Anda di halaman 1dari 14

Tutorial Cara Setting VLAN di Router Mikrotik dan

Setting Router Mikrotik Sebagai Switch


Tutorial Cara Setting Router Mikrotik Sebagai Switch - Routerboard mikrotik merupakan
perangkat layer 3 (Network) di dalam susunan OSI Layer 7, yaitu sebuah perangkat router yang
bertugas melakukan forwarding paket data dari satu network ke network yang lain.

Routerboard mikrotik juga mendukung fitur VLAN (Virtual LAN), yaitu sebuah fitur yang
memungkinkan kita untuk membuat dan mendistribusikan beberapa segmen jaringan yang
berbeda secara logic pada satu interface fisik yang sama. VLAN ini biasanya digunakan untuk
segmentasi jaringan, menghemat kabel, dan juga sebagai solusi terhadap keterbatasan
interface fisik pada sebuah perangkat jaringan.

Di artikel ini, kita akan belajar mengenai cara membuat VLAN di router mikrotik, dan juga
mengkonfigurasi router mikrotik sebagai switch yang nantinya akan mendistribusikan
informasi VLAN (VLAN ID) pada interface fisik.

Hallo teman-teman, tutorial ini juga tersedia dalam bentuk video yang bisa kamu
tonton di channel youtube saya https://www.youtube.com/dodiventuraz, atau
silahkan klik link berikut ini : https://youtu.be/evSgfzbi_LM.

Sebagai gambaran, berikut adalah topologi yang akan digunakan pada studi kasus kali ini.
Dari contoh topologi di atas, bisa dilihat bahwa terdapat 2 buah routerboard mikrotik, dimana
satu routerboard akan berfungsi sebagai internet gateway & satu routerboard lagi akan
dikonfigurasi sebagai switch (VLAN trunking & access).

Dari topologi di atas, bisa dilihat juga bahwa ada satu buah kabel yang menghubungkan antara
router utama (ether2) dan switch (ether1), dimana koneksi fisik tersebut nantinya akan
membawa dua informasi VLAN ID (trunking), yaitu VLAN 10 dan VLAN 20.

Lalu dari interface ether2 & ether3 pada switch akan bertindak sebagai access port yang
masing-masing mengeluarkan VLAN ID 10 (ether2) dan VLAN ID 20 (ether3). Dikarenakan
fungsi VLAN salah satunya adalah untuk segmentasi jaringan, maka masing-masing VLAN
tersebut menggunakan segmen network yang berbeda.

Ok lanjut ..

Mungkin teman-teman ada yang bertanya, kenapa tidak membeli switch saja? Ada beberapa
alasan kenapa kita tidak membeli switch, misalnya saja karena ada router mikrotik yang
nganggur, daripada tidak terpakai, lebih baik kita jadikan switch saja untuk menghemat biaya.
Cara Membuat VLAN di Mikrotik

Oke, yang pertama kita harus membuat VLAN terlebih dahulu di router mikrotik utama,
caranya klik menu Interfaces -> tab VLAN, lalu klik tombol Add (+) untuk membuat VLAN
baru.

Kemudian setting parameter berikut :

• Name : VLAN 10 (bisa diganti sesuai keinginan)


• VLAN ID : 10
• Interface : ether2 (sesuai dengan topologi di atas)

Klik tombol Apply / OK untuk menyimpan konfigurasi.

Ulangi langkah yang sama untuk membuat VLAN 20.


Jika sudah dibuat, maka hasilnya akan muncul dua interface VLAN baru seperti ini.

VLAN yang sudah kita buat juga akan muncul di tab Interface.
Jika interface VLAN sudah kita buat, selanjutnya kita harus menambahkan IP address di
masing-masing interface VLAN tersebut, untuk pengalamatan IPnya kita ikuti sesuai dengan
topologi di atas, yaitu :

• VLAN 10 : 172.20.10.0/24
• VLAN 20 : 192.168.1.0/24

Klik menu IP -> Addresses, kemudian klik tombol Add (+) untuk menambahkan IP address
baru. Kemudian buat IP address baru untuk masing-masing VLAN seperti contoh gambar
berikut.

Nah sekarang IP addressnya sudah berhasil kita buat.


Cara Setting Router Mikrotik Menjadi Switch

Konfigurasi VLAN dan IP address di router utama sudah selesai, sekarang kita lakukan setting
agar router mikrotik kedua bisa berfungsi sebagai switch. Di artikel sebelumnya, saya sudah
pernah membuat tutorial serupa, yaitu bagaimana cara mengkonfigurasi router mikrotik
menjadi switch dengan memanfaatkan fitur Master-port, artikelnya bisa kamu baca di sini.

