Anda di halaman 1dari 8

DEFINISI FUNGSI EKSPONENSIAL

A. Definisi
Berbagai jenis fungsi seperti fungsi linear, kuadrat, non linear telah kita kenal
pada pembahasan yang lalu. Berikut ini akan kita bahas salah satu fungsi, yaitu
fungsi eksponen. Penggunaan fungsi eksponen diterapkan pada bidang ekonomi,
fisika, kimia dan sebagainya.
Fungsi eksponen f dengan bilangan pokok a (a konstan) adalah fungsi yang
didefinsikan dengan rumus :
F(x) = ax, a > 0, dan a 1
B. GRAFIK FUNGSI EKSPONEN
Fungsi f(x) = ax, untuk a >1
Lukislah grafik fungsi f(x) = 2x
Jawab :
Dengan menggunakan nilai-nilai dalam tabel berikut ini, kita dapat melukiskan
kurva mulus untuk fungsi f
x

...

f(x)

....

-3
1
8

-2
1
4

-1
1
2

...

....

Gambar 1. Grafik Fungsi f(x) = 22


Fungsi f(x) = ax, untuk 0 < a < 1
Lukislah grafik fungsi g(x) = ()x
Jawab :

Dengan menggunakan nilai-nilai dalam tabel berikut ini, kita dapat melukiskan
kurva mulus untuk fungsi g(x) = ()x
x

...

-3

-2

-1

f(x)

....

1
1
2

2
1
4

3
1
8

...
....

Gambar 2. Grafik Fungsi f(x) = ()x


Berdasarkan kedua grafik pada Gambar 1 dan 2 dapat kita simpulkan bahwa :
f(x) = g(-x)
g(x) = ()x adalah pencerminan terhadap sumbu Y dari grafik f(x)= 2x atau kedua
grafik tersebut simetris terhadap sumbu Y. Secara umum, grafik f(x) = ax naik
untuk a > 1 dan turun untuk 0<a<1.

C. PERSAMAAN FUNGSI EKSPONENSIAL


2

1.

Persamaan Eksponen Berbentuk af(x) = ap


Untuk menyelesaikan persamaan yang berbentuk af(x) = ap, a>0 dan a 1
kita gunakan sifat berikut :
af(x) = ap <==>f(x) = p

2.

Persamaan Eksponen Berbentuk af(x) = ag(x)


Persamaan berbentuk af(x) = ag(x) dan a 1 dapat diselesaikan dengan
menggunakan sifat :
af(x) = ap <==>f(x) = g(x)

3.

4.

Persamaan Eksponen berbentuk a . p2f(x) + b . pf(x) + c = 0


Terdapat suatu bentuk persamaan eksponen yang dapat dinyatakan dengan
persamaan kuadarat.
Persamaan Eksponen Berbentuk h(x)f(x) = h(x)g(x)
Pada persamaan eksponen yang berbentuk h(x)f(x) = h(x)g(x), f(x), g(x) dan
h(x) masing-masing adalah suatu fungsi. Persamaan eksponen h(x)f(x) =
h(x)g(x) mempunyai arti (terdefinsi) jika dan hanya jika memenuhi empat

5.

syarat berikut :
a. f(x) = g(x)
b. h(x) = 1
c. h(x) = 0 <==> f(x) > 0 dan g(x) > 0
d. h(x) = -1 <==> (-1)f(x) = (-1)g(x)
Persamaan Eksponen Berbentuk f(x) h(x) = g (x)h(x)
Persamaan eksponen f(x) h(x) = g (x)h(x) teridefinisi jika dan hanya jika
memenuhi dua kondisi berikut :
a. f(x) = g(x)
b. h(x) = 0 <==> f(x) 0 dan g(x) 0

D. Aplikasi Pada Kimia dan Fisika


a

1. Persamaan Dieterici yakni

P e VmRT ( Vmb )=RT

Dimana P adalah tekanan, T adalah suhu, Vm adalah volume molar


dan R adalah konstanta gas ideal. Konstanta parameter a dan b berbeda
beda pada tiap gas. Jika pada karbon dioksida a = 0.468 Pa m6 mol-2,
b= 4.63 x 10-5 m3 mol-1. Carilah volume molar karbon dioksida jika T
= 298.15K dan P = 10.00 atm = 1.01325 x 106 Pa
Penyelesaian
Fungsi exponensial dapat dinyataan dengan factorial :

a
VmRT

a
VmRT

=1+

1
x
1!

