5 Tatik W
5 Tatik W
2, Agustus 2007:60-65
1. PENDAHULUAN
Dalam suatu percobaan, kadang-kadang sulit didapatkan satuan percobaan
yang relatif homogen. Pada masalah seperti ini satuan percobaan dapat dikelompokkan menurut satu arah, dua arah atau multi
arah. Bila satuan percobaan tidak homogen
dan pengelompokan dilakukan menurut
satu arah maka digunakan ran-cangan acak
kelompok lengkap ([2], [3], [4], [5], [6]).
Satuan percobaan yang digunakan kadang-kadang juga tidak dapat diukur responnya karena mati (untuk hewan/ tanaman, pasien meninggal), tabung reaksi pecah dan lain-lain. Kasus seperti ini kita
berhadapan dengan kasus data hilang, dan
data hilang ini akan menimbulkan masalah
dalam analisis karena perlakuan dan kelompok menjadi tidak orthogonal. Untuk
mengatasi masalah ini dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu :
1. Menganalisis data seadanya dengan
menganggap rancangan yang digunakan
adalah rancangan acak kelompok tidak
lengkap.
2. Data yang hilang diestimasi dahulu,
baru kemudian dilakukan analisis dengan konsekuensi derajat bebas galat
(dengan sendirinya juga derajat bebas
i 0..... j 0 ,
i
j
dan ij berdistribusi normal dengan ratarata nol dan variansi konstan (ij ~N(0, 2).
Hipotesis yang dapat diambil adalah:
1. H0 : i = 0 untuk setiap i (tidak ada
pengaruh perlakuan terhadap
respon yang diamati).
H1 : paling sedikit ada satu i dengan
i0 (ada pengaruh perlakuan
terhadap respon yang diamati).
2. H0 : j = 0 untuk setiap j (tidak ada
pengaruh kelompok terhadap
respon yang diamati).
H1
: paling sedikit ada satu j
dengan
j0 (ada pengaruh kelompok
ter61
JKP
1 a 2 Y ..2
,
Y
b i 1 i . a.b
JKK
1
Y ..2
2
.
Y.j
a
a.b
(2.2)
Y .. Y ij ,
i 1 j 1
b
Y i . Y ij ,
j 1
Y . j Y ij .
i 1
i 1
j 1
p di c j ,
(2.3)
dengan
Ti : total perlakuan ke i dengan di buah data
hilang,
Bj : total kelompok ke j dengan cj buah data
hilang,
D : total seluruh pengamatan dengan p buah data hilang.
Data hilang pada kelompok yang sama
dinamakan kelompok sekutu, dan jika data
hilang pada perlakuan yang sama dina-
Tatik Widiharih (Estimasi Data Hilang pada Rancangan Acak Kelompok Lengkap)
JKG
i 1 j 1
Y ij2
JKG
i ( i ) j ( J )
1
a
Y ij
ij
( i )( j )
^
X gh
2
X ij
T i X ij
( j)
B j X ij
(i)
2
1
D
X ij
( i )( j )
a .b
2
1
1
D X gh 2
B h X ih
(i)
b
a .b
1
1 b 2 Y ..2
2
Y i. Y . j
b
a j 1
a .b
2
Y ij
JKG X 2gh T g X gj
( j)
b
2 a .b. X gh a X gj b X ih
( j)
(i )
X ij a . T g b. B h D
( i )( j )
2(2.5)
Persamaan
(2.5) dikelompokkan dalam
suku-suku
yang berhubungan dengan
^
^
a. .b X gh a X ij X gh
2
1
X ij2 T i X ij
j(
,
i)
( j)
b i
( i )( j )
2
^
1
B j X ij
b
X ij
(i )
a j
X ij X gh
(i ,i) g (i ,i) g j( ), j h
2
1
D (i )( j ) X ij R
^
a.b
X ih X gj X gh .a T g
, (2.4)
g
j(
)
,
j
dung X .
.b Bh D
2.2. Metoda Biggers
ij
X ij
ditentukan
sedemikian
a 1 b 1
^
X gh
1 a
X gj ( 1 b ) X ih
( j ), j h
( i ),i g
X ij a.T g b. B h D
( i ),i g ( j ), j h
(2.6)
Analog untuk (p-1) data hilang yang lain.
Sehingga diperoleh p buah persamaan
62
X px1 A1.Q
AX=Q
1 a
1 b
1
( a 1 )( b 1 )
X kk
1 a
(
a
1
)(
b
1
)
1
1
X
. kl
1 b
X mk
1
( a 1 )( b 1 )
1
1
1
1
(
a
1
)(
b
1
)
X st
2.3. Analisis Variansi Alternatif.
Untuk mengatasi bias dilakukan
analisis variansi alternatif ([6]), dengan
langkah-langkah sebagai berikut.
1.
Dari data seadanya (data tidak
lengkap karena beberapa data hilang),
dihitung
a .T k b. B k D
a . b. D
T k Bl
a . T m b. B k D
a
.
b
.
D
T s Bt
JKT*
Y ij2
i, j
JKK*
j
Y .2j
nj
Y ij
i, j
Y ij
i, j
N n j.
j
(2.9)
dimana nj adalah banyaknya perlakuan
yang muncul (dicobakan) pada
kelompok ke-j. JKK* ini selanjutnya
63
Tatik Widiharih (Estimasi Data Hilang pada Rancangan Acak Kelompok Lengkap)
JKT*
Y ij2
i, j
JKK*
Y .2j
nj
Y ij
i, j
Y ij
i, j
N n j.
j
a2
, untuk kelompok dengan perlakuan ke.i ada
a
perlakuan ke j hilang
n*i
LSD t ;ab a b 1 p . S Y
2
3. STUDI KASUS
Suatu percobaan dengan menggunakan 6
perlakuan berbeda yang dicobakan pada 4
kelompok berbeda, dimana 4 data diantaranya hilang seperti pada Tabel 2.
