Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRATIKUM R-LAB

LR03-KARAKTERISTIK V I SEMIKONDUKTOR

Nama

: Indriani Pratiwi

NPM

: 1506675781

Fakultas

: Teknik

Departemen

: Teknik Kimia

Progam Studi

: Teknologi Bioproses

Nama Percobaan

: LR03-Karakteristik V I Semikonduktor

LABORATORIUM FISIKA DASAR


UPP IPD
UNIVERSITAS INDONESIA

I. Tujuan
Mempelajari hubungan antara beda potensial (V) dan arus listrik (I) pada suatu
semikonduktor

II. Alat
1. Bahan semikonduktor
2. Amperemeter
3. Voltmeter
4. Variable power supply
5. Camcorder
6. Unit PC
7. DAQ dan perangkat pengendali otomatis

III. Teori
Sebuah bahan material bila dilewati oleh arus listrik akan menimbulkan disipasi panas.
Besarnya disipasi panas adalah I2R. Panas yang dihasilkan oleh material ini akan
mengakibatkan perubahan hambatan material tersebut. Jika pada material semi konduktor,
pertambahan kalor/panas akan mengurangi nilai hambatan material tersebut. Peristiwa dispasi
panas dan perubahan resistansi bahan semi konduktor ini saling berkaitan.

IV. Teori Tambahan


Bahan semikonduktor adalah bahan dengan energi gap sekitar 1- 2 eV. Bahan ini pada
suhu nol kelvin bersifat isolator, jika suhu dinaikkan maka terjadi generasi elektron -hole
termal sehingga bahan berubah menjadi konduktor. Jenis jenis semikonduktor:

1. Semikonduktor intrinsik terdiri dari atom-atom gol IV sistem periodik : Silikon (Si)
dan Germanium (Ge)
2. Semikonduktor ekstrinsik yang dapat berasal dari intrinsik dengan diberi pengotor
atom lain
3. Semikonduktor bahan campuran yang dapat berasal dari:
a) Biner : III - V; III - VI ; II VI
b) Terner : II III - VI
c) Quarterner : II III III VI

Ada 2 jenis bahan semikonduktor yaitu semikonduktor intrinsik (murni) dan semi
konduktor ekstrinsik (tidak murni). Untuk semikonduktor ekstrinsik ada 2 tipe yaitu tipe P
dan tipe N.

V. Cara Kerja
1. Memperhatikan halaman web percobaan karakteristik VI semi konduktor
2. Memberikan beda potensial dengan memberi tegangan V1
3. Mengaktifkan power supply/baterai dengan mengklik radio button di sebelahnya.
4. Mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan
5. Mengulangi langkah 3 hingga 5 untuk beda potensial V2 hingga V8
Catatan : data yang diperoleh adalah 5 buah data terakhir jika rangkaian diberi beda
potensial tertentu ( misalkan V1) dengan interval 1 detik antara data ke satu dengan data
berikutnya.

VI. Data Pengamatan


V1
No.
1.
2.
3.
4.

Tegangan (V)

Arus (mA)

0.34

2.28

0.34

2.61

0.34

2.61

0.35

2.61

5.

0.35

2.61

Tegangan (V)

Arus (mA)

0.93

6.84

0.93

6.84

0.93

6.84

0.93

6.84

0.94

6.52

Tegangan (V)

Arus (mA)

1.26

9.12

1.26

9.12

1.26

9.45

1.27

9.12

1.27

9.45

Tegangan (V)

Arus (mA)

0.15

0.98

0.15

0.98

0.15

0.98

0.15

1.30

0.15

0.98

Tegangan (V)

Arus (mA)

2.32

17.60

2.32

17.60

2.32

17.60

2.32

17.92

2.31

18.25

Tegangan (V)

Arus (mA)

2.87

22.81

V2
No.
1.
2.
3.
4.
5.
V3
No.
1.
2.
3.
4.
5.
V4
No.
1.
2.
3.
4.
5.
V5
No.
1.
2.
3.
4.
5.
V6
No.
1.

