Unsur Gas
Mulia
atom
He
Ne
Ar
Kr
Xe
Z
2
10
18
36
54
2
2
2
2
2
8
8
8
8
8
18
18
8
18
Rn
86
18
32
18
Konfigurasi
Elektron
2
2,
2,
2,
2,
2,
8
8,
8,
8,
8,
8
18 , 8
18 ,18, 8
18 ,32,
18, 8
Di
dalam
ikatan
kovalen,
elektron-elektron
yang
Lambang Lewis
Serah
terima
elektron
dapat
Tokoh
Kita
Tanda
tersebut
menunjukkan
T
e
n
tu
k
a
lro
v
e
n
s
iuG
a
m
b
ru
n
s
y
g
d
ik
a
n
lT
T
tu
u
rlis
s
ie
e
lk
o
v
a
n
p
m
d
e
g
a
n
b
p
d
a
s
i
k
n
u
r
T
u
l
i
s
e
k
t
r
o
n
v
a
d
u
e
n
g
a
l
m
b
p
d
a
s
i
t
u
n
r
T
u
l
i
s
e
k
t
r
o
n
v
a
i
g
d
e
n
a
l
m
b
g
p
d
a
s
i
k
r
u
n
tro
n
v
a
e
m
p
td
n
g
a
lb
p
d
a
s
iw
h
u
n
r Jik
a
e
ltro
n
v
s
ib
h
d
a
re
m
p
t,u
lisk
ro
n
v
a
e
m
p
t,k
lia
e
n
m
tu
jh
d
a
k
e
lp
n
g
a
m
b
p
d
s
ik
a
n
,trd
b
a
w
h
Contoh penulisan lambang lewis :
1. Gambarkan struktur lewis dari unsur 8O!
Tentukan elektron valensi unsur
: 2, 6
elektron valensi = 6
8O
Gambar unsur yang diinginkan
Tulis elektron valensi ketiga dengan lambang pada sisi kiri unsur
Tulis elektron valensi keempat dengan lambang pada sisi bawah unsur
Jika elektron valensi lebih dari empat, tulis elektron valensi keempat,
kelima, keenam, ketujuh dan kedelapan dengan lambang pada sisi
kanan, atas, kiri dan bawah
T
e
n
t
u
k
a
o
m
p
s
t
d
a
n
o
m
e
r
i
a
l
H
i
t
u
n
g
j
m
l
a
h
e
k
t
r
o
n
v
l
s
i
d
a
r
e
m
u
t
o
d
a
l
m
e
k
u
/
i
o
n
.
B
iT
e
ia
r
k
a
n
m
s
g
n
e
p
a
s
g
l
k
t
r
o
n
u
s
e
i
a
p
k
t
n
S
l
r
o
d
g
u
a
t
k
m
e
b
u
a
s
t
o
m
e
r
i
n
a
l
c
p
o
k
t
e
m
b
h
k
n
s
ie
ltro
n
,jik
a
m
s
h
d
,k
e
p
a
.A
t
m
s
b
ilo
p
u
a
tb
e
lm
o
k
,ta
rip
s
n
g
e
lk
tro
b
a
s
d
ito
m
e
rn
a
lu
tk
m
e
b
n
u
ik
a
trn
g
p
d
e
a
to
m
p
u
s
Gambarkan struktur Lewis dari NH3
1. Menentukan atom pusat dan atom terminal
7N = 2 , 5
1H = 1
N adalah atom pusat dan H adalah atom terminal.
H
H
= 3 elektron valensi
6. Apabila atom pusat belum oktet, tarik pasangan elektron bebas dari
atom terminal untuk membentuk ikatan rangkap dengan atom pusat
- Atom pusat telah oktet
Ikatan Ion
Ikatan ion umumnya terjadi antara unsur logam dan non logam. Hal ini
terkait dengan kecenderungan atom unsur logam untuk melepas
elektron membentuk ion positif, muatan positif ini biasa disebut
dengan kation. dan kecenderungan atom unsur non-logam untuk
menerima elektron membentuk ion negatif.
