius
mengatur kemungkinan warganya untuk mendapatkan status kewarga negaraan melalui
prinsip kelahiran.sebagai contoh banyak warga keturunan China yang masih
berkewarganegaraan China atau pun yang memiliki dwi-kewarganegaraan antara
Indonesia dan China, tetapi bermuim di Indonesia dan memiliki keturunan di Indonesia.
Terhadap anaknya ini sepanjang yang bersangkutan tidak berusaha untuk mendapatjkan
status kewarganegaraan asal orang tuanya dapat diterima sebagai warga negara
Indonesia karena lahir di Indonesia.
Seorang warga negara Indonesia adalah orang yang diakui oleh UU sebagai
warga negara Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan kartu tanda penduduk.
Kepada orang ini akan diberikan nomer identitas apabila telah berusia 17 tahun dan
mencatatkan diri ke pemerintahan. Paspor diberikan oleh negara kepada warga negara
sebagai bukti identitas yang bersangkutan dalam tata hukum internasional.
B.SARAN
Berikut upaya-upaya menghargai persamaan kedudukan warga negara:
1. Setiap kebijakan pemerintah hendaknyabertumpu pada persamaan dan
menghargai pluralitas
2. Pemerintah harus terbuka dan membuka ruang kepada masyarakat berperan serta
dalam pembangunan nasional tanpa membeda-bedakan sara, gender budaya dan
lain sebagainya
DAFTAR PUSTAKA
UU NO 12 TAHUN 2006 tentang kewarganegaraan republik indonesia
Sunarso.pendidikan kewarganegaraan.yogyakarta:UNY Press
Wijianto.pengertian warga negara.jakarta.Piranti darma kalokatama