2.

2.87

23.13

2.87

23.13

2.87

23.13

2.86

23.46

Tegangan (V)

Arus (mA)

3.16

25.42

3.15

26.07

3.15

26.07

3.14

26.39

3.14

27.04

Tegangan (V)

Arus (mA)

3.68

31.93

3.67

32.58

3.67

32.91

3.66

33.56

3.65

33.89

3.
4.
5.
V7
No.
1.
2.
3.
4.
5.
V8
No.
1.
2.
3.
4.
5.

VII. Pengolahan Data


1. Menghitung Tegangan (V) Rata-Rata
=
No

Percobaan

1.

V1

2.

V2

3.

V3

4.

V4

5.

V5

6.

V6

7.

V7

8.

V8
Vrata-rata

Vrata-rata (V)
0,344
0,932
1,264
0,15
2,318
2,868
3,148
3,666
1,83625

2. Menghitung Arus (I) Rata-Rata


=
No

Percobaan

1.

V1

2.

V2

3.

V3

4.

V4

5.

V5

6.

V6

7.

V7

8.

V8

Irata-rata (mA)
2,544
6,776
9,252
1,044
17,794
23,132
26,198
32,974
18,038

Irata-rata

3. Menghitung Nilai Resitivitas pada Rangkaian


Vrata-rata = 1,83625 V
Irata-rata = 18,038 mA
=
sehingga
=
=

1,83625

18,038

= 0,101799

4. Least Square

5. Grafik Hubungan Antara Tegangan Rata-Rata (Vrata-rata) dengan Arus Rata-Rata


(Irata-rata)

Grafik Tegangan Rata-Rata (V) dengan Arus Rata-Rata (mA)


4.5
4

Tegangan (V)

3.5
3
2.5

y = 8.766x -1.102

2
1.5
1
0.5
0
0

10

15

20

25

30

35

Arus (mA)

VIII. Analisis
1. Analisis Percobaan
Pada praktikum LM03 yang berjudul karakteristik V-I semikonduktor ini
memiliki tujuan, yaitu mempelajari hubungan antara beda potensial (V) dan arus listrik
(I) pada suatu semikonduktor. Percobaan ini dilakukan tidak secara manual melainkan
secara online atau R-Lab. Semikonduktor adalah benda yang memiliki sifat antara
konduktor dan isolator atau material padat ataupun cair yang dapat menghantarkan arus
listrik pada suhu ruangan yang lebih baik dibandingkan insolator namun kurang jika
dibandingkan dengan material logam.untuk mengetahui hubungan antara tegangan dan
arus listrik. Percobaan dilakukan pada delapan besar tegangan yang berbeda dan setiap
setiap tegangan tersebut dilakukan pengukuran kuat arus listrik sebanyak 5 kali. Hal ini
dilakukan agar mendapatkan data yang akurat untuk menekan terdapatnya kesalahankesalahan baik kesalahan relatif maupun kesalahan literatur.
Pada R-Lab ini, mula-mula dilakukan pengaturan peralatan rLab yang
berlangsung secara otomatis ketika akan menjalankan prosedur kerja. Percobaan
dilakuakn dengan cara mengganti variasi beda potensial sebanyak delapan kali,
mengaktifkan power supply atau battery dan mengukur beda potensial dan arus yang
telah terukur pada hambatan. Tedapat 40 buah data, yaitu data besar tegangan dan besar