Atom-atom membentuk ikatan ion karena masing-masing atom ingin
mencapai keseimbangan/kestabilan seperti struktur elektron gas mulia.
Ikatan ion terbentuk antara:
1. Ion positif dengan ion negatif,
2. Atom-atom berenergi potensial
ionisasi
kecil
dengan
atom-
Na dengan
11
Cl
17
Na
11
2, 8, 1
17
2, 8, 7
elektron
kedua
ion
tersebut
tidak
sama
seperti
Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen umumnya terjadi antara atom non logam dan atom non
logam. Ikatan kovalen terjadi karena adanya pemakaian elektron
bersama antar atom non logam. Gabungan atom-atom melalui ikatan
kovalen dinamakan molekul. Jika atom-atom tersebut berasal dari atom
yang sejenis, maka disebut molekul unsur. Misalnya, hidrogen (H 2),
nitrogen (N2), oksigen (O2), Florin (F2), clorin (Cl2), bromin (Br2), dan iodin
(I2). Molekul unsur akan bergabung membentuk unsur. Sedangkan atomatom yang berasal dari unsur yang berbeda jenis akan membentuk
molekul senyawa. Misalnya, asam klorida (HCl), karbondioksida (CO 2)
dan gas metana (CH4). Molekul senyawa merupakan penyusun senyawa
kovalen.
HH H
HO =O
2) Ikatan kovalen rangkap tiga( )
Ikatan kovalen rangkap tiga melibatkan penggunaan 3 pasangan
elektron oleh dua atom yang berikatan. Dengan kata lain ada tiga
pasangan elektron ikatan
Contoh
: Ikatan yang terjadi pada molekul N2
HN N
Kepolaran Ikatan Kovalen
Apabila dua atom H berikatan secara kovalen, masing-masing atom H
akan menggunakan pasangan elektron ikatan secara seimbang dalam
ikatannya. Hal ini dikarenakan pasangan elektron tersebut tertarik sama
kuat oleh kedua inti atom. Akan tetapi, apabila atom H berikatan secara
kovalen dengan atom Cl, maka pasangan elektron ikatan dalam ikatan
kovalennya akan digunakan secara tidak seimbang. Posisi pasangan
elektron ikatan pada ikatan kovalen H-H dan H-Cl.
terjadinya
pengkutuban
atau
kepolaran.
Ikatan
Kepolaran dari kedua ikatan H-H dan H-Cl di atas dapat digambarkan
sebagai berikut.
momen dipol = 0.
Ikatan kovalen bersifat polar apabila pasangan elektron ikatan
digunakan tidak seimbang oleh kedua inti atom yang berikatan
sehingga terjadi
11
kovalen
koordinasi
adalah
ikatan
kovalen
yang
terjadi
Tanda
()
menyatakan
sumber
pasangan
elektron
yang
dipakai
pasangan
elektron
bebas
dan
sudah
mencapai
: 2, 6
12
Ikatan Logam
Ikatan logam terjadi karena gaya tarik-menarik antara ion-ion positif
dengan elektron-elektron pada kulit valensi dari suatu atom unsur
logam.Contoh: logam besi, seng, dan perak. Ikatan logam bukanlah
ikatan ion atau ikatan kovalen. Salah satu teori yang dikemukakan untuk
menjelaskan ikatan logam adalah teori lautan elektron.
Tempat kedudukan elektron valensi dari suatu atom besi (Fe) dapat
saling tumpang tindih dengan tempat kedudukan elektron valensi dari
atom-atom Fe yang lain. Tumpang tindih antarelektron valensi ini
memungkinkan elektron valensi dari setiap atom Fe bergerak bebas
dalam ruang di antara ion-ion Fe2+ membentuk lautan elektron. Karena
muatannya berlawanan (Fe2+ dan 2e), maka terjadi gaya tarik-menarik
antara ion-ion Fe2+ dan elektron-elektron bebas ini. Akibatnya terbentuk
ikatan yang disebut ikatan logam.
