No
1.
Masalah
Pelaksanaan
kunjungan
PHN
Target
Penca
paian
Target 90
%
Pencapaian
80 %
Analisa
Masalah
Kurangnya
koordinasi
antara
keluarga
pasien
dengan
petugas
Rencana
Tindak Lanjut
Perbaikan
a. Berikan
jadwal
kunjungan
ulang
b. Penkes
pentingnya
kesehatan
keluarga
c. Koordinasi
antara
petugas
dengan
pasien
atau
keluarga
pasien
Pelaksanaan Tindak
Lanjut Perbaikan
a. Memberikan
penkes/informasi
kunjungan/keseha
tan kepada pasien
atau keluarga
pasien
b. Koordinasi antara
petugas dengan
pasien atau
keluarga pasien
Jadwal
monitoring
Hasil
& evaluasi
pasien
Setiap
/keluarga
bulan di
mengerti
kumpulkan
pentingnya dan
menjaga
dibahas di
dan
lokmin dan
memantau rapat
kesehatan. bulanan
Penanggung Jawab
Program
Masalah
Angka
Gizi
kurang/
Gizi
Buruk
masih
tinggi.
Gizi
kurang:
17 org
Gizi
Target Penca
paian
Analisa Masalah
Sesuai
1. Asupan Gizi
dengan
Balita kurang
kasus yang 2. Adanya penyakit
ditemukan
penyerta yang
(100% kasus
disebabkan
tertangani)
kurang gizi saat
ibu hamil
3. Asi Eksklusif
masih rendah,
MP- kurang
kualitas maupun
kuantitas, Cara
pemberian MPASI kurang tepat
Rencana Tindak
Lanjut
Perbaikan
1. Diberikan
MP-ASI/ PMT
pemulihan
2. Konseling gizi
kepada bumil
dan
Penyuluhan
di kelas ibu
hamil
3. Penyuluhan
dan promosi
Asi
Eksklusif/
IMD
Pelaksanaan
Tindak Lanjut
Perbaikan
1. Pemberian
PMT Gizik
urang/ gizi
buruk tepat
sasaran
2. Pemantauan
BB dilakukan
setiap bulan
3. Operasi
Timbang dan
Bulan
Penimbangan
4. Penyuluhan
gizi balita dan
Hasil
Sesuai
jadwal
posyandu &
jam
pelayanan di
puskesmas
Meningkatnya
status gizi balita
Meningkatnya
pengetahuanibu
tentang
gizi/pemberian
makanan pada
anak
Jadwal
monitoring
& evaluasi
Setiap bulan
dikumpulkan
dan dibahas
di lokmin
dan rapat
bulanan
buruk : 2
org
4. Hygiene dan
sanitasi masih
kurang
5. BBLR
6. Pengetahuan ibu
masih kurang
dalam pemberian
makanan balita
Gangguan
Tumbang
4. Penyuluhan
PHBS
5. Penyuluhan
di Kelompok
ibu balita
6. Screening
Balita
SDIDTK
ibu hamil
5. Pemantauan
Asi Eksklusif
dan konseling
Asi Eksklusif
Penanggung Jawab
Program
Masalah
Cakupan
penemuan
penderita
diare rendah
Target
Penca
paian
100%
Target :
2058
penderita
Analisa Masalah
Banyaknya
masyarakat yang
berobat di tempat lain
Banyaknya
masyarakat yang
membeli obat secara
bebas
Kurangnya sistem
pencatatan dan
pelaporan kasus diare
dari pustu maupun
kader
Kurangnya sosialisasi
nakes kepada
masyarakat tentang
program diare
Ibu Balita tidak
Pelaksanaan Tindak
Lanjut Perbaikan
Mensosialisasikan
visi misi dan
Hasil
Meningkatny
a kunjungan
pasien di
Puskesmas
puskesmas
Pekauman
pekauman
Edukasi tentang
Masyarakat
bahaya
lebih
mengkonsumsi obat
memgerti
sembarangan tanpa
dengan obat
indikasi dokter
obatan bebas
di pasaran
pelaporan khusus
Pelaporan
diare
khusus
Memberikan
penyuluhan kepada
pasien.
Memberikan
diaredari
tingkat
terkecil
seperti pustu,
poskeskel,
Jadwal
monitoring &
evaluasi
Setiap bulan
dikumpulkan
dan dibahas di
lokmin dan
rapat bulanan
datang ke posyandu
tenaga kesehatan
- Meningkatkan mutu,
jumlah persediaan
dan kelengkapan
jenis obat-obatan di
Puskesmas
- Meningkatkan kinerja
tenaga kesehatan
- Memperbaiki sistem
pencatatan dan
pelaporan kasus
diare
- Meningkatkan kinerja
tenaga kesehatan di
pustu dan kader di
wilayah kerja
Puskesmas
- Penyuluhan dalam
gedung
- Penyuluhan luar
gedung
- Penyuluhan di
posyandu melalui
koordinasi dengan
program lain
- Klinik konsultasi di
Puskesmas
- Pengadaan transport
care seeking bagi
nakes dan kader
- Penemuan kasus
penyuluhan saat
kegiatan posyandu
pusling
Pengetahuan
Memberikan
tentang diare
penyuluhan saat
meningkat
pertemuan kegiatan
lintas program lain
Pelayanan pojok
oralit tersedia di
MTBS
Adanya pojok
oralit.