arus listrik. Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut bahan
semikondukor yang merupakan objek yang akan diteliti hubungan antara beda potensial
dan arus listrik yang terdapat padanya. Ampermeter berfungsi untuk menghitung kuat
arus yang mengalir pada bahan semikondutor. Volmeter berfungsi untuk menghitung
tegangan .variable power suplly berfungsi sebagai sumber energi pada percobaan ini.
Camcorder berfungsi sebagai sarana untuk melihat proses kerja alat-alat yang tersedia
pada R-Lab serta Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis dimana
peralatan tersebut memilik fungsi masing-masing dalam percobaan ini.
2. Analisis Hasil
Dari data pengamatan yang didapatkan, praktikan bisa menghitung besar
hambatan semikonduktor dengan cara memasukkan data-data tersebut ke dalam
persamaan hukum ohm. Hukum ohm menyatakan bahwa kuat arus yang mengalir
melalui penghantar sebanding dengan beda potensial pada kedua ujung penghantar. Hasil
yang diperoleh adalah y = = 8,766x 1,102 yang dapat digunakan untuk menghitung
nilai hambatan konduktor pada alat yang digunakan.
Pada perhitungan nilai hambatan semikonduktor dapat digunakan rumus pada
hukum ohm karena semikonduktor dapat bersifat baik sebagai isolator dan konduktor
dan itu semua bergantung pada suhu. Apabila sedang dalam kondisi sebagai konduktor
maka pada semikonduktor itu terdapat hambatan. Pengaruh temperatur pada
semikonduktor berpengaruh pada perhitungan konsentrasi dari elektron bebas atau hole.
3. Analisis Grafik
Dari grafik diatas dapat dilihat hubungan antara beda potensial (V) dan arus (I).
Grafik tersebut menghasilkan persamaan garis yang merupakan kurva linier. Semakin
besar arus yang diberikan maka beda potensialnya pun makin besar. Hal ini menyatakan
bahwa arus berbanding lurus dengan beda potensial.
Berdasarkan grafik, kita dapat mengetahui nilai gradien dari kurva linier
tersebut. Disebutkan bahwa nilai gradien adalah 8,766. Nilai gradien disini menunjukkan
besar hambatan semikonduktor yang kita cari.
4. Analisis Kesalahan
Kesahalan relatif dan kesalahan literatur dari percobaan yang dilakukan
dihitung agar dapat mengetahui seberapa besar keakuratan data yang kita peroleh dari
percobaan ini. Kesalahan-kesalahan ini menyebabkan data maupun pengelolahan data
kurang valid. Kesalah ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti praktikum
dilakukan secara online tidak manual sehingga praktikan tidak dapat memastikan bahwa

peralatan yang digunakan dalam praktikum ini berjalan dengan baik atau tidak. Selain
itu, ketidak keterlibatan langsung praktikan dalam pengambilan data dapat menyebabkan
data yang diperoleh kurang valid karena pengambilan data dilakukan secara otomatis
oleh peralatan yang telah tersedia pada R-Lab, tidak adanya kejelasaan mengenai adanya
suhu atau perubahan suhu dalam praktikum ini sehingga praktikan hanya dapat
mengansumsikan bahwa suhu atau perubahan suhu relatif konstan atau berubah namun
tidak signifikan sehingga dapat dianggap konstan,dan terjadinya kesalahan dalam
penghitungan matematik dalam pengelolahan data.

IX. Kesimpulan
1. Semikonduktor merupakan bahan yang dapat bersifat isolator maupun konduktor
tergantung pada suhu bahan. Sifat konduktor akan lebih tampak pada suhu tinggi,
sedangkan sifat isolator akan lebih tampak pada suhu rendah
2. Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik karena nilai konduktansinya yang
dapat diubah dengan mencampurkan materi lain.
3. Beda potensial (V) berbanding lurus dengan arus listrik (I). Semakin besar beda potensial
maka arus yang dihasilkan juga semakin besar.
4. Nilai resitivitas yang didapatkan sebesar 8,766 m

X. Referensi
Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000.

Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 9th Edition, Extended Edition, John
Wiley & Sons, Inc., NJ, 2007
www.slideshare.net/nelnelly/bahan-semikonduktor-24342541

staff.uny.ac.id/system/files/pendidikan/BahanSemikonduktor

Anda mungkin juga menyukai