Anda di halaman 1dari 4

Kemana?

Pada jaman dahulu, di sebuah desa terpencil tinggalah 3 insan yang terlahir untuk
bersama. Mereka adalah Muhidin, Maemunah, dan Makenok. Di tepi jurang yang dalam,
mereka bertiga mendiskusikan rencana mereka untuk berlibur ke kota saat liburan sekolah,
meskipun mereka tidak sekolah.
Muhidin

: Dingin. (menggosokkan kedua telapak tangan)

Makenok

: Tidak dingin tahu.

Maemunah

: Iya dingin. Kalau tidak percaya, pegang saja tanganku. (sambil


menyodorkan tangannya)

Makenok

: Oh iya. Dingin.

Tiba-tiba Muhidin mengalihkan topik pembicaraan.


Muhidin

: Liburan ke kota yuk! Bosan bermain di jurang terus. Cuacanya


berubah-ubah.

Maemunah

: Iya yuk. Tapi kemana?

Makenok

: Kemana?

Muhidin

: Ya ke kota.

Makenok

: Mau ngapain?

Muhidin

: Kita mencari jurang di kota.

Maemunah

: Di kota tidak ada jurang din. ( muka datar )

Muhidin

: Ada tahu. ( keras kepala )

Makenok

: Kata bu guru di kota tidak ada jurang.

Maemunah

: Kamu kan tidak sekolah nok.

Makenok

: Hehe, tapi di kota tidak ada jurang.

Muhidin

: Ya sudah, tidak ada jurang di kota. (mengalah)

Makenok

: Jadi di kota kita akan liburan ke mana?

Maemunah

: Kita ke Bandung saja, di sana ada Candi Prambanan yang


menakjubkan.

Muhidin

: Setuju, kita ke Candi Prambanan.

Makenok

: Bukankah Candi Prambanan berada di Jawa Tengah? Sedangkan

Bandung ada di Jawa Barat?


Maemunah

: Tidak! Candi Prambanan berada di Magelang, aku pernah

membacanya

dibuku.
Makenok

: Magelang itu terletak di Jawa Tengah nah!

Muhidin

: Iya, kita liburan ke Candi Prambanan di Magelang saja, di sana kita bisa
belajar sejarah walaupun kita tidak bersekolah.

Makenok

: Kenapa kita tidak menonton bioskop di Jogja?

Muhidin

: Aku juga ingin menonton iklan di bioskop, di rumahku tidak ada


televisi.

Makenok

: Jadi kita akan liburan ke Magelang atau Jogja?

Maemunah

: Menurutku, sebaiknya kita pergi ke Candi Prambanan saja, itu lebih


bermanfaat daripada menonton iklan di bioskop.

Makenok

: Tapi kita juga belum pernah melihat iklan di bioskop, kita juga tidak
pernah pergi ke Jogja.

Muhidin

: Tapi nok, aku lebih hafal daerah Magelang daripada daerah Jogja.

Maemunah

: Di Magelang juga ada rumah pamanku yang sudah dijual.

Makenok

: Di bioskop ada AC yang dingin.

Maemunah

: Di jurang lebih dingin. ( nada tinggi )

Muhidin

: Aku setuju dengan Maemunah. Di Candi Prambanan kita memperoleh


banyak pengetahuan dan lokasinya berdekatan dengan rumah paman
Maemunah yang telah dijual sedangkan jika kita pergi ke bioskop dan
hanya untuk menonton iklan itu tidak bermanfaat sama sekali.

Makenok

: Aku setuju dengan kalian. Jadi besok pagi kita berlibur ke Candi
Prambanan ya?

Maemunah

: Siap! ( nada senang )

Muhidin

: Di sana ada jurang?

Maemunah dan Makenok pergi tanpa menghiraukan pertanyaan Muhidin.


Sumber : http://brainly.co.id/tugas/100166

Penilaian terhadapTeks Negosiasi :


Teks diatas dikategorikan sebagai teks negosiasi karena struktur isi dan fitur
bahasanya. Teks diawali dengan pengantar yang menggambarkan tiga sekawan yang sedang
berdiskusi tentang dinginnya di sebuah desa. Kemudian Muhidin mengalihkan topik, yaitu
rencana mereka untuk berlibur ke kota saat liburan sekolah. Muhidin menginginkan liburan
ke kota. Keinginan tersebut disetujui oleh Maemunah. Namun, Makenok masih saja bingung
dengan tujuan mereka ke kota. Akhirnya mereka sepakat ke kota dan menentuka wisata
tujuan yang akan dituju. Dari awal yang ke Candi Prambanan, Biosokop di Jogja sampai
mereka meyakinkan wisata yang mereka inginkan adalah bagus dan nyaman dengan argumen
masing masing.
Teks negosiasi diatas diungkapkan dalam bentuk dialog yang mudah dan menarik.
Kemenarikannya tampak nyata pada pelukisan suasana yang begitu hidup, seolah olah kita
diajak merasakan suasana desa yang dingin dan merasakan hati para tokoh terutama Muhidin
yang ingin ke kota tapi tidak tahu tahu suasan kota. Penggunaan bahasanya begitu jelas,
lancar, dan enak untuk dinikmati. Rangkaian argumennya sangat kritis dan cerdas sehingga
mampu menggoyah keyakinan temannya terutama Makenok yang tidak ingin ke bioskop.
Tampak sekali keahlian penulis dalam memilih kata kata sifat dan keterangan yang
begitu hidup, seperti kutipan berikut.

Makenok

: Mau ngapain?

Muhidin

: Kita mencari jurang di kota.

Maemunah

: Di kota tidak ada jurang din. ( muka datar )

Muhidin

: Ada tahu. ( keras kepala )

Makenok

: Kata bu guru di kota tidak ada jurang.

Maemunah

: Kamu kan tidak sekolah nok.

Makenok

: Hehe, tapi di kota tidak ada jurang.

Muhidin

: Ya sudah, tidak ada jurang di kota. (mengalah)

Teks negosiasi diatas telah membuktikan bahwa teks negosiasi tidaklah harus kaku.
Teks negosiasi dapat juga dipaparkan secara mudah dan menarik.

No
.

Struktur Isi

Contoh
Teks diatas dikategorikan sebagai teks

1.

Memuat 1 paragraf yang

negosiasi karena struktur isi dan fitur bahasanya.

mendeskripsikan kelengkapan isi

Teks diawali dengan pengantar yang

teks negosiasi yang kita nilai.

menggambarkan tiga sekawan yang sedang


berdiskusi tentang dinginnya di sebuah desa.

Memuat 2 paragraf
2.

mendeskripsikan kelebihan atau


kekurangan teks negosiasi yang
kita nilai.

Memuat 1 paragraf yang


3.

Teks negosiasi diatas diungkapkan dalam


bentuk dialog yang mudah dan menarik dst
ke bioskop.
Tampak sekali keahlian penulisdst begitu
hidup,

Teks negosiasi diatas telah membuktikan

memberikan penilaian terhadap

bahwa teks negosiasi tidaklah harus kaku. Teks

kualitas teks negosiasi yang kita

negosiasi dapat juga dipaparkan secara mudah

nilai.

dan menarik

Anda mungkin juga menyukai