SEMAR MESEM
Makalah iniDisusun untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Smester
Folklore
Disusun Oleh :
FAKULTAS HUMANIORA
2018
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN 2
BAB IV PENUTUP 11
4.1. Kesimpulan 11
DAFTAR PUSTAKA
i
KATA PENGANTAR
Atas kehadirat Allah SWT, kami mengucapkanpuji syukur kepada-Nya yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak
lupa, Solawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita dari alam jahiliyah menuju alam ilmiyah. Makalah yang berjudul
Makna dan Khasiat Semar Mesem ini kami susun dengan semaksimal mungkin. Sepenuhnya
kami menerima kritik dan saran dalam makalah ini, karena kami sadar sebagai manusia
pastilah memiliki kekurangan. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Akhir kata, kami ucapkan Terimakasih.
ii
PENGESAHAN MAKALAH
Menyetujui,
Guru Pembimbing Ketua Makalah
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2
Menjelaskanhasilintrepetasiuntukmemaknai mantra Semar Mesem.
1
Bai haq, “Analisis Puisi dengan Heuristik dan Hermeneutik”,
http://dedikbaihaqi.blogspot.com/2015/12/analisis-puisi-dengan-heuristik-dan-hermeneutik.html, pada
tanggal 12 Februari 2015.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2
James Danandjana, “Hakikat dan Sejarah Perkembangan Folklor”,
https://pendhopokalyana.wordpress.com/2013/09/25/hakikat-dan-sejarah-perkembangan-folklor-tulisan-
james-danandjaja-dan-indonesia-antara-kelisanan-dan-keberaksaraan-tulisan-a-teeuw/, pada tanggal 25
September 2013.
3
James Danandjana, “Hakikat dan Sejarah Perkembangan Folklor”,
https://pendhopokalyana.wordpress.com/2013/09/25/hakikat-dan-sejarah-perkembangan-folklor-tulisan-
james-danandjaja-dan-indonesia-antara-kelisanan-dan-keberaksaraan-tulisan-a-teeuw/, pada tanggal 25
September 2013.
4
struktur ini Semar Mesem bisa juga termasuk takhyul yang dipercayai rakyat apabila memang
ajian tersebut ampuh dalam penggunaannya.
Sebagai contoh misalnya Semar Mesem yang ampuh dalam bidang percintaan,
Cinta yang dapat ditimbulkan dengan cara ilmu gaib yang dapat dilakukan dengan
pertolongan seorang dukun. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa jangan sekali-kali kita
merendahkan orang-orang yang mencintai kita karena kita belum tau apa yang akan mereka
lakukan pada kita untuk membuat kita tergila-gila pada mereka.
Siapa yang tidak kenal dengan tokoh pewayangan yang satu ini, Semar ialah salah
satu tokoh dalam dunia pewayangan punakawan, Semar selalu ada saat sedang terjadi
kerusuhan, huru hara (goro-goro), dia selalu hadir dan menjadi penegah yang selalu
memberikan solusi bijak atas konflik yang terjadi antara pandawa dan kurawa. Dalam
pewayangan tokoh Semar berkedukan menjadi Pamomong (tukang ngemong para pandawa),
mempunyai tiga anak ialah Gareng, Petruk, dan Bagong, sosok Semar digambarkan menjadi
Dewa yang turun ke Bumi dan menjelma menjadi seorang
pelayan/pembantu/penghibur/abdi.4
Alkisah menyebutkan bahwa Semar lahir dari telur yang menetas sendiri bersama
dengan dua saudaranya ialah Batara Guru dan Togog, oleh sebab itu Semar sudah ada
sebelum orang Jawa, sehingga Semar diyakini melekat pada kehidupan orang Jawa sampai
saat ini, hal ini yang akhirnya menyebabkan banyak sekali kisah tentang Semar salah satunya
ialah Keris Semar Mesem dan ajian Semar Mesem. Ajian Semar Mesem dikenal sebagai ajian
pengasihan yang sering digunakan untuk memikat lawan baik sejenis atau lain jenis, cerita
yang berkembang dengan ajian Semar Mesem ( Semar Senyum ) diharapkan orang akan lebih
disekitar kita senang kepada kita, mungkin ini ada kaitannya dengan sikap Mesem/tersenyum,
dimana orang yang tersenyum tentunya lebih enak sedap dipandangan mata dari pada orang
yang tidak tersenyum ( cemberut ).