=1+

a
VmRT

Kita harus melinear fungsi exponent dengan mensubtitusikan


a

e VmRT =1+

P 1+

a
VmRT

a
( Vmb ) =RT
VmRT

Dimana dapat ditulis


PVm 2+

=0
( RTPa PbRT ) Vm Pab
RT
Kita membaginya dengan nilai P dan kemudian mensubtitusikan nilai
yang terdapat diatas sehingga diperoleh
Vm2- 2.304x10-3 Vm-8.741x10-5= 0
Kemudian diaplikasikan ke persamaan kuadrat untuk mendapatkan
nilai Vm

Vm=

2.304 x 103 (0.002304)2 4 (8.741 x 109 )


2
Jadi:
3

Vm 1=2.3 x 10
Vm 2=4 x 106

Karena Vm2 nilainya terlalu kecil sehingga kita menggunakan Vm1


3
Jadi volume molar karbon dioksida 2.3 x 10
m3 mol-1

2. Laju perubahan inti atom radioaktif yang meluruh tiap satu satuan
waktu disebut aktivitas inti yang besarnya tidak dipengaruhi oleh
faktor luar, misalnya tekanan dan suhu melainkan hanya dipengaruhi

oleh banyaknya inti atom radioaktif. Aktivitas inti dapat dinyatakan


persamaan berikut.
N=N o e t atau R=R0 et atau m=m0 et
Dimana:
N

= jumlah inti atom yang ditinggal (masih radioaktif)


N0

= jumlah inti atom mula-mula

= tetapan peluruhan (yang nilainya tergantung jenis

inti radioaktif)
t

= waktu peluruhan

R0

= aktivitas inti mula-mula

= aktivitas inti setelah waktu t

m0

= massa mula-mula

= massa setelah waktu t

2. Bagaimana cara menentukan persamaan waktu paruh untuk peluruhan


pada radioaktif?
N=No et
1
1
N= No ,t= t
2
2
1
N o=No et
2
1 t
=e
2
ln 1ln2=et

ln 2=e

ln 2=t

1
2

1 ln2
t =
2

1 0.693
t =
2

3. Menentukan Waktu Paruh Zat Radioaktif


Contoh Soal:
Perhatikan grafik dibawah ini.

N = kuat radiasi mula-mula


T = waktu selama peluruhan (dalam tahun)
Dari grafik, berapakah waktu paruh zat radioaktif?
Penyelesaian:
Persamaan untuk aktivitas inti dapat dinyatakan persamaan berikut:
t

N=N 0 e

N=N 0 et
t

1,5=6 e

4 t

0,25=e

ln ( 0,25 )=4
1,37=4
=0,3425 m

Sehingga persamaan menjadi

N=N 0 e0,3425t

Mencari waktu paruh yaitu sebagai berikut:


0,3425t
N=N 0 e
3=6 e0,3425 t

0,3425 t

0,5=e

0,5=0,3425 t
ln
t=2 tah un

4. Menentukan Waktu Peluruhan jika Diketahui Aktivitas Intinya


Contoh Soal:
Tentukan usia kayu kuno, jika karbon yang terdapat didalamnya 3/8
dari akivitas karbon yang terdapat pada kulit pohon yang masih segar.
Diketahui waktu paroh karbon 5570.
Penyelesaian:
t
R=R 0 e
ln

R
=t
Ro

3
R
8 o 0,693
ln
=
t
Ro
1
2

3 0,693
ln =
t
8
5570
t=7883,4 tahun
5. Menentukan Waktu Peluruhan jika Diketahui Massa Intinya
Contoh Soal:
Waktu paroh suatu bahan radioaktif 1600 tahun. Mula-mula ada 15
gram bahan radioaktif. Sekarang hanya ada 3 mg bahan radioaktif
tersisa. Hitunglah waktu yang dibutuhkan bahan radioaktif itu
meluruh.
Penyelesaian:
mo=15 gram
m=3 mg=0,003 gram

m=m0 et
ln

m
=t
mo

ln

0,003 0,693
=
t
15
1
2

3 0,693
ln =
t
8
1600
t=19644,5 tahun

Anda mungkin juga menyukai