No.
1
Jenis Metode
Angket (questionnaire)
Jenis Instrumen
Angket (questionnaire)
Daftar cocok (checklist)
Wawancara (interview)
Pengamatan/Observasi
(Observation)
Ujian/Tes (test)
Dokumentasi
1. Angket
Angket, seperti telah dikemukakan pengertiannya di atas, merupakan daftar pertanyaan yang
diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang yang diberi tersebut bersedia
memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna. Orang yang diharapkan memberikan
respons ini disebut responden. Menurut cara memberikan respons, angket dibedakan menjadi dua
jenis yaitu: angket terbuka dan angket tertutup.
a. Angket terbuka
adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikan rupa sehingga responden dapat
memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaannya.
Angket terbuka digunakan apabiia peneliti belum dapat memperkirakan atau menduga
kemungkinan altematif jawaban yang ada pada responden.
Contoh pertanyaan angket terbuka:
Penataran apa saja yang pernah Anda ikuti yang menunjang tugas Anda mengajarkan bidang
studi yang sekarang Anda ajarkan? Tuliskan apa, di mana, dan berapa lama!
Jawab:
No.
1.
2.
3.
4.
Jenis Penataran
Tempat Penataran
Berapa Hari
. . ..
. . ..
. . ..
dan seterusnya kira-kira 5-7 nomor
b. Angket tertutup
adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal
memberikan tanda centang (x) pada kolom atau tempat yang sesuai.
Contoh pertanyaan angket tertutup:
1) pernahkan Anda memperoleh penataran yang menunjang tugas Anda mengajarkan bidang
studi yang sekarang Anda ajarkan?
Jawab: . .a. Pernah .b. Tidak
1. Jika pernah, penataran tentang apa saja? (dapat memberikan centang lebih dari satu)
.a.
.b.
.c.
.d.
c. Angket campuran
yaitu gabungan antara angket terbuka dan tertutup.
Contoh pertanyaan angket campuran:
1) Pernahkah Anda memperoleh penataran yang menunjang tugas Anda mengajarkan bidang
studi yang sekarang Anda ajarkan? Jika pernah berapa kali?
.a.
.b.
2) Penataran tentang apa saja yang Anda ikuti dan berapa hari lamanya?
1. Materi pelajaran
2. Metode mengajar
..hari
..hari
..hari
..hari
tampaknya angket tertutup dapat dikategorikan sebagai checklist. Namur demikian angket bukan
khusus merupakan daftar. Daftar cocok mempunyai pengertian tersendiri. Daftar cocok bukanlah
angket. Daftar cocok mempunyai bentuk yang lebih sederhana karena dengan daftar cocok
peneliti bermaksud meringkas penyajian pertanyaan Berta mempermudali responden dalam
memberikan respondennya. Daftar cocok memuat beberapa pertanyaan yang bentuk dan
jawabannya seragam. Agar responden tidak diharapkan pada beberapa pertanyaan mengenai
berbagai hal tetapi dalam bentuk membaca, maka disusunlah daftar cocok tersebut sebagai
pengganti.
Contoh:
Berikan tanda silang tepat pada kolom yang menunjukkan kebiasaan Anda melakukan pekerjaan
di rumah yang tertera di bawah ini.
No. Jenis kegiatan di rumah
1.
2.
3.
4.
5.
Dikerjakan
oleh Anda
Dikerjakan
bersama
Dikerjakan
pembantu
Dari contoh di atas dapat diketahui bahwa variasi jawaban yang harus diberikan oleh responden
hanya empat macam yakni:. Dikerjakan oleh Anda, Dikerjakan bersama, dan Dikerjakan
pembantu. Dengan daftar cocok ini barang kali peneliti hendak mengungkap seberapa besar
tanggung jawab responden terhadap pekerjaan di dalam rumah tangga. Jika pertanyaan dan
alternatif jawaban tersebut disajikan dalam bentuk angket, alternatif jawaban hanya tiga macam
itu akan disebutkan secara berulang-ulang dengan bentuk dan isi yang sama. Daripada memakan
tempat padahal responden sudahtahu (dan hafal!) apa yang harus dipilih maka altematif tersebut
disingkat dalam bentuk kolom-kolom yang apabila sudah diisi oleh responden terlihat
adanyadaftar tanda centang yang disebut daftar cocok. Istilah daftar cocok juga dapat datang
dari apa yang diharapkan dari responden, yakni memberi tanda cocok atau tanda centang pada
daftar pernyataan yang disediakan.