Orang yang sudah mengamalkan ajian pengasihan Semar Mesem maka dia
diharapkan pun memiliki sarana lain ialah berupa Jimat atau Keris Semar Mesem sebagai
syarat kesempurnaan ilmu Semar, perpaduan antara Ajian dan Keris ini akan membuat
memiliki daya pengasihan yang sangat kuat, penunduk orang lain supaya nurut kepada kita,
salah satu ciri Keris Semar Mesem ini ialah kalau jimat maka dia berbentuk gambar Semar.
Kalau Keris maka dibilah Keris itu ditatah gambar Semar, nah, kalau kamu mencari
jimatan/Keris Semar Mesem carilah yang asli dan original kepada para kolektor, Jimat/Keris
4
Heru Cakiel, “Semar : Sejarah, Sifat, Karakteristik dan Kesaktian”, https://jagad.id/wayang-semar/, pada
tanggal 8 April 2016.
5
asli bisa kamu kenali dari kualitas logamnya yang lebih kelihatan sepuh/tua dan kamu bisa
membandingkannya dengan jenis logam yang murahan, meski harganya relatif lebih mahal,
tapi jelah powernya akan berbeda dibandingkan dengan jimat Keris yang buatan empu
sekarang, Empu masa lalu membuat pusaka jimat Keris dengan laku riyadhoh yang berat dan
doa-doa yang penuh kesungguhan, pasti akan beda bila pusaka tersebut dibuat dengan asal-
asalan.
Sejarah menyebutkan orang yang menguasai ilmu Semar Mesem ialah Ki Ageng
Pemanahan (Cucu Ki Ageng Selo), selain ilmu, dia memiliki Keris Semar dan Keris ini
pernah digunakan Ki Agen Pemanahan untuk memikat hati lawan-lawan jenis, dengan
kolaborasi ajian dan Keris Semar maka Ki Ageng Pemanahan yang sebagai ayah dari
Panembahan Senopati akhirnya banyak mendapat perhatian dan pengasihan dari banyak
orang, disukai kawan mau pun lawan, memancarkan Aura kharisma dan kewibawaan, pelaris
dagangan, menetralkan segala gangguan makhluk ghaib, mendapatkan keselamatan
keberuntungan dalam segala bidang.
Semar Mesem merupakan pusaka kerajaan mataram yang dibuat dari abad 14 sampai
16 Masehi yang dibuat oleh empu Arya sampai empu Kalianjir. Pusaka Semar Mesem
sebagai salah satu benda pusaka yang amat terkenal di babab Jawa menjadi pusaka
kewibawaan dan pengasihan atau pun pelet tingkat tinggi, pusaka Semar Mesem diperkirakan
sudah ada sejak jaman kerajaan dulu dan banyak orang yang membicarakan tentang kekuatan
gaib dari pusaka Semar Mesem, daya gaib ini yang amat luar biasa dari pusaka Semar Mesem
ini membuat banyak orang berlomba untuk mendapatkannya dengan cara ritual di suatu
tempat tertentu namun tidak sedikit pun yang membelinya dengan cara dimaharkan.5
Pusaka Semar Mesem sebagai salah satu benda bertuah, ialah benda yang mempunyai
energi gaib yang dapat digunakan keperluan apa pun sesuai khendak si pembuat, seperti
kekebalan, pengasihan, kedudukan dan sebagainya, benda bertuah ini mempunyai 3 kategori
yang pertama ialah benda bertuah hasil pengisian atau sering disebut dengan benda afirmasi
kedua benda bertuah asli hasil penarikan alam gaib dan yang terakhir ialah benda alam yang
tercipta dengan sendirinya dan mempunyai kekuatan murni dari alam. Pusaka ini tergolong
langka, terutama bila dilihat dari khasiat dan keampuhannya, pusaka ini berbentuk seperti
Semar terbuat dari bahan logam kuningan dengan panjang 4 cm pusaka ini amat ampuh untuk
5
Heru Cakiel, “Semar : Sejarah, Sifat, Karakteristik dan Kesaktian”, https://jagad.id/wayang-semar/, pada
tanggal 8 April 2016.