Dehidrasi
teratasi
dengan
rehidrasi oral
aktif
2.
3.
Angka
cakupan
imunisasi
tambahan
atau booster
masih rendah.
Masih ada
pasien TB
yang tidak
mau memakai
masker
>40%
Pembentukan kader.
Setiap
bulan
Hasil laporan
menunjukan
Meningkatnya
cakupan
imunisasi
Memberikan sertifikat
pada anak yang yang
diberiimunisasidasar
sampai tambahan
100%
Penderita merasa
sesak tidak enak bila
memakai masker
1. Memberikan
penyuluhan kepada
penderita
tentandan
penularan nya g
penyakit TB Paru
2. Memberikan
penyuluhan tentang
kegunaan masker
booster
Pembentukan tim
pemberian sertifikat
Semua penderita TB
harus memakai
masker
Setiap bulan
dikumpulkan
dan dibahas di
lokmin dan
rapat bulanan
dibulan
oktober
Setiap
bulan
Penurunan
Angka KLB
Semua
penderita
memakai
masker
Setiap bulan
dikumpulkan
dan dibahas di
lokmin dan
rapat bulanan
Penanggung Jawab
Program
Masalah
1.
KIA:
Rendahnya
pencapaian
cakupan
penanganan
komplikasi
obstetrik(38%)
Target Penca
paian
Target 75%
Penca paian
65.7%
Analisa Masalah
Pengetahuan ibu mengenai
komplikasi obstetrik
Keengganan untuk dirujuk
ke RS
Pemahaman mengenai
definisi operasional dan
komplikasi obstetri
Kurangnya pemantauan
bumil resti yg berisiko
mengalami komplikasi
obstetri
Keterbatasan sarana
Rendahnya tingkat ekonomi
masyarakat
Rencana Tindak
Lanjut Perbaikan
Pelaksanaan Tindak
Lanjut Perbaikan
- Penyuluhan
mengenai
kehamilan risiko
tinggi dan
komplikasi
obstetric
Memberikan
- Koordinasi
penyuluhan
dengan program
promkes
- Dukungan/motiva
si aktif dari kader,
bidan, nakes,
aparat desa dan
tetangga kepada
Ibu resti dan
keluarga
Kepala Puskesmas
- Menyediakan
sarana
penyuluhan mengenai
Hasil
Ibu hamil
mengerti
mengenai risiko
dan komplikasi
tinggi dan
obstetri
kader, bidan, nakes,
komplikasi
obstetri
tetangga memberikan
motivasi kepada Ibu
resti dan keluarga
Pembinaan bidan oleh
Koordinasi lintas
Ibu resti
mengerti dan
termotivasi
untuk dirujuk
ke RS
sektor melalui
Musyawarah
Masyarakat Kelurahan
Tenaga
kesehatan yang
desa,dukun desa,
adalah tenaga
kesehatan yang
Jadwal
monitoring
& evaluasi
Setiap bulan
di
kumpulkan
dan dibahas
di lokmin
dan rapat
bulanan
Dan Saat
Lokmin dan
Arisan
Kader
transportasi
(ambulan) saat
merujuk
terlatih.
Mengaktifkan dan
melengkapi sarana
PONED di Puskesmas
- Pembinaan bidan
oleh Ka
Puskesmas
- Supervisi suportif
oleh koordinator
bidan
- Pelatihan PONED
untuk dokter,
bidan dan
perawat
- Koordinasi lintas
sektor melalui
Musyawarah
Masyarakat
Kelurahan (MMK)
dengan bidan
desa,dukun desa,
nakes dan aparat
desa
- Pelatihan dukun
desa untuk
merujuk ibu
dengan
komplikasi ke
Melakukan kerjasama
dengan aparat desa
dalam pendaftaran
jaminan kesehatan dan
persalinan untuk ibu
hamil
Seluruh aparat
desa membantu
pemantauan
bumil resti
Tidak ada
laporan ibu
hamil dengan
komplikasi
ditolong oleh
dukun
Seluruh bumil
resti terpantau
Ibu hamil
dengan resiko
tinggi yang
mampu
mendapatkan
jaminan
persalinan deri
pemerintah
nakes/puskesmas
- Melaksanakan
follow up dan
kunjungan rumah
bumil resti
- Mengaktifkan dan
melengkapi
sarana PONED di
Puskesmas
2.
