Anda di halaman 1dari 3

SKRINING KANKER

PENDAHULUAN
Skrining kanker adalah upaya untuk mengidentifkasi kanker sedini mungkin agar tercapai
diagnosis yang lebih dini pada individu yang tidak bergejala sehingga pengobatan secara dini
dapat dilakukan pada kanker stadium awal.
Ekspektasi nya adalah diagnosis dan terapi lebih dini untuk mengurangi angka mortalitas
dan derajat berat penyakit. Skrining berbeda dengan deteksi atau penemuan kasus yang terjadi
ketika pasien datang ke dokter dengan penyakit yang sudah bergejala.
Skrining secara umum bukanlah diagnostik, skrining adalah aplikasi pemeriksaan pada
populasi yang tidak bergejala untuk menentukan siapa saja dengan kemungkinan besar
memiliki penyakit tersebut atau tidak.
Keberadaan skrining kanker berkontribusi terhadap pencegahan primer, sebagai contoh
dengan skrining kanker kolorektal dapat mengidentifikasi dan mengangkat sebuah adenoma
sehingga mengurangi insidensi kanker kolorektal.
Kanker Payudara
Skrining kanker payudara didasarkan pada konsep bahwa dengan deteksi secara dini
penyakit ini lebih memungkinkan untuk menghambat progresifitas alami terhadap kematian,
ketika keterlambatan diagnosis menyebabkan hasil yang lebih buruk
Data secara jelas mendukung fakta bahwa kebanyakan kanker payudara, peningkatan
ukuran tumor berhubungan dengan peningkatan kemungkinan metastase regional dan
metastase jauh. sebaliknya ukuran tumor yang lebih kecil saat terdiagnosis lebih besar
kemungkinannya untuk dapat disembuhkan.
Perempuan yang terdiagnosis dengan invasive carcinoma dengan diameter 0,5 cm atau
kurang, memiliki kemungkinan metastase nodal 3% dibanding diameter yang lebih besar
yaitu 5%. Angka harapan hidup 5 tahun pada perempuan dengan kanker payudara kurang dari
1 cm, 1-1,9 cm, dan 2-2,9 cm masing-masing adalah 92,6%, 90,9%, dan 84,5%.
Diagnosis kanker pada ukuran yang lebih kecil memberikan keuntungan yang nyata karena
meningkatkan harapan hidup, berkurangnya kemungkinan operasi radikal, dan berkurangnya
1

terkena efek toksik kemoterapi. Hal ini sangat penting pada tumor invasif dengan ukuran
kurang dari 1 cm saat terdiagnosis.
Kanker Kolorektal
Jemal dkk, melaporkan dalam penelitiannya bahwa angka kematian akibat kanker menurun
13,6% diantara pria dan wanita di USA antara tahun 1991 sampai 2004. Penulis mengatakan
bahwa penurunan angka kematian akibat kanker paru akibat berkurangnya penggunaan
tembakau pada usia lebih dari 40 tahun, dan penurunan angka kematian akibat

kanker

payudara, kanker kolorektal dan kanker prostat lebih karena meningkatnya deteksi dini dan
pengobatan dini.
Di USA insidensi kanker kolorektal sekitar 10% dengan angka kematian 9% pada lakilaki, 11% insiden kanker pada perempuan dengan angka kematian 10%. Untungnya, skrining
kanker kolorektal telah menjadi bukti sebagai metode paling efektif dalam menurunkan tidak
hanya mortalitas tetapi juga menurunkan insidensi kolorektal, masing-masing adalah 2% dan
3%.
Skrining kanker kolorektal yang direkomendasikan paling sedikit ada 5 metode,
keberagaman cara ini menunjukkan bahwa banyak metode untuk skrining kanker kolorektal
dan saat ini masih terus dikembangkan. Perdarahan yang sering berhubungan dengan kanker
kolorektal dan adenoma yang besar memberikan perkembangan pada pemeriksaan feses
(guaiac, imunochemical, dan genetik), adanya lesi pra kanker (precancerous lesions) dan
kemampuan mengangkatnya dengan endoskopi memberikan perkembangan pada metode
visualisasi, termasuk dengan barium enema x-rays, flexible sigmoidoscopy, optical
colonoscopy dan virtual colonoscopy.
Kanker Paru
Skrining bertujuan untuk diagnosis dini terhadap individu yang tak bergejala, tujuan
diagnosis dini adalah untuk memberikan

pengobatan yang lebih dini untuk mencegah

kematian akibat kanker yang banyak terjadi pada kasus yang tidak dilakukan skrining.
Di USA, 174000 kasus kanker paru yang terdiagnosis didapatkan 163000 kematian
163000 kematian tiap tahunnya, kurang lebih 95% dari kanker paru yang terdiagnosis dan
belum mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Pengenalan terhadap Skrining dengan CT
Scan pada tahun 1993 pada penelitian ilmiah di USA, menunjukkan bahwa proporsi kanker
2

paru yang terdiagnosis pada stadium I meningkat secara nyata 80 % - 90 % dibanding 5-15%
tanpa skrining, kemudian diagnosis dini ini diikuti dengan pengobatan dini dapat
meningkatkan secara signifikan angka kematian akibat kanker paru.

Anda mungkin juga menyukai