Anda di halaman 1dari 7

Kumpulan Makalah Seminar Semirata 2013 Fakultas MIPA Universitas Lampung

Penduga Data Hilang Pada Rancangan Bujur Sangkar Latin


Dasar
Idhia Sriliana
Jurusan Matematika FMIPA UNIB
E-mail: atha_muflih@yahoo.co.id

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari prosedur pendugaan data hilang
pada Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar. Pada Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar,
tiap data yang hilang dapat merusak keseimbangan rancangan, sehingga perlu dilakukan
pendugaan data hilang untuk mengatasi masalah inferensia mengenai perlakuan. Metode
pendugaan data hilang yang digunakan yaitu Metode Yates. Metode yang dikemukakan
oleh Yates (1933) digunakan untuk analisis percobaan pada beberapa data hilang dengan
menyisipkan nilai dugaan yang meminimumkan jumlah kuadrat galat percobaan. Analisis
percobaan pada berbagai kondisi data hilang dengan menerapkan suatu contoh kasus
menunjukkan hasil yang sama dengan analisis jika data pengamatannya tidak hilang. Dari
hasil kajian disimpulkan bahwa prosedur pendugaan data hilang dengan meminimumkan
jumlah kuadrat galat percobaan dapat digunakan untuk analisis percobaan data hilang
pada Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar.

Kata Kunci. Data Hilang, Metode Yates, Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar.

PENDAHULUAN berdasarkan dua kriteria pengelompokan,


misalnya baris dan lajur. Pada rancangan
Terkadang dalam pelaksanaan ini, semua perlakuan ditempatkan secara
percobaan di lapangan satu atau lebih acak ke dalam satuan percobaan dimana
pengamatan hilang dari gugus data. Hal tiap perlakuan harus muncul dalam jumlah
ini mungkin dapat terjadi, misalnya bila yang sama pada tiap baris dan lajur [2].
seekor binatang yang digunakan dalam Analisis data pada rancangan ini
percobaan mati sebelum percobaan mensyaratkan rancangan yang ortogonal
selesai, satu plot hanyut karena kebanjiran dimana tiap perlakuan harus ada dalam
atau rusak karena terserang hama, satu setiap baris dan lajur. Jika terjadi data
perlakuan yang salah diterapkan dalam hilang maka analisis data tidak dapat
satuan percobaan yang bukan semestinya, dilakukan sehingga informasi yang
sebuah tabung percobaan pecah jatuh ke diperlukan tidak diperoleh.
lantai, dan berbagai alasan lainnya [1]. Model linier pada Rancangan Bujur
Pada Rancangan Bujur Sangkar Latin Sangkar Latin Dasar didefinisikan sebagai
Dasar tiap nilai yang hilang merusak [3]:
keseimbangan rancangan, karena beberapa t

kontras perlakuan akan terkontaminasi


Yij    i   j  
k 1
(k )   ij i, j , k  1, ,t (1)

dengan pengaruh blok. Sehingga perlu dimana


diambil langkah-langkah untuk Yij = pengamatan pada baris ke-i dan lajur ke-j
meminimumkan pengaruh data hilang,  = rataan umum
khususnya dalam inferensia mengenai i = pengaruh baris ke-i
perlakuan.  j = pengaruh lajur ke-j
Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar  , perlakuan ke-k pada posisi (i, j)
merupakan suatu rancangan lapangan  (k)   k
0 , perlakuan ke-k tidak pada posisi (i, j)
yang mengelompokan satuan percobaan  ij  galat percobaan

Hal 275
Idhia Sriliana: Penduga Data Hilang Pada Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar

dengan asumsi untuk model tetap yang h, dan perlakuan ke-u, maka nilai dugaan
digunakan dalam rancangan yaitu: M adalah [3]
t

