Anda di halaman 1dari 26

Fungsi Asam Nukleat

Deoxyribonucleic Acid

DNA
Sejenis biomolekul yang menyimpan dan
menyandi instruksi-instruksi genetika
setiap organisme dan banyak jenis virus
Instruksi-instruksi genetika ini berperan
penting dalam pertumbuhan,
perkembangan, dan fungsi organisme
dan virus
Basa nitrogen pada DNA terbagi atas
pirin dan pirimidin yang saling berikatan
satu sama lain.
Double helix

1. Sintesis Protein
Ada dua kelompok protein yang dibuat ADN, yaitu protein struktural dan
protein katalis.
Protein struktural akan membentuk sel, jaringan, dan organ hingga
penampakan fisik suatu individu. Inilah yang menyebabkan ciri fisik tiap orang
berbeda satu sama lain.
Protein katalis akan membentuk enzim dan hormon yang berpengaruh besar
terhadap proses metabolisme, dan akhirnya berpengaruh terhadap sifat psikis,
emosi, kepribadian, atau kecerdasan seseorang.
Proses sintesis protein dapat dibedakan menjadi dua tahap.
Tahap pertama adalah transkripsi yaitu pencetakan ARNd oleh ADN yang
berlangsung di dalam inti sel. ARNd inilah yang akan membawa kode genetik
dari ADN.
Tahap kedua adalah translasi yaitu penerjemahan kode genetik yang dibawa
ARNd oleh ARNt.

Transkripsi
Langkah transkripsi berlangsung sebagai berikut:
Sebagian rantai ADN membuka, kemudian disusul oleh pembentukan rantai ARNd. Rantai ADN yang
mencetak ARNd disebut rantai sense/template. Pasangan rantai sense yang tidak mencetak ARNd
disebut rantai antisense.
Pada rantai sense ADN didapati pasangan tiga basa nitrogen (triplet) yang disebut kodogen. Triplet
ini akan mencetak triplet pada rantai ARNd yang disebut kodon. Kodon inilah yang disebut kode
genetika yang berfungsi mengkodekan jenis asam amino tertentu yang diperlukan dalam sintesis
protein. Selanjutnya boleh dikatakan bahwa ARNd atau kodon itulah yang merupakan kode genetika.
Lihat daftar kodon dan asam amino yang dikodekannya di bawah ini.
Setelah terbentuk, ARNd keluar dari inti sel melalui pori-pori membran inti menuju ke ribosom dalam
sitoplasma.
Untuk setiap satu molekul protein yang dibentuk akan selalu dimulai dengan kodon inisiasi atau
kodon start yaitu AUG yang mengkodekan asam amino metionin. Jika satu molekul protein telah
terbentuk akan selalu diakhiri dengan tanda berupa kodon stop atau kodon terminasi, yaitu UGA,
UAA, atau UAG.
Pasangan tiga basa nitrogen disebut triplet. Triplet yang terdapat pada rantai sense ADN yang
mencetak ARNd disebut kodogen. Triplet yang terdapat pada ARNd disebut kodon. Triplet yang
terdapat pada ARNt disebut antikodon.

Translasi
Langkah translasi:
Setelah ARNd keluar dari dalam inti, selanjutnya ia bergabung
dengan ribosom dalam sitoplasma.
Langkah berikutnya adalah penerjemahan kode genetik (kodon)
yang dilakukan oleh ARNt. Caranya, ARNt akan mengikat asam
amino tertentu sesuai yang dikodekan oleh kodon, lalu membawa
asam amino tersebut dan bergabung dengan ARNd yang telah ada
di ribosom.
Setelah asam amino dibawa ARNt bergabung dengan ARNd di
ribosom, selanjutnya akan terjadi ikatan antar asam amino
membentuk polipeptida. Protein akan terbentuk setelah
berlangsung proses polimerisasi.

Simpulan singkat langkah sintesis


protein berlangsung sebagai
berikut:
ADN
mencetak
ARNd dalam
proses
transkripsi
yang
berlangsung
di dalam inti.

ARNd keluar
dari dalam
inti
bergabung
dengan
ribosom di
sitoplasma.

Datang ARNt
membawa
asam amino
yang sesuai
dengan
kodon.

Langkah sintesis protein : Transkripsi dan Translasi

Tempat berlangsung : Ribosom


Perancang jenis protein : ADN
Pelaksana proses sintesis : ARNd, ARNt, dan ARNr
Sumber energi : Adenosin Tri Phosphat (ATP)
Bahan sintesis protein : asam amino
Enzim yang diperlukan untuk transkripsi: ARN

Terjadi ikatan
antar asam
amino
sehingga
terbentuk
protein.

