Konversi Bilangan
Konversi Bilangan
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Sistem bilangan merupakan salah satu kompetensi dasar dari mata
pelajaran Sistem Komputer pada dasar program keahlian Teknik Komputer
dan Informatika (TKI). Berdasarkan struktur kurikulum mata pelajaran
Sistem Komputer disampaikan dikelas X semester 1 yang disampaikan dalam
waktu 2 jam pelajaran per minggu, dimana Sistem Bilangan diberikan
sebanyak 8 jam(4 x tatap muka).
Pada semester 1 ini materi sistem bilangan ditekankan pada pemahaman
sistem bilangan dan penggunaan sistem bilangan dalam memecahkan masalah
konversi.
B. Prasyarat
Untuk kelancaran pencapaian kompetensi dasar sistem bilangan ini
dibutuhkan beberapa persyaratan baik pengetahuan maupun ketrampilan
dasar. Persyaratan tersebut antara lain : peserta didik mempunyai kompetensi
matematika dasar, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian maupun
pembagian, serta perangkat lunak aplikasi. Perangkat lunak aplikasi tersebut
antara lain pengolahan data untuk menganalisis data hasil eksperimen,
pengolahan kata untuk membuat laporan dan aplikasi presentasi untuk
mengkomunikasikan dan mempresentasikan hasil.
C. Cek Kemampuan
1. Apakah Anda mengetahui apa itu sistem bilangan?
a. Ya
2.
b. Tidak
b. Tidak
b. Tidak
b. Tidak
b. Tidak
F. Kompetensi
Kompetensi
: Sistem Komputer
BAB II
PEMBELAJARAN
No
1
2
3
4
Kegiatan
Devinisi sistem bilangan dan
macam sistem bilangan
Konversi bilangan decimal,
biner, octal, dan herksadesimal
Bentuk Bilangan Dalam Code
Form
Bilangan ASCII
Minggu
1
Jam
2 jam
Tempat
Kelas
2 jam
Kelas
2 jam
Kelas
2 jam
Kelas
Keterangan
a. Representasi Data
Data adalah bilangan biner atau informasi berkode biner lain
yang
dioperasikan untuk
mencapai
beberapa
hasil
penghitungan
titik
nilainya.
Contoh:
1. Bilangan desimal:
5185.6810 = 5x103 + 1x102 + 8x101 + 5x100 + 6 x 10-1 + 8 x 10-2
= 5x1000 + 1x100 + 8x10 + 5 x 1 + 6x0.1 + 8x0.01
2. Bilangan biner (radiks=2, digit={0, 1})
101.0012 = 1x4 + 0x2 + 1x1 + 0x.5 + 0x.25 + 1x.125 = 5.12510
3. Representasi Komplemen-1
Angka nol diubah menjadi satu dan satu menjadi nol.
Contoh : Dalam 8 bit
+12 = 00001100
-12 = 11110011
4. Representasi Komplemen-2
Dengan representasi komplemen-1 ditambah 1.
Contoh : Dalam 8 bit
-12 = 11111011 (Komplemen-1)
1+
= 11111100 (Komplemen-2)
c. Tipe Data
Tipe data dapat dibagi 4 (empat) yaitu :
1. Data Numerik : merepresentasikan integer dan pecahan fixed-point,
real floating-point dan desimal berkode biner.
2. Data Logikal : digunakan oleh operasi logika dan untuk menentukan
atau memriksa kondisi seperti yang dibutuhkan untuk instruksi bercabang
kondisi.
3. Data bit-tunggal : untuk operasi seperti SHIFT, CLEAR dan TEST.
4. Data Alfanumerik : data yang tidak hanya dikodekan dengan bilangan
tetapi juga dengan huruf dari alpabet dan karakter khusus lainnya
Radiks
Contoh
Decimal
r=10
{0,1,2,3,4,5,6,7,8,9}
Biner
r=2
{0,1}
Oktal
r=8
{0,1,2,3,4,5,6,7}
3778
Heksadesimal
r=16
{0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F}
FF16
25510
111111112
bilangan desimal.
= 8000
5 x 10
= 500
9 x 101
90
8 x 100
8
8598
position value/palce value
absolute value
Nilai Posisi
100 = 1
101 = 10
102 = 100
103 = 1000
104 = 10000
= 100
8 x 10 1
= 80
3 x 10 0
= 3
7 x 10 1 = 0,7
5 x 10 2 = 0,05
183,75
3. Bilangan Oktal
Bilangan Oktal mempunyai delapan macam simbol angka, yaitu: 0, 1,
2, 3, 4, 5, 6, 7, dan karena itu, dasar daripada bilangan ini adalah
delapan.
a. Notasi : (n)8
b. Penulisan : 458, 748
4. Bilangan Heksadesimal
Bilangan heksadesimal, atau bilangan heksa, atau bilangan basis 16,
menggunakan 16 buah simbol, mulai dari 0 sampai 9, kemudian dilanjut dari
A sampai F. Jadi, angka A sampai F merupakan simbol untuk 10 sampai
15. Contoh penulisan : C516.
Tabel 3. Bilangan Dengan Basis yang Berbeda
Decimal
Biner
Oktal
Heksadesimal
(base10)
(base 2)
(base 8)
(base 16)
00
0000
00
01
0001
01
02
0010
02
03
0011
03
04
0100
04
05
0101
05
06
0110
06
07
0111
07
08
1000
10
09
1001
11
10
1010
12
11
1011
13
12
1100
14
13
1101
15
14
1110
16
15
1111
17
10
: Ruang Kelas
Kegiatan
Tes Formatif 1
Jawaban
11
Konversi Bilangan
Konversi bilangan adalah suatu proses dimana satu system bilangan
dengan basis tertentu akan dijadikan bilangan dengan basis yang lain. Dalam arti
lain
setiap
angka
pada
suatu
sistem
bilangan
dapat
dikonversikan
12
13
MSB
sisa 0
LSD
2 : 8 = 0
sisa 2
MSD
sisa 0
3:8=0
sisa 3
sisa 6
9:8=1
sisa 1
1:8=0
sisa 1
0 : 16 = 0
sisa 0
0 : 16 = 0
sisa 0
15
= 1 + 0 + 4 + 0 + 0 + 0 + 0 + 128
= 13310
100
101
16
010
110
011
100
010
110
17
Contoh, bilangan oktal yang dikonversi ke dalam bentuk desimal adalah 716.