6
pelet atau memikat lawan jenis dan untuk dagang Aura keberuntungan yang kuat, untuk
pengasihan pusaka Semar Mesem memang jagonya.6
Berwujud seperti Keris kecil, mempunyai unkuran tinggi 6,5 cm dan lebar 4 cm,
meski pun sebenarnya benda ini bukan sebuah Keris dan pada ujungnya terpatri bentuk
Semar, Semar ialah seorang Batara Guru dalan pewayangan yang mempunyai kesaktian
tinggi dan dalam sejarah Keris Semar Mesem ini pernah digunakan oleh pembantu Jaka
Tingkir, bernama Ki Ageng Pemanahan cucu dari Ki Ageng Selo yang banyak memikat hari
lawan jenis, mendapat perhatian dan kewibawaan, pelaris dagangan, menetralkan segala
gangguan makhluk gaib, mendapatkan keberuntungan dalam segala bidang.
Mendengar kata "Semar" mungkin ingatan kita langsung menuju kepada salah satu
tokoh dalam dunia pewayangan, dalam dunia pewayangan khususnya yang dikenal di Tanah
Jawa, Semar selalu hadir pada saat 'goro-goro' di mana saat terjadi kerusuhan, keguncangan
dan huru-hara Semar hadir dan menjadi tokoh penting yang bisa memberikan solusi yang
bijak atas konflik yang terjadi antara Pandawa dan Kurawa. Semar dalam dunia pewayangan
punya tiga orang anak ialah Gareng , Petruk dan Bagong, Semar sendiri digambarkan
menjadi seorang dewa yang menjelma sebagai orang “abdi/pembantu/pelayan/penghibur"
untuk seisi alam, dimana dalam mitos dunia pewayang Semar lahir dari telur yang menetas
sendiri bersama dua makhluk tertua ialah Batara Guru dan Togog, oleh karenanya Semar
sudah ada sebelum orang Jawa, sehingga Semar diyakini melekat pada kehidupan orang Jawa
hingga saat ini.
Terus apa hubungannya dengan "Keris Semar Mesem"?, Semar Mesem lebih dikenal
menjadi suatu ajian pengasih yang digunakan untuk memikat pihak 'lawan' (Sejenis atau lain
jenis), dengan ajian Semar Mesem, artinya dalam bahasa Indonesia Semar senyum, maka
diharapkan orang disekitar kita akan merasa senang kepada kita, mungkin ini ada kaitannya
dengan sikap mesem atau tesenyum, dimana orang yang tersenyum tentunya lebih enak
dipandang mata dari pada orang yang tidak tersenyum, Insya Allah untuk orang yang
memegang Keris ini akan mempunyai daya pengasih yang amat hebat, bisa digunakan untuk
menundukan orang lain supaya nurut kepada kita.
6
Info Dunia, “Sejarah dan Mantra Ajian Semar Mesem”, https://new-infoku.blogspot.com/2016/10/sejarah-
dan-mantra-ajian-semar-mesem.html, pada tanggal 1 Oktober 2016.
7
2.2 Teori Semiotika
Setiap fenomena folklor memiliki makna tertentu yang dapat secara langsung atau
tidak langsung diamati. Akan tetapi, makna itu baru akan terwujud jika telah ditafsirkan.
