: Indriani Pratiwi
Tanggal
: 20 September 2016
NPM
: 1506675781
Paraf Asisten :
Kelompok
:3
Alat-Alat Potensiometri
I. Outline
A. Elektrode Pembanding
B. Elektrode Indikator
C. Alat Pengukur Potensial
II. Pembahasan
Dalam metode potensiometri, dibutuhkan beberapa elemen-elemen pendukung metode
tersebut. Elemen-elemen yang diperlukan dalam potensiometri antara lain ialah
A. Elektroda Pembanding (Refference Electrode)
Elektroda pembanding merupakan salah satu instrumen dalam analisis secara
elektrokimia. Suatu elektode dengan harga potensial setengah sel diperlukan dalam
beberapa penggunaan analisis ektrokimia. Elektrode pembanding mempunyai potensial
yang sudah tertentu, diketahui dengan pasti dan tidak mempengaruhi komposisi larutan
yang sedang diselidiki. Terdapat dua jenis elektrode pembanding, yaitu :
1. Elektroda Pembanding Primer
Diperlukan suatu elektroda yang dipakai sebagai standar atau pembanding dengan
elektroda-elektroda yang lainnya. Dan telah ditentukan yang digunakan sebagai
elektroda standar adalah elektroda Hidrogen. Elektroda Hidrogen terdiri dari gas H 2
dengan tekanan 1 atm yang dialirkan melalui sekeping logam platina (Pt) yang
dilapisi serbuk Pt halus pada suhu 25C dalam larutan asam (H+) 1 M. Adanya Pt
pada lapisan ini ialah bertujuan agar penyerapan gas hidrogen pada permukaan
elektroda dapat terjadi secara maksimal. Reaksi ini dapat berlangsung dengan cepat
dan reversibel. Sehingga terjadi reaksi :
H2 2H+ + 2e
Berdasarkan perjanjian, elektroda Hidrogen diberi nilai potensial 0,00 Volt. Potensial
sel dari elektroda pembanding primer ini ialah 0 V. Elektroda ini jarang dipakai
dalam proses analisis elektrokimia. Elektroda standar hidrogen ini memiliki peran
penting untuk menentukan standar potensial sel pada standar setengah sel
elektrokimia.
2. Elektroda Pembanding Sekunder
Elektroda pembanding sekunder merupakan elektroda yang lebih sering digunakan
dalam analisis elektrokimia daripada elektroda pembanding primer. Ini disebabkan
penggunaannya yang lebih praktis. Terdapat dua jenis elektroda pembanding
sekunder, yaitu:
a. Elektroda Kalomel
Elektroda ini memiliki panjang sekitar 10 cm dan diameter sebesar 0,5-1 cm yang
terbuat dari tabung gelas atau plastik. Elektroda Kalomel terdiri dari lapisan Hg
yang ditutupi dengan pasta merkuri (Hg), merkuri klorida / komel ( Hg 2Cl2) dan
kalium klorida (KCl). Setengah sel elektrode kalomel dapat ditunjukkan dengan
reaksi elektroda sebagai berikut :
Hg2Cl2 (s) + 2e- -> 2 Hg (l) + 2 ClPotensi sel ini akan bergantung pada konsentrasi klorida.
b. Elektroda perak
Elektroda ini terdiri dari suatu elektroda perak yang dicelupkan kedalam
larutan KCI yang dijenuhkan dengan AgCI. Jika dibandingkan dengan elektroda
kalomel, elektroda perak lebih unggul dalam temperatur yang tinggi. Namun,
elektroda perak/perak klorida mempunyai kecenderungan untuk bereaksi dengan
larutan membentuk kompleks perak yang tidak larut yang memungkinkan
menyumbat jembatan garam yang menghubungkan larutan dengan elektroda.
merupakan
reaksi elektrodanya :
B. Elektroda Indikator
Elektroda indikator (elektroda kerja) adalah suatu elektroda yang potensial elektrodanya
bergantung terhadap konsentrasi (aktivitas) analit yang diukur. Elektroda indikator dibagi
menjadi dua kategori, yaitu : elektroda logam dan elektrodamembran.