^
X 4x1 A1 .Q
(2.10)
dimana nj adalah banyaknya perlakuan
yang muncul (dicobakan) pada kelompok ke j. JKK* ini selanjutnya disebut sebagai jumlah kuadrat kelompok
yang mengabaikan perlakuan.
^
X 13
Apabila ada pengaruh perlakuan dilakukan uji lanjut dengan galat baku selisih
perlakuan ke i dan ke j :
1
,
n* n*
i
j
*
*
dengan ni dan nj disebut dengan ulangan
efektif dengan aturan :
SY
KTG
^
X 21
^
X 22
X 34
15 1 1 1
1 15 5 1
1 5 15 1
1 1 1 15
64
X^ 13
X
^ 21
X 22
^
X 34
4,80980
5,692308
5,592308
4,567033
65
3. KESIMPULAN
Dalam kasus penelitian dengan beberapa data hilang diperlukan penanganan
khusus, tentunya dengan analisis yang
lebih rumit. Dalam estimasi data hilang sebaiknya menggunakan bantuan paket
program computer untuk memperoleh hasil
yang lebih teliti dan memudahkan perhitungan. Analisis yang digunakan untuk
mengatasi bias adalah analisis variansi
alternatif. Uji lanjut LSD juga mempunyai
bentuk yang khusus yang lebih rumit. Bagi
peneliti dituntut berhati-hati sehingga semua data bisa teramati dan analisis menjadi sederhana.
4. DAFTAR PUSTAKA.
[1]. Biggers, J.D. (1959). The Estimation
of Missing and Mixed-up Observations in Several Experimental Designs.
Biometrics, 91105.
[2]. Gasperzs, V. (1992). Teknik Analisis
Dalam Penelitian Percobaan 2. Tarsito, Bandung.
[3]. Gomez, K.A & Gomez, A.A. (1984),
Statistical Procedures for Agricultural
Research 2nd ,John Willey & Sons Inc.
Singapore.
[4]. Haslet, et al . (1997). Experimental
Design for Researchers, Departement
of Statistics, Faculty of Information
and Mathematical Science, Massey
University.
[5]. Montgomery, D.C. (2006). Design and
Analysis of Experiment 6nd, John
Willey & Sons Inc. New York.
[6]. Steel, R.G.D and Torrie, J.H. (1989).
Prinsip dan Prosedur Statistika : Suatu Pendekatan Biometrik Edisi 1, PT
Gramedia Pustaka Utama Jakarta.
(Alih Bahasa : Ir. Bambang Sumantri)
Tatik Widiharih (Estimasi Data Hilang pada Rancangan Acak Kelompok Lengkap)
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tabel Anova Alternatif RAKL dengan p Buah Data Hilang.
Sumber
Keragaman
1. Kelompok
mengabaikan
perlakuan
2. Perlakuan
terkoreksi
3. Galat
Total
Derajat
bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat tengah
Fhitung
Ftabel
b-1
JKK*
KTK*=JKK*/(b-1)
KTK*/KTG
F(b-1);(ab-a-b+1-p)()
a-1
ab-a-b+1-p
ab-1-p
JKP*
JKG
JKT*
KTP*=JKP*/(a-1)
KTG=JKG/(ab-a-b+1-p)
KTP*/KTG
F(a-1);(ab-a-b+1-p)()
5,9
..
4,0
6,6
4,9
7,3
28,7
..
4,9
4,5
7,0
5,9
7,7
30,0
4,1
7,1
6,4
7,1
6,7
31,4
14,4
12,0
12,9
26,8
24,2
28,1
D=118,4
Tabel 3. Tabel Anova Alternatif RAK dengan dengan 6 Perlakuan, 4 Kelompok dimana 4
Data hilang
Sumber Keragaman
1. Kelompok mengabaikan perlakuan
2. Perlakuan terkoreksi
3. Galat
Total
Derajat
bebas
3
5
11
19
Jumlah Kuadrat
1,18
18,0459
7,9661
27,1920
Kuadrat tengah
Fhitung
Ftabel
0,3933
3,6092
0,7242
0,5431
4,9837
3,59
3,20
perlakuan
i dan j
1 dan 2
1 dan 3
1 dan 4
1 dan 5
1 dan 6
2 dan 3
2 dan 4
2 dan 5
2 dan 6
3 dan 4
3 dan 5
3 dan 6
4 dan 5
4 dan 6
5 dan 6
ni*
nj*
SY
LSD
2.6
2.6
2.6
2.6
3
1.8
2
2
2
3
3
3
4
4
4
1.8
2.6
3.8
3.8
3.8
2.6
3.6
3.6
3.6
3.8
3.8
3.8
4
4
4
0.82515
0.746376
0.684921
0.684921
0.657251
0.82515
0.750511
0.750511
0.750511
0.657251
0.657251
0.657251
0.601747
0.601747
0.601747
2.885548
2.610076
2.39517
2.39517
2.298407
2.885548
2.624537
2.624537
2.624537
2.298407
2.298407
2.298407
2.104311
2.104311
2.104311
Y i . Y kesimpulan
j.
1.01868
0.43571
1.89753
1.24753
2.2225
1.45439
0.87885
0.22885
1.20385
2.3332
1.68324
2.65824
0.65
0.325
0.975
tidak berbeda
tidak berbeda
tidak berbeda
tidak berbeda
tidak berbeda
tidak berbeda
tidak berbeda
tidak berbeda
tidak berbeda
berbeda
tidak berbeda
berbeda
tidak berbeda
tidak berbeda
tidak berbeda
66