PENDAHULUAN
21,3
juta
pada
tahun
2030.
Berdasarkan
Data
Badan
Pusat
kurangnya aktifitas fisik dan meningkatnya jumlah populasi manusia usia lanjut
(Hiswani,2009).
Dengan makin majunya keadaan sosio ekonomi masyarakat Indonesia serta
pelayanan kesehatan yang makin baik dan merata, diperkirakan tingkat kejadian
penyakit diabetesmellitus (DM) akan makin meningkat. Penyakit ini dapat
menyerang segala lapisan umur dansosio ekonomi. Dari berbagai penelitian
epidemiologis di Indonesia di dapatkan prevalensisebesar 1,5-2,3 % pada
penduduk usia lebih besar dari 15 tahun. Pada suatu penelitian diManado
didapatkan prevalensi 6,1 %. Penelitian di Jakarta pada tahun 1993
menunjukkanprevalensi 5,7% (Hiswani,2009).
Melihat tendensi kenaikan kekerapan diabetes secara global yang tadi
dibicarakan terutama disebabkan oleh karena peningkatan kemakmuran suatu
populasi, maka dengan demikian dapat di mengerti bila suatu saat atau lebih tepat
lagi dalam kurun waktu 1 atau 2 dekade yang akan datang kekerapan DM di
Indonesia akan meningkat drastis. Ini sesuai dengan perkiraan yang dikemukakan
oleh WHO seperti tampak pada tabel 1, Indonesia akan menempati peringkat
nomor 5 sedunia dengan jumlah pengidap diabetes sebanyak 12.4 juta orang pada
tahun 2025, naik 2 tingkat dibanding tahun 1995.
Dari angka angka diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam jangka
waktu 30 tahun penduduk Indonesia akan naik sebesar 40% dengan peningkatan
jumlah pasien diabetes yang jauh lebih besar yaitu 86 138% yang disebabkan
oleh karena:
Faktor demografi
Gaya hidup ke barat - baratan
Berkurangnya penyakit infeksi dan kurang gizi
Meningkatnya pelayanan kesehatan hingga umur pasien diabetes menjadi lebih
panjang. (Sudoyo,et.al 2006)
kesehatan endokrin
Merupakan kesempatan untuk menerapkan ilmu kedokteran terutama
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
dan
lingkungan.
Penyakit
diabetes
mellitus
memerlukan
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA