Anda di halaman 1dari 11

MENILAI DENGAN ARUSKAS

Laporan Arus Kas


Laporan ini menunjukan penerimaan dan pengeluaran kas dalam aktivitas perusahaan selama
periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Dari
sinilah Anda dapat mengetahui apakah uang perusahaan cukup atau tidak untuk membagi
dividen. Laporan arus kas juga dapat mencerminkan apa yang sesungguhnya terjadi pada
perusahaan. Walaupun merugi, perusahaan masih dapat hidup selama arus kasnya positif.
Selain itu dapat juga dilihat dari free cash flow (arus kas operasional dikurangi dengan capital
expenditure), perusahaan yang free cash flow-nya bertumbuh punya prospek yang bagus karena
punya uang untuk ekspansi.
Komponen Utama Laporan Arus Kas :

Arus Kas dari aktivitas operasi, adalah arus kas yang terutama diperoleh dari aktivitas
penghasil utama pendapatan perusahaan, oleh karena itu arus kas ini pada umumnya berasal
dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba (rugi) bersih. Arus kas dari
aktivitas operasi antara lain dapat berupa arus kas dari transaksi penjualan, pembayaran kepada
pemasok, karyawan, bunga, beban operasional lainnya dan pajak penghasilan. Perusahaan
harus menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung (direct
methode). Perusahaan yang baik tentu saja uang kasnya berasal dari sini.

Arus kas dari aktivitas investasi, mencerminkan penerimaan dan pengeluran kas
sehubungan dengan perolehan atau pelepasan sumber daya yang bertujuan untuk
menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Arus kas dari aktivitas investasi antara lain
dapat berasal dari transaksi pembelian dan penjualan aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan
aktiva lain, serta uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain. Tidak termasuk di
sini adalah penempatan dana perusahaan untuk jangka pendek seperti deposito yang kurang
dari satu tahun dan investasi pada efek untuk diperdagangkan.

Arus kas dari aktivitas pendanaan, timbul dari penerimaan dan pengeluaran kas
sehubungan dengan transaksi pendanaan jangka panjang dengan pemegang saham
perusahaan dan kreditur. Arus kas dari aktivitas pendanaan antara lain dapat berupa
penerimaan kas dari emisi saham dan obligasi, pembayaran dividen, serta pelunasan pinjaman.

Arus Kas dan Aktivitas Perusahaan


Pada dasarnya arus kas dalam perusahaan dapat ditelusuri dari aktivitasaktivitas dalam perusahaan, sebab seluruh aktivitas perusahaan
dimaksudkan untuk menghasilkan kas. Dalam melaksanakan aktivitas
perusahaan pengeluaran kas untuk beban dan lainnya tidak dapat
dihindarkan.

Aktivitas-aktivitas yang berlangsung dalam perusahaan berdasarkan


dampaknya terhadap kas secara garis besar dapat diklasifikasikan pada
aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.
Perusahaan memproduksi dan menjual barang dagangan, atau
memberikan jasa secara rutin dengan maksud menghasilkan kas masuk
bagi perusahaan. Aktivitas disebut Aktivitas operasi atau aktivitas rutin.
Aktivitas operasi dimaksudkan untuk menghasilkan (generate) kas secara
rutin bagi perusahaan. Aktivitas operasi memerlukan pengeluaran rutin.
Perusahaan akan melakukan efisiensi agar pengeluaran-pengeluaran
dapat dilakukan sekecil mungkin. Jika hasil penjualan lebih besar daripada
pengeluaran-pengeluaran maka akan terjadi surplus atau peningkatan kas
dari aktivitas operasi. Aktivitas operasi secara rutin diharapkan
meningkatkan kas guna kesinambungan operasional perusahaan.
Peningkatan kas dari aktivitas operasi rutin diharapkan juga digunakan
untuk ekspansi perusahaan. Perusahaan harus melaksanakan berbagai
rencana strategis jangka panjang guna mempertahankan aktivitas operasi
dan pengembangan ke depan. Perkiraan adanya peningkatan pasar yang
signifikan mengakibatkan perusahaan perlu membangun pabrik baru,
membeli mesin-mesin dengan kapasitas terbaik, atau mengembangkan
teknologi baru yang bersifat strategis guna mendukung kegiatan
operasional di masa mendatang. Ada kalanya perusahaan melakukan
perencanaan lainnya guna mendatangkan sumber penerimaan kas baru di
masa mendatang. Aktivitas-aktivitas yang bersifat strategis ini disebut
aktivitas investasi. Bila aktivitas operasi merupakan aktivitas yang bersifat
rutin, sedangkan aktivitas investasi bukan merupakan aktivitas rutin.
Perusahaan melakukan pengembangan usaha pada saat yang tepat dan
pada bidang yang tepat. Pengembangan usaha juga dilakukan dengan
cara yang berbeda-beda sesuai dengan kesempatan yang ada.
Pengeluaran kas untuk kegiatan investasi dapat sangat besar sehingga
menimbulkan penururan kas pada tahun berjalan. Penurunan kas yang
dialami oleh perusahaan tidak berarti buruk sepanjang dimanfaatkan
dengan baik. Menilai aktivitas investasi ini lebih tepat dengan
menganalisa kelayakan investasi yang dilakukan.
Tentu saja aktivitas investasi memiliki risiko, oleh sebab itu diperlukan
perencanaan yang matang, termasuk perencanaan dana. Aktivitas
investasi dapat didanai oleh kas hasil aktivitas operasi, dari kas yang telah
dicadangkan untuk proyek-proyek yang telah disepakati, atau dengan
utang dan penerbitan saham. Pendanaan aktivitas investasi memerlukan
perencanaan yang baik agar tidak menganggu aktivitas perusahaan
lainnya karena kas tergerus untuk aktivitas investasi. Jika investasi
dilakukan dengan utang, konsekuensinya adalah perusahaan harus
menanggung bunga pinjaman. Pendanaan suatu perusahaan besar dapat
berbentuk pembayaran deviden pemegang saham. Kegiatan pendanaan
ini berdampak signifikan terhadap arus kas perusahaan. Peningkatan arus
kas masuk dapat terjadi melalui pinjaman, sebaliknya penurunan arus kas
dapat diakibatkan oleh pembayaran utang pinjaman yang jatuh tempo
dalam jumlah yang besar.

Regulasi akuntansi yang berlaku di Indonesia yang disebut Standar


Akuntansi Keuangan mensyaratkan perusahaaan untuk menyajikan
laporan arus kas dengan mengungkapkan aliran kas masuk dan aliran kas
keluar berdasarkan aktivitas-aktivitas perusahaan. Laporan arus kas
menuntun pengguna laporan menelusuri arus kas berdasarkan aktivitasaktivitas perusahaan guna mendapatkan informasi yang lebih baik
mengenai kondisi kas perusahaan.
Memahami Laporan Arus Kas
Peningkatan atau penurunan arus kas tidak dapat dijadikan sebagai tolok
ukur dalam menilai keberhasilan perusahaan. Peningkatan kas tanpa
pengelolaan yang baik dapat mendatangkan kerugian. Sebaliknya
penurunan kas tidak dapat diartikan bahwa perusahaan memiliki kinerja
buruk, sepanjang didasarkan perencanaan yang mendatangkan
keuntungan perusahaan di masa mendatang.
Masyarakat awam barangkali beranggapan bahwa peningkatan kas adalah
laba dan sebaliknya penurunan kas adalah kerugian. Anggapan tersebut
dapat diluruskan dengan memahami laporan arus kas lebih cermat.
Peningkatan dan penurunan arus kas harus dianalisis lebih lanjut guna
mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai perusahaan.
Peningkatan atau penuruan arus kas dapat ditelusuri dari aktivitas dalam
perusahaan sebagaimana telah dijelaskan. Peningkatan kas yang berasal
dari pinjaman misalnya, bukanlah berarti peningkatan kinerja perusahaan.
Sebaliknya peningkatan arus kas dari pinjaman yang berlebihan dapat
menimbulkan risiko bagi perusahaan. Perusahaan harus bersikap lebih
hati-hati dalam memanfaatkan peningkatan kas ini. Sebaliknya penurunan
kas pun perlu dianalisis secara lebih cermat. Penurunan kas akibat
investasi misalnya, sepanjang dilakukan dengan tepat mengindikasikan
perkembangan perusahaan. Perusahaan perlu mengkaji kelayakan
investasi agar dapat memberikan keuntungan di masa mendatang.
Wirausaha wajib memahami laporan arus kas guna mampu
mempertahankan kelangsungan bisnisnya.
Adapun rasio yang digunakan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan yang berupa analisis
rasio arus kas terdiri dari rasio-rasio sebagai berikut: Rasio Arus Kas Operasi (AKO) digunakan
untuk menghitung kemampuan arus kas operasi dalam membayar kewajiban lancar. Rasio
Cakupan Arus Dana (CAD) digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas guna membayar komitmen-komitmennya. Rasio Cakupan Kas terhadap
Bunga (CKB) digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar bunga
atas hutang yang telah ada. Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar (CKHL) digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar berdasarkan arus kas
operasi bersih. Rasio Pengeluaran Modal (PM) digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk
investasi dan pembayaran hutang yang ada. Rasio Total Hutang (TH) menunjukkan jangka waktu
pembayaran hutang oleh perusahaan dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk
membayar hutang. Rasio Arus Kas Bersih Bebas (AKBB) berguna untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban kas dimasa mendatang
1)

Rasio Arus Kas Operasi (AKO)

Rasio Arus Kas Operasi menghitung kemampuan arus kas operasi dalam membayar kewajiban
lancar. Rasio ini diperoleh dengan membagi arus kas operasi dengan kewajiban lancar.
Rasio arus kas operasi berada dibawah 1 yang berarti terdapat kemungkinan perusahaan tidak
mampu membayar kewajiban lancar, tanpa menggunakan arus kas dari aktivitas lain.
2)

Rasio Cakupan Arus Dana (CAD)

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas guna
membayar komitmen-komitmennya (bunga, pajak, dan dividen preferen).
Rasio yang besar menunjukkan bahwa kemampuan yang lebih baik dari laba sebelum pajak
dalam menutup komitmen-komitmen yang jatuh tempo dalam satu tahun.

3)

Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga (CKB)

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusa haan dalam membayar bunga atas
hutang yang telah ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari operasi tambah pembayaran
bunga dan pembayaran pajak dibagi pembayaran bunga.

Dengan rasio yang besar menunjukkan bahwa arus kas operasi mempunyai kemampuan yang
lebih baik dalam menutup biaya bunga sehingga kemung kinan perusahaan tidak mampu
membayar bunga sangat kecil.

4)

Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar (CKHL)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar berdasarkan arus
kas operasi bersih. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi ditambah dividen kas dibagi
dengan hutang lancar.

Rasio yang rendah menunjukkan kemampuan yang rendah dari arus kas operasi dalam menutup
hutang lancar.

5)

Rasio Pengeluaran Modal (PM)

Rasio ini digunakan untuk mengu kur modal tersedia untuk investasi dan pembayaran hutang
yang ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi dibagi dengan pengeluaran modal.

Rasio yang tinggi menunjukkan kemampuan yang tinggi dari arus kas dalam membiayai
pengeluaran modal.
6)

Rasio Total Hutang (TH)

Rasio ini diperoleh dari arus kas operasi dibagi dengan total hutang. dengan rasio ini bisa
diketahui berapa lama perusahaan akan mampu membayar hutang dengan menggunakan arus
kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi.
Rasio yang cukup rendah menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai kemampuan yang
kurang baik dalam membayar semua kewajibannya dari arus kas yang berasal dari aktivitas
normal operasi perusahaan.

7)

Rasio Arus Kas Bersih Bebas (AKBB)

Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban kas
dimasa mendatang.

Arus Kas dan Aktivitas Perusahaan


Pada dasarnya arus kas dalam perusahaan dapat ditelusuri dari aktivitasaktivitas dalam perusahaan, sebab seluruh aktivitas perusahaan
dimaksudkan untuk menghasilkan kas. Dalam melaksanakan aktivitas
perusahaan pengeluaran kas untuk beban dan lainnya tidak dapat
dihindarkan.
Aktivitas-aktivitas yang berlangsung dalam perusahaan berdasarkan
dampaknya terhadap kas secara garis besar dapat diklasifikasikan pada
aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.
Perusahaan memproduksi dan menjual barang dagangan, atau
memberikan jasa secara rutin dengan maksud menghasilkan kas masuk
bagi perusahaan. Aktivitas disebut Aktivitas operasi atau aktivitas rutin.

Aktivitas operasi dimaksudkan untuk menghasilkan (generate) kas secara


rutin bagi perusahaan. Aktivitas operasi memerlukan pengeluaran rutin.
Perusahaan akan melakukan efisiensi agar pengeluaran-pengeluaran
dapat dilakukan sekecil mungkin. Jika hasil penjualan lebih besar daripada
pengeluaran-pengeluaran maka akan terjadi surplus atau peningkatan kas
dari aktivitas operasi. Aktivitas operasi secara rutin diharapkan
meningkatkan kas guna kesinambungan operasional perusahaan.
Peningkatan kas dari aktivitas operasi rutin diharapkan juga digunakan
untuk ekspansi perusahaan. Perusahaan harus melaksanakan berbagai
rencana strategis jangka panjang guna mempertahankan aktivitas operasi
dan pengembangan ke depan. Perkiraan adanya peningkatan pasar yang
signifikan mengakibatkan perusahaan perlu membangun pabrik baru,
membeli mesin-mesin dengan kapasitas terbaik, atau mengembangkan
teknologi baru yang bersifat strategis guna mendukung kegiatan
operasional di masa mendatang. Ada kalanya perusahaan melakukan
perencanaan lainnya guna mendatangkan sumber penerimaan kas baru di
masa mendatang. Aktivitas-aktivitas yang bersifat strategis ini disebut
aktivitas investasi. Bila aktivitas operasi merupakan aktivitas yang bersifat
rutin, sedangkan aktivitas investasi bukan merupakan aktivitas rutin.
Perusahaan melakukan pengembangan usaha pada saat yang tepat dan
pada bidang yang tepat. Pengembangan usaha juga dilakukan dengan
cara yang berbeda-beda sesuai dengan kesempatan yang ada.
Pengeluaran kas untuk kegiatan investasi dapat sangat besar sehingga
menimbulkan penururan kas pada tahun berjalan. Penurunan kas yang
dialami oleh perusahaan tidak berarti buruk sepanjang dimanfaatkan
dengan baik. Menilai aktivitas investasi ini lebih tepat dengan
menganalisa kelayakan investasi yang dilakukan.
Tentu saja aktivitas investasi memiliki risiko, oleh sebab itu diperlukan
perencanaan yang matang, termasuk perencanaan dana. Aktivitas
investasi dapat didanai oleh kas hasil aktivitas operasi, dari kas yang telah
dicadangkan untuk proyek-proyek yang telah disepakati, atau dengan
utang dan penerbitan saham. Pendanaan aktivitas investasi memerlukan
perencanaan yang baik agar tidak menganggu aktivitas perusahaan
lainnya karena kas tergerus untuk aktivitas investasi. Jika investasi
dilakukan dengan utang, konsekuensinya adalah perusahaan harus
menanggung bunga pinjaman. Pendanaan suatu perusahaan besar dapat
berbentuk pembayaran deviden pemegang saham. Kegiatan pendanaan
ini berdampak signifikan terhadap arus kas perusahaan. Peningkatan arus
kas masuk dapat terjadi melalui pinjaman, sebaliknya penurunan arus kas
dapat diakibatkan oleh pembayaran utang pinjaman yang jatuh tempo
dalam jumlah yang besar.
Regulasi akuntansi yang berlaku di Indonesia yang disebut Standar
Akuntansi Keuangan mensyaratkan perusahaaan untuk menyajikan
laporan arus kas dengan mengungkapkan aliran kas masuk dan aliran kas
keluar berdasarkan aktivitas-aktivitas perusahaan. Laporan arus kas
menuntun pengguna laporan menelusuri arus kas berdasarkan aktivitasaktivitas perusahaan guna mendapatkan informasi yang lebih baik
mengenai kondisi kas perusahaan.