2. Autokatalis (Replikasi)
Autokatalis, merupakan kemampuan DNA untuk
menggandakan diri
(replikasi).
Replikasi merupakan proses pelipatgandaan
DNA yang ini diperlukan ketika sel akan
membelah diri.
Pada setiap sel, kecuali sel gamet, pembelahan
diri harus disertai dengan replikasi DNA supaya
semua sel turunan memiliki informasi genetik
yang sama.
Pada dasarnya, proses replikasi memanfaatkan
fakta bahwa DNA terdiri dari dua rantai dan
rantai yang satu merupakan "konjugat" dari
rantai pasangannya. Dengan kata lain, dengan
mengetahui susunan satu rantai, maka susunan
rantai pasangan dapat dengan mudah dibentuk.
Proses replikasi memerlukan protein atau enzim
pembantu; salah satu yang terpenting dikenal
dengan nama DNA polimerase, yang merupakan
enzim pembantu pembentukan rantai DNA baru
yang merupakan suatu polimer.

Tahapan:
Proses replikasi diawali dengan pembukaan untaian
ganda DNA pada titik-titik tertentu di sepanjang
rantai DNA. Proses pembukaan rantai DNA ini
dibantu oleh enzim helikase yang dapat mengenali
titik-titik tersebut, dan enzim girase yang mampu
membuka pilinan rantai DNA.
Setelah cukup ruang terbentuk akibat pembukaan
untaian ganda ini, DNA polimerase masuk dan
mengikat diri pada kedua rantai DNA yang sudah
terbuka secara lokal tersebut.
Proses pembukaan rantai ganda tersebut
berlangsung disertai dengan pergeseran DNA
polimerase mengikuti arah membukanya rantai
ganda. Monomer DNA ditambahkan di kedua sisi
rantai yang membuka setiap kali DNA polimerase
bergeser.
Hal ini berlanjut sampai seluruh rantai telah benarbenar terpisah.

Berdasarkan tempat
pembuatan
1. DNA Mitokondria
Berbeda dengan organel sel lainnya,
mitokondria memiliki materi genetiksendiri
yang karakteristiknya berbeda dengan
materi genetik pada inti sel yang dikenal
sebagai mtDNA.
mtDNA berpilin ganda, sirkular, dan tidak
terlindungi membran.
Pada
makhluktingkat
tinggi,
DNA
mitokondria
yang
diturunkan
kepada
anaknya hanya berasaldari betinanya saja
(maternally inherited)
mtDNA mengandung banyak informasi
genetik yang berfungsi untuk respirasi.

2. DNA Kloroplas
Kloroplas mempunyai tingkat otonomi di dalam sel
yang dalam banyakhal sama dengan mitokondria.
Dalam stroma terdapat DNA.
Kloroplas juga melakukan replikasi.
Seluruh genom kloroplas terdapat di dalam satu
molekul DNA kloroplas(ctDNA) yang sirkular.
ctDNA cukup besar sehingga dapat mengkode lebih
dari 150 protein. Masing-masing dengan berat
molekul 50.000 dalton.
Ini kira-kira sama denganjumlah berbagai protein
yang terdapat dalam kloroplas, baik protein
strukturalmaupun enzim yang penting untuk
fotosintesis, sintesis karbohidrat, lipid dan protein.
Namun kloroplas tidak mengkode semua protein itu
sendiri. Replikasi dan difereniasi dikontrol sebagian
oleh genom inti dan sebagian oleh ctDNA.

Secara Umum fungsi DNA adalah


sebagai:
membawa informasi genetik kepada generasi
berikutnya;
mengontrol aktivitas hidup secara langsung dan tidak
langsung;
menyintesis RNA;
sebagai arsitek (perancang) dalam sintesis protein.

Ribonucleic Acid

Molekul polimer yang terlibat dalam berbagai peran


biologis dalam mengkode, dekode, regulasi, dan
ekspresi gen.
RNA lebih sering ditemukan di alam sebagai untai
tunggal yang melipat ke dirinya sendiri, daripada untai
ganda berpasangan (single helix)
Basa timin pada DNA diganti dengan urasil pada RNA.

Fungsi

1.
Pada sekelompok virus
(misalnya bakteriofag), RNA
merupakan bahan genetik. Ia
berfungsi sebagai penyimpan
informasi genetik, sebagaimana
DNA pada organisme hidup lain.
Ketika virus ini menyerang sel
hidup, RNA yang dibawanya
masuk ke sitoplasma sel
korban, yang kemudian
ditranslasi oleh sel inang untuk
menghasilkan virus-virus baru.

2.
Peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai
perantara antara DNA dan protein dalam proses
ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua
organisme hidup.
Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode
urutan basa nitrogen DNA dalam proses transkripsi.
Kode urutan basa ini tersusun dalam bentuk 'triplet',
tiga urutan basa N, yang dikenal dengan nama kodon.
Setiap kodon berelasi dengan satu asam amino (atau
kode untuk berhenti), monomer yang menyusun
protein.