   
i
t

j 
t

 (k ) 0 dan  ij ~ N (0,   2 ) M 

t Rg  Ch  Tu  2G (2)
i 1 j 1 k 1 (t  1)(t  2)
dimana:
Suatu metode yang bisa digunakan t  banyaknya baris, lajur, dan perlakuan yang
untuk analisis percobaan pada data hilang digunakan
adalah Metode Yates. Metode ini Rg  total semua pengamatan yang tak hilang
pada baris ke  g
dilakukan dengan menyisipkan nilai Ch  total semua pengamatan yang tak hilang
dugaan yang meminimumkan jumlah pada lajur ke  h
kuadrat galat percobaan. Nilai dugaan Tu  total semua pengamatan yang tak hilang
pada perlakuan ke  u
yang didapat tidak memberikan informasi G  total semua pengamatan yang tak hilang
tambahan untuk percobaan, tetapi hanya Prosedur pendugaan satu data hilang
sebagai fasilitas untuk analisis data dengan metode Yates adalah
sisanya. Metode Yates dapat 1. Sisipkan sembarang nilai, misalnya M,
digeneralisasikan untuk menduga dua data untuk data yang hilang
hilang. Data hilang yang pertama ditaksir 2. Tentukan nilai M yang meminimumkan
dengan menghitung rata-rata dari nilai Jumlah Kuadrat Galat Percobaan, yaitu
yang diketahui pada baris, lajur dan dengan menggunakan persamaan (2) .
perlakuan yang memuat salah satu dari 3. Sisipkan nilai dugaan tersebut, dan
data yang hilang. Selanjutnya, data hilang hitung semua jumlah kuadrat yang
yang lain ditaksir dengan menggunakan digunakan dalam analisis varian.
Metode Yates. Penaksiran dengan Metode 4. Hitung analisis varian gugus data
Yates terus dilakukan berulang-ulang dengan masing-masing derajat bebas
untuk kedua data hilang secara bergantian total dan galat percobaan dikurangi satu
hingga konvergensi tercapai. [4]. dan jumlah kuadrat perlakuan dikurangi
Berdasarkan latar belakang yang telah faktor koreksi bias.
diuraikan, dalam penelitian ini akan Apabila terdapat dua data hilang dalam
dilakukan pengkajian Metode Yates Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar,
sebagai prosedur pendugaan data hilang yaitu Ykl(m) (nilai pengamatan pada baris
pada Rancangan Bujur Sangkar Latin ke-k, lajur ke-l, dan perlakuan ke-m) dan
Dasar. Ygh(u) (nilai pengamatan pada baris ke-g,
lajur ke-h,dan perlakuan ke-u), dengan
METODE PENELITIAN
penduga berturut-turut adalah A dan B.
Metode yang digunakan dalam Maka salah satu data hilang (misalkan
penelitian ini adalah metode Yates yang Ykl(m)) diaproksimasi dengan
merupakan suatu metode untuk analisis menggunakan rumus [4]:
data hilang pada rancangan percobaan (Yk .  Y.l  Y( m) )
A0  (3)
dengan cara menyisipkan nilai dugaan 3
yang meminimumkan jumlah kuadrat dimana:
galat percobaan. A0  nilai dugaan awal
Untuk satu nilai tunggal yang hilang Yk .  rata  rata pengamatan yang tak hilang pada
baris ke  k
dalamRancangan Bujur Sangkar Latin Y.l  rata  rata pengamatan yang tak hilang pada
Dasar, maka nilai dugaan data hilang lajur ke  l
tersebut dapat diperoleh sebagai berikut: Y( m)  rata  rata pengamatan yang tak hilang pada
perlakuan ke  m
Jika data yang hilang adalah Ygh(u)yaitu
nilai pengamatan pada baris ke-g, lajur ke-

Hal 276
Kumpulan Makalah Seminar Semirata 2013 Fakultas MIPA Universitas Lampung

Kemudian hitung nilai dugaan A dan t

Bhingga konvergensi tercapai, dengan Y. j   Yij (6)


