Anda di halaman 1dari 5

Analisis masalah

1. A mother brought her 10 days old boy to the outpatient clinic. She noticed that
both of her boys foot looks excessively turned inward since he was born.
There is no abnormality at other part of his body. She had normal delivery
with normal weight birth. She never suffered from any kind of illness and
never got any medical prescription during pregnancy.
(Seorang ibu membawa anaknya yang berumur 10 hari ke klinik dengan keluhan
kedua kaki anaknya sangat melengkung kedalam sejak lahir tanpa ada kelainan
pada bagian tubuh lainnya. Tanpa faktor resiko prenatal)
a. Bagaimana aspek tumbuh kembang tulang?
Sistem rangka berasal dari lapisan embriogenik mesoderem paraksial,
lempeng lateral dan sel-sel kista neuralis. Akhir minggu ke 3, mesoderem
paraksial menjadi semacam balok-balok yang disebut somit. Somit terbagi 2 :
1. Dorsolateral
Disebut demomytome, bagian mytome membentuk myoblast,
dermatom membentuk dermis.
2. Ventromedial
Disebut sklereton, pada akhir minggu ke 4 akan menjadi sel-sel
mesenkim (jaringan penyambung mudigah), kemudian berpindah dan
-

berdiferensiasi menjadi fibroblast, kondroblas, dan osteoblas.


Histogenesis kartilago dan tulang
- Kartilago
Muncul ketika embrio berumur 5 minggu. Pertumbuhan dimulai dari
sel-sel mesenkim yang mengalami kondensasi, berproliferasi, dan
berdiferensiasi menjadi condroblast. Condroblast mensekresikan seratserat kolagen dan substansi dasar matric sehingga terbentuk condrosit.
Selanjutnya, condrosit yang berdekatan akan saling mendorong
sehingga kartilago bertambah panjang.
Sel-sel mesenkim yang letaknya di perifer akan berdiferensiasi menjadi
fibroblast. Fibroblast akan membentuk suatu jaringan ikat kolagen,
-

yaitu perichondrium.
Tulang
Pertumbuhan tulang berlangsung dengan 2 cara :
- Osifikasi intramembranosa, berlangsung dalam suatu membrane
yang dibantu oleh sel-sel mesenkim itu sendiri. sel-sel mesenkim
berdiferensiasi menjadi osteoblast dan mulai mensekresikan
matriks dan substansi interseluler membentuk osteosit. Osteoblast
yang terdapat diperfer tulang membentuk lapisa-lapisan yang

membuat tulang kebih tebal dibagian perifernya, ditambah lagi


dengan aktivitas osteoklas, akibatnya bagian tengah tulang akan
berongga. Pada rongga ini sel-sel mesenkim akan berdiferensiasi
-

menjadi sumsum tulang.


Osifikasi intrakartilago
Umumnya pada tulang panjang diawali dengan terbentuknya tulang
rawan. Pada tingkat seluler, sel-sel kartilago akan berubah menjadi
osteoblast lalu osteosit. Osifikasi pertama kali terjadi di diafisis
(pusat osifikasi primer) pada akhir masa embrionik. Pada diafisis
sel-sel kartilago mengalami 3 hal yaitu: hipertropi, klasifikasi
matris, serta kematian sel-selnya. Selain itu perikondrium akan
mengalami vaskularisasi sehingga sel-sel kartilago berubah
menjadi osteoblast. Pada waktu lahir sebagian besar diafisis telah
mengalami osifikasi, sedangkan epifisis masih berubah menjadi
karilago. Osifikasi sekender dilempeng epifisis baru berlangsung

pada tahun-tahun pertama usia bayi.


Perkembangan sendi
Mulai terbentuk pada minggu ke 6 dan akhir mingguke 8 sendi yang
terbentuk sudah menjadi sendi seperti orang dewasa. Terdapat 3 jenis sendi
berdasarkan materi penyusunnya, yaitu : sendi fibrosa (sutura cranium),
kartilago (simfisis pubis), synovial (sendi lutut).

b. Bagaimana hubungan usia, jenis kelamin dengan kasus?


Club foot terjadi pada bayi yang baru lahir dengan insidensi 1:1000 dan 65%
kasus terjadi pada bayi. Pada 30-40% kasus bilateral.
c. Apa makna klinis tanpa faktor resiko prenatal?(5)
Makna klinis tanpa faktor resiko prenatal yaitu, penyebab atau yang
mempengaruhi kondisi pada kasus bukan saat prenatal.
2. Aspek klinis
a. Apa diagnosis kerja dan definisinya?
WD dalam kasus ini ialah Congenital Talipes Equino Varus (CTEV)
Definisi: Clubfoot sering disebut juga CTEV (Congenital Talipes Equino
Varus) adalah deformitas yang meliputi fleksi dari pergelangan kaki, inversi
dari tungkai, adduksi dari kaki depan, dan rotasi media dari tibia (Priciples of
Surgery, Schwartz). Talipes berasal dari kata talus (ankle) dan pes (foot),
menunjukkan suatu kelainan pada kaki (foot) yang menyebabkan penderitanya

berjalan pada ankle-nya. Sedang Equinovarus berasal dari kata equino


(meng.kuda) + varus (bengkok ke arah dalam/medial).
b. Bagaimana epidemiologi? (prevalensi, pola penyebaran (secara tempat dan
usia)

Sekitar 1 dari 1000 kelahiran

Anak laki- laki 2 kali lebih sering menderita kasus ini disbanding anak
perempuan.

