Kesehatan
Terapi Gen
Terapi
gen
adalah
teknik
untuk
memperbaiki gen-gen mutan yang
bertanggung jawab terhadap terjadinya
suatu
penyakit,
memungkinkan
terjadinya pengobatan atau perbaikan
suatu penyakit genetik yang terjadi
karena mutasi atau kerusakan gen
dengan memasukan gen ke dalam sel
pasien sebagai pengganti
In vivo
Terapi
in
vivo
dilakukan
dengan
menyuntikkan virus pembawa gen ke
dalam tubuh penderita. Virus tersebut
telah
diprogram
sehingga
dapat
mencari danmenyerang sel yang dituju.
Terapi ini dilakukan untuk organ yang
selnya tidak melakukan pembelahan
terus menerus seperti sel paru-paru,
otak, dan jantung.
Vaksinasi Genetik/Vaksinasi
DNA
Vaksinasi
DNA
adalah
teknik
perlindungan dari penyakit dengan cara
menginjeksi sel dengan DNA yang telah
di rekayasa genetiknya sehingga sel
secara langsung menghasilkan antigen
dan respon protektif imunologi. Vaksin
DNA menggunakan plasmid bakteri
sebagai vektornya.
Mekanisme
Sebuah vektor plasmid yang
mengekspresikan protein yang dibutuhkan
dibawah kendali promotor yang tepat
disuntikkan ke dalam kulit atau otot taget.
Protein yang diproduksi secara endogen
kemudian diolah secara intraseluler menjadi
peptida antigenik kecil oleh enzim protease
target. Peptida kemudian dimasukkan ke
dalam RE.
Mekanisme (cont.)
Dalam RE, peptida mengikat molekul MHC kelas
I (Major Histocompability Complex, protein
esensial yang dibutuhkan untuk mendeteksi
molekul asing) dan di keluarkan pada
permukaan sel dalam konteks MHC kelas I. hal
tersebut merangsang CTL (Cytotoxic T Cell)
membangkitkan imunitas seluler. CTL
menghambat virus melalui dua cara; sitolisis
dari sel yang terinfeksi dan nonsitolisis seperti
produksi sitokin.
Metode Injeksi
Injeksi Air Garam / Saline Injection
Tembakan Gen / Gene Gun
Saline Injection
Injeksi ini biasa dilakukan secara
intramuskular dengan jarum
hypodermic pada otot rangka atau
intradermal dengan mengirimkan DNA
ke ruang ekstraseluler. Hal ini dibantu
dengan sementara merusak serat-serat
otot dengan miotoksin atau larutan
hipertonik seperti air garam atau
sukrosa.
Gene Gun
Gene gun bertujuan untuk
mempercepat DNA plasmid yang
telah terserap oleh mikropartikel ke
sel target menggunakan helium yang
dikompres sebagai akseleran.
Dosis
Metode injeksi menentukan jumlah dosis yang
dibutuhkan. Suntikan air garam membutuhkan
variabel DNA 10g-1mg. Sedangkan gene gun
membutuhkan DNA sekitar 0.2g-20g. Suntikan air
garam membutuhkan lebih banyak DNA karena DNA
akan dikirim ke ruang ekstraseluler sehingga harus
melewati hambatan seperti lamina basal dan jaringan
ikat. Sedangkan tembakan gen membombardir DNA
langsung ke dalam sel. Jumlah tersebut juga
disesuaikan dengan spesie yang di tuju.
Respon Imun
Respon sel T-Helper
Jenis bantuan T-helper dipengaruhi oleh metode injeksi
dan jenis imunogen yang tampak, serta penargetan
kompartemen limfoid yang berbeda. Injeksi saline
cendering menginduksi respon TH1 sedangkan gene
gun menimbulkan respon TH2. polarisasi sel T
membantu dalam memengaruhi respon alergi dan
penyakit autoimun. Pada menyakit autoimun,
polarisasi sel T bertujuan untuk mengubah respon TH1
yang merusak menjadi tidak merusak.
Rekayasa
Genetika
Pembuatan GMO
1. Mengidentifikasi
sifat
yang
dibutuhkan
2. Mengisolasi gen dengan sifat yang
dibutuhkan
3. Menyisipkan gen dengan sifat yang
diinginkan
4. Menumbuhkan GMO
Kelebihan GMO
Berpotensi mengandung gizi dan varian rasa lebih
banyak
Dapat menghilangkan sifat penyebab alergi
Resistensi organisme terhadap hama, gulma, dan
penyakit
Mampu berkembang pada kondisi iklim yang tidak
ideal
Ramah lingkungan karena lebih sedikit pestisida dan
herbisida yang dipakai
Lebih tahan lama sehingga dapat dikirim jarak jauh
dan disimpan lebih lama
Dapat tumbuh pada bidang yang kecil dan disesuaikan
dengan keberadaan lahan
Kelemahan GMO
Memiliki resiko respon gen yang salah sehingga
ekspresi gen tidak dapat dikendalikan
Tanaman yang resistan terhadap hama dan gulma
dapat menyebabkan super-hama dan super-gulma
yang lebih kuat sehingga membutuhkan bahan kimia
yang lebih keras
Penyerbukan asing tanaman normal dan transgenik
dapat menimbulkan masalah ekologi
Perusahaan transgenik mematenkan tanaman dan
bibit transgenik sehingga merugikan petani lokal
Kloning
Kloning
adalah
proses
reproduksi
aseksual untuk menciptakan replika
yang secara genetik sama persis
dengan induknya. Kloning dilakukan
dengan proses transfer inti sel somatik.
Transfer ini mengacu pada transfer inti
sel dari sel somatik ke sel telur yang
telah dibuang intinya.
Teknik Kloning
Teknik Roslin
Tahapan yang dilakukan adalah sel
somatik dibiarkan terus tumbuh dan
membelah sehingga kehilangan nutrisi,
kemudian sel ini didekatkan dengan sel
telur tak berinti yang kemudian
memanfaatkan listrik yang
memungkinkan akan berkembang
menjadi embrio.
Jenis Kloning
Kloning DNA rekombinan
Prinsipnya
adalah
memindahkan
sebagian rantai DNA yang diinginkan
dari suatu organisme pada suatu
elemen replikasi genetik.
kloning reproduktif
Prinsipnya adalah menghasilkan hewan
yang identik dengan sel donor.
Kelebihan Kloning
Kloning memungkinkan untuk
mengambil bagian kecil dari organ
dan membuat organ baru
Membantu pasangan tidak subur
untuk memiliki anak dengan kualitas
dari kedua orang tuanya
Kelemahan Kloning
Efek samping dan respon gen dari
kloning belum diketahui
Timbulnya penyakit baru akibat
mutasi gen
Penolakan organ baru karena terjadi
mutasi
Forensik
Manfaat RFLP
RFLP memungkinkan para ilmuwan
untuk memetakan genom manusia
serta memberikan informasi tentang
penyakit genetik. Analisis RFLP
berguna untuk menemukan dimana
gen spesifik penyakit terletak pada
kromosom
Kelemahan RFLP
Analisis RFLP membutuhkan proses
yang lambat dan sampel yang besar
sekitar sebesar koin 1 pon.
Komponen PCR
Primer adalah sepotong pendek DNA yang
dibuat di laboratorium. Primer dibuat secara
bebas sehingga dapat memiliki urutan DNA
yang diinginkan. Dalam sebuah PCR, dua primer
dirancang untuk menyesuaikan dengan segmen
DNA yang ingin disalin. Melalui pasangan basa
komplementer, salah satu primer menempel
pada untaian atas salah satu ujung segmen dan
primer lainnya menempel pada ujung bawah.
Proses PCR
1. Memisahkan DNA target menjadi dua
helai terpisah dengan denaturasi.
2. Mengikat primer dengan urutan DNA
sehingga siap disalin (annealing)
3. Membuat salinan DNA dengan
nukleotida yang ditambahkan oleh
DNA polimerase.
Aplikasi PCR
Mengisolasi DNA spesifik untuk membuat
proses hibridasi dan kloning DNA hanya
dengan sampel yang sedikit.
Dapat digunakan untuk analisis bukti
forensik dimana hanya tersedua sampel
yang sedikit.
Dapat menganalisis keberadaan penyakit
genetik, dan untuk tes kecocokan saat
transplantasi organ.
DNA Microarray
DNA microarray yang diketahui sebagai
DNA chip adalah kumpulan dari DNA
mikroskopis pada suatu permukaan datar.
Biochip ini digunakan untuk menentukan
apakah DNA dari individu tertentu
mengandung mutasi gen. chip dibuat dari
kaca yang dibungkus plastik. Setiap chip
berisi ribuan urutan DNA helai tunggal yang
pendek dan saling mengakumulasi menjadi
gen normal yang bersangkutan.
Daftar pustaka
http://britannica.com/science/DNA-fin
gerprinting
http://sitn.hms.harvard.edu
Lupa ndri