i 1
menggunakan persamaan (3)dimana total t t
pengamatan yang tak hilang ditambahkan Y( k )   Yij k (7)
nilai dugaan awal. i 1 j 1
Prosedur pendugaan dua data hilang dimana
dalam rancangan Bujur Sangkar Latin Y..  total nilai dari seluruh satuan percobaan
Dasar adalah Yi.  total nilai dari satuan percobaan pada baris ke  i
Y. j  total nilai dari satuan percobaan pada lajur ke  j
1. Hitung nilai dugaan awal dari salah
Y( k )  total nilai pengamatan perlakuan ke  k 
satu data hilang dengan menggunakan yang berada pada posisi  i, j 
persamaan (3).
Andaikan M adalah sebuah data yang
2. Masukkan nilai dugaan awal yang
hilang pada baris ke-g, lajur ke-h, dan
diperoleh pada langkah 1 ke dalam
perlakuan ke-u maka dapat dimisalkan
tabel nilai pengamatan dan hitung nilai
dugaan satu data hilang yang tersisa Yg .  Y
j h
gj  Ygh  Rg  M (8)
dengan menggunakan persamaan (2).
3. Lakukan perhitungan seperti pada
langkah 2 untuk menduga dua data
Y.h  Y
i g
ih  Ygh  Th  M (9)
hilang tersebut secara bergantian,
hingga konvergensi tercapai. Y(u )  Y 
i g j h
ij (u )  Ygh  Tu  M (10)
4. Sisipkan nilai dugaan dua data hilang
yang konvergen (didapat pada langkah
3) dan hitung semua jumlah kuadrat
Y..  Y
i g j h
ij  Ygh  G  M (11)
yang digunakan dalam analisis varian
M adalah penduga data yang hilang,
5. Hitung analisis varian gugus data
dipilih sedemikian rupa sehingga
dengan masing-masing derajat bebas
meminimumkan Jumlah Kuadrat Galat
total dan galat percobaan dikurangi 2
Percobaan, selanjutnya
(banyaknya data yang hilang) dan t t t t t

   Y  
1 1 2
jumlah kuadrat perlakuan dikurangi JKG  Yij2  Yi.2  ij ( k )
i 1 j 1
t i 1
t i 1 j 1
faktor koreksi bias. 2
2 
t t t

  Y
1
 Y. 2j  2  
t  
ij
HASIL DAN PEMBAHASAN t j 1 i 1 j 1 
 t t  1 t 
Satu Data Hilang  
 i g j h
Yij2  M 2   
 t  i g
Yi.2  ( Rg  M ) 2 
 
   
Jika terdapat satu data hilang dalam  
1 
t t
Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar,
  
2
  Yij ( k )  (Tu  M ) 2 
t  i g jh
maka pendugaan data hilang dilakukan  
 k u 
langsung dengan Metode Yates. Metode
1  2
t
Yates yang dirumuskan pada persamaan  
t  jh 
Y. j  (Ch  M )   2  G  M 
2 2
 t
2

(2)diturunkan melalui cara berikut:  


Berdasarkan model linier Rancangan
Bujur Sangkar Latin Dasar pada (JKG) 2
 2
 2 4
 2M  Rg  M  (Tu  M )  Ch  M   2 G  M  (12)
M t t t
persamaan (1) dapat dituliskan t

t t
Y..  Y
i 1 j 1
ij (4)

t dengan menyamakan hasil turunan


Yi.   Yij (5) pertama JK(Galat) terhadap Mpada
j 1

Hal 277
Idhia Sriliana: Penduga Data Hilang Pada Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar

persamaan (12)sama dengan nol, maka M  nilai dugaan data hilang


diperoleh: t = banyaknya perlakuan yang digunakan
Rg = total semua pengamatan yang tak hilang
2M 
2
t
 
2 2 4
Rg  M  Tu  M    Ch  M   2  G  M   0
t t t
pada baris ke  g
Ch = total semua pengamatan yang tak hilang
 M
1
 1
 1
Rg  M  Tu  M    Ch  M  pada lajur ke  h
2
t t t Tu  total semua pengamatan yang tak hilang
 2 G  M   0 pada perlakuan ke  u
t