Maka susunannya menjadi demikian:
7168 = (6 x 80) + (1 x 81) + (7 x 82)
= 6 + 8 + 448
= 46210
111
010
1010
10
10 dituliskan A16
Jadi hasil konversi dari 728 adalah 3A16.
18
B 7 bentuk heksa
11 7 bentuk desimal
1011 0111 bentuk biner
Hasilnya disatukan, sehingga menjadi 101101112
Desimal Oktal
231 : 8
sisa 7
= 224 + 7
28 : 8
sisa 4
= 231(10)
Hasil :
E7(16) = 347(8)
19
Cara 2
Konversikan Hexa Biner
E7(16)
Biner Oktal
1110 | 0111
Jadi hasilnya :
E7(16) = 347(8)
: Ruang Kelas
Kegiatan
: Konversi Bilangan.
Tes Formatif 2
= ....(10)
b. 6427(8)
= (2)
c. 11101011(2) = (16)
Jawaban
d. A76D(16)
= (2)
e. 220(10)
= (2)
20
..
21
c. Kegiatan Belajar 3
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan belajar 3 ini Peserta Didik diharapkan dapat :
a. Memahami bentuk bilangan dalam code form.
b. Membedakan bentuk sistem bilangan Binary Code Decimal (BCD) dan
Binary Code Hexadecimal (BCH)
2. Uraian Materi
c. Kode 2421
d. Kode Excess-3
Bukan kode pembobot
e. Kode 2 of 5
22
Nilai decimal
Contoh 1 :
Z(10) = 317
3
0011
0001
0111
Desimal
Desimal
= 0001 1011BCD(5421)
c. 4810 = BCD(2421) ?
= (2x0) + (4x1) + (2x0) + (1x0)
= 0100 1110BCD(2421)
23
Dari ke-tiga jenis kode BCD dengan bobot, yang paling banyak digunakan
adalah kode 8421.
Kode Excess 3
Kode ini memiliki kelebihan nilai 3 dari digit asalnya.
Contoh :
010 disimpan sebagai (0+3) = 0011Excess-3
Nilai tertinggi untuk BCD Excess-3 adalah (9+3) = 1100Excess-3
Kode 2 of 5
Kode ini memiliki 2 nilai bit 1 dari 5 bit yang tersedia. Penempatan bit
1 dimulai dari MSB, sedang bit 1 untuk digit berikutnya mengikuti
posisi di sebelahnya.
Contoh :
210 disimpan sebagai 100102 of 5
Table 4 Rangkaian Kode BCD
24
1010 1111
Bilangan Heksadesimal
: Ruang Kelas
Kegiatan
Tes Formatif 3
bilangan
berikut
ini
dengan
25
..
26
d. Kegiatan Belajar 4
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan belajar 4 ini Peserta Didik diharapkan dapat :
a. Memahami bentuk kode ASCII.
b. Mengkonversikan kode ASCII
2. Uraian Materi
ASCII
Code American Standard Code For Information Interchange
Dalam bidang mikrokomputer ASCII-Code mempunyai arti yang sangat
khusus, yaitu untuk mengkodekan karakter (Huruf, Angka dan tanda baca
yang lainnya). Code-code ini merupakan code standard yang dipakai oleh
sebagian besar sistem mikrokomputer. Selain huruf, angka dan tanda baca
yang lainada 32 (mis ACK, NAK dsb.) merupakan kontrol untuk keperluan
transportasi data. ASCII Code terdiri dari 7 bit biner 27 = 128 kombinasi
kode 7 bit 3 bit MSB dan 4 bit LSB.
Di bawah ini adalah tabel 5 bit ASCII Code beserta beberapa penjelasan yang
diperlukan.
Tabel 5 Penjelasan Kode ASCII
27
Contoh :
Untuk mendapatkan ASCII Code bagi karakter N adalah 100 1110 ( 4E16)
dengan penjelasan bahwa 100 adalah b7, b6 dan b5 yang lurus keatas terhadap
huruf N dan berharga 4 sedangkan 1110 adalah b4, b3, b2 dan b1 yang lurus
kesamping kiri terhadap huruf N dan berharga E.
Contoh lain :
Dengan menggunakan table ASCII, tentukan kode ASCII untuk 65-M
Jawab :
6 011 0110
5 011 0101
- 010 1101
M 100 1101
28
: Ruang Kelas
Kegiatan
: Kode ASCII.
Tes Formatif 3
Jawaban
.................................................
29
f. 647(8) = (10)
b. 10101110(2) = . (8)
g. B5C(16) = . (8)
c. 63(8) = (10)
h. 74(8) = . (BCD)
d. 8AF(16) = (2)
i. 567(8) = . (2)
j. 6CA(16) = (2)
Lembar Jawaban :
..............................
30
DAFTAR PUSTAKA
1.
31