Kunjungan K1
ibu hamil
masih rendah
99%
Kerjasama dengan
aparat desa dalam
pendaftaran
jaminan kesehatan
dan persalinan
untuk ibu hamil
Ibu hamil wajib
lapor 1 x 2 bulan
Berkordinasi dengan
lintas sector Camat,
Lurah, RT, dan kader
pada bulan desember
2015 setelah 1 tahun
pelaksanaan kegiatan
dari bulan oktober
Setiap
bulan
Meningkatnya
angka kontak
ibu hamil K1 di
bulan januari
2016
Setiap bulan
di
kumpulkan
dan dibahas
di lokmin
dan rapat
bulanan
Penurunan k1
akses
pemeriksaan
ibu hamil lebih
dari 4 bulan
tahun 2016
Penanggung Jawab
Program
2. Keterampilan
Nakes dan kader
kurang dalam
melakukan
penyuluhan dan
Rencana Tindak
Lanjut
Perbaikan
Meningkatkan
frekuensi
penyuluhan.
disesuaikan
jumlah yang
disuluh sama
yang
menyuluh
Media
penyuluhan
harus yang
menarik
masyarakat
Pelaksanaan
Evaluasi Tindak Lanjut
Tindak Lanjut
Waktu
Hasil
Perbaikan
Penyuluhan
Setiap
Penyuluhan yang
bulan
dilakukan
diberikan tepat
Meningkatkan
pengetahuan
dari NAKES
dan teknik
menyuluh
Melakukan
kesasaran
langsung.
diterima.
Media
Masyarakat lebih
penyuluhan
antusian untuk
dibuat dengan
mendengar materi
materi yang
penyuluhan yang
menarik
diberikan
penyuluhan
ke rumah.
6 bulan
sekali
Pengetahuan
masyarakat terhadap
pentingnya hidup
sehat serta sosial
Jadwal
monitoring
& evaluasi
Lokmin
Lintas
Sektor
pembinaan
terhadap
masyarakat
3. Pengetahuan
dan kesadaran
masyarakat
rendah akan
pentingnya
hidup sehat
serta tingkat
sosek rendah
yang efektif
Pembinaan
kepala
puskesmas
Meningkatkan
pengetahuan
dengan cara
penyuluhan
langsung ke
rumah-rumah
Meningkatkan
kerja dari
kader dan
nakes dalam
melakukan
penyuluhan
4.
Tidak ada
Memberikan
punishment dan
reward
reward bagi yang
terhadap
hidup sehat dan
kelurahan
tidak hidup
yang
sehat
berPHBS
ekonomi meningkat.
Meningkatkan Setiap
Kader terlibat aktif
bulan
pengetahuan
dalam kegiatan
diselipkan
kepada
materi
masyarakat
PHBS
dan
dalam
meningkatka
kegiatan
n kesadaran
kunjungan
rumah
Memberikan
Penyuluhan yang
reward
diberikan tepat
terhadap
kelurahan
diterima.
yang ber
PHBS
Masyarakat lebih
antusian untuk
mendengar materi
penyuluhan yang
diberikan
Penanggung Jawab Progra
Masalah
Masih
banyak SD
yang giginya
Caries.
Target
Penca
paian
100%
siswa
yg gigi
berma
salah
Analisa Masalah
Rencana Tindak
Lanjut Perbaikan
Pelaksanaan Tindak
Lanjut Perbaikan
Hasil
Diadakan
Penyuluhan
Sesuai
Masyarakat
diri anak
2. Kurangnya pengetahuan cara
pembinaan dan
jadwal
sekolah
penyuluhan cara
penyesuai
mengerti
memelihara dan
kan waktu
tentang
menggosok gigi
benar
sekolah
pentingnya
kesehatan gigi
dan mulut
disekolah
serta cara
Jadwal
monitoring
& evaluasi
Saat
Jadwal
UKGS
menggosok
gigi yang baik
dan benar
2.
Jadwal
Adanya kerjasama
Menyertakan pihak
Sesuai
kegiatan
dilaksanakan disekolah
sekolah dalam
jadwal
jadwal yang
UKGS yang
antara pihak
penyesuaian Jadwal
penyesuai
terbentur
bentrok
sekolah dengan
kan waktu
dengan hari
dengan
pemegang program
sekolah
libur, ujian,
kegiatan
sekolah.
lintas sektor
rapat,dll
Saat jadwal
UKGS
No
1.
Masalah
Rata rata
masyarakat
lansia di
wilayah
Pekauman
kurang Olah
Raga
Target Penca
paian
Meningkatnya
kualitas
kesehatan
lansia
Analisa Masalah
Rendahnya
pengetahuan
tentang penting
nya ber olah
raga
Rencana
Tindak
Lanjut
Perbaikan
Mengundang
para lansia
untuk ikut
kelas lansia
Pelaksanaan
Tindak Lanjut
Perbaikan
Lansia di ikutkan
dalam senam
Prolanis
Evaluasi Tindak
Lanjut
Waktu
Hasil
2 minggu Ada
sekali
beberapa
lansia yang
sudah
mulai rutin
mengikuti
senam di
kelompok
Prolanis
Jadwal
monito
ring &
evaluasi
Posyadu
lansia
Penanggung Jawab
Program