30% sampai 40% kasus terjadi secara bilateral.

c. Apa factor resiko pada kasus?


d. Apa SKDI (standar kompetensi dokter Indonesia)
Tingkat Kemampuan 1
Dapat mengenali dan menempatkan gambaran-gambaran klinik sesuai
penyakit ini ketika membaca literatur. Dalam korespondensi, ia dapat
mengenal gambaran klinik ini, dan tahu bagaimana mendapatkan informasi
lebih lanjut. Level ini mengindikasikan overview level. Bila menghadapi
pasien dengan gambaran klinik ini dan menduga penyakitnya, Dokter segera
merujuk.

Learning Issue
1. Pengobatan tradisional patah tulang (metode, aturan izin)
-

Pijat Tradisional
Banyak yang mempercayai bahwa pijat tradisional merupakan suatu cara alami
untuk menyegarkan tubuh dari rasa lelah berlebih. Salah satu teknik terkenal
adalah pijat tangan. Jenis ini sudah berasal dari zaman dahulu, hal ini dibuktikan
dengan lukisan pijatan tangan dan kaki dari seorang dokter Mesir pada tahun 2330
SM (sebelum masehi). Menurut beberapa ahli, teknik ini muncul di Amerika
Serikat pada tahun 1850an, melalui dua dokter yang mempelajari secara khusus di
Swedia. Teknik yang dipelajari di Swedia, membentuk dasar dari pemijatan

tradisional, dicampur dengan banyak variasi dan spesialisasi. Semuanya tergabung


membentuk sebuah teknik pemijatan khusus. Pijat olahraga Swedia fokus pada
pemulihan fisik serta beberapa luka tubuh. Shiatsu, sebuah teknik pemijatan
tradisional dari Jepang, berfokus pada beberapa titik penting di bagian tangan,
serta beberapa area tubuh lainnya.
-

Teknik Pemijatan
Umumnya teknik pemijatan tangan tradisional ini dilakukan dengan cara
menggosok sendi jari, meremas jari dengan lembut, menekan sepanjang telapak
tangan dengan jari terbuka membentuk jengkal, dilanjut dengan tekanan
melingkar dengan menggunakan ibu jari dan ujung jari, meremas pergelangan
tangan, menarik jari-jari dengan lembut, menekan bagian-bagian jari, serta
meremas seluruh tangan.

Fitur dan Alat Pemijatan


Proses pemijatan tradisional ini dapat dilakukan dengan mudah, tanpa harus
memerlukan

berbagai

alat

khusus

untuk

digunakan.

Umumnya

hanya

bermodalkan sebuah ruangan, kasur, ataupun hanya sebatas kursi pijat dan meja
pijat. Tidak membutuhkan segala macam alat lainnya, karena prosesnya hanya
dilakukan dengan menggunakan tangan saja secara manual. Beberapa hal
pendukung lainnya adalah berupa minyak atau lotion. Tangan untuk memijat harus
menggunakan minyak atau produk lotion aman sebelum memulai memijat pasien.
Dengan menggunakan minyak, variasi bentuk pemijatan dapat berjalan dengan
baik karena kulit tidak terasa kesat. Hal ini penting khususnya bagi pasien lanjut
usia atau bagi para pasien yang memiliki daya sensitif tinggi pada kulit, agar
mencegah terjadinya luka atau lecet pada kulit. Selain itu, pasien juga tidak akan
merasakan sakit dan dapat menikmati pijitan dengan nyaman, atau bahkan sambil
tertidur.
-

Larangan Saat Pemijatan


Banyak orang berpendapat bahwa melakuka pijat adalah soal mudah dan tidak
menimbulkan dampak yang buruk. Melakukan pijat pengobatan, selain

memerlukan ilmu, juga ada pantangannya. Untuk melakukan pijat yang aman dan
bermanfaat maka harus melakukan hal-hal berikut ini.
1) Tangan tidak kotor
2) Kuku tangan tidak panjang dan tajam agar tidak menimbulkan luka di
kulit.
3) Tidak menggunakan alat bantu menembus kulit, kasar dan tajam.
4) Menggunakan alat pijat tumpul, halus dan bersih.
5) Tidak menggunakan cairan pelicin yang menyebabkan kulit iritasi.
6) Tidak berdiri.

Anda mungkin juga menyukai