Salah satu landasan teori yang dapat digunakan untuk memaknai suatu folklor adalah teori
semiotik oleh Riffaterre. Pada Semiotika, peneliti dapat menghubungkan suatu teks sastra
dengan hal-hal di luar lingkupannya meskipun tidak lepas dari konvensi sastra yang ada. Hal
ini sesuai dengan pandangan Riffaterre bahwa pandangan semiotik bukan hanya dapat
menghubungkan sistem dalam karya itu sendiri, tetapi juga dengan sistem di luarnya
(Riffaterre, 1987:1).7
Proses analisis semiotik selalu berhubungan dengan tanda-tanda dari tingkat mimetik
ke tingkat pemaknaan yang lebih tinggi. Proses itu pada dasarnya berjalan di benak peneliti
sebagai hasil dari pembacaan tahap kedua.8 Dengan kata lain, peneliti harus melewati tahapan
pembacaan pertama yaitu mimetik sebelum menemukan makna yang lebih dalam dari suatu
teks yang dikaji. Pembacaan tahap pertama ini disebut sebagai pembacaan heuristik,
sedangkan pembacaan tahap kedua disebut sebagai pembacaan hermeneutik atau retroaktif.
Dalam pembacaan heuristik, karya sastra dibaca sesuai dengan struktur bahasa
sebagai sistem tanda semiotik tingkat pertama, yaitu pembacaan menurut konvensi bahasa
Indonesia. Untuk menjelaskan arti bahasa, peneliti dapat mengatur susunan kalimat seperti
susunan bahasa secara normative, diberi tambahan kata sambung (dalam kurung),
penggunaan diksi dalam bentuk morfologis yang normatif sehingga artinya akan menjadi
jelas. Selanjutnya, pembacaan heuristik harus dibaca ulang dengan pembacaan retroaktif
sehingga nantinya akan memperjelas arti kebahasaan tersebut dengan memberi makna sesuai
dengan konvensi sastra sebagai sistem semiotik tingkat kedua.
7
Bambang Santoso, “Mengenal Semiotika Michael Riffaterre”,
https://bambangsantoso.wordpress.com/2012/12/03/mengenal-semiotika-michael-riffaterre/, pada tanggal 3
Desember 2012.
8
Ibid
8
BAB III
Mantra merupakan susunan kata yang berunsur puisi seperti rima dan irama yang
dianggap mengandung kekuatan gaib. Mantra biasanya diucapkan oleh dukun atau pawang
untuk menandingi kekuatan gaib yang lain. Salah satunya mantra ajian semar mesem yang
sering digunakan masyarakat untuk menarik perhatian dari lawan jenisnya. Matra semar
mesem ini biasanya di peroleh dari paranormal atau dukun. Tujuan penelitian ini guna untuk
mengetahui persepsi masyarakat yang memiliki benda bertuah ini terhadap matra semar
mesem di kehidupan sehari-hari. Dalam analisis ini peneliti menggunakan teori Semiotika
oleh Micheal Riffaterre.
Berikut ini adalah salah satu mantra keris semar mesem yang terkenal begitu ampuh
dalam segi khasiat.
Arti secara bahasa Indonesia menjelaskan bahwa “aku merapal mantraku (yaitu) si
semar mesem. Mut mutanku (adalah) intan, (sehingga muncul) cahaya dari kening.
(Seseorang) yang melihat (dari) sisi kiri kanan (akan) kebimbang apalagi jika yang melihat
(aku lagi , maka perasaan cintanya akan) tertancap melekat dalam relung sanubariku, yaitu si
jabang bayinya. . .(nama tujuan) sudah pasti datang (dengan perasaan) belas kasih kepada
jiwa ragaku atas kehendak Allah.
Adapun makna yang terkandung didalam mantra ajian semar mesem ini yaitu untuk
mengeluarkan ajian semar mesem untuk menarik perhatian kepada seseorang yang dia sukai
agar dia yang disukainya bisa jatuh hati kepadanya. Selain itu, menurut orang yang
diwawancarai mantra ini juga bisa memperlihatkan aura positif dari orang yang
menggunakannya.