Memahami Laporan Arus Kas


Peningkatan atau penurunan arus kas tidak dapat dijadikan sebagai tolok
ukur dalam menilai keberhasilan perusahaan. Peningkatan kas tanpa
pengelolaan yang baik dapat mendatangkan kerugian. Sebaliknya
penurunan kas tidak dapat diartikan bahwa perusahaan memiliki kinerja
buruk, sepanjang didasarkan perencanaan yang mendatangkan
keuntungan perusahaan di masa mendatang.
Masyarakat awam barangkali beranggapan bahwa peningkatan kas adalah
laba dan sebaliknya penurunan kas adalah kerugian. Anggapan tersebut
dapat diluruskan dengan memahami laporan arus kas lebih cermat.
Peningkatan dan penurunan arus kas harus dianalisis lebih lanjut guna
mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai perusahaan.
Peningkatan atau penuruan arus kas dapat ditelusuri dari aktivitas dalam
perusahaan sebagaimana telah dijelaskan. Peningkatan kas yang berasal
dari pinjaman misalnya, bukanlah berarti peningkatan kinerja perusahaan.
Sebaliknya peningkatan arus kas dari pinjaman yang berlebihan dapat
menimbulkan risiko bagi perusahaan. Perusahaan harus bersikap lebih
hati-hati dalam memanfaatkan peningkatan kas ini. Sebaliknya penurunan
kas pun perlu dianalisis secara lebih cermat. Penurunan kas akibat
investasi misalnya, sepanjang dilakukan dengan tepat mengindikasikan
perkembangan perusahaan. Perusahaan perlu mengkaji kelayakan
investasi agar dapat memberikan keuntungan di masa mendatang.
Wirausaha wajib memahami laporan arus kas guna mampu
mempertahankan kelangsungan bisnisnya.

Nilai buku suatu aktiva atau kelompok aktiva biasanya adalah harga pada saat aktiva tersebut
diperoleh (nilai historis), -yang pada banyak kasus adalah sama dengan harga belinya- yang
dikurangi dengan sejumlah depresiasi yang telah dibebankan selama umur penggunaan aktiva
tersebut.

NILAI PASAR
Nilai Pasar adalah market value yaitu harga barang atau surat berharga yang diindikasikan oleh
penawaran pasar, yaitu harga yang tambahan barangnya dapat dijual atau dibeli; pada suatu saat,
nilai pasar suatu surat berharga ditentukan oleh nilai penjualan terakhir; untuk surat-surat berharga
yang tidak aktif, saat tidak ada penawaran, yang digunakan ialah harga penawaran terakhir; untuk
surat berharga yang tidak terdaftar di bursa (baca : bursa efek), nilai pasar ditentukan oleh
penjualan terakhir atau ditentukan oleh lembaga penilai; nilai pasar secara terus-menerus berfluktuasi
ketika ada berita-berita hangat dan akan sering berubah sepanjang hari.

NILAI BUKU
Nilai Buku adalah book value yaitu nilai aset perusahaan yang tertera pada
catatan (informasi) akun - perakunan, umumnya tidak sama dengan nilai pasar;
biasanya, yang dicatat adalah harga ketika aset tersebut dibeli; setiap tahun nilai aset tersebut
dikurangi/didepresiasikan dan pengurangan nilai tersebut dibebankan pada
pendapatan perusahaan; nilai buku adalah biaya dikurangi akumulasi depresiasi.

NILAI BUKU PER SAHAM


Nilai Buku Per Saham adalah book value per share
yaitu nilai saham yang dibukukan berdasarkan biaya atau hargahistoris yang
dapat dihitung sebagai berikut: nilai buku saham biasa: jumlah modal pemegang
saham (nilai likuidasisaham istimewa + deviden saham istimewa belum dibagikan)
jumlah saham biasa yang diterbitkan pada akhir tahun nilai buku saham istimewa:
nilai likuidasi saham istimewa+dividen saham istimewa belum dibagikan jumlah saham
istimewa pada akhir tahun.

