Anda di halaman 1dari 3

Anatomi

Tiroid adalah kelenjar organ endokrin yang terbesar dengan berat 10 g-25 g. Kelenjar tiroid
terbagi menjadi dua lobus yang dihubungkan oleh isthmus. Setiap lobus memiliki tebal 2 cm
dan panjang 4 cm, walaupun biasanya lobus sebelah kanan lebih lebar daripada lobus kiri.6
Setiap lobus berbentuk seperti buah alpukat, dengan apexnya menghadap ke atas sampai linea
oblique cartilago tiroideae, sementara itu basisnya terletak di bawah setinggi cincin trachea
keempat atau kelima. Isthmus meluas melintasi garis tengah di depan cincin trachea 2, 3, dan
4. Sering terdapat lobus pyramidalis yang menonjol ke atas dari isthmus, biasanya ke sebelah
kiri garis tengah. Sebuah pita fibrosa atau muskular sering menghubungkan lobus pyramidalis
dengan os hyoideum. Bila pita ini muscular, disebut m. levator glandula tiroid.7 Kelenjar
tiroid dibungkus oleh selubuh yang berasal dari fascia pretrachealis. Selubung ini
menempelkan kelenjar ini ke laring dan trakea. Penempelan ini menjelaskan mengapa
glandula tiroidea mengikuti gerakan laring sewaktu menelan. Hal ini penting karena benjolan
patologi apapun di leher, yang merupakan bagian dari kelenjar tiroid akan bergerak keatas
ketika pasien menelan

Vaskularisasi
Arteri superior merupakan cabang ipsilateral dari arteri karotis eksterna, akan bercabang
memperdarahi bagian anterior dan posterior dari lobus tiroid.
arteri tiroid inferior, cabang dari bagian trunkus tiroservikalis yang merupakan percabangan
langsung dari arteri arteri subklavia, berjalan dari atas pada posterior leher ke karotis dan
memasuki bagian tengah lobus tiroid. A. Tiroid ima, bila ada dapat merupakan cabang dari a.
Brachiocephalica atau arcus aorta. Berjalan ke atas di depan trakea menuju isthmus.
V.Tiroid superior yang bermuara ke v. Jugularis interna, v.tiroid medis yang bermuara ke v.
Jugularis interna, dan v.tiroidea inferior yang menampung darah dari sthmus dan kutub
bawah kelenjar. Vena-vena ini akan bermuara ke dalam v. Brachiocephalica sinistra di dalam
rongga toraks.

Persarafan
N. recurrent laryngeal sinistra merupakan cabang dari n. vagus di mana nervus ini akan
menyilang di arkus aorta, kemudian memutari ligamentum arteriousum dan naik ke atas
medial ke alur trakeoesofageal. N. recurrent laryngeal dekstra merupakan cabang dari n.
vagus yang melingkari bagian bawah arteri subklavia dekstra. Nervus ini biasanya melewari
bagian posterior arteri sebelum naik ke arah leher dan n. recurrent laryngeal dekstra lebih
oblik dibandingkan n. recurrent laryngeal sinistra. Sepanjang daerah leher N. recurrent
laryngeal akan berjalan dan bercabang dan melewati bagian anterior, posterior, atau diantara
dari cabang arteri tiroid inferior.

Histologi
Kelenjar tiroid ditandai oleh folikel dengan berbagai ukuran yang terisi oleh koloid asidofilik.
Folikel biasanya dilapisi oleh epitel selapis kuboid yang terdiri dari sel folikular (prinsipalis).
Sel-sel folikular mensintesis dan mensekresi hormon tiroid. Kelenjar tiroid juga mengandung
jenis sel lainnya yaitu sel parafolikular. Sel ini berupa sel tunggal; atau berkelompok di tepi
folikel. Sel parafolikular mensintesis dan mensekresi hormon kalsitonin. Septum jringan ikat
dari kapsul kelenjar tiroid meluas ke bagian dalam kelenjar dan membagi kelenjar menjadi
lobulus. Banyak pembuluh darah, arteriol venula dan kapiler terlihat di sdeptum jaringan
ikat dan di sekitar folikel. Di antara masing folikel terdapat sedikit jaringan ikat
interfolikular.

Fisiologi
Produksi tiroid diatur oleh sekresi thyrotropin-stimulating hormone (TSH) dari hipofisis
anterior, respon terhadap thyrotropin-releasing hormone (TRH) yang disekresi oleh
hipotalamus.
Hormon tiroksin dan triiodotironin dibentuk dari asam amino tirosin, yang merupakan sisa
bagian dari molekul tiroglobulin selama sintesis hormon tiroid dan bahkan sesudahnya
sebagai hormon yang disimpan di dalam koloid folikular.
Tirosin mula mula teriodisasi menjadi monoioodotirosin dan selanjutnya menjadi
diiodotirosin. Kemudian, selama beberapa menit, jam, bahkan ahri berikutnya semakin lama
semakin banyak sisa diiodotirosin yang saling bergandengan (coupling) satu sama lainnya,
menghasilkan tiroksin atau triiodotironin sebagai hasil coupling satu molekul mono dan satu
molekul diiodo.
Sel kelenjar tiroid secara aktif melakukan transportasi iodium ke dalam sitoplasmanya, Iodida
anorganik akan dioksidasi menjadi bentuk organiknya, yang kemudian menjadi bagian dari
tirosin yang terdapat dalam tiroglobulin sebagai monoiodotirosin (MIT) atau diiodotirosin
(DIT).
hormon tiroid utama, yaitu tiroksin (T4), bentuk aktif hormon ini adalah triidotironin (T3)
yang sebagian besar berasal dari konversi hormon T4 di perifer, dan sebagian kecil langsung
dibentuk oleh kelenjar tiroid
Dalam sirkulasi, hormon tiroid terikat pada protein, yaitu tiroid-binding globulin, TBG) atau
(thyroxine-binding prealbumine, TBPA)
kadar hormon tiroid dalam sirkulasi bertindak sebagai negative feedback terhadap lobus
anterior hipofisis dan terhadap sekresi thyrotropine releasing hormone (TRH) oleh
hipotalamus

Pemeriksaan Penunjang
1. Tes fungsi tiroid (T3,T4 dan TSH). Pada karsinoma biasanya didapatkan nilai normal
atau yang dikenal dengan eutiroid
2. FNA (Fine Niddle Aspiration) biopsi
3. Pemeriksaan serum kalsitonin dan CEA sebagai tumor marker pada karsinoma tiroid
meduler
4. Pemeriksaan scan tiroid aktif
5. Ultrasonografi dapat digunakan untuk mengidentifikasi apakah benjolan berupa solid
maupun kistik, jumlah nodul, mendeteksi multipel nodul yang tidak terdeteksi dengan
palpasi, membantu saat melakukan FNA, identidikasi sonografi yang meliputi
mikrokalsifikasi, batas ireguler, intranodular flow spot, hipervaskular dan evaluasi
baik central maupun lateral limfa nodus penanda metastase.
6. Pemeriksaan radiologis rontage thoraks untuk melihat metastase
7. Pemeriksaan penunjang baku emas berupa histopatologi dengan temuan karakteristik
khas masing-masing dari tipe karsinoma tiroid.2

Anda mungkin juga menyukai