3. Skala(scale)
Skala menunjuk pada sebuah instrumen pengumpul data yang bentuknya seperti daftar cocok
tetapi alternatif yang disediakan merupakan sesuatu yang berjenjang. Di dalam Encyclophedia of
Educational Evaluationdisebutkan: The term scale in the measurement sense, comes from the
Latin word scale, meaning ladder or flight of stairs. Hence, anything with gradation can be
thought of as scaled.
Contoh:
Peneliti ingin mengungkapkan bagaimana seseorang mempunyai sesuatu kebiasaan. Alternatif
yang diajukan berupa frekuensi orang tersebut dalam melakukan suatu kegiatan. Gradasi
frekuensi dibagi atas: Selalu, Sering,. Jarang, Tidak pernah. Skala yang diberikan
kepada responden adalah sebagai berikut:
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Selalu
Sering
Jarang
Tidak Pernah
Skala banyak digunakan untuk mengukur aspek-aspek kepribadian atauaspek kejiwaan yang lain.
Selain skala, penelitian yang berhubungan dengdn aspek-aspek kejiwaan memerlukan jenis
instrumen-instrumen pengumpul data lain, baik yang berupa tes, inventori untuk hal-hal umum
(general inventories, misalnya Minnesota Multiphasic Personality Inventory MMPI, dan
inventori untuk aspek-aspek khusus (Specific Inventories seperti: Rokeach Dogmatism Scala,
Fundamental Interpersonal Relations Orientation Behavior FIRO B, Study of Values, dan
lain-lain). Untuk penelitian pendidikan, walaupun dapat dikatakan tidak terlalu sering
menggunakan instrumen-instrumen seperti disebutkan, tetapi bagi penelitinya perlu juga
mengenal ragam alat pengumpul data aspek-aspek psikologi tersebut.
Problematika pendidikan seperti kerancuan dalam mengikuti pelajaran, lambatnya siswa
menyelesaikan studi serta masalah-masalah yang berhubungan dengan proses belajar, menjadi
topik yang tetap aktual di kalangan pendidikan sekolah formal. Selain penelitian yang tidak
terlalu menyangkut aspek-aspek kejiwaan secara langsung, masih banyak problem pendidikan
yang terkait dengan aspek kejiwaan tersebut, misalnya rendahnya prestasi disebabkan rendahnya
harga diri siswa. Lemahnya semangat belajar dikarenakan adanya lesu kreativitas dan seterusnya.
Itulah sebabnya dalambagian ini akan disajikan pula beberapa contoh instrumen untuk
mengungkap aspek-aspek kejiwaan agar para peneliti pendidikan dapat terperinci menggali
penyebab timbulnya masalah pendidikan melalui aspek kejiwaan siswa dan guru yang terlibat di
dalam kegiatan pendidikan tersebut. Namun demikian untuk dapat menggunakan alat-alat
pengungkap gejala kejiwaan seperti tes, inventori khusus dan lain-lain, diperlukan suatu
kemampuan khusus. Pada umumnya mahasiswa lulusan faktultas Psikologi dapat diminta untuk
membantu melaksanakan pengumpulan data yang diungkap melalui instrumen-instrumen
tersebut.
Skala seperti dicontohkan di atas merupakan skala bentuk gradasi dari satu jenis kualitas. Dalam
contoh di atas, alternatifnya ada empat sehingga terdapat empat tingkatan kualitas kes eringan.
Skala yang berasal dari ide yang dikemukakan oleh Likert dan dikenal dengan skala Likert ini
biasanya menggunakan lima tingkatan. Tentu saja peneneliti dapat membuat variabel dengan
menyingkat menjadi tiga tingkatan:
Selalu
Kadang-kadang
Tidak Pernah
Baik
Cukup
Jelek
Besar
Sedang
Kecil
Jauh
Cukup
Dekat
Sering Sekali
Sering
Selalu
sering sekali
Sering
Baik
Cukup
Jelek
Cukup
Kecil
Baik Sekali
Jelek Sekali
Kecil Sekali
Misalnya:
Sangat setuju
(SS)
Setuju
(S)
Abstain
(A)
Tidak Setuju
(TS)
Pemilihan alternatif diserahkan pada keinginan dan kepentingan peneliti yang menciptaka
instrumen tersebut. Ada Jenis lain yang telah dikembangkan oleh Inkels, bukan menyajikan
alternative jenjang kualitas untuk sesuatu predikat, tetapi jenjang dari kualitas mini suatu
perbuatan. Bentuk skala model. indeks ini menyerupai tes objektif bentuk pilihan ganda, tetapi
alternatifnya menunjuk pada gradasi.