15
Repulsion)
mandiri)
saling
tolakmenolak,
pasangan
elektron
merupakan
penyempurnaan
dari
teori
17
yang bersangkutan.
Menentukan geometri
molekul
setelah
mempertimbangkan
19
dengan
eksperimen
juga
sesuai
ikatan
C-H
dengan
yang
ramalan
ekuivalen
tersebut,
dan
fakta
akantetapi
20
menjadi
gambar.Sekarang,
dengan
orbital
hibrida
sp3,
.
Kepolaran molekul poliatom ditentukan oleh: a) kepolaran ikatan dan
b) struktur ruang molekul. Mari kita perhatikan molekul CCl 4, yang
mempunyai bentuk molekul tetrahedaral dengan atom C sebagai
pusatdan atom-atom Cl pada sudut-sudutnya. Sekalipun ikatan C
Clbersifat polar, karena struktur molekul tersebut simetris maka
momen dipol yang terjadi saling meniadakan dan bersifat non-polar.
Apabila salah satu atom Cl diganti oleh atom lain misalnya H, maka
diperoleh molekul yang bersifat polar.
Pada molekul CO2, atom O lebih elektronegatif daripada atom
C,sehingga elektron akan lebih mendekat ke atom O. Akan tetapi,
karena momen dipol ke arah kedua atom oksigen ini berlawanan
maka akansaling meniadakan sehingga molekul CO2 bersifat nonpolar dengan bentuk molekul linier. Pada molekul H2O, kedua momen
dipol tidak saling meniadakan karena molekul ini mempunyai bentuk
V dengansudut 105o, sehingga H2O merupakan molekul yang polar.
22
Gaya Antar-Molekul
Kepolaran molekul menentukan interaksi moleku-molekul dalam zat
(unsur atau senyawa) melalui gaya elektrostatis yang disebut gaya
antar molekul. Ada 3 gaya antar molekul, yakni gaya tarik menarik
dipol-dipol, ikatan hidrogen, dan gaya tarik-menarik dipol sesaat-dipol
terimbas (gaya london)
1. Gaya Tarik-Menarik Dipol-Dipol
Gaya tarik menarik dipol-dipol berlaku untuk molekul yang bersifat
polar. Seperti telah dijelaskan, molekul-molekul polar mempunyai
dua kutub (+) dan (-). Kedua kutub ini erupakan dipol permanen.
Dipol-dipol molekul tersebut selanjutnya akan saling tarik-menarik
pada
kutub-kutub
dengan
muatan
berlawanan.
Pada
saat
23
tumbukan
antar
molekul
yang
menyebabkan
molekul
pada
senyawa itu. Ikatan F-H, O-H, dan N-H bersifat sangat polar, atom H
dalam senyawa tersebut sangat positif. Akibatnya atom H dari satu
molekul
terikat
kuat
pada
atom
tetangganya
yang
memiliki
elektronegativitas tinggi
3. Gaya Tarik-Menarik Dipol Sesaat-Dipol Terimbas (Gaya London)
Elektron
akan
senantiasa
bergerak
dalam
orbital.
Perpindahanelektron dari satu orbital ke orbital lain mengakibatkan
suatu molekul yang tadinya bersifat nonpolar dapat menjadi
polar.Sehingga timbul dipol (polar) sesaat. Dipol tersebut disebut
sesaat karena dapat berubah jutaan kali setiap detiknya. Hal ini
disebabkan adanya tarikan antara elektron satu molekul dan inti
molekul lain.Suatu getaran dalam sebuah molekul mengimbas suatu
geseran dalam elektron-elektron molekul tetangga. Tarikan lemah ini
pertama kali diuraikan oleh ilmuwan fisika, berasal dari Jerman,Fritz
London (dikenal London), pada tahun 1930-an sehingga sering
disebut gaya London. Mekanismenya terlihat seperti gambar:
dan
simetris
dalam
keadaan
normal,
elektron
akan
26