 1 1 1 2
M 1     2
 1 1 1 2 Untuk pengujian dengan taraf uji  ,
  Rg  Tu  Ch  2 .G
 t t t t  t t t t H0 : 1  2  ...  t lawan H1: sedikitnya
 t 2  3t  2  t.Rg  t.Ch  t.Tu  2G ada i   j untuk i  j (1, 2,..., t ) atau
 M   
 t2  t2
H 0 : 2  0 lawan H0 : 2  0 digunakan
 M ((t  1)(t  2))  t ( Rg  Ch  Tu )  2G
statistik uji:
t ( Rg  Ch  Tu )  2G
 M  Fhit 
KT [ Perlakuan Terkoreksi]
~ F ;(t 1),(t 1)(t 2) 1
(t  1)(t  2) KT [Galat Percobaan]
terbukti bahwa M merupakan rumus Teladan Analisis untuk Satu Data
Metode Yates seperti pada persamaan (2). Hilang
Pengaruh Terhadap Analisis Varian Diberikan teladan penerapan untuk
Tabel 8Analisis Varian Untuk Satu Data analisis satu data hilang dalam Rancangan
Hilang Bujur Sangkar Latin Dasar menggunakan
Sumber db JK KT
Baris t-1 JK[B] permasalahan berikut [5]
Lajur t-1 JK[L] KT[P] Suatu percobaan telah dilakukan untuk
Perlakuan t-1 JK[P.Terkoreksi] KT[G]
Galat (t-1)(t-2)-1 JK[G] mengetahui pengaruh pencampuran
Total (t2-1)-1 JK[T] bensin terhadap penghematan bahan bakar
Nilai dugaan data hilang yang yang diukur melalui jarak tempuh
disisipkan ke dalam gugus data akan (km/liter).
berpengaruh terhadap analisis varian. Karena keterbatasan mobil yang ada,
Derajat bebas dari Total dan Galat maka diputuskan menggunakan
percobaaan masing-masing berkurang Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar
satu. Selain itu, Jumlah Kuadrat Perlakuan dengan memperpanjang waktu percobaan.
berbias ke atas, artinya memberikan Terdapat lima jenis mobil yang berbeda
Jumlah Kuadrat Perlakuan yang lebih yaitu: I, II, III, IV dan V. Perlakuannya
tinggi dari seharusnya. Tapi, melalui sebanyak 5 macam, yaitu:
perhitungan sederhana diperoleh Jumlah A: kontrol (bensin tanpa pencampuran)
Kuadrat Perlakuan Terkoreksi. Sehingga B: kontrol + bahan X produksi perusahaan I
analisis varian untuk satu data hilang C: kontrol + bahan Y produksi perusahaan II
D: kontrol + bahan U produksi perusahaan I
dalam Rancangan Bujur Sangkar Latin E: kontrol + bahan V produksi perusahaan II
Dasar dapat dilihat pada Tabel 1. Misalkan bahwa setelah melakukan
Faktor Koreksi Bias dapat dihitung pengacakan baris dan lajur sesuai dengan
dengan menggunakan rumus [4]: prosedurnya dan setelah dilakukan
2
G  Rg  Ch  (t  1)Tu  percobaan diperoleh hasil berikut
Bias   (13)
[(t  1)(t  2)]2
dimana
Tabel 9Data Penggunaan Bahan Bakar (km/liter)
Hari Merk Mobil
Total Baris
(Waktu) I II III IV V
1 B = 14 A = 10 E = 11 C =12 D = 10 57
2 C = 10 D = 10 B = 11 A= 8 E = 12 51
3 E = 14 B = 12 C = 13 D = 11 A= 9 59

Hal 278
Kumpulan Makalah Seminar Semirata 2013 Fakultas MIPA Universitas Lampung

4 A = 11 C = 11 D = 10 E = 10 B = 13 55
5 D = 13 E = 12 A= 9 B = 10 C = 13 57
Total Lajur 62 55 54 51 57 279

Tabel 10 Analisis data pada Tabel 2 Berdasarkan analisis varian, maka


Sumber db JK KT Fhitung dapat disimpulkan bahwa terdapat cukup
bukti pada taraf kepercayaan 5% untuk
Baris [Hari] 4 7.36 menyatakan bahwa perlakuan
Lajur [Mobil] 4 13.36
Perlakuan 4 23.76 5.9 4.22* pencampuran bensin mempengaruhi
[Bensin] respon penggunaan bahan bakar.Misalkan
Galat 12 16.88 1.41 dari TABEL 4, data perlakuanA dalam
Total 24 61.36 baris ke-2 dan lajur IV dianggap hilang,
F0.05;4,12  3.26 sehingga tabel pengamatan menjadi:

Tabel 11Data Penggunaan Bahan Bakar, dengan Satu Data Hilan


Lajur Jumlah Jumlah
Baris
I II III IV V Baris Perlakuan
1 14 10 11 12 10 57 39
2 10 10 11 M 12 43 60
3 14 12 13 11 9 59 59
4 11 11 10 10 13 55 54
5 13 12 9 10 13 57 59
Jumlah Lajur 62 55 54 43 57
Jumlah Pengamatan 271

