sederhana
Kita diberi IP 192.168.17.0/27.
Persiapan Jaringan:
3 Router
3 Switch
1 server
6 VLAN
VLAN2 terdiri dari 2PC
Urutkan terlebih dahulu dari VLAN yang memiliki jumlah host terbesar ke host terkecil. Dalam
kasus ini bila diurutkan menjadi:
Klik PC yang ingin diisi pada paket tracert kemudia klik Desktop -> IP Configuration -> klik static
-> isi ip address -> isi subnetmask -> dan defaul gateway. Default gateway diisi menggunakan IP
selain IP yang di assign pada tiap PC dan biasanya IP available paling kecil ataupun yang paling
besar pada sebuah subnetwork.
Switch(config)#interface range fa0/9 – fa0/12 (masuk ke dalam interface dengan range dari port
9 hingga 12)
Switch(config-if)#switchport mode access (membuat port di definisikan kedalam anggota vlan)
Switch(config-if)#switchport access vlan 7 (assign port vlan tersebut kedalam vlan 7)
Switch(config-if)#exit (keluar dari mode Interface )
Switch(config)#interface range fa0/2 – fa0/8 (masuk Interface dari port 2 sampai 8)
Switch(config-if)#switchport mode access (membuat port di definisikan kedalam anggota vlan)
Switch(config-if)#switchport access vlan 6 (assign port vlan tersebut kedalam vlan 7)
Untuk perintah interface range hanya bisa dipakai bila pada port yang ingin kita assign ke dalam
VLAN tertentu berurutan, ini dapat sangan mempermudah dari pada harus assign satu-per-satu port.
Saran ane, jadi sebaiknya buat port berurut untuk sebuah VLAN seperti port VLAN diatas.
Selanjutnya lakukan hal yang sama untuk untuk semua VLAN dengan kondisi disesuaikan VLAN
terkait.
Lanjut, Buat port dengan mode trunk untuk dilalui oleh VLAN. Truking berfungsi untuk
melewatkan beberapa VLAN hanya dengan satu jalur. pada contoh diatas jalur trunking dipakai
untuk jalur dari switch port fa0/1 ke router port fa0/0 :
Switch(config)#interface fa0/1 (masuk ke dalam interface fast ehternet 0/1)
Switch(config-if)#switchport mode trunk (membuat port menjadi mode atau jalur trunk)
untuk mengecek apakah port telah menjadi port trunking coba hover (arahkan kursor tanpa diklik) ke
ke switch terkait. bila port yang di assign sebagai mode trunk telah berubah tanda
dari vlan1 menjadi – – pada coloum VLAN maka port telah menjadi jalur trunk.
lakukan hal yang sama pada switch lain untuk membuat jalur trunk pada tiap switch.
Tujuannya agar kita dapat menghemat port pada router. Karena dengan subinterface memungkinkan
kita untuk melewatkan beberapa VLAN lewat satu port pada router. caranya:
klik router yang ingin kita setup. Contoh disini ane setup untuk router2 untuk VLAN7 dan VLAN6
Untuk jalur dari router ke router kita hanya akan memakan 2 ip maka kita pakai prefix /
30 (submask : 255.255.255.252)
sebagai contoh kita gunakan router0 dan router1, IP terakhir dipakai adalah oleh
VLAN5 dengan ip : 192.168.17.51/30. Maka untuk jaringan router0 dan router1 ip
yang kita gunakan kita lanjutkan menjadi 192.168.17.52/30 s/d 192.168.17.55/30.
kita tahu 192.168.17.52/30 adalah ip network dan 192.168.17.52/30 adalah ip
broadcast, maka sisa dari range tersebut yaitu ip 192.168.17.53/30 dan
192.168.17.54/30 merupaka usable ip addres yang dapat kita assign untuk port serial
baik router0 maupun router1.
sekarang kita masukan 2 ip tersebut keport serial dikedua router (router0 dan router2),
caranya:
router0>enable
router0#configure terminal
router0(config)#interface se0/0/0
router0(config-if)#clock rate 64000 (clock rate ditaruh pada port yang ada gambar jam)
router0(config-if)#no shutdown
router1>enable
router1#configure terminal
router1(config)#interface se0/0/0
router0(config-if)#no shutdown
sekarang ulangi langkah yang sama untuk router1 port se0/0/1 dan router2 untuk port se0/0/0 dan
jangn lupa untuk enable port dengan perintah no shutdown.