3.
Penelitian mutakhir atas fungsi RNA menunjukkan bukti
yang mendukung atas teori 'dunia RNA', yang
menyatakan bahwa pada awal proses evolusi, RNA
merupakan bahan genetik universal sebelum organisme
hidup memakai DNA.

4. Berdasarkan Jenisnya
1. mRNA
mRNA merupakan RNA yang urutan basanya komplementer
(berpasangan) dengan salah satu urutan basa rantai DNA.
RNA jenis ini merupakan polinukleotida berbentuk pita tunggal
linier dan disintesis oleh DNA di dalam nukleus.
Panjang pendeknya mRNA berhubungan dengan panjang
pendeknya rantai polipeptida yang akan disusun.
Urutan asam amino yang menyusun rantai polipeptida itu sesuai
dengan urutan kodon yang terdapat di dalam molekul mRNA
yang bersangkutan.
mRNA bertindak sebagai pola cetakan pembentuk polipeptida.
Adapun fungsi utama mRNA adalah membawa kode-kode
genetik dari DNA di inti sel menuju ke ribosom di sitoplasma.
mRNA ini dibentuk bila diperlukan dan jika tugasnya selesai,
maka akan dihancurkan dalam plasma.

2. tRNA
RNA jenis ini dibentuk di dalam nukleus, tetapi
menempatkan diri di dalam sitoplasma.
tRNA merupakan RNA terpendek dan bertindak
sebagai penerjemah kodon dari mRNA.
Fungsi lain tRNA adalah mengikat asam-asam
amino di dalam sitoplasma yang akan disusun
menjadi protein dan mengangkutnya ke ribosom.
Bagian tRNA yang berhubungan dengan kodon
dinamakan antikodon.

3. rRNA
RNA ini disebut ribosomal RNA karena terdapat di ribosom
meskipun dibuat di dalam nukleus.
RNA ini berupa pita tunggal, tidak bercabang, dan fleksibel.
Lebih dari 80% RNA merupakan rRNA.
Fungsi dari RNA ribosom adalah sebagai mesin perakit dalam
sintesis protein yang bergerak ke satu arah sepanjang mRNA. Di
dalam ribosom, molekul rRNA ini mencapai 30-46%.

4. tmRNA (Transfer-messenger RNA)

5. SRP RNA (Signal-recognition particle RNA)

Terdapat beberapa pseudoknots pada lengan


antikodon sehingga memungkinkan tmRNA
untuk berinteraksi dengan ribosom spesifik =
reaksi trans-translasi

Partikel ribonukleoprotein, berperan dalam


menargetkan atau mengarahkan protein
menuju:
a. Membran plasma (prokariotik)
b. Membran RE (eukariotik)

Fungsi: melepaskan ribosom yang tersendat


dan mendegradasi protein yang tidak lengkap
Ditemukan pada setiap urutan genom di
bakteri

Mengikat sinyal peptida dari ribosom ke


membran atau protein sekresi ketika waktu
untuk pembentukan kompleks RNC-SRP

6. snRNA (Small nuclear RNA)


Jenis non-coding RNA, umumnya bersama dengan
protein membentuk snRNP yang akan digunakan
pada splicing
Terdapat pada nukleus sel eukariotik

7. hnRNA (Heterogeneous nuclear RNA)


RNA yang masih mengandung intron, diproses
terlebih dahulu dengan bantuan snRNP pada
tahap splicing

8. lncRNA (Long non-coding RNA)


Jenis coding yang non-protein yang
mentranskripsi lebih dari 200 nukleotida
Pengaturan ekspresi gen oleh lncRNA
terjadi pada tingkat epigenetik (histon
dan metilasi DNA), transkripsi, posttranskripsi
9. snoRNA (Small nucleolar RNA)
Terdapat 2 jenis snoRNA, yaitu C/D box snoRNA (terkait
dengan metilasi) dan H/ACA box snoRNA (terkait dengan
psudoridilasi)
Metilasi: Peletakan gugus metil pada substrat
Pseudoridilasi: konversi dari nukleosida uridin menjadi bentuk
isomer lain pseudouridin ()
Berperan sebagai pemandu dalam modifikasi RNA lain seperti
rRNA, tRNA, dan snRNA.
snoRNA + protein = snoRNP mengenali dan mengikat RNA
target lewat basa komplementer yang mengelilingi basa
target untuk dimodifikasi

10. siRNA (Small interfering/ short interfering/ silencing RNA)


RNA yang memiliki double-strand dengan panjang 20-25
pasangan basa
Fungsi:
Memisahkan mRNA setelah transkripsi sehingga tidak terjadi
translasi
Pada mekanisme RNAi, berperan sebagai mekanisme antivirus
Pembentukan struktur kromatin dari genom

11. miRNA (Micro RNA)

Hasil transkripsi dari bagian non-coding DNA


(faktor transkripsi) sehingga tidak terproses
menjadi protein
Berukuran panjang 21-24 nukleotida

Anda mungkin juga menyukai