Berdasarkan Tabel 4diketahui: Ftabel


t  5, Rg  43, Ch  43, Tu  39, G  271 Sumber db JK KT Fhitung   0.05

Dengan menggunakan persamaan (2) Baris 4 9.63


diperoleh nilai dugaan untuk data yang Lajur 4 15.63
hilang, yaitu Perlakuan 4 21.92 5.48 3.69* 3.36
5   43  43  39    2  271 Galat 11 16.32 1.48
M  Total 23 69.33
(5  1)(5  2)
 6.92
Untuk taraf nyata uji sebesar 5%
Selanjutnya dengan mengganti data
hilang terhadap nilai dugaannya, lakukan
  0,05 , Fhitung  Ftabel maka H0 ditolak.
analisis data seperti biasa yaitu dengan Hal ini berarti cukup bukti pada taraf
analisis varian untuk gugus data yang kepercayaan 5% untuk mengatakan bahwa
ditambahkan. Analisis varian yang perlakuan pencampuran bensin
diperoleh disajikan pada Tabel 5, dengan mempengaruhi respons penggunaan bahan
faktor koreksi untuk Bias sebesar: bakar.Melalui prosedur yang sama, maka
 271  43  43  ((5  1)  39)2 untuk contoh lain satu data hilang dalam
Bias   5.84 baris, lajur, dan perlakuan yang tidak
[(5  1)(5  2)]2
sama diperoleh hasil berikut:
JK[Perlakuan Terkoreksi]  27.76-5.84  21.92
Tabel 12Analisis Varian untuk Data Tabel 4
Tabel 13Hasil Analisis untuk Satu Data ke-4 dan lajur ke-II
Perlakuan E pada Baris
Hilang M  13.33 3.72*
ke-3 dan lajur ke-I
Nilai
Data Hilang Fhitung F0.05;4,11  3.36
Dugaan
Perlakuan C pada Baris M  12 4.06*

Hal 279
Idhia Sriliana: Penduga Data Hilang Pada Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar

Berdasarkan teladan yang diberikan, ke atas dengan faktor koreksi bias dapat
pada prosedur pendugaan satu data hilang dihitung dengan menggunakan rumus [4]
dalam Rancangan Bujur Sangkar Latin G  Rk  Cl  (t  1)Tm 2  G  Rg  Ch  (t  1)Tu 2
Bias  (14)
Dasar diperoleh hasil analisis yang sama [(t  1)(t  2)]2
dengan analisis jika data pengamatannya
Sehingga analisis varian untuk dua data
tidak hilang. Hasil analisis menunjukkan
hilang dapat dilihat pada tabel berikut
kesimpulan yang sama yaitu signifikan
Tabel 14Analisis Varian untuk Dua Data
pada taraf uji 5%, artinya perlakuan yang
Hilang
diberikan berpengaruh nyata terhadap Sumber Db JK KT
percobaan. Baris t-1 JK[B]
Dua Data Hilang Lajur t-1 JK[L]
KT[P]
Jika terdapat dua data hilang dalam Perlakuan t-1 JK[P.Terkoreksi]
KT[G]
Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar, Galat (t-1)(t-2)-2 JK[G]
Total (t2-1)-2 JK[T]
maka pendugaan data hilang masih dapat
dilakukan dengan Metode Yates, tetapi
Untuk pengujian dengan taraf uji  ,
salah satu data yang hilang terlebih dahulu
H0 : 1  2  ...  t lawan H1: sedikitnya
diaproksimasi dengan menggunakan
persamaan (3). Kemudian, dengan ada i   j untuk i  j (1, 2,..., t ) atau
menggunakan nilai dugaan awal, H 0 : 2  0 lawan H0 : 2  0 digunakan
dilakukan pendugaan data dengan metode statistik uji:
Yates secara bergantian atau dilakukan KT [ Perlakuan Terkoreksi]
Fhit  ~ F ;(t 1),(t 1)(t 2) 2
proses iterasi hingga konvergensi tercapai. KT [Galat Percobaan]
Pengaruh Terhadap Analisis Varian Teladan Analisis untuk Dua Data
Sama halnya seperti pada satu Hilang
datahilang, nilai dugaan untuk dua data Misalkan dari Tabel 2data perlakuan A
hilang dalam baris ke-4, lajur ke-I dan data
berpengaruh terhadap analisis varian. perlakuan C dalam baris ke-3 lajur ke-III
Derajat bebas dari Total dan Galat dianggap hilang. Sehingga tabel
percobaaan masing-masing berkurang pengamatan menjadi.
duadan Jumlah Kuadrat Perlakuan berbias