Namun di versi RouterOS v6.41 ke atas, mikrotik menghilangkan fitur master port, dan diganti
dengan fitur Bridge Hardware Offload, dengan hardware offload ini nanti traffic layer 2 bisa
dilewatkan melalui hardware, atau switch chip yang terpasang pada routerboard (jadi tidak
akan membebani CPU).

Langkah pertama untuk mengubah router mikrotik menjadi switch, caranya klik menu Bridge,
kemudian pada tab bridge kita buat interface bridge baru seperti ini.
Lalu kita masukkan semua interface ethernet yang akan difungsikan untuk melewatkan traffic
layer 2 ke dalam bridge.

Silahkan lihat kembali contoh topologi di atas, berdasarkan topologi tersebut, ada tiga
interface ethernet yang akan digunakan untuk melewatkan traffic layer 2, yaitu ether1 sebagai
port trunk, kemudian ether2 & ether3 sebagai port access.

Untuk konfigurasinya, kita beralih ke tab Ports, kemudian klik tombol Add (+) untuk
menambahkan interface ether1, ether2 & ether3 ke dalam bridge1, jangan lupa centang opsi
Hardware Offload.

Lakukan langkah yang sama sebanyak jumlah port yang akan dimasukkan ke dalam bridge.
Contoh hasil akhirnya bisa kamu lihat pada gambar di bawah ini.
Langkah berikutnya kita harus mengkonfigurasi port ether1 menjadi trunk, dan port ether2
serta ether3 menjadi port access (sesuai dengan topologi di atas), caranya klik menu Switch -
> tab VLAN, kemudian klik tombol Add (+), lakukan konfigurasi pada parameter berikut :

• VLAN ID : 10
• Ports : ether1 (trunk), ether2 (access)

Simpan konfigurasi dengan mengklik tombol Apply/OK.

Ulangi langkah yang sama, kemudian setting parameter berikut :

• VLAN ID : 20
• Ports : ether1 (trunk), ether3 (access)

Simpan konfigurasi dengan mengklik tombol Apply/OK.

Hasil akhirnya akan terlihat seperti ini.

Sekarang kita beralih ke tab Port untuk menentukan jenis portnya apakah trunk port atau
access port. Yang pertama kita setting dulu ether1, silahkan double klik lalu atur :

• VLAN Mode : secure


• VLAN Header : add if missing

Untuk lebih jelasnya bisa kamu lihat pada contoh gambar di bawah ini.
Kombinasi VLAN mode = secure dan VLAN header = add if missing ini akan menjadikan ether1
sebagai port trunk yang dapat membawa VLAN 10 & VLAN 20 di dalam satu interface yang
sama.

Berikutnya kita setting ether2 sebagai port access, caranya double klik ether2 lalu tentukan
parameter berikut :

• VLAN Mode : secure


• VLAN Header : always strip
• Default VLAN ID : 20
Terakhir kita setting ether3 menjadi port access, silahkan double klik, kemudian ubah
parameter berikut ini :

• VLAN Mode : secure


• VLAN Header : always strip
• Default VLAN ID : 10
Berikut hasil akhirnya.

Setting IP Address di Komputer Client

Untuk langkah pengetesan, saya sudah mengkoneksikan laptop menggunakan kabel ke port
ether2 switch, lalu saya setting IP di laptop menjadi :

• IP : 192.168.1.2
• Subnet Mask : 255.255.255.0
• Default Gateway : 192.168.1.1

Kemudian saya lakukan test ping ke IP gateway, dan hasilnya sudah berhasil mendapatkan
pesan reply seperti contoh gambar di bawah ini.
Untuk pengetesan yang kedua, saya koneksikan laptop ke port ether3 switch dan setting IP di
laptop menjadi :

• IP : 172.20.10.2
• Subnet Mask : 255.255.255.0
• Default Gateway : 172.20.10.1

Hasilnya juga sama, sudah berhasil mendapatkan ping reply ketika saya test ping ke IP
gateway.
Kesimpulan

Sampai disini kita sudah selesai dan berhasil membuat VLAN pada router mikrotik utama dan
juga menjadikan router mikrotik kedua sebagai switch yang dapat melewatkan traffic layer 2
melalui switch chipset.

Tutorial ini bisa kamu terapkan jika memiliki routerboard nganggur dan kebetulan sedang
membutuhkan switch manage, daripada harus mengalokasikan budget untuk membeli switch
baru.

Anda mungkin juga menyukai