Mu Reframing BK
Mu Reframing BK
Mu Reframing BK
Contoh kasus
A adalah seorang karyawan di salah satu perusahaan swasta di Jakarta.
Ia sudah bekerja di perusahaan tersebut selama 2 tahun. A merupakan
pegawai yang cukup aktif dan selalu mengerjakan tugas-tugasnya
dengan baik. A memiliki seorang istri dan setiap hari A selalu pulang
pergi ke kantor menggunakan angkutan umum. A merasa kesal dengan
bosnya karena akhir-akhir ini ia sering diberikan banyak tugas oleh
bosnya dan dalam seminggu terakhir ini ia selalu lembur dan pulang
larut malam dari hari senin hingga hari jumat. A sering kesulitan mencari
angkutan umum ketika pulang lembur dan ketika tiba di rumah ia
dimarahi istrinya karena pulang telalu larut malam. A merasa
diperlakukan tidak adil oleh bosnya karena melihat karyawan lainnya
tidak diberikan banyak tugas dan lembur seperti dirinya. Akhirnya ia
mengerjakan tugas-tugasnya tidak sungguh-sungguh.
B (belief)
C (consequences)
D (dispute)
- bos hanya memberikan banyak tugas hanya kepada saya berarti bos
percaya saya dapat menyelesaikannya
Tahap-tahap REBT
1. Menyadarkan konseli perilaku irasionalnya, dan penyadaran
bahwa perilaku irasionalnya masih dapat diubah.
Perilaku irasional A : yang tidak bersungguh-sungguh dalam
mengerjakan
tugas
kantornya
karena
ia
berpikir
bosnya
bosnya
2. Membangun komunikasi pada bagian yang bertanggung jawab
untuk perilaku, masalah atau respon
Konselor menanyakan pada A apakah tindakannya yang tidak
bersungguh-sungguh
dalam
mengerjakan
tugas
kantornya
irasional
dipertahankan.
Berarti
yang
dimilikinya
teknik
reframing
tidak
seharusnya
sudah
berhasil