Pembatasan jam kerja muncul untuk memastikan bahwa residen dapat cukup
beristirahat sehingga mereka secara optimal dapat belajar dari pasien yang mereka
temui. Berikutnya
Prevention, National Center for Health Statistics, United States Department of Health
and Human Services, Agency for Healthcare Research and Quality (Healthcare Cost
and Utilization Project),
Data
hanya
terdokummentasi sampai dengan tahun 2006 atau 2007 dan dalam kasus ini
dilakukan proyeksi berdasarkan regresi linier. Model data yang tersedia digunakan
untuk bayangan jumlah kasus yag sama di tahun berikutnya. Sebagai perbandingan,
data nasional (berakhir 31 Desember) dibandingkan dengan data residen (30 Juni),
Artinya, data nasional untuk tahun 2008 dibandingkan dengan rekapitulasi residen
tahun lulusan 2009 dan seterusnya.
Sedangkan data dari residen didapatkan dari tindakan sekitar 1.119 dan
1.173 residen (tergantung tahun), nilai median nasional (kasus " bedah" per residen)
dilaporkan mewakili set data tiga poin, satu poin untuk setiap jangka waktu. Oleh
karena itu,penyajian hanya berupa statistik deskriptif dan dibandingkan terhadap
data nasional.
Hasil
Pengalaman residen untuk periode yang berakhir 30 Juni 2001-2003, dan 30
Juni 2007-2009, ditunjukkan pada Tabel 1. Secara keseluruhan, terdapat penurunan
6,9% (dibandingkan dengan rata-rata dasar) pada jumlah persalinan spontan per
residen yang dilaporkan dalam periode 3 tahun setelah pembatasan jam kerja
dibandingkan dengan sebelum pelaksanaannya, walaupun sudah ada kenaikan
7,1% (18 kasus) dalam periode 3 tahun terbaru. Hasilnya adalah penurunan 19
kasus untuk rata-rata 3 tahun (282 dibandingkan dengan 263). Terdapat penurunan
jumlah persalinan pervaginam operatif antara dua periode waktu (17 kasus per
residen, 39,1% penurunan dibandingkan dengan dasar rata-rata). Penurunan
persalinan spontan dan operatif diimbangi oleh kenaikan jumlah seksio sesar per
residen (55 kasus per penduduk, perubahan 33,0%), mengakibatkan penurunan total
tindakan obstetri menjadi hanya 19 kasus per residen (perbedaan 3,8%). Sebagai
hasil dari penurunan persalinan spontan yang dilaporkan residen, tingkat kelahiran
sesar mereka naik 28,2%, sehingga tingkat kelahiran sesar mereka naik 9,5 poin
menjadi total 43,3%.
Statistik kebidanan nasional untuk periode yang dimulai pada tahun 1998
hingga data terbaru diproyeksikan pada tahun 2008 ditunjukan pada table 2. . Angka
kelahiran nasional meningkat selama periode 10 tahun sebesar 9,4%, meskipun
tingkat kelahiran (per 1.000) menurun 4,3%. Prosedur seksio sesar meningkat
menjadi 60,7% selama periode tersebut, menjadi 31,8% pada tahun 2007 dan tingkat
proyeksi 34,0% untuk tahun 2008. Ketika tingkat kelahiran sesar residen
dibandingkan dengan tren dalam data nasional, kenaikan pengalaman residen
sejajar dengan tren nasional dan tren 3 tahun terakhir mengacu pada tren nasional
(3 tahun regresi linear: pengalaman residen 1,52, angka nasional 1,33). Selama
periode 10 tahun, tingkat persalinan pervaginam operatif menurun 55,2% menjadi
7,3% pada tahun 2005, diproyeksikan 5,3% untuk tahun 2008. Penurunan jumlah
persalinan pervaginam operatif yang terlihat selama periode 2007-2009 serupa
dengan data yang ditampilkan pada tingkat nasional (3 tahun regresi linear:
pengalaman residen -0,36, tingkat nasional -0,37). Hal ini berbeda dengan
penurunan catatan rekapitulasi residen pada persalinan pervaginam operatif selama
2001-2003 periode dimana terdapat perbedaan lebih besar dari perbedaan tiga kali
lipat (3-tahun regresi linear: pengalaman residen - 0,95, tingkat nasional- 0,30).
Pengalaman
residen
dengan
histerektomi
vaginal
(termasuk
kasus
laparoskopi) relatif tidak berubah, dengan perubahan hanya 3,3 kasus tambahan
(10,5%) untuk 3 tahun pengalaman rata-rata setelah pembatasan jam kerja. Selama
periode dari tahun 2000 hingga 2008, tindakan vagina histerektomi (per 10.000
penduduk perempuan) menurun hingga 22,4%. Prosedur laparoskopi naik selama
periode ini menjadi 44,0%. Dibandingkan dengan data nasional, residen
meningkat lebih cepat dibandingkan
Histeroskopi menunjukan
peningkatan yang sama, median naik 23 kasus (62,7 dibandingkan dengan 39,7,
meningkat 58,1%) antara dua periode waktu. Peningkatan terbesar ginekologi terjadi
dalam kasus-kasus laparoskopi, di mana rata-rata kasus median residen naik 37,3
kasus (94 dibandingkan dengan 56,7, meningkat 65,9%). Peningkatan pengalaman
laparoskopi melebihi perubahan pada data nasional, yang telah menunjukkan hanya
13,9% selama 10 tahun terakhir.
PEMBAHASAN
Setiap evaluasi pengalaman residen adalah, dibatasi oleh isu-isu pelaporan validitas.
Dimana definisi telah berubah, mereka mengasumsikan bahwa pada residen,
masalah mengurangi atau melebihkan pelaporan umumnya selalu terjadi dari tahun
ke tahun dan dari periode ke periode. Meskipun demikian, sifat ini membuat sulitnya
menarik kesimpulan pada penelitian dan secara ilmiah dipertanyakan. Dan tindakan
tersebut juga dapat menjadi bentuk "berbohong statistic. Akibatnya, yang terbaik
yang dapat harapkan dari sebuah studi seperti ini adalah dijadikan katalis untuk
dapat didiskusikan lebih lanjut.
Secara intuitif, setiap pengurangan jumlah waktu yang tersedia dalam hal pendidikan
bagi residen, mungkin mengakibatkan penurunan pengalaman teknis (operasi). Hal
ini tentunya sangat logis dan perlu menjadi perhatian. Tidak seperti banyak penelitian
di mana ada hipotesis nol, penelitian ini mengggunakan pertanyaan jika-maka.