9
Dalam pembahasan selanjutnya, pembacan retroaktif atau hermeneutik dari mantra
ajian semar mesem diatas sebagai pemakna lebih jauh, dapat menjadi seperti berikut ini;
Seseorang yang membaca sebuah mantra ajian si semar mesem yang mana dia seperti
mengulum batu permata yang berkilau dan memancarkan cahaya dari keningnya. Jika
seseorang yang dia cintai melihatnya dari sisi kiri dan kanan, seseorang yang dia cintai
merasa cemas atau khawatir. Apalagi jika seseorang yang dia cintai melihatku kembali maka
perasaan cintanya akan semakin tertancap dan melekat dalam relung sanubariku, yaitu si
jabang bayinya. . .(nama sasaran) sudah pasti datang dengan perasaan belas kasih kepada jiwa
dan ragaku atas kehendak Allah SWT.
Beberapa hadits yang membolehkan azimat adalah hadits rasul yang berbunyi:
Artinya : Dari Ustman bin Abi al-‘Ash al-Tsaqafi, sesungguhnya beliau mengadukan kepada
Rasulullah SAW tentang penyakitnya yang didapati pada tubuhnya selama masuk Islam, lalu
Rasulullah Saw mengatakan kepadanya, “Letakkan tanganmu atas penyakit yang kamu
derita di atas badanmu dan katakanlah : “Bismillah tiga kali dan tujuh kali ucapan :
(H.R. Muslim)
Dari hadits diatas bisa kita pahami bahwa Azimat atau ilmu pengasihan yang dibenarkan
dalam agama adalah azimat dengan membaca atau menulis ayat-ayat Al-quran tertentu atau
dzikir tertentu pada suatu benda. Lalu digantungkan pada tubuh seseorang dengan harapan
menjadi berkah dan terlindung dari berbagai balak dengan izin Allah Swt.
10
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Semar Mesem menurut bahasa berarti Semar yang tersenyum. Keris Semar Mesem
yang digunakan oleh orang-orang tertentu yang memiliki maksud dalam penggunaannya.
Berasal dari kata Mesem (tersenyum) orang yang menggunakannya mengharapkan agar
orang lain akan mengasihinya (tersenyum) kepadanya, entah itu dalam aspek percintaan,
perdagangan atau lainnya. Folklore Semar Mesem termasuk dalam folklore sebagian
lisan dengan kepercayaan rakyat tentang khasiat Semar Mesem dan praktek penggunaan
keris tersebut. Dalam hal ini teori semiotika yang merupakan teori yang menghubungkan
teks sastra dengan hal-hal di luar lingkupannya. Mantra Semar Mesem berdasarkan
mantranya mempunyai makna seperti permintaan pengasihan untuk menarik perhatian
orang-orang disampingnya atau orang-orang yang ia tuju dalam mantra tersebut.
11
DAFTAR PUSTAKA
James Danandjaja. 1994. Folklore Indonesia (Ilmu gosip, dongeng, dan lain-lain). Jakarta:
Pustaka Utama Grafiti.
Riffaterre, Michael. 1987. Semiotics of Poetry. Bloomington and London: Indiana University
Press.
Bustam, Betty Mauli Rosa. 2014.
AnalisisSemiotikaterhadapPuisiRabi’atulAdawiyahdanKalimatSuci Mother
Teressa.SekolahPascasarjana UGM.
CeritaGaib - Sejarah Dan PusakaSemarMesem -
CeritaMisterihttps://intialamgaib.blogspot.com/2017/05/cerita-gaib-sejarah-dan-
pusaka-semar.html
https://bambangsantoso.wordpress.com/2012/12/03/mengenal-semiotika-michael-riffaterre/
http://dedikbaihaqi.blogspot.com/2015/12/analisis-puisi-dengan-heuristik-dan-
hermeneutik.html
https://mahaspiritual.com/mantra-semar-mesem-asli-tanpa-puasa/
Semar : Sejarah, Sifat Karakteristik dan Kesaktian - Jagad.idhttps://jagad.id/wayang-semar/
BIODATA DIRI MAHASISWA
A. Keterangan Diri