1. Elektroda logam
Potensial dari elektroda logam ditentukan dari posisi reaksi redoks ketika elektroda
dan larutan bertemu. Terdapat tiga macam elektroda logam, yaitu:
a. Elektroda jenis pertama, adalah elektroda yang langsung berkeseimbangan
dengan kation yang berasal dari logam tersebut .Contohnya ialah,elektroda
tembaga. Reaksi yang terjadi ialah
Cu2+ -> 2e + Cu(s)
membran
padat,
menggunakan
polikristal
yang terdiri dari
satuan kristal
garam
anorganik.
Elektroda
selektif
ion
polikristal ini
dibentuk dari pelet
tipis Ag2S atau campuran dari Ag2Sdan garam perak atau logam sulfida.
c. Elektroda membran cair, adalah suatu fasa cair spesifik yang dibatasi oleh suatu
dinding yang berpori inert. Cairan spesifik tersebut terdiri atas senyawa organik
dengan berat molekul yang tinggi, tidak larut dalam air dan memiliki struktur
yang memungkinkan terjadinya pertukaran antara ion bebas dalam larutan yang
diukur dengan ion-ion yang terletak pada pusat kedudukan molekul cairan
spesifik tersebut contoh: Na+ , K , Ca2+ , Pb2+
d. Elektroda penunjuk gas, dirancang untuk mendeteksi konsentrasi gas yang
terlarut dalam larutan.
C. Alat Pengukur Potensial
Ketersediaan alat-alat laboratorium semakin beragam sebanding dengan kebutuhan
masyarakat akan sesuatu yang lebih praktis. Alat yang dapat mendukung pengukuran
potensial dengan mudah ialah pH meter. pH meter terdiri dari probe pengukuran khusus
atau elektroda yang terhubung ke meteran elektronik yang mengukur dan menampilan
pembacaan pH.
Gambar 3. pH meter
III.
Daftar Pustaka
Harley, David. 2000.
Modern Analytical
Chemistry. The
McGraw-Hill
Companies, Inc:
USA
Skoog, A. Douglas.
2014. Fundamental of
Analytical
Chemistry, Ninth Edition.
Brooks/Cole: USA.
http://www.alatlabor.com/article/detail/58/fungsi-dan-pengenalan-ph-meter. Diakses pada
8 September 2016.
Latihan Soal
3. Bagaimana anda menentukan nilai potensial sel berikut :
Ag/AgCl (jenuh/s), HCl (0,02 M // KCl (jenuh), Hg2Cl2 (jenuh)/Hg (l)
Reaksi Setengah Sel
Reduksi:
2 Hg +2 Cl
Hg2 Cl 2+ 2 e
Oksidasi:
2 AgCl ( s ) +2 e
2 Ag+2 Cl
E Hg Cl =+ 0.268V
2
E AgCl =+0.222 V
Reaksi diatas memiliki nilai potensial selnya sama dengan nilai potensal sel standardnya
karena elektrolit 2Cl- pada reaksi oksidasi dan reduksi di atas saling menghilangkan sehingga
aktivitas molarnya tidak berpengaruh, yaitu :
E sel=E reduksiE oksidasi= EHg Cl E AgCl=+0.268( +0.222 V )=+0.046 V
2
4. Untuk sel berikut ini, bagaimana anda tentukan besarnya konstanta kesetimbangan
2Ag+ + Cu -> 2Ag + Cu2+
Konstanta kesetimbangan dari reaksi redoks didapat dengan menghubungkan Eosel. Energi
bebas standar Go untuk reaksi dihubungkan dengan kesetimbangan maka diperoleh
Oksidasi : Cu
Reduksi
Cu2+ + 2e
: Ag+ + e Ag
K
=
e
0.0257 V
0
ln K =
1(0,46)
K=