Pengertian Saham - Sering kita mendengar kata saham namun tidak semua orang
memiliki saham, saham biasanya dimiliki oleh para pengusaha yang memiliki perusahaan,
bisnis. Singkatnya dimiliki oleh orang kaya, Saham berupa kertas atau surat berharga yang
menunjukkan bahwa perusahaan adanya kepemilikina, untuk lebih lebih jelasnya
silahkan belajar saham sambil baca tentang definisi saham

1. Pengertian Saham

Saham sering diartikan sebagai:


Tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan (Fakhruddin dan Hadianto, 2001: 6).
Suatu surat berharga yang menunjukkan adanya kepemilikan seseorang
atau badan hukum terhadap perusahaan penerbit saham (Darmadji dan
Fakhruddin,2001: 5).
2. Jenis-Jenis Saham
Berdasarkan hak kepemilikannya, maka saham dapat dibagi 2 jenis (Fakhruddin dan
Hadianto, 2001: 12), yaitu:
Saham Biasa (common stocks) - Merupakan saham yang menempatkan pemiliknya
paling yunior dalam hal pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan
apabila perusahaantersebut dilikuidasi. Saham biasa ini merupakan saham yang paling
banyakdikenal dan diperdagangkan di pasar. Sebagai pemilik perusahaan pemegang
saham biasanya memiliki hak yaitu:
Hak Kontrol - Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih
dewan direksi. Hal ini berarti bahwa pemegang saham mempunyai hak untuk
mengontrol siapa saja yang akan memimpin perusahaannya. Pemegang saham
dapat melakukan hak kontrolnya dalam bentuk memveto dalam pemilihan
direksi di rapat tahunan pemegang saham atau tindakan-tindakan yang
membutuhkan persetujuan pemegang saham.

Hak menerima Pembagian Keuntungan - Sebagai pemilik perusahaan,


pemegang saham biasa berhak mendapatkan bagian dari keuntungan
perusahaan. Tidak semua laba dibagikan, tetapi sebagian laba akan ditanamkan
kembali ke dalam perusahaan. Laba yang ditahan ini (retained earning)
merupakan sumber dana intern perusahaan sedangkan laba yang tidak ditahan
diberikan kepada pemilik saham dalam bentuk dividen.
Hak Preemtive - Hak preemtive (preetive right) merupakan hak untuk
mendapatkan persentase kepemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan
tambahan lembar saham. Jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar
saham yang beredar akan lebih banyak dan akibatnya persentase kepemilikan
saham yang lama akan turun. Hak preemtive memberi prioritas kepada
pemegang saham lama untuk membeli tambahan saham baru, sehingga
persentase kepemilikan tidak berubah.
Saham Preferen (preferred stocks) - Saham ini mempunyai karakteristik gabungan
antara obligasi dan saham biasa karena bisa menghasilkan pendapatan tetap, tetapi bisa
juga mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor. Ada dua hal penyebab saham
preferen serupa dengan saham biasa yaitu mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan
tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut dan membayar
dividen. Perbedaan saham preferen dengan obligasi terletak pada tiga hal yaitu klaim atas
laba dan aktiva, dividen tetap selama masa berlaku dari saham, mewakili hak tebus dan
dapat ditukar dengan saham biasa.
Bebarapa karakteristik saham preferen adalah sebagai berikut:

1) Preferen terhadap dividen


Pemegang saham preferen mempunyai hak untuk menerima dividen
terlebih dahulu dibandingkan pemegang saham biasa.
Saham preferen umumnya memberikan hak dividen kumulatif, yaitu
memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen tahun-tahun
sebelumnya yang belum dibayarkan, dan dibayarkan sebelum pemegang saham
biasa menerima dividennya.
2) Preferen pada waktu likuidasi
Saham preferen mempunyai hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan dibandingkan
dengan hak yang dimiliki oleh saham biasa pada saat terjadi likuidasi. Besarnya hak atas
aktiva adalah sebesar nilai nominal saham preferennya termasuk semua dividen yang
belum dibayarkan jika bersifat kumulatif.
3. Pengertian Harga Saham
Harga saham (Hartono, 1998: 69) adalah harga yang terjadi di pasar bursa pada waktu
tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar yaitu permintaan dan penawaran pasar. Harga
saham dipengaruhi oleh 4 aspek yaitu: pendapatan, dividen, aliran kas, dan pertumbuhan.
Pada penelitian ini yang akan dibahas adalah pengaruh dividen dengan harga saham,
dimana harga saham dianggapsebagai nilai sekarang dari seluruh dividen yang diharapkan
di masa mendatang.

4. Nilai-Nilai Saham
Ada dua pendekatan untuk melakukan analisis investasi yang berkaitan dengan harga
saham (Husnan, 1996: 315) yaitu:

Analisis Fundamental - Analisis ini beranggapan bahwa setiap investor


adalah makhluk rasional, karena itu analisis ini mencoba mempelajari hubungan
antara harga saham dengankondisi perubahaan yang tercermin pada nilai
kekayaan bersih perusahaan itu.
Analisis Teknikal - Analisis ini beranggapan bahwa penawaran dan
permintaan menentukan harga saham. Para analis teknikal lebih banyak
menggunakan informasi yang timbul dari luar perusahaan yang memiliki dampak
terhadap perusahaan dari pada informasi intern perusahaan.

5. Tiga jenis penilaian saham


Ada tiga jenis penilaian saham (Hartono, 2000: 79), yaitu:
a. Nilai buku
Nilai buku ialah nilai asset yang tersisa setelah dikurangi kewajiban perusahaan jika
dibagikan. Nilai buku hanya mencerminkan berapa besar jaminan atau seberapa besar
aktiva bersih untuk saham yang dimiliki investor.

Beberapa nilai yang berkaitan dengan nilai buku (Hartono, 2000: 80-82):
Nilai nominal, ialah nilai yang ditetapkan oleh emiten.
Agio saham, ialah selisih harga yang diperoleh dari yang dibayarkan
investor kepada emiten dikurangi harga nominalnya.
Nilai modal disetor, ialah total yang dibayar oleh pemegang saham kepada
perusahaan emiten, yaitu jumlah nilai nominal ditambah agio saham.
Laba ditahan, ialah laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham
dan diinvestasikan kembali ke perusahaan dan merupakan sumber dana internal.
b. Nilai pasar
Nilai pasar merupakan harga yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran saham di
pasar modal atau disebut juga dengan harga pasar sekunder. Nilai pasar tidak lagi
dipengaruhi oleh emiten atau pihak pinjaman emisi, sehingga boleh jadi harga inilah yang
sebenarnya mewakili nilai suatu perusahaan.
c. Nilai intrinsik
Nilai intrinsik adalah nilai saham yang menentukan harga wajar suatu saham agar saham
tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya sehingga tidak terlalu mahal.
Perhitungan nilai intrinsik ini adalah mencari nilai sekarang dari semua aliran kas di masa
mendatang baik yang berasal dari dividen maupun capital gain (Sulistyastuti, 2002).
Bab ini menggambarkan sejumlah metrik berdasarkan nilai-digunakan untuk
memandu organisasi. Ini adalah bidang yang didominasi oleh organisasi
konsultan masing-masing dengan pendekatan tertentu untuk menjual. Dasar
untuk semua dari mereka adalah arus kas diskonto memungkinkan untuk
kembali cocok pada uang pemegang saham berkontribusi bisnis. Saya
menyarankan bahwa, daripada memilih satu nilai internal metrik, pendekatan
yang lebih baik, baik untuk diskusi investasi strategis dan penargetan kinerja dan
pengukuran, adalah untuk menetapkan kedua arus kas dan target laba ekonomi.
Ini akan melawan sejumlah masalah menggunakan secara terpisah dan akan
membantu untuk meringankan kecenderungan manajer untuk mengambil

tindakan untuk mencapai target jangka pendek tertentu dengan mengorbankan


kekayaan jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai