OLEH:
Puja Agung Antonius
( PPDS T-3B )
Modul Subfertil
IDENTITAS
Nama
Jenis kelamin
: Ny. V
:
Perempuan
Umur
32 th
Pendidikan :
Tamat SLTA
Pekerjaan
Agama
Islam
Suku/bangsa
Sunda/ Indonesia
Alamat
Tambun, Bekasi
Masuk RSCM
10/02/2015
No RM
399-12-24
II.
ANAMNESA
ada.
Perdarahan
pasca
berhubungan
disangkal.
Nyeri
Riwayat menstruasi :
Menarche usia 12 thn, siklus teratur 28 - 30 hari, lama haid 7 hari,
ganti pembalut 2-3x, nyeri haid (+) , HTA
17 januari
2015 .
kopi
Istri : IRT, tidak merokok dan tidak minum kopi.
Riwayat operasi
Tidak ada
III.
PEMERIKSAAN FISIK
A.
Status Generalis
TB : 157
Kesadaran
BB :
cm
: CM
67
kg
Tanda vital
18x/ S 36.5C
Kepala
Mata
Sklera ikterik -/
THT
Leher
Thorax
Cor
Abdomen
Anogenital
Ekstremitas
Status Ginekologikus
I
Io
RVT : CUT sedikit membesar, AF, teraba massa kistik pada adnexa
kanan hingga 3 jari diatas simfisis, mobilisasi terbatas,
melekat dengan jaringan sekitar
TSA baik, mukosa licin, ampula tidak kolaps, teraba nodul
pada region rectoservix
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
DPL : 12,9/38,9/10290/326000//89,8/29,8/33,3
PT 0,8 x APTT 1,1 0x
ALT/AST:15/10 Ur/Cr 23/0.7
Albumin : 4,2 AMH : 0,78 Ca-125 126,7
HBsAg non reactive
UL : dalam batas normal
SA : Asthenoteratozoospermia
HSG : Kedua tuba paten
Pemeriksaan USG
USG 16/12/14
infiltrated
endometriosis
pada
kavum
douglas
dan
MASALAH
Dismenorhea ec adenomiosis
Kista endometriosis bilateral
DIE di kavum douglas dan rektoserviks
Perlekatan genitalia interna
Infertilitas primer 7 tahun
V.
TATALAKSANA
Rencana Histeroskopi Diagnostik dan Laparoskopi Operatif
( adesiolisis, kistektomi bilateral, reseksi nodul, sampai reseksi
adenomiosis )
VI.
PROGNOSA
Dubia
VII. PERJALANAN PENYAKIT
Pasien dilakukan histeroskopi diagnostik dan laparoskopi
operatif di IBS tanggal 11/02/2015 . Pada waktu dilakukan sondase ,
terdapat sedikit tahanan sewaktu memasukkan sonde. Uterus AF, 8
cm. pada saat histeroskopi didapatkan ost serviks eksterna, kanalis
2,3,4
Prevalensi
Endometriosis
umumnya
ditemukan
pada
perempuan
usia
terkini
endometriosis
diperkirakan
mencapai
10%.
riwayat
keluarga
dengan
endometriosis.
Terdapat
juga
penyebaran
hematologik
atau
limfatik
dari
dalam
kerusakan
pembahasannya,
regulasi
ditunjukkan
bisa
matriks
telah
menunjukkan
metaloproteinase,
meningkatkan
potensi
bahwa
yang
invasif
telah
jaringan
9,10
Manifestasi Klinis
Endometriosis
sebaiknya
dicurigai
pada
perempuan
dengan
dengan
penyakit
lanjut
(pada
ovarium
atau
perdarahan
yang
banyak,
dan
durasi
yang
lama,
dalam
dengan
kerusakan
jaringan,
terbentuknya
Subertilitas
Ketika
endometriosis
dengan
derajat
sedang
atau
berat,
motilitas
ovarium
dan
pengambilan
ovum
ini
Infertilitas
Berdasarkan pada jumlah perempuan yang tidak menunjukkan
gejala tapi ditemukan mempunyai endometriosis pada waktu ligasi
tuba, ini menunjukkan bahwa prevalensi endometriosis tidak begitu
penting pada perempuan tidak subur dibandingkan perempuan
yang subur
endometriosis dilaporkan
Abortus spontan
Berdasarkan studi prospektif terkontrol , tidak ada bukti bahwa
endometriosis dihubungkan dengan keguguran berulang, atau
pengobatan
medis
atau
pembedahan
pada
endometriosis
ekstrapelvik,
meskipun
sering
tidak
bergejala,
sebaiknya diduga bahwa gejala nyeri atau massa yang teraba diluar
panggul pada pola yang berulang. Endometriosis bisa melibatkan
saluran pencernaan( khususnya kolon dan rektum) merupakan
bagian yang paling sering dari penyakit ekstra pelvik dan bisa
menjadi nyeri abdomen dan nyeri punggung, distensi abdomen,
perdarahan rektal yang siklik, konstipasi, dan obstruksi. Keterlibatan
uretra bisa menyebabkan sumbatan dan berakibat nyeri siklik, nyeri
berkemih dan hematuria. Endometriosis pulmo bisa bermanifestasi
sebagai pneumothorax, hemothorax, atau hemoptysis
menstruasi.
Pemeriksaan klinis
10
selama
dokumentasi
klinis
dari
nodul
uterosakrum
selama
palsu.
bisa
dideteksi
dengan
histerosalfingografi
alat
endometriosis
diagnostik
ovarium
penting
untuk
pada
membedakan
penilaian
dengan
kista
massa
yang
mengkategorikan
endometriosis
dalam
minimal
ukuran,
kedalaman
ovarium
11
invasi
peritoneum
dan
12
klasifikasi
ini
adalah
mengkalkulasi
fungsi
anatomi,
13
1,4,10,11
A. Terapi Medikamentosa
Obat-obat
didiagnosis
Progestin
14
yang
sekresi
metaloproteinase.
gonadotropin
Yang
medroxyprogesterone
serta
menghambat
paling
sering
diteliti
adalah
oral
(20-100
mg/hari)
maupun
acetat
Pil
Pil KB Kombinasi
oral
kombinasi
sangat
efektif
dalam
menghilangkan
kondisi
estrogen-progestin
pseudopregnancy
memicu
karena
amenorhea
dan
pil
kombinasi
desidualisasi
GnRH Agonist
Gonadotropin-releasing
hormone
(GnRH)
agonists
pada
Danazol
15
Progestogen
sintetik
turunan
testosterone
yang
bekerja
abortivum,
penderita
Gestrinone
Gestrinone
adalah
derivat
19-nortestosterone
memiliki
sifat
GnRH antagonis
Aromatase Inhibitor
dan
pada
jaringan
endometrium
serta
di
ovarium.
1,6,10,11
16
Presacral
yang
tidak
responsif
terhadap
pengobatan
TZ,
Hadisaputra
W.
Penanganan
endometriosis,
17
FG,
editors.
Endometriosis
in:
Williams
G.
Signorilea,
Alfonso
Baldi.
Endometriosis:
New
L,
Glass
RH,
Kase
NG.
Clinical
Gynecologic
Fedele
L.
Repetitive
surgery
for
recurrent
symptomatic
18