Tabel 15 Pengamatan dengan Dua Data Hilang


Baris Lajur Jumlah Jumlah
I II III IV V Baris Perlakuan
1 14 10 11 12 10 57 36
2 10 10 11 8 12 51 60
3 14 12 C 11 9 46 46
4 A 11 10 10 13 44 54
5 13 12 9 10 13 57 59
Jumlah Lajur 51 55 41 51 57
Jumlah Pengamatan 255

Berdasarkan Tabel 4 diketahui: Misalkan nilai dugaan awal yang


t  5, Rk  44, Cl  51, Tm  36, Rg  46, Ch  41, dihitung untuk data hilang adalah
Tu  46, G  255 perlakuan A, maka dengan menggunakan
Untuk melakukan analisis terhadap dua persamaan (3) diperoleh nilai dugaan awal
data hilang tersebut maka dilakukan yaitu:
prosedur pendugaan sebagai berikut: (11  12.8  9)
A0   10.92
3

Hal 280
Kumpulan Makalah Seminar Semirata 2013 Fakultas MIPA Universitas Lampung

Kemudian dengan mensubtitusikan Prosedur pendugaan data hilang dengan


nilai dugaan awal pada total pengamatan Metode Yates dapat digunakan untuk
yang tak hilang, hitung nilai dugaanA dan analisis percobaan data hilang dalam
Cmelalui proses iterasi hingga Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar.
konvergensi tercapai, dengan Pendugaan data yang hilang
menggunakan persamaan (4). mengakibatkan Jumlah Kuadrat Perlakuan
Tabel 16Nilai Dugaan Hasil Proses Iterasi berbias ke atas dan derajat bebas dari
Iterasi Nilai Dugaan Total dan Galat Percobaan masing-masing
B A
berkurang sesuai dengan jumlah data yang
Pertama 11.10 10.23
Kedua 11.21 10.21 hilang. Berdasarkan teladan penerapan,
Ketiga 11.21 10.21 hasil analisis sampai pada dua data hilang
dalam Rancangan Bujur Sangkar Latin
Dari proses iterasi, diperoleh nilai Dasar masih memberikan kesimpulan
dugaan A  10.21 dan C  11.21 . yang sama dengan analisis jika data
Selanjutnya dengan mengganti dua data pengamatannya tidak hilang.
yang hilang terhadap nilai dugaannya,
lakukan analisis varian untuk gugus data DAFTAR PUSTAKA
yang diduga. Analisis varian yang
diperoleh disajikan pada Tabel 10. Sudjana. (1989). Desain dan Analisis
Tabel 17Analisis Varian untuk Data Tabel Eksperimen. edisi ketiga. Tarsito.
8 Bandung.
Ftabel R. L. Ott and M. Longnecker. (2001).
Sumber db JK KT Fhitung   0.05
Baris 4 5.82
Statistical Methods and Data Analysis.
Lajur 4 13.19 5th edition. Duxbury. USA.
Perlakuan 4 21.18 5.3 3.57* 3.48
M. Lentner and T. Bishop. (1986).
Galat 10 14.83 1.48
Total 22 58.58 Experimental Design and Analysis.
Valley Book Company. Blacksburg,
dengan faktor koreksi untuk Bias sebesar: VA, USA.
255  44  51  (5  1)362  255  46  41  (5  1)462
Bias   3.56
R. G. D. Stell and J. H. Torrie. (1981).
[(5  1)(5  2)]
2
Principles and Procedures of Statisics.
Hasil analisis menunjukkan kesimpulan 2nd edition. McGraw-Hill International
yang sama yaitu signifikan pada taraf uji Book Company. Singapore.
5%, artinya perlakuan yang diberikan V. Gaspersz. (1991). Metode
berpengaruh nyata terhadap percobaan. Perancangan Percobaan. ARMICO.
Bandung.
KESIMPULAN

Hal 281

Anda mungkin juga menyukai