Anda di halaman 1dari 7

Simulasi Membuat Jaringan VLAN

di Cisco Packet Tracer


 7/24/2016 05:12:00 AM  Cisco
Pada Kesempatan kali ini saya akan share bagaimana Membuat Jaringan VLAN, tapi sebelumnya
mari kita pelajari terlebih dahulu apa itu VLAN .

Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih


yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat
berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal
sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda. Vlan dibuat
dengan menggunakan jaringan pihak ke tiga. VLAN merupakan sebuah bagian kecil jaringan IP
yang terpisah secara logik. VLAN memungkinkan beberapa jaringan IP dan jaringan-jaringan
kecil (subnet) berada dalam jaringan switched switched yang sama. Agar computer bisa
berkomunikasi pada VLAN yang sama, setiap computer harus memiliki sebuah alamat IP dan
Subnet Mask yang sesuai dengan VLAN tersebut. Switch harus dikonfigurasi dengan VLAN dan
setiap port dalam VLAN harus didaftarkan ke VLAN. Sebuah port switch yang telah
dikonfigurasi dengan sebuah VLAN tunggal disebut sebagai access port.
sumber : Wikipedia

Pada kasus ini kita akan menghubungkan 2 LAB berbeda untuk dapat berkomunikasi data dengan
fasilitas yang minim, misalkan kita akan mencoba menghubungkan dua LAB yang memiliki
server berbeda namun dengan hanya menggunakan 1 SWITCH, dibawah ini merupakan contoh
topologinya 

Yang Perlu kita setting pertama kali adalah Server, terus untuk Clientnya akan kita setting DHCP
jika sudah setting Router yang tentunya dengan VLAN, 
karena jika kita langsung mensetting DHCP maka PC client akan bingung karena kedua server
sama-sama terhubung ke dalam switch dan belum dipisahkan menggunakan VLAN .
Nah,, jika sudah paham kita langsung saja menuju ke langkah-langkahnya .

Langkah - langkah :

1. Buka Packet Tracer dan langsung buat topologi seperti diatas dengan cara seperti biasa yaitu
Drag and Drop .

2. Perhatikan masalah port - port yang kita sambungkan pada Switch, misalkan disini saya
menggunakan port :
 Port 1 - 4 untuk LAB A
 Port 11 - 14 untuk LAB B
 Port 24 untuk Router
3. Konfigurasi IP pada masing2 Server dan jangan lupa mengisi Gateway-nya .
Server LAB A : IP address 192.168.100.1
                         Subnet Mask 255.255.255.0
                         Gateway 192.168.100.254
Server LAB B : IP address 172.10.10.1
                         Subnet Mask 255.255.0.0
                         Gateway 172.10.10.254
4. Kemudian kita initialisasi dulu misal kita akan membuat 2 Vlan yaitu Vlan 100 untuk LAB A
dan Vlan 200 untuk LAB B .
5. Klik Switch untuk membuka jendela properties pada Switch, pada Tab CLI kita jalankan
perintah dibawah ini .
Switch> enable
Switch# vlan database 
Switch(vlan)# vlan 100 name lab_a
Switch(vlan)# vlan 200 name lab_b
Switch(vlan)# exit
Switch# sh vlan

setelah kita setting dan mengetikkan perintah sh vlan maka akan muncul jendela seperti dibawah
ini
6. Sekarang Vlan ID sudah aktif, kita sudah dapat menggunakan ID 100  atau 200 untuk masing2
Server .
untuk Penggunaan Vlan ID bebas di antara 1-1005, tapi disini saya menggunakan Vlan ID 100
untuk Server LAB A dan Vlan ID 200 untuk Server LAB B .

7. Sekarang kita akan memasukkan Port-port yang aktif pada Vlan yang kita buat, misalkan
memasukkan port 1-4 ke Vlan 100, port 11-14 pada Vlan 200 dan port 24 untuk Router .
perintahnya seperti dibawah ini
Switch> enable
Switch# configure terminal
Switch(config)# interface fa0/1
Switch(config-if)# switchport access vlan 100
Switch(config-if)# exit
Switch(config)# interface fa0/2
Switch(config-if)# switchport access vlan 100
Switch(config-if)# exit
Switch(config)# interface fa0/3
Switch(config-if)# switchport access vlan 100
Switch(config-if)# exit
Switch(config)# interface fa0/4
Switch(config-if)# switchport access vlan 100
Switch(config-if)# exit
Switch(config)# interface fa0/11
Switch(config-if)# switchport access vlan 100
Switch(config-if)# exit
Switch(config)# interface fa0/12
Switch(config-if)# switchport access vlan 100
Switch(config-if)# exit
Switch(config)# interface fa0/13
Switch(config-if)# switchport access vlan 100
Switch(config-if)# exit
Switch(config)# interface fa0/14
Switch(config-if)# switchport access vlan 100
Switch(config-if)# end
Switch# sh vlan 

8. Setelah itu akan muncul jendela yang memperlihatkan perpindahan port-port yang aktif .
9. Langkah berikutnya, kita tambahkan satu Router untuk menghubungkan kedua server LAB .

10. Lalu masuk ke mode CLI pada Router, Klik Router lalu muncul jendela properties pada Tab
CLI jalankan perintah dibawah ini .
Router> enable
Router#configure terminal
Router(config)# interface fa0/0.100
Router(config-subif)# encapsulation dot1q 100
Router(config-subif)# ip address 192.168.100.254 255.255.255.0
Router(config-subif)#exit
Router(config)#

yang datas itu untuk Vlan 100, lakukan juga pada Vlan 200  
Router> enable
Router#configure terminal
Router(config)# interface fa0/0.200 
Router(config-subif)# encapsulation dot1q 200 
Router(config-subif)# ip address 172.10.10.254 255.255.0.0 
Router(config-subif)# exit 
Router(config)# interface fa0/0
Router(config)# no shutdown

Sekarang lihat hasilnya

11. Tetapi Server masih belum bisa saling terhubung, kita perlu setting Router portnya untuk
dimasukkan ke mode trunk . caranya dengan Klik Switch muncul jendela properties, pada
Tab CLI jalankan perintah dibawah ini .

 Switch> enable 
Switch# configure terminal 
Switch(config)# interface fa0/24
Switch(config-if)# switchport mode trunk
Switch(config-if)# end
12. Sekarang kita coba ping dari Server LAB A ke LAB B .
13. Terakhir Setelah konfigurasi Router selesai kita bisa konfigurasi DHCP pada masing2 PC
client . untuk konfigurasi DHCP bisa kunjungi disini .

14. Selesai

Kesimpulan :
dapat diambil kesimpulan bahwa server belum bisa saling terhubung jika kita belum
mengkonfigurasi Router dengan baik .
kita dapat mengkonfigurasi DHCP pada PC client setelah pemisahan port-port dan Setting Router
selesai . 

"Semoga Bermanfaat"

Anda mungkin juga menyukai